Saturday, July 27, 2019

Youth Juli 2019 #2 IBLIS PENUH KEPALSUAN, TIPU DAYA DAN DUSTA


IBLIS PENUH KEPALSUAN, TIPU DAYA DAN DUSTA
(TRUTHFULNESS VS DECEPTION  PART 2)

Bahan Bacaan
Yoh. 8:44, “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta”

Penjelasan Materi
Youthers, Firman Tuhan mengatakan dengan jelas bahwa Iblis adalah pembunuh manusia dan pendusta karena sejak awal, Iblislah yang merusak dan menghancurkan hidup manusia dan selama-lamanya ia akan berbuat demikian. Iblis akan berusaha memengaruhi pikiran manusia untuk masuk dalam jeratan dustanya, sehingga manusia akan melalukan dosa dan menderita dalam hukuman akibat dosa tersebut. Itulah strategi jahatnya terhadap manusia.

Peranan Iblis kontras dengan peran Yesus. Iblis akan memburu manusia untuk “membunuh”, sedangkan Yesus menghidupkan. Iblis menyatakan dusta, sedangkan Yesus menyatakan kebenaran sejati, iblis menyeret manusia berdosa ke dalam kegelapan kekal, sedangkan Yesus menganugerahkan kehidupan kekal di sorga kepada umat kesayangan-Ny dan ketika manusia menderita di bawah perbudakan iblis, tetapi dalam Kristus, manusia dimerdekakan melalui kematian dan kebangkitanNya.

Youthers, jika kita percaya sungguh Yesus adalah Bapa dari segala kebenaran, maka biarlah hidup kita mencerminkan karakter Kristus dan bukan karakter iblis si bapa dari segala dusta.  Jika dalam kehidupan ini, kita lebih sering berbohong, menipu, memperdaya orang lain, suka membuat orang lain menderita dan hidup dalam ketakutan, maka jelas bahwa karekter itu bukan berasal dari Kristus. Jika kita mengaku pengikut Yesus, maka hendaklah kita suka dan selalu berkata-kata dan hidup dalam kebenaran Firman Tuhan, menghibur, memberi pengharapan, memotivasi, mengasihi dan menyatakan kabar baik.

Maka dari itu Youthers, janganlah kita terjerat pada tipu daya iblis yang selalu menipu kita melalui cara pandang, pola pikir dan paradigma salah yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Bagaimana kita dapat mencegah diri agar tidak mudah terhasut oleh tipuan iblis? Caranya adalah dengan berbalik pada kebenaran ajaran Kekristenan yang tertuang dalam Alkitab, jika segala sesuatu bertentangan dengan Firman Tuhan, maka itu berasal dai si jahat. Uji segala sesuatu yang kita lihat, dengar, pikirkan, rasakan dan perbuat berdasarkan Firman Tuhan.  Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu
dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.

Bahan Diskusi : Ceritakan pengalaman pribadi kita saat berjuang melawan tipu muslihat iblis?

Umum Juli 2019 #2 - KUASA LIDAH


KUASA LIDAH
“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya”.
(Amsal 18:21)

Tidak sedikit orang yang berbicara sekehendak hatinya, tanpa memikirkan dampaknya terhadap perasaan orang lain, terlebih lagi dampaknya terhadap dirinya sendiri. Banyak istilah yang digunakan dalam bahasa pergaulan sehari-hari untuk tipe orang seperti ini, misalnya dalam suku betawi disebut dengan sekate-kate, yang artinya berbicara tanpa dipikir terlebih dahulu.

Ayat bacaan kita diatas dalam Alkitab terjemahan Bahsa Indonesia Sehari-hari dituliskan sebagai berikut : “Lidah mempunyai kuasa untuk menyelamatkan hidup atau merusaknya; orang harus menanggung akibat ucapannya.”

Beberapa perkataan yang seringkali terlontar dari lidah yang tidak dijaga antara lain:
a.   Mengutuk (Yakobus 3:9)
b.   Mengejek / Mem-bully (2 Taw 36:16; Lukas 23:35; Kis 17:32)
c.   Sumpah serapah (Ayub 31:30; Maz 10:7; 59:13; Rom 3:14)
d.   Perkataan dusta (Kel 20:16; 23:7; Ul 5:20; Yoh 8:44)

Jangan menganggap hal ini sebagai persoalan yang sepele dengan dalih : “lidah-lidah gue…terserah gue mau ngomong apa, gak ada urusannya sama loe!” Perkataan lidah kita, bukan hanya harus dipertanggungjawabkan di dunia ini melainkan juga pada hari penghakiman. Sebagaimana tertulis dalam Matius 12:35-37 “Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

Kita harus menjaga perkataan lidah kita (Yak 3:2-7), sebab jika kita memperkatakan perkataan yang baik dan perkataan iman, mukjizat dan perkara ajaib terjadi dalam hidup kita. “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.” (Markus 11:23)

Bagaimana kita menjaga lidah kita agar kita bisa “memakan buah yang baik” dari perkataan kita?

1.  Berdoa minta pertolongan TUHAN
“Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!” (Mazmur 141:3)
Tanpa pertolongan TUHAN dalam hal ini Roh Kudus, akan sangat sulit bagi kita untuk menjaga lidah kita. untuk itu kita perlu meminta pertolongan, kekuatan dari TUHAN untuk melakukannya, membuat kita lebih mawas diri dan berhikmat dengan perkataan kita.

2. Jangan terburu-buru/terlalu cepat untuk berkata-kata
“Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi;...” (Pengkh 5:1)

“Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;” (Yak 1:19)

Kecenderungan manusia memang ingin didengarkan, sebab tanpa sadar nilai yang berkembang diantara masyarakat adalah mereka yang berbicara (yang didengarkan) lebih superior daripada yang mendengarkan, sedangkan Firman Tuhan justru mengarahkan kita untuk lebih cepat mendengar daripada berkata-kata. Maksudnya, simak dulu baik-baik perkataan orang lain, cermati secara mendalam agar kita bisa merespon dengan baik dan bijak, dengan demikian komunikasi akan menjadi efektif dan menghindari diri dari perselisihan akibat perkataan sia-sia yang terlalu cepat terlontar dari mulut.


3. Jangan terlalu banyak berkata-kata (yang sia-sia)
“Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan.” (Pengkh 5:2)
   
Sedikit namum efektif, lebih baik dari pada banyak perkataan namun tidak efisien. Belajarlah untuk memperhatikan kualitas percakapan kita. kualitas perkataan yang baik belum tentu datang dari kuantitas percakapan atau banyaknya kata-kata yang diucapkan lidah kita. jangan-jangan justru dengan banyak berkata-kata, kita malah menjadi pribadi yang kurang menyenangkan dan membosankan, yang ujung-ujungnya bermuara pada perselisihan atau pertikaian.

4.   Belajar mengekang lidah
“Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.” (Yak 1:26)

Dalam konteks surat ini (Yakobus), kata “mengekang” diibaratkan seperti mengenakan “kekang” pada kuda (Yak 3:3) dengan tujuan agar kita dapat mengendalikan seluruh tubuhnya, sama seperti halnya kemudi kapal ditangan pengemudi yang dapat mengarahkan kemana dia kehendaki. Demikian juga kita harus belajar “mengekang” atau dengan kata lain memberikan batasan-batasan pada lidah kita sehingga kita dapat mengendalikan, bukan hanya perkataan kita tapi juga “buah apa yang kita makan” sebagai dampak dari perkataan kita. (DL).

Thursday, July 18, 2019

COOL WBI Juli 2019, MILIKI PIKIRAN DAN PERASAAN KRISTUS


MILIKI PIKIRAN DAN PERASAAN KRISTUS

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus”
- Filipi 2:5 -

PENDAHULUAN
Pikiran manusia sangat terbatas dalam mengerti kehendak Tuhan dan kemauan untuk melakukan kebenaran Firman Tuhan, itulah sebabnya sangat penting untuk selalu diperbaharui meminta didalam doa oleh Roh Kudus, sehingga pikiran dan perasaan kita sama seperti Tuhan Yesus, apalagi didalam hidup rumah tangga dalam menjalankan peran sebagai seorang istri yaitu penolong bagi suami dan ibu bagi anak-anak kita, maka sangat diperlukan untuk kita memiliki pikiran dan perasaan Kristus.

ISI
Jadi apa itu pikiran dan perasaan Kristus ?

1.  Taat kepada kehendak Bapa (Matius 26:39)
Pada waktu Tuhan Yesus hendak disalibkan, Dia berdoa kepada Bapa agar jikalau mungkin Dia dijauhkan dari pada penderitaan yang harus dialami yaitu disalibkan, namun Tuhan Yesus kembali melanjutkan doaNya “janganlah seperti yang Aku kehendaki, melainkan kehendakMu Bapa yang terjadi” inilah pikiran Tuhan Yesus yaitu berbicara tentang sebuah ketaatan. Tuhan Yesus mentaati apa yang menjadi perintah dari pada Bapa disurga untuk mati diatas kayu salib, Tuhan Yesus tahu penderitaan seperti apa yang harus Dia alami, namun Tuhan Yesus tetap taat kepada Bapa disurga. Ketaatan kepada Allah merupakan prinsip hidup dari pada Tuhan Yesus dan kita sebagai umat percaya juga harus memiliki prinsip hidup untuk selalu taat pada kebenaran Firman Tuhan.

2. Rendah hati (Filipi 2:6-7)
Tuhan Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, selama berada didalam dunia Tuhan Yesus tidak merasa bahwa keadaannya yang Ilahi harus selalu diperlihatkan dengan sesuatu hal yang penuh dengan kemegahan, tetapi Ia lahir ke dunia didalam kandang domba dan menjadi anak dari tukang kayu, padahal Dia adalah Allah yang besar, yang menciptakan dunia ini dan yang memiliki segalanya, tetapi Tuhan mengajarkan kita untuk selalu memiliki kerendahan hati. Selama berada didalam dunia Tuhan juga menjadi pelayan bagi jiwa-jiwa, bahkan Dia menjadi pelayan bagi para muridNya dan membasuh kaki mereka yang merupakan tugas seorang
budak. Bagaimana dengan kita ? Apa tujuan hidup kita ? Apakah kita telah hidup sama seperti Yesus hidup dalam sikap kerendahan hati ? Percayalah, ketika kita telah hidup dalam kerendahan hati maka tidak akan ada lagi perselisihan, tidak ada lagi keinginan untuk mementingkan diri sendiri dan tidak lagi merasa sombong lebih hebat.

3. Belas kasihan (Matius 9:36)
Perasaan Tuhan Yesus selalu mengasihi jiwa-jiwa yang tidak digembalakan dan jiwa-jiwa yang terhilang, selama pelayanannya didalam dunia Tuhan Yesus memberi makan orang-orang yang kelaparan, menyembuhkan yang sakit dan memulihkan setiap hati yang hancur bahkan Tuhan Yesus merelakan diriNya untuk mati diatas kayu salib yaitu menebus setiap dosa umat manusia dan menyelamatkan semua orang yang percaya kepadaNya. Matius 28:18-19 Tuhan Yesus mengatakan pergilah, beritakanlah injil, ajarlah dan baptislah mereka. Kita harus memiliki belas kasihan untuk jiwa-jiwa, mengampuni orang yang bersalah kepada kita, dan memberitakan injil kepada jiwa-jiwa Yerusalem, Samaria, Yudea dan sampai ke ujung bumi.

PENUTUP
1.  Wanita ! Teruslah kita diperbaharui oleh Roh Kudus agar kita mampu jadi berkat bagi orang lain.
2. Wanita ! Jika pikiran dan perasaan kita sama seperti Kristus, pasti kita selalu memiliki semangat dan gairah untuk membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan Yesus.



COOL Umas Juli 2019, HARI PENCURAHAN ROH KUDUS


HARI PENCURAHAN ROH KUDUS

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan diseluruh Yudea, dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”
- Kisah Para Rasul 1:8 -

PENDAHULUAN
Umas ! betapa indahnya hidup ini jika kita semua menerima kuasa Roh Kudus, sebab Roh Kudus yang mampu menolong kita untuk mempertahankan keselamatan kita. Jika umas dipenuhi Roh Kudus pikiran kita berubah, bukan hanya memikirkan dunia ini, tetapi perkara yang diatas. Hari-hari pencurahan Roh Kudus Umas menikmati hidup yang luar biasa.

ISI
Apa yang kita lakukan ?

1.  Terus hidup di dalam pertobatan, Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan (Matius 3:8)
Hidup Umas harus mau dibersihkan oleh Roh Kudus, pertobatan itu harus dilakukan setiap hari sehingga hidup Umas berubah ke arah yang lebih baik dan memiliki buah Roh Kudus (Galatia 5:22). Buah-buah roh itu membuat kita memiliki karakter yang baik, membuat kita tidak mudah marah dan tidak mudah kecewa jika anak kita kurang memperhatikan kita.

2. Percaya Tuhan Yesus Juruselamat (Yohanes 14:6)
Keselamatan yang telah kita miliki harus selalu dijaga, mintalah agar Roh Kudus senantiasa memberikan kemampuan juga kekuatan kepada kita untuk kita terus menjaga keselamatan yang telah Tuhan berikan dan tidak menggantikan keselamatan dengan hal apapun, sekalipun ada tantangan tetapi kita tidak goyah dan tetap memegang Tuhan Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan dan hidup. Umas, Roh Kudus menolong kita untuk tetap mencintai Tuhan Yesus. Mari agar kita selalu membaca alkitab setiap hari dan rajin berdoa (menjadi pendoa syafaat).

3.   Tidak lagi mengandalkan kekuatan sendiri (Yeremia 17:5-6)
Umas, seringkali kita merasa hebat dan berfikir bahwa kita bisa melakukannya sendiri berdasarkan dari pada pengalaman yang telah dilalui. Pengalaman yang kita miliki itu tidak bisa kita andalkan, mintalah kuasa Roh Kudus untuk memberi kemampuan kepada kita mengatasi kehidupan ini Bersama Tuhan Yesus. Seperti Firman Tuhan yang tertulis didalam Kolose 3:23 “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”.

PENUTUP
Umas, saat ini adalah hari-hari pencurahan Roh Kudus jangan sia-siakan waktu yang ada, Roh Kudus selalu ada bagi hidup Umas yang cinta Tuhan Yesus. Ingatlah bahwa hanya yang bertahan sampai akhir yang akan masuk ke dalam kerajaan Allah disurga.

Thursday, July 4, 2019

Youth Juli 2019 #1, YESUS SUMBER KEBENARAN YANG MEMBERI JALAN & HIDUP


YESUS SUMBER KEBENARAN YANG MEMBERI JALAN & HIDUP

(TRUTHFULNESS VS DECEPTION  PART 1)

Bahan Bacaan
Yohanes 14:6, “Akulah  jalan  dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Penjelasan Materi
Youthers, kalimat yang diucapkan oleh Yesus dalam bahan bacaan kita dalam Yohanes 14:6 tentunya sangat tidak asing bagi kita orang percaya. Kalimat tersebut menjadi pengakuan paling dahsyat dan penuh kuasa yang pernah diucapkan oleh seseorang yang pernah hidup di dunia. Mungkin kita sudah sering mendengar, membaca bahkan juga mengutip quote-qoute dari banyak filsuf, tokoh agama, negarawan, ilmuwan dan seniman terkenal dunia sebagai kata-kata bijak dan memotivasi, akan tetapi quote-qoute itu tidak memiliki makna yang sebanding dan se-powerfull dengan apa yang diucapkan oleh Yesus ini, ““Akulah  jalan  dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

“Akulah Jalan”, menunjukkan bahwa Dialah  sesungguhnya satu-satunya perantara Jalan kepada Bapa di surga, yaitu jalan keselamatan kekal bagi yang percaya kepada Dia sesuai yang dikatakan Firman Tuhan dalam Kis. 4:12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga  selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”. “Akulah Kebenaran”, menunjukkan bahwa Yesuslah Sang Sumber Kebenaran sebab semua firman yang diucapkan-Nya dalam Alkitab berisi kebenaran dan bukan dusta. Ingatlah Youthers, bahwa  Kebenaran-Nyalah yang menguduskan manusia dari dosa sehingga kita memperoleh pengampunan dan diperdamaikan kembali dengan Allah.

Pertanyaannya sekarang, sudahkah kita percaya penuh bahwa Yesus adalah Sang Kebenaran itu sendiri? Atau kita masih meragukannya? Sudahkah kita meletakkan Yesus Kristus melalui Firman-Nya sebagai  tolak ukur untuk menilai apakah suatu ajaran, tindakan, keputusan, perkataan, pikiran itu benar atau salah? Atau kita masih menggunakan cara berpikir kita, pendapat orang lain, ego kita, perasaan kita, kata hati kita sendiri sebagai tolak ukur untuk menilai sesuatu benar atau salah? Youthers, sadarilah bahwa hanya Yesuslah sumber kebenaran yang memberi jalan dan hidup, kita hanya dapat menemukan kebenaran sejati dalam FirmanNya, di luar dari itu yang ada hanya tipu daya iblis.

Bahan Diskusi: Sudahkah kita mengenal, percaya dan mengakui Yesus sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup secara pribadi dalam hidup kita? Berdoalah dan izinkan Roh Kudus bekerja dalam diri kita untuk memberi kesanggupan dan kekuatan mengalaminya


Wednesday, July 3, 2019

Umum Juli 2019 #1 - Ciri Murid Yesus


CIRI MURID YESUS

Menjadi Kristen dalam pemahaman memeluk agama Kristen, tidak lantas membuat kita menjadi murid Yesus. Kedatangan Tuhan Yesus kedunia bukanlah untuk menyiarkan atau membawa agama Kristen masuk kedalam dunia. Kekristenan sejati bukan soal agama, melainkan soal mengikut atau menjadi pengikut Kristus. “karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.” (Kis 11:24-26). Kata “Kristen” dalam ayat ini terjemahan dari kata dalam bahasa Yunani Kristianos yang artinya PENGIKUT KRISTUS.
Dalam Alkitab ada beberapa bagian ayat dimana Tuhan Yesus menyatakan beberapa kriteria atau persyaratan untuk mengikut DIA (menjadi murid/menjadi Kristen). Misalnya dalam Matius 16:24, “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”. Dalam bahasan kita kali ini, mengutip apa yang disampaikan oleh Gembala Jemaat Induk/Gembala Pembina dalam pesan Tuhan yang disampaikan saat MDPJ Juni 2019 yang lalu, salah satu ciri murid Yesus adalah HIDUP SAMA SEPERTI KRISTUS HIDUP! Sebagaimana tertulis dalam 1 Yoh 2:6, “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”
          Dari keseluruhan kehidupan Kristus yang dapat kita teladani, kesempatan kali ini ada 3 (tiga) hal yang menonjol dari kehidupan Kristus yang akan kita renungkan, pelajari dan teladani. Yaitu:

a.       Mengasihi Bapa
“Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku…” (Yoh 14:31)
Senada dengan ayat ini, dalam beberapa ayat lainnya di perikop yang sama (Yoh 14), Tuhan Yesus senantiasa menyandingkan antara mengasihi dengan melakukan perintah. Artinya, kita tidak terbukti mengasihi Bapa, jika kita tidak melakukan perintah-perintah-Nya sebagai mana tertulis secara tegas dan jelas dalam Alkitab.
Karenanya, sebagai murid-murid Yesus yang wajib hidup sama seperti DIA hidup, kita harus mengasihi TUHAN dengan salah satu bukti nyatanya adalah melakukan kehendak TUHAN.

b.       Penuh Roh Kudus
Beberapa catatan Alkitab yang menyatakan bahwa Tuhan Yesus penuh dengan Roh Kudus adalah sebagai berikut :
“Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.” (Matius 1:18)

“Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." (Lukas 3:21-22)

“Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.” (Lukas 4:1)

Sebagai pengikut Kristus kita harus memahami bahwa dimeteraikan oleh Roh Kudus dan dipenuhi Roh Kudus adalah dua pengalaman yang berbeda. Dimeteraikan Roh Kudus kita alami pada saat kita mengalami kelahiran baru sedangkan dipenuhi dengan Roh Kudus kita alami pada saat dibaptis oleh Roh Kudus dengan tanda awal berbahasa roh. Pastikan diri Anda mengalami keduanya sebagai bagian dari anugerah yang Tuhan Yesus berikan kepada kita.


c.       Berkata Tidak kepada dosa
Apa yang dinyatakan Alkitab tentang Tuhan Yesus? sebagai penebus dosa, DIA tidak berbuat dosa!

“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” (Ibrani 4:15)

“Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.” (1 Pet 2:21-22)

Sebagai murid-murid-Nya yang wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup, kita pun dengan pertolongan dan kekuatan dari Roh Kudus harus berani berkata TIDAK terhadap dosa. Ingat dan waspada, dosa itu mengintai dan mengintip kita (Kej 4:7), berupaya untuk menipu dan menjerat (1 Tim3:7), untuk kemudian menguasai dan memperhamba (Yoh 8:34; Roma 6:16) dan akhirnya mendatangkan hukuman mati (Rom 6:23; Ef 2:1), karenanya SADAR DAN BERJAGA-JAGALAH! (DL)

Youth Juni 2019 #4 - BERLAPANG ATAS PENOLAKAN & MENGUTAMAKAN TUHAN



BERLAPANG ATAS PENOLAKAN & MENGUTAMAKAN TUHAN
(FORGIVENESS VS REJECTION  PART 1)

Bahan Bacaan
Efesus 4:32, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu”

Penjelasan Materi
Youthers, sebagai orang percaya yang telah “dilahirkan kembali”, sadarilah bahwa  Roh Kudus berdiam dalam kita. Jangan sampai, hanya karena kita pernah mengalami penolakan, maka kita berpikir kita tidak berharga dan kehilangan kesempatan. Pahami bahwa setiap kita telah  diperlengkapi sepenuhnya, melalui kuasa Roh Kudus, untuk menggenapi rencana Tuhan atas kita dan seperti yang Firman Tuhan katakan dalam Filipi 4:13, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.", maka percayalah bahwa dampak dari penolakan yang kita alami, semuanya dapat kita lewati, oleh karena kekuatan yang Tuhan beri.

Youthers, harus kita ketahui bahwa penolakan bisa jadi merupakan bagian dari rencana Tuhan bagi kita. Firman Tuhan mengatakan bahwa segala sesuatu bekerja bersama untuk kebaikan kita ketika mau mengasihi Allah,  "Dan, kita tahu bahwa segala sesuatu bekerja bersama-sama demi kebaikan orang-orang yang mengasihi Allah, yaitu mereka yang dipanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28) Dan pergunakan sebagai ajang untuk kita mengintrospeksi diri, jujurlah untuk menilai tindakan, sikap, dan tanggapan kitaterhadap orang lain untuk melihat apakah ada alasan yang tepat sehingga kita mengalami penolakan, lalu jadikan itu pemicu untuk kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Mari Youthers, atasi ketakutan-ketakutan dalam hidup kita akan penolakan dengan mengutamakan Tuhan. Perhatikan Kisah Para Rasul 5:29, diceritakan ketika para murid dipenjarakan dan diancam oleh pihak berwenang karena keteguhan mereka untuk Injil, mereka  justru menyatakan: "Kami harus lebih menaati Allah daripada manusia" Kiranya penolakan yang kita alami membuat kita lebih menguatamakan Tuhan lebih lagi.

Bahan Diskusi :
Berkat rohani apa yang kita pernah rasakan dari sebuah penolakan?

Youth Juni 2019 #3 - JIKA KAMU MENGALAMI PENOLAKAN


JIKA KAMU MENGALAMI PENOLAKAN
(FORGIVENESS VS REJECTION  PART 3)

Bahan Bacaan
1 Tesalonika 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”

Penjelasan Materi
Youthers, penolakan merupakan fakta yang mau tidak mau akan kita temui dalam kehidupan sehari hari Pada Minggu 1 kita sudah sama-sama mengetahui bagaimana Yesus sendiri ditolak, apalagi kita, sebagai pengikut Yesus tidak mustahil pula mengalami penolakan. Misalnya saja, ketika kita mengalami penolakan karena cinta, karena lamaran pekerjaan/kehilangan pekerjaan, karena tidak masuk sekolah/kampus idamanPerasaan ditolak juga bisa timbul dari pengabaian emosional atau fisik oleh teman atau keluarga, atau dari hubungan yang terdekat, seperti orang tua atau pasangan.

Youthers, reaksi kita dalam menghadapi pastinya beragam, ada yang kecewa, sedih, marah, depresi, takut, malu, menyalahkan keadaan, orang lain bahkan menyalahkan Tuhan sampai pada titik fatal berakhir pada pencobaan bunuh diri. Jika tidak disikapi dengan bijak dan dengan hikmat dari Tuhan, maka penolakan bisa saja menyebabkan seseorang menjadi berhenti untuk mengejar mimpi, harapan dan stag pada keadaannya sekarang, ia menjadi rendah diri, tidak mudah percaya ada orang lain dan selalu takut untuk mencoba. Perasaan tertolak dapat benar-benar menyebabkan seseorang kehilangan rencana Tuhan untuk hidupnya apabila ia menolak untuk menyembuhkan luka hatinya dan bangkit kembali.

Youthers, yang harus kita pahami ketika kita mengalami penolakan adalah bahwa kita tidak sendirian. Di dunia ini, bukan hanya kita saja yang mengalaminya, semua orang pasti pernah dan akan mengalami penolakan. Tidaklah mungkin untuk menjalani hidup tanpa merasa ditolak pada suatu saat. Tapi satu kebenaran yang harus kita pahami adalah, sekalipun orang lain dan apapun menolak kita, tetapi Tuhan selalau menerima kita apa adanya dan begitu mengasihi sebagaimana adanya diri kita. Yang harus kita lakukan adalah berdoa tentang masalah penolakan yang kita alami. Serahkan kekecewaan, kesakitan hati, kemarahan, kesedihan, ataupun depresi kita hanya kepada Tuhan. 

Ampuni setiap orang ataupun keadaan apapun yang membuat kita ada dalam kondisi tertolak. Mintalah Dia untuk menyembuhkan luka batin akibat penolakan yang kita alami. Perhatikan Firman Tuhan dalam 1 Tesalonika 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Ya,  Firman Tuhan mengarahkan kita untuk bersyukur dalam segala hal, jadi bersyukurlah kepada Tuhan karena melalui penolakan yang kita alami,  Ia sedang membimbing kita menuju kedewasaan rohani yang lebih lagi. Youthers, izinkan kuasa Roh Kudus bekerja dalam hidup kita memperbaharui hati dan pikiran kita dari rasa tertolak.
Bahan Diskusi : Ceritakan pengalaman kita menghadapi penolakan? Bagaimana kita mengatasinya?

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH