Saturday, November 17, 2018

Youth November Minggu 4 2018 - BEKERJASAMA DENGAN REKAN KERJA



BEKERJASAMA DENGAN REKAN KERJA

Bahan Bacaan
Ibrani 10:24, “Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.”

Penjelasan Materi
Youthers, manusia adalah makhluk sosial artinya kita tidak dapat hidup sendiri melainkan selalu membutuhkan orang lain. Pun dalam pekerjaan, kita tidak bisa bekerja sendiri dan mencapai tujuan yang diberikan bos/perusahaan, jika hanya seorang diri. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita perlu membangun kerja sama dan bersinergi dengan rekan sekerja kita agar tujuan dari bos kita/tim kita/perusahaan tempat kita bekerja berhasil dan mencapai kesuksesan.

Youthers, mungkin mudah bagi kita bekerja dan menyelesaikan tugas-tugas di kantor jika mendapat rekan kerja yang asyik, mudah diajak kerjasama, akrab dengan kita dan memiliki karekter yang baik. Namun menjadi masalah besar, apabila kita  memiliki rekan kerja yang trouble maker, sikap kerja yang tidak kooperatif, karekter yang buruk, tidak professional dan sikap tidak menyenangkan lainnya. Lalu bagaimana sikap kita sebagai pengikut Kristus ketika menghadapi rekan kerja seperti in? Dan apa tuntunan Firman Tuhan mengenai bekerja sama dengan rekan sekerja?

Pahami youthers,  bahwa salah satu kunci terpenting untuk menerima berkat Tuhan dalam pekerjaan kita adalah sika kepedulian kita terhadap orang-orang yang bekerja dengan kita. Sekalipun mereka  tak menyukai kita, berlaku buruk kepada kita, tetapi kita harus tetap menjadi teman yang baik bagi mereka. Tentu saja hal ini tidak mudah untuk kita lakukan, tetapi inilah perintah Tuhan,“Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik (Ibrani 10:24).” Tuhan menempatkan kita dalam pekerjaan kita sekarang ini untuk suatu maksud yaitu untuk belajar mengasihi. Tuhan  adalah kasih, dan Ia ingin kita menjadi seperti diri-Nya, yaitu membalasa kejahatan dengan kasih dan mampu mengampuni serta mengasihi musuh kita. Jadi ketika Tuhan menempatkan kita di sekitar orang yang tidak menyenangkan, maka Tuhan mau kita belajar mengasihi mereka.

Alkitab mendorong kita untuk membangun kerja sama sebagai sikap yang patut dicontoh dalam hidup kita bersama sebagai murid Yesus. Maka sudah seharusnya kita membangun hubungan yang baik dengan rekan sekerja kita. Dalam bekerjasama, tentu akan banyak kepala dengan berbagai macam karakter, pemikiran, keadaan hati yang tentu tidak dapat disamakan, namun kita harus dapat memiliki pengertian tanpa memaksakan kehendak, dengan begitu maka akan tercapai keinginan bersama tanpa perpecahan. Kita juga tidak perlu mengunggulkan diri sendiri  di depan rekan kerje kita, sebab hal itu akan melukai perasaan orang lain. Hindarilah  sikap merasa paling benar, tetapi biarlah kita memberikan telinga untuk bisa mendengar pendapat orang lain.

Bahan Diskusi : Apakah kita mempunyai konflik dengan teman sekerja kita? Bagaimana kita menyelesaikannya?

Youth November Minggu 3 2018 - BERSUNGGUH-SUNGGUH ATAS APA YANG KITA KERJAKAN



BERSUNGGUH-SUNGGUH ATAS APA YANG KITA KERJAKAN

Bahan Bacaan
Kolose 3:23-24, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.”

Penjelasan Materi
Youthers, pernahkah kita mendengar pengalaman atau melihat sendiri rekan kerja kita yang melakukan tugas pekerjaannya dengan ala kadarnya, malas-malasan, tidak maksimal, tidak profesional, tidak ada inisiatif, tidak mau melakukan lebih dari jobdesc yang sudah ditentukan, hitung-hitungan dalam pekerjaan yang dilakukan, bekerja terlalu santai dan hanya sungguh-sungguh ketika ada bos saja? Atau justru kita sendiri yang juga pernah memiliki sikap demikian?

Perlu kita ketahui Youthers, bahwa sikap-sikap tersebut terjadi karena ada banyak orang yang menganggap tingkat keseriusan bekerja itu berbanding lurus dengan upah yang mereka dapatkan. Mereka berpikir bahwa karena upah yang diperoleh sedikit, maka bekerja juga tidak perlu terlalu keras dan giat, melainkan cukup bekerja ala kadarnya. Berbeda jika upah yang didapat cukup besar, maka mereka bisa termotivasi bekerja lebih keras lagi, apalagi jika ada bonus-bonus serta insentif.

Mungkin tersersit pertanyaan dalam benak kita Youthers, bagaimana sikap kita seharusnya sebagai orang percaya dalam melakukan pekerjaan? Bagaimana sikap kita sebagai pengikut Kristus, jika gaji yang kita terima terlalu sedikit tetapi pekerjaan yang diberikan kepada kita terlalu banyak bahkan diluar jobdesc kita seharusnya? Pada Minggu ke-3 ini, kita akan sama-sama diingatkan bagaimana kita harus bekerja menurut firman Tuhan.

Youthers,  pada umumnya kita bekerja memang untuk mendapatkan uang agar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi bekerja bukanlah semata-mata karena mengejar uang.  Kita harus memiliki paradigma bahwa Tuhan berkenan atas hidup kita, pun juga terhadap apa yang kita kerjakan.  Jadi kita harus  berpikir untuk memuliakan Tuhan atas segala hal yang kita kerjakan. Pemikiran ini akan  menjadi motivasi kita untuk bekerja sebaik mungkin dan bersungguh-sungguh tanpa melihat upah/gaji/atasan/apapun. Dasar pemikiran  inilah yang melatarbelakangi nasihat Paulus kepada jemaat di Kolose dalam bahan bacan kita  hari ini. Secara khusus, Paulus memberikan penjelasan mengenai pekerjaan para hamba. Ia menasihati mereka untuk memaknai pekerjaan mereka sebagai pelayanan kepada Tuhan yang pasti akan dibalas-Nya dengan upah surgawi. Paulus percaya bahwa dengan pemaknaan ini, mereka akan mampu mengerjakan pekerjaan mereka dengan berintegritas dan tulus hati. Maka dari itu Youthers, hendaknya kita dalam mengerjakan tugas apa pun, dapat memaknainya sebagai pelayanan yang berharga di mata Tuhan, maka percaya kita akan terdorong untuk terus berusaha mengerjakannya dengan sebaik mungkin

Bahan Diskusi  : Sudahkah kita bersungguh-sungguh atas pekerjaan kita saat ini? Apa yang menjadi tantangan kita untuk melakukan perkerjaan dengan sungguh-sunguh?

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH