Friday, May 31, 2019

Pastor Message JUNI 2019 - Pdt DR Ir. Niko Nyotorahardjo

COOL Umas Juni 2019 - UNTUK APA KUATIR


UNTUK APA KUATIR
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur
- Filipi 4:6  -
  

PENDAHULUAN
Hai Umas, apakah kita sudah benar-benar menjalani kehidupan dengan tidak kuatir lagi ? mungkin mudah sekali untuk mengucapkan kata tidak kuatir, namun kenyataannya ketika menghadapi kehidupan kita masih saja gelisah dalam banyak hal. Gelisah merupakan perasaan yang membuat kita tidak tentram, merasa kuatir tidak tenang ketika menghadapi sesuatu hal. 1 Petrus 5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya sebab Ia yang memelihara kamu.


ISI
Umas yang dikasihi Tuhan, rasa takut ataupun kuatir sebenarnya mengartikan bahwa kita sedang tidak mempercayai Tuhan, kita tidak percaya pada kuasaNya, oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu kita lakukan agar kita tidak lagi menjadi kuatir.


1. Bersukacita sebagai tindakan Iman (1 Tesalonika 5:16)
Amsal 17:22a berkata “Hati yang gembira adalah obat yang manjur” Umas, banyak orang menjadi sakit karena selalu murung dan hati dipenuhi dengan rasa sedih karena kuatir, kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia (Amsal 12:25). Lawanlah perasaan kuatir takut dengan kuasa Firman Tuhan perkataan Firman itu akan menguatkan iman kita kepada Tuhan, sehingga kita bersukacita ditengah kekuatiran yang kita alami. Mendekat pada Tuhan sebab Tuhan tidak pernah lalai menepati janjiNya.

2. Berdoa sebagai tindakan percaya (1 Tesalonika 5:17)
Banyaklah berdoa karena hanya melalui doa kita bisa menyampaikan segala persoalan kita (Yeremia 33:3). Umas, perlu kita ingat bahwa kekuatiran dalam hati dapat menutup pintu berkat dan inilah yang diincar iblis (Yohanes 10:10) “pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan, Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

3. Mengucap syukur sebagai tindakan menerima (1 Tesalonika 5:18)
Umas, ada kuasa didalam ucapan syukur ingat kuasa perkataan dapat membangkitkan iman kita, kata-kata Firman yang keluar dari mulut kita mengartikan bahwa kita menerima Firman itu untuk berakar, bertumbuh dan berbuah dalam hati kita. Mengucap syukur berarti kita setuju dan menerima apa yang Tuhan ijinkan atau kehendaki terjadi didalam hidup kita.

PENUTUP
Umas, keteladanan imanmu membuat keturunanmu, anak, dan cucumu bersemangat dalam Tuhan, ini adalah harta yang paling berharga yang dapat kita wariskan (Efesus 3:20) “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari apa yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja didalam kita”. Oleh sebab itu untuk apa kita kuatir karena sekarang kita tahu bahwa kuasa Tuhan akan bekerja, jauh lebih banyak dari apa yang kita doakan dan pikirkan. Mari lakukan Firman Tuhan maka perkara-perkara yang ajaib akan terjadi dalam hidup kita.

DOA SANG JUARA

senimenulisisihatiTuhan

Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh merih siang itu, sebab ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memaerkan setiap mobilmainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab memang begitulah peraturannya.

Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Disbanding semua lawannya, mobil Mark adalah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya. Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik.

Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip diatsnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab mobil itu buatan tangannya sendiri.

Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaran mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 “pembalap” kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah di antaranya. Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya terpejam, dengan tangan yang bertangkup memanjatkan doa.

Lalu, semenit kemudiaan, ia berkata, “Ya, aku siap.” Dor! Tanda tetlah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat, setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing. “Ayo…ayo…cepat…cepat, maju…maju”, begitu teriak mereka.

Ahaa… sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan, Marklah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Mark. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. “Terima kasih.”

Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya,”Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?” mark terdiam. “bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan,” kata mark. Ia lalu melanjutkan, “Sepertinya tak adil meminta pada Tuhan untuk menolongmu mengalahkan orang lain. “Aku, hanya bermohon pada Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah.” Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan yang memenuhi ruangan.

Saudara, anak-anak tampaknya lebih punya kebijaksanaan disbanding kita semua. Mark, tidaklah memohon pada Tuhan untuk menang dalam setiap ujian. Mark, tak memohon pada Tuhan untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga ttak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya. Ia tak berdoa untuk menang, dan menyakiti yang lainnya. Namun, Mark memohon pada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua. Ia berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan dengan rasa bangga.

Mungkin seringkali kita berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbabik, menjadi pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa padaTuhan untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata. Padahal, bukankah yang kita butuhkan adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya, dan panduan-Nya.

Kita sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita ssering lupa, dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan memberikan kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng dan mudah menyerah. Sesungguhnya, Tuhan sedang menguji setiap hamba-Nya yang saleh.

Tuesday, May 21, 2019

Youth Mei 2019 #3 KELUAR DARI RASA KESEPIAN


KELUAR DARI RASA KESEPIAN
(FRIENDLINESS VS LONELINESS  PART 3)

Bahan Bacaan
Mazmur 142:4, “Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari aku”

Penjelasan Materi
Youthers, di era milenial ini masalah utama yang kerap dialami anak-anak muda, salah satunya adalah masalah kesepian (loneliness) bahkan sekalipun ketika kita berada di tengah orang banyak. Pernahkah kita mengalami hal demikian?

Ya, mau tidak mau kita harus membuka mata bahwa kesepian merupakan salah satu kenyataan hidup yang harus dialami setiap manusia dari segala usia. Mungkin Youthers pernah merasakan masa-masa di mana kita ingin bercerita kepada orang lain tentang apa yang kita gumulkan, tapi kita terlalu takut kalau-kalau pandangan orang lain menjadi negatif terhadap kita karena masalah yang sedang kita hadapi, nanti kita dianggap lemah, dianggap salah atau kita takut orang tersebut membocorkan pergumulkan kita dan masih banyak ketakutan lainnya. Pada akhirnya ketika mengalami pergumulan yang berat, kita memilih untuk menelan sendiri penderitaan tersebut seorang diri dan berpikir bahwa tidak ada seorang pun yang peduli kepada kita, sehingga ujungnya kita akan merasa kesepian.

Apa itu kesepian? Youthers, kesepian adalah kesedihan di tengah keramaian hidup ini tanpa ada orang yang mengerti diri dan memperhatikan kesulitan dan menghadapi semua sendiri. Kesepian adalah perasaan sendiri di tengah kehidupan sehingga kita merasa tidak lagi bergairah untuk melanjutkan hidup ini. Dampak dari kesepian ini sangatlah berbahaya, orang yang kerap merasa kesepian seperti ini akan merasa hampa, murung dan bosan hidup, sehingga pada taraf yang fatal, dapat berujung pada tindakan bunuh diri. Youthers, karena kesepian adalah keadaan pasif yang artinya jika kita membiarkannya, maka keadaan terus berlanjut sehingga kita akan mengalami itu selamanya. Tak ada cara lain untuk keluar dari rasa kesepian itu, mau tidak mau kita harus bergerak melakukan sesuatu untuk mengubah situasi.

Dalam bahan bacaan kita di atas dikatakan, “Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari aku” (Mazmur 142:4). Di sini Daud merasa tak ada orang yang mempedulikan dirinya, Daud benar-benar memiliki alasan kuat untuk merasa tidak dipedulikan. Ia menulis kata-kata tersebut dari dalam sebuah gua gelap yang menjadi tempat persembunyiannya dari Raja Saul yang mengejarnya dan hendak membunuhnya (1Sam. 22:1; 24:3-10. Namun di tengah kesepian yang dirasakannya, Daud berseru kepada Allah yang menjadi tempat perlindungan yang ia perlukan dalam hidup ini (Mzm. 142:6)
Youthers, ketika kita merasa kesepian, seperti Daud, kita dapat berseru kepada Allah dan mencurahkan perasaan kita kepada-Nya karena kita yakin akan kasih-Nya kepada kita. Allah tidak pernah menyepelekan kesepian yang kita rasakan. Sekalipun kita merasa tidak ada orang yang mempedulikan kita, Allah itu selalu peduli, karena Ia adalah sahabat terbaik kita di tengah kesepian. Bersandarlah pada Tuhan, minta hikmat dan tuntunanNya agar kita dapat keluar dari kesedihan itu. Setelah itu, kita harus memiliki tekad kuat untuk berubah. Jangan mengasihani diri sendiri dan jangan membuka celah apapun yang dapat membuat kita merasa sendirian. Bangkitlah dan lakukan hal-hal positif lain yang mampu meningkatkan potensi diri kita.

Bahan Diskusi :
Ketika kita merasa kesepian, hal-hal apa yang sering kita lakukan? Apa yang menyebabkan kita merasa kesepian seperti itu? Bagaimana cara kita untuk mengatasi rasa kesepian itu

Youth Mei 2019 #2 MENJADI PRIBADI YANG MENYENANGKAN (SUPEL)



MENJADI PRIBADI YANG MENYENANGKAN (SUPEL)
(FRIENDLINESS VS LONELINESS  PART 2)

Bahan Bacaan
Efesus 4:32, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang  terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Bersikaplah ramah satu dengan yang lain, milikilah hati yang lembut, dan saling mengampuni, sebagaimana Allah dalam Kristus juga mengampuni kamu.”

Penjelasan Materi

Youthers, setiap kita pasti senang jika bertemu dengan orang dengan pribadi yang menyenangkan, bersahabat, enak diajak bicara dan mudah bergaul dibandingkan dengan orang dengan pribadi pendiam, sulit diajak bicara dan cenderung menutup diri. Bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kita sudah cukup menyenangkan bagi orang lain? Atau justru menyebalkan?

Perlu kita pahami Youthers, bahwa seringkali masalah yang sering timbul adalah ketika kita sudah bersikap baik, ramah dan menyenangkan bagi sesama kita, tetapi mereka malah memperlakukan kita sebaliknya. Atau kita akan bersikap baik, ramah dan menyenangkan apabila orang tersebut lebih dulu bersikap demikian, jika tidak, maka ego  membuat kita keras hati dan tidak mau lebih dulu bersikap baik kepada orang lain. Kita dapat menemukan jawabnya pada kebenaran Firman Tuhan. Efesus 4:32 mengatakan, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang  terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Bersikaplah ramah satu dengan yang lain, milikilah hati yang lembut, dan saling mengampuni, sebagaimana Allah dalam Kristus juga mengampuni kamu.” Artinya, kita harus lebih dulu berlaku baik pada orang lain, sekalipun ia tidak berlaku baik kepada kita. Kita dituntut untuk memiliki kasih dan hati yang lembut kepada sesama kita.

Mungkin kita bertanya, lantas bagaimana kita menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain? Berikut adalah tips yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1.  Tetap bersikap baiklah terhadap orang lain terlepas dari siapa mereka. Hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah memulai menyapa orang lain lebih dulu dengan senyuman, karena dengan demikian kita akan menularkan sikap ramah (Roma 12:10) 
2. Murah hati . Mari kita belajar bermurah hati tanpa pernah menahan-nahan berkat yang seharusnya menjadi hak orang lain, seperti yang dikatakan Firman Tuhan dalam Amsal 3:27, "Janganlah menahan kebaikan daripada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya."
3. Dapat menguatkan dan bersedia mendengarkan (Ibrani 10:24)

Umum Mei 2019 #3 - TERANGKAT KE SORGA



TERANGKAT KE SORGA, MENINGGALKAN JANJI MULIA

Di tahun 2019 ini kita memperingati Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga tepat pada tanggal 30 Mei. Peringatan kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga bukan sekedar tambahan hari libur umat Kristiani yang kita gunakan untuk beribadah padang, retreat, atau sekedar berlibur bersama dengan keluarga dan kerabat semata. Sebab ada hal yang sangat istimewa setiap kali kita memperingati peristiwa tersebut, yakni 2 (dua) janji Tuhan Yesus yang luar biasa bagi kita :

1.            Kedatangan-Nya kembali yang kedua kali
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. (Yoh 14:1-3)
           
Apa kepentingan-Nya datang yang kedua kali? Re-union alias dipersatukan kembali dengan seluruh murid-murid Tuhan Yesus dari segala jaman untuk tinggal bersama dengan DIA kekal selama-lama-Nya. Untuk tujuan itulah Tuhan Yesus menyediakan tempat bagi kita di rumah Bapa-Nya. Sehingga kita bersama-sama dengan Tuhan Yesus dalam kekekalan. Janji kedatangan-Nya yang kedua kali merupakan sebuah jaminan kepastian masuk sorga dari Tuhan Yesus kepada orang percaya yang dengan tekun, setia dan berkemenangan dalam menantikan DIA.

Bagaimana respon kita terhadap janji Tuhan Yesus ini?
a.       Jangan gelisah dan tetap percaya kepada Tuhan Yesus (Yoh 14:1)
b.      Hidup berjaga-jaga (Matius 24:42 ; 1 Tes 5:4-6)
c.       Menjaga pelita dan persediaan minyak (Matius 25:1-13)
d.      Tetap bekerja, hidup aktif, mengembangkan talenta dan melayani (Mat 25:14-30; 2 Tes 3:1-12)
e.       Tekun dan setia dalam proses pengudusan / sanctification dan keluar sebagai pemenang (Roma 6:19,22 ; Wahyu 2-3).

2.            Pencurahan Roh Kudus
Pencurahan Roh Kudus bukanlah peristiwa yang datang sekonyong-konyong atau secara tiba-tiba, juga bukan merupakan rencana cadangan (back up plan) yang baru disusun setelah kematian dan kebangkitan Kristus. Melainkan sebuah gerakan (movement) ALLAH yang telah direncanakan dan disampaikan dalam nubuatan nabi-nabi Perjanjian Lama, dimana yang paling terkenal adalah nubuatan nabi Yoel dalam Yoel 2:28-29. Kemudian disampaikan langsung oleh Tuhan Yesus dalam Yohanes 14:16-17 :

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”

Kemudian diulangi kembali oleh Tuhan Yesus dalam Yohanes 16:7 :
“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.”

Dan awal penggenapannya adalah ketika Pentakosta pertama terjadi di kamar loteng atas (Kis 1:4-5; Kis 2:1-4). Pencurahan Roh Kudus tidak berhenti hanya sampai disitu, tapi terus berlanjut hingga hari ini bahkan sampai Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua, dimana periode sekarang sampai dengan kedatangan-Nya yang kedua kali kita kenal dengan istilah Pentakosta ketiga.

Bagaimana Respon kita terhadap janji Tuhan ini?
a.       Kita harus mengalami baptisan Roh Kudus (Kis 2:38; Kis 19:1-6)
b.      Hidup kita harus senantiasa penuh dengan Roh Kudus (Kis 13:52; Ef 5:18)
c.       Berjalan mengikuti tuntunan Roh Kudus (Kis 13:1-3; Kis 15:28)
d.      Oleh Roh Kudus mematikan perbuatan daging (Roma 8:13)
e.       Mengobarkan karunia roh (2 Tim 1:6)
f.       Menjadi saksi Yesus secara efektif dalam penyelesaian Amanat Agung (Kis 1:8; Ibr 2:4)
g.      Melayani dengan urapan dan kuasa Roh Kudus (Kis 10:38)

Selamat memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga, ingat dan alami kedua janji yang mulia ini!

Tuesday, May 14, 2019

HUKUM TAURAT DAN ANUGERAH - oleh Pdt Bun Min Tat

































Umum Mei 2019 #2 - Lakukan Dengan Sukacita


LAKUKAN DENGAN SUKACITA

Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makan dan minuman,
tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. 
Roma 14:17

Pernah saudara menonton film tentang sekelompok orang yang bertanding dalam tim olahraga? Biasanya film dimulai dari beberapa orang yang secara ketrampilan dan kemampuan olahraganya sangat buruk.  Lalu datanglah seorang pelatih yang mengubah keadaan.  Ketika hari pertandingan tiba, semua anggota tim tegang dan tidak yakin mereka sanggup bermain.  Sang pelatih memberikan kata-kata semangat, dan umumnya ditutup dengan kata: "Let's have fun!"  Pelatih mengajak anak-anak dididiknya untuk tetap bertanding dengan sukacita.

Hidup akan lebih menyenangkan saat kita menjalaninya dengan sukacita.
Tidak heran, dalam Alkitab bahasa Indonesia pun ditemukan 89 kali kata "sukacita" yang ditulis dalam 84 ayat.  Di dalam hampir semua konteks ayat-ayat tersebut, sedang terjadi sesuatu yang berat, menegangkan dan sepertinya tokoh-tokoh pelaku akan gagal, tetapi oleh karena ada sukacita, situasi itu dapat tetap dapat dilalui dengan baik.  Alkitab tidak mengatakan bahwa kita harus menutup mata terhadap persoalan hidup yang terjadi, tetapi mengajarkan agar kita menjalani dan melalui semua permasalahan tersebut dengan sukacita.

Sangat menarik bahwa kata "sukacita" bukanlah kata yang umum digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang menyenangkan.  Umumnya bahasa yang digunakan adalah gembira atau bahagia.  Dalam bahasa Inggris kata bahagia adalah "happy", kebahagiaan adalah "happiness".  Sementara kata sukacita adalah "joy" dan kesukacitaan adalah "joyfulness".  Mengapa demikian?  Karena di dunia orang lebih mencari happy dibanding joy.  Kata "happy" mengandung pengertian sesuatu yang terjadi dari luar diri seseorang kepadanya (happens).  Demikianlah orang seringkali menggantungkan perasaan gembiranya kepada apa yang terjadi kepada dirinya dan bukan dari apa yang ada dari dalam dirinya.  Sementara kata sukacita (joy) adalah sesuatu yang berasal dari dalam diri seseorang terpancarkan keluar.

Bagaimana agar memiliki sukacita yang sejati dalam hidup kita?

1. Miliki sukacita Kristus dalam hidup kita (Yohanes 15:11)
Saat kita mengingat dan menyadari betapa baiknya Tuhan kepada kita, maka hal itu memberikan kekuatan, kesegaran dan tentu sukacita dalam hidup kita.  Kita bisa memilih untuk merasa jengkel, kecewa, lelah, stres dan bahkan jatuh sakit akan hal-hal yang terjadi diluar kita, atau kita bisa memilih untuk tetap sukacita mengetahui bahwa Kristus begitu mengasihi kita.  Untuk mengalami ayat 11 dari Yohanes 15, maka perhatikanlah apa yang Yesus ajarkan pada ayat 1-10-nya.  Ayat-ayat itu adalah cara agar kita memiliki sukacita Kristus.

Pertanyaan diskusi, Yohanes 15:1-11:
a. Sesudah kita dibersihkan oleh firman (3) bagaimanakah selanjutnya kita isi hidup kita? (4)
b. Buah-buahan sering dikaitkan dengan sukacita dan berkat.  Bisakah orang yang mengatakan percaya dalam Kristus menghasilkan buah-buahan, tanpa mengikuti apa yang Kristus perintahkan? (4-8)
c. Bagaimana agar sukacita Tuhan tetap ada dalam hidup kita? (10-11)

2.  Hidup dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus (Galatia 5:16,22)
Sukacita adalah satu dari buah-buah Roh.  Kehidupan yang dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus akan menghasilkan sukacita yang juga berasal dari-Nya.  Oleh karena Roh Kudus kita jadi bisa menjalani keseharian kita dengan tetap muka tersenyum dan hati gembira, seberapapun sulitnya atau sukarnya keadaan disekitar kita.  The joy of the Lord is my strength!  Baca dan perhatikanlah Yohanes 14:26 maka kita akan mendapati bahwa terdapat suatu hubungan yang sangat kuat antara keberadaan Roh Kudus, dengan point no.1 diatas.

Pertanyaan diskusi, Yohanes 14:26
a. Apakah yang akan diajarkan dan diingatkan oleh Roh Kudus kepada kita?
b. Apakah Roh Kudus bisa mengingatkan kita akan sesuatu yang tidak pernah kita baca atau pelajari?

Secara kasat mata, kehidupan orang Kristen di atas muka bumi ini tidak berbeda dengan orang-orang yang belum percaya.  Kita semua menghadapi masalah dan pergumulan, kita semua punya beban, kita semua juga rentan terhadap sakit-penyakit, bencana dan sebagainya.  Lalu dimana perbedaannya? Apa perbedaan kehidupan orang percaya dan belum percaya? Penulis Richard Foster menjawab pertanyaan tersebut dengan berkata: "Hidup ini adalah anugrah.  Betapa baiknya Tuhan kita yang telah menyediakan kehidupan bagi kita, yang seluruhnya dapat dibungkus dengan sukacita."

COOL WBI MEI 2019 - JADILAH KUAT OLEH KASIH KARUNIA


JADILAH KUAT OLEH KASIH KARUNIA

“Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus”
- 2 Timotius 2:1  -

PENDAHULUAN
Wanita, terkadang tidak semua orang bisa terima dirinya sedang masuk dalam proses kehidupan. Seperti masalah, persoalan yang datang terkadang bukan buat seseorang lulus ujian justru malah gagal menghadapinya. Kegagalan ini terjadi saat menghadapi proses yang keluar dari hatinya ialah sungut-sungut, ngomel-ngomel, bahkan tidak sedikit yang menyalahkan orang lain bahkan Tuhan atas setiap proses yang sedang dialaminya ini.

Namun, saat kita rela memberi diri kita diproses maka sebenarnya kita sedang dibentuk menjadi bejana yang indah dihadapan Tuhan. Oleh sebab itu, marilah wanita Allah, jadilah kuat oleh kasih karunia yang ada di dalam Kristus Yesus.

ISI
Apakah sikap yang perlu dimiliki oleh seseorang yang Kuat oleh Kasih Karunia Tuhan ? Ada beberapa sikap yang perlu dimiliki, yaitu :

1. Miliki Sikap Seorang Prajurit (2 Timotius 2:3-4)
Saat berperang seorang prajurit selalu diajarkan untuk berpikir tidak pernah kalah. Mereka selalu mempunyai pikiran yang optimis yaitu kemenangan. Seorang prajurit juga menunjukkan sikap loyalitas kepada pemimpinnya. Tidak memikirkan keadaannya, berpikir optimis dalam menghadapi masa depan. Wanita, mari kita beljar dari seorang prajurit, agar kita terus menjadi kuat menghadapi hari yang jahat ini.

2. Miliki Sikap Seorang Olahragawan (2 Timotius 2 : 5)
Seorang olahragawan terkenal dengan kedisiplinannya. Mereka selalu berlatih agar  mempunyai daya tahan yang kuat menghadapi setiap babak-babak pertandingan. Selain itu, mereka pun melatih untuk selalu mengembangkan diri mereka, karena disetiap pertandingan akan selalu ada lawan yang lebih kuat. Oleh sebab itu, pengembangan diri sangat penting. Bahkan strategi pun juga harus dipelajari. Bahkan seorang olahragawan harus bertanding menurut perturan yang ditetapkan. Tidak boleh bertanding dengan aturan sendiri. Wanita, mari belajar seperti seorang olahragawan. Kita bukan hanya melatih otot – otot rohani, tapi juga pikiran, pengembangan atau pertumbuhan rohani pun harus terus semakin ditingkatkan. Bahkan saat kita menghadapi pertandingan ingat agar tersu bertanding sesuai peraturan, tidak boleh keluar peraturan kita sendiri. Tapi ikutilah peraturan Sorgawi. Ikutilah kehendak Tuhan. Hal ini akan membuat kita menjadi kuat menghadapi proses atau babak-babak dalam pertandingan hidup kita dan menjadikan kita seorang pemenang.

3. Sikap Seorang Petani (2 Timotius 2 : 6)
Petani merupakan seseorang yang giat dan tekun. Ia seorang yang sabar dan pekerja keras. Mulai dari membajak daerah garapannya, menabur benih, merawat sampai waktunya menuai tiba. Petani akan selalu menikmati hasil usahanya. Wanita, mari lewati setiap proses hidupmu dengan tersu bergiat dan tekun, dengan sabar dan tersu bekerja keras. Jangan biarkan diri kita menjadi malas karena keadaan. Setiap proses akan berakhir tetap pada waktunya, dan kita akan selalu menikmati buah dari yang kita hasilkan.

PENUTUP
Wanita, hidup ini adalah kesempatan untuk melewati setiap tantangan dan proses. Oleh sebab itu, jadilah kuat oleh karena kasih karunia dalam Kristus Yesus. Semua Tuhan ijinkan terjadi, Oleh sebab itu, mari miliki sikap seperti seorang prajurit, sikap seorang olahragawan dan sikap seorang petani. Setiap usaha yang kita lakukan semua karena kasih karunia Tuhan, oleh sebab itu percaya dan imanilah bahwa kita sanggup melewatinya dan menjadi kuat oleh karena Tuhan dan kita menerima kemenangan, dan janji-janji Tuhan menjadi bagian kita.

Monday, May 13, 2019

COOL Umas Mei 2019 - HIDUP UNTUK BERBUAH


HIDUP UNTUK BERBUAH

Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar!
- Mazmur 92 : 15  -
  
PENDAHULUAN
Seorang petani buah apel di kota Malang bercerita bawha hasil panennya sekarang jauh menurun dan sangat merugikan. Lalu petani itu sekarang berkonsultasi dengan seorang insinyur pertanian mengenai masalahnya, dan saat itu pikirannya berkata bahwa pasti ada perombakan atau pembenahan yang besar harus ia hadapi. Namu, ternyata saran dari seorang insinyur adalah bahwa batang poon apel tersebut harus disayat-sayat dan daunnya dikurangi. Maka dilakukannyalah oleh petani tersebut. Dan hasilnya luar biasa, buah apel yang semula produksinya menurun sekarang sudah menghasilkan dalam jumlah yang lebih banyak. Umas, kisah diatas mengingatkan kita pada firman Tuhan yang terdapat dalam Yohanes 15:1-6, mengenai Tuhan Yesus yang adalah pokok anggur yang benar dan Bapa di SOrga adalah penguasanya. Ia merindukan pohon anggur ini berbuah lenbat bahkan ranting-rantingnya pun yang tidak berbuah akan dipotongnya. Umas demikianlah dengan hidup kita perlu untuk berbuah. Karena melalui buahnyalah kita dikenal dan hanya dengan berbuah kita dapat menjadi saksi Kristus yang hidup, sehingga nama Tuhan dipermuliakan (Yohanes 15:8).

ISI
Bagaimana hidup Umas (Opa dan OMa) dapat menghasilkan buah yang lebat? Ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan dalam hidup kita ini, yaitu :

1. Siap Untuk Dibersihkan ( Yohanes 15:2-3)
Agar menghasilkan buah yang baik, maka sebuah pohon harus dibersihkan. Umas, pohon itu digambarkan seperti kita, untuk menghasilkan buah maka kita harus siap untuk dibersihkan. Dibersihkan itu rasanya memang tidak enak. Karena harus ada dahan-dahan yang dipotong bahkan ada daun-daun yang perlu di kurangi. Inilah proses yang perlu kita lewati, dimana manusia batiniah kita semakin dibersihkan. Sehingga yang ada hanyalah karakter Kristus, ada penguasaan diri, ada penyerahan diri, ada keintiman yang semakin melekat dengan Tuhan. Masuk sebuah proses tidaklah mudah, namun saat kita siap dan memberi diri, maka segala tangisan, rasa sakit, kepedihan akan sirna oleh waktu. Sebab akan Tuhan gantikan dengan kasih, damai, sukacita, pemulihan, pengampunan, anugerahNya yang berlimpah bagi kita.
Roma 12:12 berkata :
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

2. Siap Untuk Lebih lagi Melekat Dengan Firman Tuhan (Yohanes 15 : 3)
Umas, Tuhan rindu kita semakin melekat dengan FirmanNya. Sebab FirmanNya yang membersihkan kita. Oleh sebab itu , untuk memiliki kehidupan yang berbuah maka kita harus melekat pada pokok anggur yang benar yaitu Tuhan Yesus. Melekat artinya tinggal intim dengan Tuhan Yesus. Hal ini bisa kita lakukan setiap hari dengan menghidupi kebenaran firmanNya, artinya memiliki waktu saat teduh bersama Tuhan, membaca serta merenungkan firman Tuhan. Memiliki waktu khusus memang terkadang sulit untuk memulainya, namun bertekunlah karena kita akan merasakan manfaatnya yang luarbiasa. Sebab perkataan Tuhan yang adalah FirmanNa akan selalu menutun, bahkan membersihkan hidup kita (2 Timotius 3:16-17).

3. Siap Selalu Tinggal Di dalam Kristus (Yohanes 15:4-7)
Umas, saat kita tinggal dalam Kristus maka kita akan memiliki hidup yang berbuah lebat. Namun, saat kita tidak dalam Tuhan, kita seperti ranting patah yang akan kering, tidak menghasilkan dan siap dilemparkan ke dalam api lalu dibakar. Umas, mari biarlah hari-hari ini kita terus dan semakin dalam tinggal dalam Kristus, apapun persoalan kita, jangan pernah lari dari Tuhan, tetaplah tinggal di dalamNya. Saat kita tinggal dalam Tuhan, Tuhan sendiri berkata dalam Yohanes 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki , dan kamu akan menerimanya.

PENUTUP
Umas, Siapakah yang rindu memiliki kehidupan yang berbuah? Pastinya setiap anak-anak Tuhan sangat rindu hidup berbuah dan menjadi berkat. Inilah juga yang dikendaki oleh Tuhan, agar kita menghasilkan buah dan buahnya tetap. Oleh sebab itu, mari persiapkan hidup kita lebih lagi. Siap untuk dibersihkan, siap untuk melekat lebih lagi dengan Tuhan, dan siap untuk selalu tinggal di dalam Kristus Yesus. Maka Galatia 5:22 -23 yaitu Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” Akan menjadi bagian dalam kehidupan kita.

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH