Wednesday, July 18, 2018

English Umum Juli 2018 #2 - The Bright Side of Shaking


THE BRIGHT SIDE OF SHAKING

Shaking is a shocking, unplanned and unexpected event, circumstance or situation; whether it is related to natural, economic, social and political condition in a form of crisis, disaster, or conflict.

No one wants to experience shaking. Shaking has become a scary thing that most people try to avoid by praying to the best of their ability. But there is good news for us: "No one can escape or avoid shaking". Shaking occurs without waiting for our readiness.

Despite having a devastating negative effect, God allows shaking to happen. Therefore, we must be able to see the bright side of shaking. We must seek to see and understand shaking from the point of view of God’s Word.

1.       Shaking happens so that the things that cannot be shaken may remain (Hebrews 12:26-28)
And His voice shook the earth then, but now He has promised, saying, “Yet once more I will shake not only the earth, but also the heaven.” This expression, “Yet once more,” denotes the removing of those things which can be shaken, as of created things, so that those things which cannot be shaken may remain. Therefore, since we receive a kingdom which cannot be shaken, let us show gratitude, by which we may offer to God an acceptable service with reverence and awe.

Through the shaking that happens, many people will see an indisputable reality that the Kingdom of God and the people of the Kingdom are not impacted by the shaking that takes place. Through shaking, the LORD will be glorified and this will serve as a ‘bridge’ for the believers to preach the Good News and invite others into the Kingdom of God.

2.       Shaking causes the disciples to do the Great Commission.
Acts 8:1 AMP, Saul wholeheartedly approved of Stephen’s death. And on that day a great and relentless persecution broke out against the church in Jerusalem; and the believers were all scattered throughout the regions of Judea and Samaria, except for the apostles.

What happened after the amazing outpouring of the Holy Spirit? Harvest of souls, amazing miracles, and shaking (persecution).

Persecution that happened against the church of God caused them- who had been staying in Jerusalem- to scatter throughout the regions of Judea and Samaria while proclaiming the Gospel; fulfilling the last message of Jesus Christ before He was taken up to heaven. “But you will receive power when the Holy Spirit has come upon you; and you shall be My witnesses both in Jerusalem, and in all Judea and Samaria, and even to the remotest part of the earth.” (Acts 1:8 NASB)

Sometimes shaking is necessary to make the people of God step out of their comfort zone which keeps them from preaching the Gospel.

3.       Shaking results in harvest of souls (Joel 2:30-32)
“And I will show wonders in the heavens and in the earth: Blood and fire and pillars of smoke. The sun shall be turned into darkness, and the moon into blood, before the coming of the great and awesome day of the Lord.  And it shall come to pass that whoever calls on the name of the Lord shall be saved. For in Mount Zion and in Jerusalem there shall be deliverance, as the Lord has said, among the remnant whom the Lord calls.”

Scary shaking causes many people to be confused, afraid, anxious, worried, which eventually will cause them to call upon the name of the Lord. For they will realize that the things that they have relied upon, honored and worshipped cannot help and save them.

Be prepared for a great shaking, be prepared for the greatest and last harvest of soul before the second coming of Christ.

Umum Juli 2018 #3 - Pencurahan Roh Kudus Bagi Segala Bangsa


Pencurahan Roh Kudus Bagi Segala Bangsa
Kisah Para Rasul 10:21-48


"Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
Setiap orang dari bagnsa mana pun yang takut akan Dia
dan yang mengamalkan kebenaran
berkenan kepada-Nya."
Kisah Para Rasul 10:43


            Sekalipun para murid sudah berkali-kali mendengar pengajaran TUHAN Yesus bahwa keselamatan yang tersedia dan pencurahan Roh Kudus bagi orang percaya, berlaku untuk semua orang, tanpa memandang suku dan bangsa, namun kenyataannya hingga momen Kisah Para Rasul 10, mereka masih mengira bahwa itu hanya berlaku bagi orang-orang Yahudi yang tersebar di bangsa-bangsa.  Padahal yang TUHAN Yesus maksudkan adalah semua bangsa: Yahudi dan non-Yahudi.  Itulah sebabnya TUHAN memberikan penglihatan kepada Petrus agar ia tidak ragu untuk melayani seorang non-Yahudi, bahkan perwira militer Romawi.

            Janji keselamatan dan pencurahan Roh Kudus, artinya juga untuk kita yang sudah bertobat, percaya dan menerima keselamatan dari Yesus Kristus. Pertanyaannya: sudahkah saudara menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi?  Jika sudah, pertanyaan selanjutnya adalah sudahkah saudara menerima baptisan Roh Kudus dengan tanda awal berbahasa Roh?  Jika saudara menjawab "belum" pada pertanyaan pertama, segera mengambil waktu dengan Gembala COOL, agar saudara dapat menjawab "ya".

            Dari kisah pertemuan Petrus dan Kornelius, kita mendapat beberapa pelajaran penting:

1. TUHAN berkenan kepada siapa saja yang tulus mencari Dia (Kisah 10:1-4, 22).

            Sangat menarik jika perhatikan kisah awal dari pasal ini, yaitu TUHAN mengutus malaikat-Nya untuk menemui Kornelius.  Sebagai orang non-Yahudi dia pasti tidak diperkenankan untuk masuk sinagoga, beribadah di Bait Allah.  Apalagi ia seorang perwira militer dari kekaisaran yang menjajah Israel.  Tetapi itu semua tidak menghambat Kornelius, dan keluarganya, untuk tetap beribadah dan berdoa kepada TUHAN.  Mereka adalah keluarga yang takut, hormat dan taat kepada TUHAN.  Ia berkenan atas sikap keluarga ini.

            Hari-hari ini pun kita melihat, ada banyak orang, yang sekalipun tidak dikenali sebagai kristen, tetapi sungguh-sungguh mencari TUHAN Allah yang hidup.  Kepada mereka, sama seperti Kornelius, TUHAN menunjukkan diri-Nya.  Kesaksian-kesaksian semacam ini kita dengar berkali-kali.  Bukankah seharusnya kita, yang mengaku sebagai pengikut Kristus, juga senantiasa tulus mendekat kepada TUHAN, setia beribadah kepada TUHAN, takut dan hormat akan TUHAN, melakukannya secara lebih lagi?



2. TUHAN Yesus adalah pemberitaan yang dinantikan bangsa-bangsa dan
     semua orang merindukan adanya perjumpaan pribadi dengan-Nya
    (Kisah 10:35-40).

            Apapun masalah yang dihadapi orang di dunia saat ini; kesakitan, penderitaan, kekosongan hidup, pencarian kebermaknaan diri, dan sebagainya, semua jawabannya ada di dalam Yesus.  TUHAN Yesus adalah jawaban yang terdalam yang dibutuhkan oleh banyak orang, sekalipun banyak pula yang tidak mengakui bahwa mereka membutuhkan-Nya.

            Saudara-saudara, di era Pentakosta Ketiga ini, pemberitaan mengenai Yesus dan kesaksian bagaimana Ia begitu berarti, baik, mengasihi dan memberkati kita, haruslah menjadi utama dalam pembicaraan kita.  Solusi-solusi terhadap masalah yang mungkin orang bawa kepada kita, haruslah kita bawa agar mereka menemukan bahwa dalam Yesus-lah masalah mereka akan terselesaikan.  Para Rasul selalu konsisten dalam hal ini.  Mereka tahu dengan pasti bahwa kecuali seseorang menemukan perjumpaan pribadi dengan TUHAN Yesus, masalah hidup yang terdalam yang dihadapi seseorang tidak akan pernah teratasi.

            Pertanyaan: kapan saudara terakhir kali memberitakan Yesus dan memberikan kesaksian hidupmu kepada orang lain?


3.  ROH KUDUS yang akan membawa banyak jiwa-jiwa datang kepada TUHAN
     (Kisah 10:44-48)

            Tugas kita adalah memberitakan Kristus, namun hanya Roh Kudus yang dapat membawa orang kepada Kristus, membawa orang pada pertobatan dan menerima hadirat-Nya.  Petrus digerakkan dan diberanikan untuk melayani Kornelius karena Roh Kudus (Kis 10:19).  Petrus memberitakan Yesus yang melakukan pelayanan yang luar biasa di dalam urapan Roh Kudus (Kisah 10:38). Kornelius dan seisi rumahnya mendapatkan lawatan Roh Kudus (Kisah 10:44).  Ketika Kornelius dan seluruh yang mendengar Firman mengalami baptisan Roh Kudus, maka tanda awal berbahasa Roh (Kisah 10:46) menjadi tanda dan konfirmasi bahwa keselamatan dan pencurahan Roh Kudus juga berlaku bagi bangsa-bangsa non-Yahudi.

            Peristiwa ini juga kelak menjadi salah satu dasar dimulainya penginjilan kepada bangsa-bangsa non-Yahudi oleh jemaat kristen mula-mula (Kisah Para Rasul 15).

            Hari-hari ini, semakin banyak jiwa-jiwa yang mulai mencari TUHAN yang benar dan yang hidup.  Kita tahu bahwa itu hanya ada di dalam Yesus.  Kita harus banyak berdoa agar jiwa-jiwa di seluruh dunia menjadi haus dan lapar, dan mereka akan dikenyangkan dan disegarkan dalam Yesus.  Kita harus berdoa agar pencurahan Roh Kudus terjadi kepada lebih banyak orang, sehingga dengan demikian pemberitaan kabar baik semakin menyebar ke seluruh bumi (Kisah 1:8). Amin!

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH