Tuesday, May 14, 2019
Umum Mei 2019 #2 - Lakukan Dengan Sukacita
LAKUKAN DENGAN SUKACITA
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makan dan minuman,
tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh
Kudus.
Roma 14:17
Pernah saudara menonton film tentang sekelompok orang yang
bertanding dalam tim olahraga? Biasanya film dimulai dari beberapa orang yang
secara ketrampilan dan kemampuan olahraganya sangat buruk. Lalu datanglah seorang pelatih yang mengubah
keadaan. Ketika hari pertandingan tiba,
semua anggota tim tegang dan tidak yakin mereka sanggup bermain. Sang pelatih memberikan kata-kata semangat,
dan umumnya ditutup dengan kata: "Let's have fun!" Pelatih mengajak anak-anak dididiknya untuk
tetap bertanding dengan sukacita.
Hidup akan lebih menyenangkan saat kita menjalaninya dengan
sukacita.
Tidak heran, dalam Alkitab bahasa Indonesia pun ditemukan 89
kali kata "sukacita" yang ditulis dalam 84 ayat. Di dalam hampir semua konteks ayat-ayat
tersebut, sedang terjadi sesuatu yang berat, menegangkan dan sepertinya
tokoh-tokoh pelaku akan gagal, tetapi oleh karena ada sukacita, situasi itu
dapat tetap dapat dilalui dengan baik.
Alkitab tidak mengatakan bahwa kita harus menutup mata terhadap
persoalan hidup yang terjadi, tetapi mengajarkan agar kita menjalani dan
melalui semua permasalahan tersebut dengan sukacita.
Sangat menarik bahwa kata "sukacita" bukanlah kata
yang umum digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang menyenangkan. Umumnya bahasa yang digunakan adalah gembira
atau bahagia. Dalam bahasa Inggris kata
bahagia adalah "happy", kebahagiaan adalah
"happiness". Sementara kata
sukacita adalah "joy" dan kesukacitaan adalah
"joyfulness". Mengapa
demikian? Karena di dunia orang lebih
mencari happy dibanding joy. Kata
"happy" mengandung pengertian sesuatu yang terjadi dari luar diri
seseorang kepadanya (happens).
Demikianlah orang seringkali menggantungkan perasaan gembiranya kepada
apa yang terjadi kepada dirinya dan bukan dari apa yang ada dari dalam
dirinya. Sementara kata sukacita (joy)
adalah sesuatu yang berasal dari dalam diri seseorang terpancarkan keluar.
Bagaimana agar memiliki sukacita yang sejati dalam hidup kita?
1. Miliki sukacita Kristus dalam hidup kita (Yohanes 15:11)
Saat kita mengingat dan menyadari betapa baiknya Tuhan kepada
kita, maka hal itu memberikan kekuatan, kesegaran dan tentu sukacita dalam
hidup kita. Kita bisa memilih untuk
merasa jengkel, kecewa, lelah, stres dan bahkan jatuh sakit akan hal-hal yang
terjadi diluar kita, atau kita bisa memilih untuk tetap sukacita mengetahui
bahwa Kristus begitu mengasihi kita.
Untuk mengalami ayat 11 dari Yohanes 15, maka perhatikanlah apa yang
Yesus ajarkan pada ayat 1-10-nya.
Ayat-ayat itu adalah cara agar kita memiliki sukacita Kristus.
Pertanyaan diskusi, Yohanes 15:1-11:
a. Sesudah kita dibersihkan oleh firman (3)
bagaimanakah selanjutnya kita isi hidup kita? (4)
b. Buah-buahan sering dikaitkan dengan sukacita
dan berkat. Bisakah orang yang
mengatakan percaya dalam Kristus menghasilkan buah-buahan, tanpa mengikuti apa
yang Kristus perintahkan? (4-8)
c. Bagaimana agar sukacita Tuhan tetap ada dalam
hidup kita? (10-11)
2. Hidup dipenuhi dan
dipimpin oleh Roh Kudus (Galatia 5:16,22)
Sukacita adalah satu dari buah-buah Roh. Kehidupan yang dipenuhi dan dipimpin oleh Roh
Kudus akan menghasilkan sukacita yang juga berasal dari-Nya. Oleh karena Roh Kudus kita jadi bisa
menjalani keseharian kita dengan tetap muka tersenyum dan hati gembira,
seberapapun sulitnya atau sukarnya keadaan disekitar kita. The joy of the Lord is my strength! Baca dan perhatikanlah Yohanes 14:26 maka
kita akan mendapati bahwa terdapat suatu hubungan yang sangat kuat antara
keberadaan Roh Kudus, dengan point no.1 diatas.
Pertanyaan diskusi, Yohanes 14:26
a. Apakah yang akan diajarkan dan diingatkan oleh
Roh Kudus kepada kita?
b. Apakah Roh Kudus bisa mengingatkan kita akan
sesuatu yang tidak pernah kita baca atau pelajari?
Secara kasat mata, kehidupan orang Kristen di atas muka bumi
ini tidak berbeda dengan orang-orang yang belum percaya. Kita semua menghadapi masalah dan pergumulan,
kita semua punya beban, kita semua juga rentan terhadap sakit-penyakit, bencana
dan sebagainya. Lalu dimana
perbedaannya? Apa perbedaan kehidupan orang percaya dan belum percaya? Penulis
Richard Foster menjawab pertanyaan tersebut dengan berkata: "Hidup ini
adalah anugrah. Betapa baiknya Tuhan
kita yang telah menyediakan kehidupan bagi kita, yang seluruhnya dapat
dibungkus dengan sukacita."
COOL WBI MEI 2019 - JADILAH KUAT OLEH KASIH KARUNIA
JADILAH KUAT OLEH KASIH KARUNIA
“Sebab itu, hai
anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus”
- 2 Timotius 2:1 -
- 2 Timotius 2:1 -
PENDAHULUAN
Wanita, terkadang tidak semua orang bisa terima dirinya
sedang masuk dalam proses kehidupan. Seperti masalah, persoalan yang datang
terkadang bukan buat seseorang lulus ujian justru malah gagal menghadapinya. Kegagalan
ini terjadi saat menghadapi proses yang keluar dari hatinya ialah
sungut-sungut, ngomel-ngomel, bahkan tidak sedikit yang menyalahkan orang lain
bahkan Tuhan atas setiap proses yang sedang dialaminya ini.
Namun, saat kita rela memberi diri kita diproses maka
sebenarnya kita sedang dibentuk menjadi bejana yang indah dihadapan Tuhan. Oleh
sebab itu, marilah wanita Allah, jadilah kuat oleh kasih karunia yang ada di
dalam Kristus Yesus.
ISI
Apakah sikap yang perlu dimiliki oleh
seseorang yang Kuat oleh Kasih Karunia Tuhan ? Ada beberapa sikap yang perlu
dimiliki, yaitu :
1.
Miliki Sikap Seorang Prajurit (2 Timotius 2:3-4)
Saat berperang seorang prajurit selalu
diajarkan untuk berpikir tidak pernah kalah. Mereka selalu mempunyai pikiran
yang optimis yaitu kemenangan. Seorang prajurit juga menunjukkan sikap
loyalitas kepada pemimpinnya. Tidak memikirkan keadaannya, berpikir optimis
dalam menghadapi masa depan. Wanita, mari kita beljar dari seorang prajurit,
agar kita terus menjadi kuat menghadapi hari yang jahat ini.
2.
Miliki Sikap Seorang Olahragawan (2 Timotius 2 : 5)
Seorang
olahragawan terkenal dengan kedisiplinannya. Mereka selalu berlatih agar mempunyai daya tahan yang kuat menghadapi
setiap babak-babak pertandingan. Selain itu, mereka pun melatih untuk selalu
mengembangkan diri mereka, karena disetiap pertandingan akan selalu ada lawan
yang lebih kuat. Oleh sebab itu, pengembangan diri sangat penting. Bahkan
strategi pun juga harus dipelajari. Bahkan seorang olahragawan harus bertanding
menurut perturan yang ditetapkan. Tidak boleh bertanding dengan aturan sendiri.
Wanita, mari belajar seperti seorang olahragawan. Kita bukan hanya melatih otot
– otot rohani, tapi juga pikiran, pengembangan atau pertumbuhan rohani pun
harus terus semakin ditingkatkan. Bahkan saat kita menghadapi pertandingan
ingat agar tersu bertanding sesuai peraturan, tidak boleh keluar peraturan kita
sendiri. Tapi ikutilah peraturan Sorgawi. Ikutilah kehendak Tuhan. Hal ini akan
membuat kita menjadi kuat menghadapi proses atau babak-babak dalam pertandingan
hidup kita dan menjadikan kita seorang pemenang.
3. Sikap Seorang Petani
(2 Timotius 2 : 6)
Petani merupakan seseorang yang giat
dan tekun. Ia seorang yang sabar dan pekerja keras. Mulai dari membajak daerah
garapannya, menabur benih, merawat sampai waktunya menuai tiba. Petani akan
selalu menikmati hasil usahanya. Wanita, mari lewati setiap proses hidupmu dengan
tersu bergiat dan tekun, dengan sabar dan tersu bekerja keras. Jangan biarkan
diri kita menjadi malas karena keadaan. Setiap proses akan berakhir tetap pada
waktunya, dan kita akan selalu menikmati buah dari yang kita hasilkan.
PENUTUP
Wanita,
hidup ini adalah kesempatan untuk melewati setiap tantangan dan proses. Oleh
sebab itu, jadilah kuat oleh karena kasih karunia dalam Kristus Yesus. Semua
Tuhan ijinkan terjadi, Oleh sebab itu, mari miliki sikap seperti seorang
prajurit, sikap seorang olahragawan dan sikap seorang petani. Setiap usaha yang
kita lakukan semua karena kasih karunia Tuhan, oleh sebab itu percaya dan
imanilah bahwa kita sanggup melewatinya dan menjadi kuat oleh karena Tuhan dan
kita menerima kemenangan, dan janji-janji Tuhan menjadi bagian kita.
Subscribe to:
Posts (Atom)