Monday, October 14, 2019

COOL WBI Oktober 2019 - LEMARI BAJU BARU


LEMARI BAJU BARU

“Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran”
-Kolose 3:12-

PENDAHULUAN
Wanita, setiap kita pasti mempunyai lemari pakaian begitupun dengan kehidupan kita. Didalam lemari pakaian, model baju seperti apakah yang kita miliki dan kita kenakan. Wanita yang dikasihi Tuhan, kita dibangun dan digambar sesuai serupa dengan gambaran Allah, namun karena kejatuhan manusia dalam dosa maka citra Allah dalam diri manusia menjadi rusak, untuk mengembalikannya maka setiap kita harus lahir baru, menjadi ciptaan yang baru mengenakan karakter Allah, namun semuanya itu tergantung pada kita apakah kita mau mengenakan karakter Allah atau tidak.

ISI
Tuhan sudah menyiapkan lemari hidup kita yang lengkap dengan baju-baju yang harus kita kenakan  (Kolose 3:12) yaitu karakter yang ada dalam hidup kita.

1.   Belas kasihan (Amsal 14:21)
Kenakan pakaian belas kasih Yesus pada hatimu, sebagai seorang wanita kita harus memiliki belas kasihan terhadap orang-orang yang Tuhan taruh di sekitar kita. Tuhan Yesus memberi teladan, hatiNya penuh dengan belas kasihan, Ia menyembuhkan orang-orang yang sakit disekitarNya (Markus 1:41)

2.   Kemurahan hati (Amsal 11:17)
Pakaian yang ke 2 adalah kemurahan hati, kenakanlah itu pada hatimu. Kemurahan hati akan menghindarkan kita dari iri hati. Jagalah pikiran kita dari segala yang jahat, agar hati kita penuh kebaikan. Iri hati menjadi penyebab timbulnya berbagai macam-macam penyakit, ini penyakit yang mudah sekali masuk dalam hati wanita. Tanpa kemurahan hati kita sukar untuk mengampuni, ini merupakan penghalang langkah-langkah kita dalam mengiring Tuhan (1 Yohanes 4:20), jika wanita mengampuni maka Bapa di surga juga akan mengampuni kita (Matius 6:14).

3.   Kerendahan hati (Amsal 3:34)
Pakaian yang ke 3 adalah kerendahan hati, Tuhan Yesus menegaskan bahwa Ia lemah lembut dan rendah hati, sehingga orang-orang yang datang kepadaNya mendapat ketenangan (Matius 11:29). Demikian dengan kita jika kita hidup rendah hati maka hidup kita mengalirkan ketenangan bagi sekeliling kita, dengan kerendahan hati kita menghindari pertengkaran dan perselisihan.

4.   Kelemahlembutan (Amsal 31:26)
Kelemahlembutan pakaian ke 4, wajib dikenakan oleh setiap wanita. Melalui kelemahlembutan pergumulan yang sekeras apapun dapat dicairkan. Kelemahlembutan adalah buah roh yang harus kita hasilkan dalam kehidupan (Galatia 5:23).

5.   Kesabaran (Pengkhotbah 10:4)
Wanita, hendaklah kesabaran menjadi pakaian yang selalu kita kenakan, karena dengan kesabaran kita terhindar dari banyak kebodohan dan kesalahan yang besar. Keberhasilan adalah buah dari kesabaran, banyak keluarga yang dimenangkan dalam Tuhan karena seorang wanita yang berdoa dengan tidak jemu-jemu didalam kesabaran menantikan waktu Tuhan. Ingatlah kesabaran adalah buah roh yang harus kita hasilkan dalam kehidupan kita (Galatia 5:22).

PENUTUP
Wanita Allah ! Jagalah selalu lemari pakaianmu yaitu hidupmu dengan belas kasihan, kemurahan hati, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran maka wanita bisa menjadi alatNya untuk membawa jiwa-jiwa bagi Tuhan Yesus.

COOL Umas Oktober 2019 - KEDATANGAN TUHAN SEPERTI PENCURI



KEDATANGAN TUHAN SEPERTI PENCURI

“karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam”
-1 Tesalonika 5:2-

PENDAHULUAN
Umas ! kita sering sekali mendengar melalui khotbah didalam kebaktian minggu tentang kedatangan Tuhan, banyak orang mengalami ketakutan juga cemas setelah mendengar khotbah tersebut. Tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui kapan pencuri akan masuk ke dalam rumah kita, jika kita telah mengetahui bahwa pencuri akan masuk, maka kita akan mengadakan persiapan untuk mencegah pencuri tersebut. Demikian juga dengan kedatangan Tuhan Yesus tidak ada satu orang juga yang dapat mengetahui kapan saatnya akan tiba, namun saat ini mari kita mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kalinya dengan hati yang penuh sukacita dan hati yang selalu berjaga-jaga.

ISI
Sikap seperti apakah yang harus kita bangun untuk mempersiapkan diri dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya ?

1.   Perhatikan kehidupan kita agar tidak seperti orang yang tertidur (1 Tesalonika 5:4-8)
Seperti Firman Tuhan yang tertulis didalam 1 Tesalonika 5:4-8 kehidupan seperti orang-orang siang, yang dimaksud dengan orang-orang siang adalah menjadi pribadi yang memiliki kehidupan tidak hidup didalam kesalahan. Ketika melakukan kesalahan atau dosa respon dari orang-orang siang akan langsung bertobat dan sungguh-sungguh untuk kembali hidup sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan, oleh karena itu orang-orang siang akan memiliki terang yang dapat dilihat oleh orang lain, tidak ada kepura-puraan dan Tuhan menemukan hati yang murni didalam kehidupan orang tersebut. Umas, akui setiap kesalahan dan dosa yang kita perbuat, maka Tuhan akan mengampuni kita dan Dia Tuhan yang tidak pernah mengingat-ingat kesalahan umatnya.

2. Hidup kudus ! hanya orang-orang yang kudus, yang dapat melihat Tuhan (Mazmur 119:1)
Ada proses untuk membangun kehidupan yang kudus yaitu, dengan merelakan hati kita untuk selalu dibersihkan setiap hari dari hal-hal yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Jadi, untuk memiliki kehidupan yang kudus itu tidak instan melainkan kita harus membangunnya setiap hari dengan membaca Firman Tuhan, berdoa, memuji, menyembah Dia siang dan malam. Umas, baca Firman Tuhan setiap hari karena Firman itu pelita bagi hidup kita (Mazmur 119:105).

3. Berjaga-jagalah senantiasa
Pencuri datang tiba-tiba, demikian juga kedatangan Tuhan tidak dapat diketahui oleh siapapun. Senantiasa berjaga-jaga dalam segala situasi, memiliki iman yang teguh kepada Tuhan dan tidak tergoda dengan hal yang sia-sia agar kehidupan kita selalu memuliakan nama Tuhan dimanapun kita berada. Umas, kita harus selalu hidup melekat dengan Tuhan (Mazmur 91:14-16).

PENUTUP
Umas, mari kita selalu mempersiapkan diri untuk kedatangan Tuhan karena waktuNya sudah sangat singkat, Tuhan akan segera menjemput kita dan membawa kita ke rumah Bapa yang kekal.

Umum September 2019 #3 - MENYEMBAH


MENYEMBAH DENGAN "m" KECIL DAN DENGAN "M" BESAR

"Haleluya! Nyanyikanlah bagi TUHAN nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh." -- Mazmur 149:1

"Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya" -- Yohanes 4:34
Sebagai insan COOL tentu kita sudah sering mendengar mengenai doa, pujian dan penyembahan.  Kisah Para Rasul 15:15-18 memberi pengertian kepada kita bahwa TUHAN akan memulihkan Pondok Daud, yang salah satu arti utamanya adalah pemulihan doa, pujian dan penyembahan.  Melalui pengertian tersebut, berbagai macam aktifitas kita lakukan baik pada level Gereja, level COOL atau pada level individual.  Aktifitas-aktifitas seperti Menara Doa, Doa Keliling, Ibadah yang penuh dinamika; gerak-tari dan nyanyian-nyanhian, dan banyak lagi lainnya.  Salah satu yang paling menonjol dan menjadi panutan banyak Gereja hari-hari ini adalah betapa demikian bergairahnya kita untuk memuji dan menyembah TUHAN.
Mengenai 'menyembah' (doa-pujian-penyembahan), sebenarnya memiliki 2 (dua) pengertian yang berbeda.  Kedua-duanya baik dan harus kita lakukan.  Apa saja pengertian dari 'menyembah'?

1.  Menyembah dalam artian sempit ("m" kecil) yaitu menyanyi.

Kemampuan manusia untuk menghasilkan seni budaya merupakan suatu anugrah dari TUHAN.  Kitab Keluaran misalnya, mencatat bahwa TUHAN-lah yang menganugrahkan kemampuan kepada para pembangun Kemah Suci untuk mampu membuat berbagai perkakas yang indah dan berkarya seni tinggi.  Namun dari semua seni yang dihasilkan manusia, maka musik dan nyanyian memiliki tempat yang khusus di hati TUHAN.  Musik dan nyanyian adalah seni yang TUHAN sukai dan tetapkan untuk menjadi bentuk ekspresi penyembahan kita kepada-Nya.  Musik dan nyanyian juga adalah suatu bentuk seni yang dapat dilakukan oleh semua orang dan bersifat universal oleh karena ada disemua suku/budaya manusia.  Kita bermain musik dan melantunkan nyanyian-nyanyian pujian dan pengagungan kepada TUHAN dalam berbagai ibadah kita.

Satu hal yang harus kita ingat adalah bahwa tidak berarti menyanyikan lagu-lagu rohani artinya kita sudah otomatis menyembah TUHAN.  Kita harus jujur pada diri kita sendiri, pada saat kita menyanyikan lagu-lagu rohani apakah untuk diri kita sendiri (karena nadanya enak, karena lagi nge-trend, karena sepertinya cocok dengan suasana hati saat itu) atau kita menyanyikan lagu-lagu rohani tersebut untuk TUHAN?  Sukacita dan keteduhan hati yang sejati bukanlah berasal dari lagu-lagu yang "enak" tetapi karena kita menaikkan nyanyian kepada TUHAN.  TUHAN disukakan dengan nyanyian yang kita persembahkan kepada-Nya, dan sukacita TUHAN itulah yang dilimpahkan kepada kita.  Kita menyanyikan lagu-lagu rohani bukan karena situasi atau kondisi hati, tetapi karena kita mau menaikkan hal itu kepada TUHAN yang sudah dan sangat mengasihi kita.
Pemazmur dalam ayat yang kita baca diatas (Maz 149:1) mengingatkan kita agar lagu-lagu yang kita kumandangkan agar kita persembahkan kepada TUHAN!  Di dalam pertemuan COOL, dalam berbagai ibadah di Gereja atau persekutuan, nyanyikanlah lagu-lagu rohani untuk memuji dan menyembah Dia.

2.  Menyembah dalam artian luas ("M" besar) yaitu menyenangkan hati TUHAN dengan cara taat kepada-Nya.

Dalam arti yang lebih luas, menyembah bukan sekedar bernyanyi untuk TUHAN, tetapi mempersembahkan hidup ini untuk menyenangkan hati TUHAN, yaitu dengan taat melakukan apa yang TUHAN perintahkan kepada kita melalui Firman-Nya (Roma 12:1) maupun visi yang Roh Kudus sampaikan kepada para hamba-hamba-Nya (Amos 3:7).  Bacalah kedua ayat yang ada dalam kurung diatas.  Bukti utama bahwa kita benar-benar mengasihi dan menyembah TUHAN adalah melakukan hal yang sama sebagaimana Yesus lakukan yaitu melakukan kehendak Bapa, sebagaimana Ia katakan dalam Yohanes 4:34 yang telah kita baca diatas.  Firman TUHAN mencatat apa yang Ia kehendaki secara umum, sementara visi yang Roh Kudus nyatakan melalui para hamba-Nya adalah pernyataan apa yang Ia kehendaki secara spesifik pada saat ini.  Kedua-duanya harus kita perhatikan dan lakukan.  Hari-hari ini, pesan yang sangat kuat dari TUHAN adalah bahwa kita harus menjalankan Amanat Agung TUHAN Yesus (Matius 28:18-20, Markus 16:15-18) dengan kuasa Roh Kudus (Kisah 1:8) yaitu dalam urapan yang baru: Pentakosta Ketiga.

Saudara, mengenai menyembah, maka adalah penting kita melakukan Point No.1 dan No.2.  Kita tidak bisa mengklaim, misalnya, bahwa yang No.2 lebih penting dari No.1 atau sebaliknya.  Kedua-duanya harus kita lakukan, karena itulah yang TUHAN kehendaki dan senang apabila kita melakukannya.  Sembahlah Dia dengan musik dan nyanyian, sembahlah Dia dengan hidup melakukan dan berpadanan dengan Firman-Nya. Amin! (CS)


PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH