Wednesday, March 13, 2019

Youth Maret 2019 #2, KESABARAN VS KERESAHAN PART 2


BUAH DARI SEBUAH KESABARAN
(PATIENCE VS RESTLESSNESS – KESABARAN VS KERESAHAN PART 2)

Bahan Bacaan
Amsal 16:32, "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota."

Penjelasan Materi
Youthers, dalam menjalani tantangan dan pergumulan hidup ini kita akan selalu diperhadapkan pada dua pilihan, mau bersabar atau resah dan marah. Setiap pilihan tentunya akan ada konsekuensi yang harus kita tanggung. Baiknya, setiap pilihan dalam hidup kita, berdasar pada sudut pandang kebenaran Firman Tuhan. Firman Tuhan dalam Amsal 16:32, mengatakan "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota." Betapa luar biasanya predikat yang dikatakan Firman Tuhan mengenai orang yang hidupnya penuh kesabaran, yaitu seperti seorang pahlawan. Orang yang penyabar pastinya dapat menguasai dirinya, dan dikatakan bahwa ia melebihi orang yang merebut kota. Youthers, menjadi orang yang sabar memang tidak enak, sangat melelahkan, penuh pengorbanan dan kadang membuat kita sedih, mendapat perlakuan yang tidak baik dari orang lain, harus mengalah dan rasa tidak menyenangkan lainnya  tetapi jangan kuatir, karena kesabaran selalu membuahkan hal yang baik dan benar yang membawa kita pada keberuntungan, keberhasilan dan kesuksesan. Percaya bahwa Tuhan bisa memakai situasi buruk untuk menguji hati dan respon kita. Setiap perlakuan buruk sesungguhnya menguji kualitas hati kita dan menjadikan kita semakin dewasa secara rohani.

Mari kita teladani kesabaran dari tokoh Daud dalam 2 Samuel 16. Dikisahkan bahwa Daud yang  mendapatkan perlakuan buruk ketika ia dan para pengikutnya melarikan diri dari Absalom. Di tengah jalan, Simei, yang termasuk salah satu keluarga Saul, datang dan melempari rombongan Daud dengan batu serta mengucapkan kata-kata kutuk. Abisai, salah seorang pengikut Daud, meminta izin untuk memenggal kepala Simei, namun Daud menegur Abisai dan membiarkan Simei terus mengutuk. Pada ayat ke-12, Daud berkata, “Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.”. Youthers, di sini dapat kita perhatikan bahwa Daud menunjukkan kesabarannya dengan perkataan  tersebut dan pada akhirnya Tuhan menyertai Daud dan membuatnya berhasil. Youthers, marilah kita melatih diri kita untuk memiliki kesabaran, sebab buah dari kesabaran adalah keberhasilan. Kapan kita menuai buah dari kesabaran kita? Bersabarlah, karena Tuhan pasti akan  memberikannya di waktu yang tepat


Bahan Diskusi
Mengapa Anda perlu bersabar dalam menghadapi permasalahan Anda? Apa saja keberhasilan yang Anda raih ketika anda memilih untuk bersabar menghadapi pergumulan hidup?

Umum Maret 2019 #2 - Lebih dari sekedar percaya


LEBIH DARI SEKEDAR PERCAYA

Dalam Menara Doa Pelayan Jemaat (MDPJ) Februari 2019 yang lalu, Gembala Sidang/Gembala Pembina menguraikan secara terperinci apa arti dari PERCAYA KEPADA TUHAN YESUS yang ternyata memiliki makna dan pemahaman yang lebih dalam dari apa yang dimiliki selama ini. Percaya kepada Tuhan Yesus bukan sekedar percaya akan ketuhanan Kristus dan kedaulatannya serta mengakui Dia sebagai Tuhan, tetapi juga antara lain : berusaha sungguh-sungguh mentaati perintah-perintah-Nya, biasa dan tekun melakukan kebenaran, mengasihi saudara seiman, berusaha sungguh-sungguh mengikuti teladan Tuhan Yesus dan hidup seperti Tuhan Yesus, tetap tinggal dalam Yesus dan percaya akan Firman Tuhan. Hal-hal tersebut diatas jika disimpulkan menjadi sebuah kalimat pendek adalah MENJADI MURID.

Di Tahun Kelahiran Yang Baru, semua anggota COOL harus menjadi MURID dan siap untuk DIMURIDKAN. Sebab kita telah beranjak pada satu tingkatan yang baru, sebuah era yang baru yakni TUMBUH BERSAMA sebagaimana motto COOL kita : Kesatuan hati – Tumbuh bersama – Memenangkan jiwa (KTM). Paling tidak ada 3 (tiga) karakteristik murid yang harus kita miliki:

1.         SIAP DIAJAR
Murid tentu tidak dapat dipisahkan dengan belajar. Sebagai murisd Kristus, kita harus siap untuk diajar dalam hal :
a.      Kebenaran Firman Tuhan
TUHAN menghendaki agar setiap orang memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1 Tim 2:4), untuk itu sebagai murid, kita harus diperlengkapi dengan kebenaran injil, agar tidak mudah diombang-ambingkan dengan rupa-rupa pengajaran (Ef 4:14) yang tidak sesuai dengan kebenaran.

b.      Mengerti kehendak Bapa
Sebagai murid Yesus tentu kita meneladani Tuhan Yesus. Dalam pelayanan-Nya di bumi, Tuhan Yesus senantiasa melaksanakan apa yang menjadi kehendak Bapa (Yoh 4:34; 5:30; 6:38). Untuk itu sangat penting bagi kita untuk mengerti apa yang menjadi kehendak Bapa, agar pelayanan kita tidak menyimpang dari arah yang benar serta mendapat perkenanan Tuhan (Kis 13:22).

c.       Melakukan Perintah-Perintah TUHAN
Dalam Amanat Agung Tuhan Yesus sebelum naik ke Sorga sangat jelas dinyatakan : “…dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu…” (Matius 28:20).
d.      Hidup dalam disiplin rohani
Disiplin rohani bukan sebagai sebuah tindakan legalis, atau kewajiban agamawi. Disiplin rohani membuat hidup kita ‘terlatih’ untuk membangun komunikasi yang erat dengan Tuhan, melatih penguasaan diri, menaklukan hawa nafsu dan kedagingan. Latihan disiplin rohani dapat dilakukan dengan membangun kebiasaan bersaat teduh, membaca alkitab setiap hari, memiliki gaya hidup berdoa, memuji dan menyembah Tuhan. Rasul Paulus berkata : Tetapi aku melatih (discipline – NKJV, ESV, NASB, NLT) tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.“

e.       Melayani
Tiga setengah tahun murid-murid mengikuti Tuhan Yesus dan menyaksikan bagaimana Tuhan Yesus berjalan keliling, melayani dan berbuat baik (Kis 10:38). Itulah masa pembelajaran bagi murid-murid untuk dipersiapkan dalam tugas pelayanan.

2.         SIAP DIBENTUK
Kalimat “siap dibentuk” tentu mengacu kepada suatu kesiapan hati untuk diproses dalam pembentukan karakter, sehingga karakter Kristus (Baca : Buah Roh - Gal 5:22-24) nyata dalam hidup kita. kesiapan untuk dibentuk didasari akan sebuah pemahaman dan ketaatan akan perintah Yesus : “Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Lukas 9:23).
Siap dibentuk berarti setiap anggota COOL berani membuka hati, membuka diri dan memiliki kerendahan hati untuk menerima nasihat, bimbingan, koreksi dari gembala COOL, dengan demikian lebih mudah dan cepat dibentuk menjadi serupa dengan Kristus.

3.         SIAP DIUTUS
Murid diajar dan dibentuk tentu dengan satu tujuan, yakni melayani pekerjaan Tuhan, memberitakan injil dan menjadi kesaksian bagi sebanyak mungkin orang-orang. Siap diutus berarti siap masuk dalam tahapan pembelajaran berikutnya yakni learning by doing. Menerapkan semua yang telah dipelajari untuk dapat dipraktekkan dalam pelayanan (Lukas 10:1-12).
Jadilah murid Tuhan Yesus yang siap diutus sebagai :
a.       Pelayan & Saksi Tuhan di Market Place
b.      Pembawa Pesan Pentakosta Ketiga (The Messenger of The Third Penetcost)
c.       Gembala COOL yang Baru.

COOL WBI Maret 2019 , KEADAAN MANUSIA PADA AKHIR ZAMAN



KEADAAN MANUSIA PADA AKHIR ZAMAN

“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.”
- 2 Timotius 3:1  -


PENDAHULUAN
Keadaan manusia hari-hari ini semakin memburuk. Kalau kita membaca surat kabar, atau menonton Televisi kita dapat melihat bahwa manusia sudah tidak segan-segan lagi untuk membunuh sesamanya, dan melakukan berbagai kejahatan. Firman Tuhan dalam 2 Petrus 3:3 berkata “Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.” Saat manusia hidup menuruti hawa nafsunya, maka ia akan mudah untuk menyombongkan diri, menjadi pemfitnah, memberontak terhadap orangtua. Kehidupan moral manusia menurun, tidak sedikit yang hidupnya dikuasai oleh kesenangan dunia yang akan membawa mereka kepada kebinasaan. Ayah kandung yang memperkosa anak kandung sendiri, kasih sudah semakin dingin. Inilah keadaan dunia yang sangat memprihatinkan di akhir zaman ini.

ISI
Yang terjadi pada akhir zaman, yaitu :
1. Terdengar Deru Perang (Matius 24:6-8)
Deru perang memang sudah terjadi sejak lama, dan tidak sedikit orang mati tanpa harapan. Kematian karena perang bukan barang baru lagi, namun kematian karena pembunuhan nama baik, pembunuhan karakter dengan menggunakan kata-kata ancaman, kata-kata tekanan, kata-kata bohong, fitnah, atau bahasa sekarang hoax sudah mulai marak. Banyak orang mati bunuh diri, karena tertekan oleh perang kata-kata. Dan ini terjadi disekitar kita. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa tidak sedikit yang menghabisi dirinya sendiri Karena keadaan yang menekan mereka. Wanita, keadaan manusia pada akhir zaman semakin tidak menentu, oleh sebab itu di era perang ini, kita harus terus memakai selengkap senjata Allah (Baca Efesus 6:10-19).

2. Kedurhakaan Semakin Bertambah dan Kasih Semakin Dingin                    (Matius 24:12)
Hari-hari ini banyak terekspos mengenai anak-anak sekolah yang tidak lagi memiliki rasa hormat kepada guru-guru di sekolahnya. Anak-anak ini tidak hanya menggunakan kekerasan secara verbal, namun kekerasan secara non verbal pun mereka lakukan. Begitu pun dengan orangtua atau orang yang lebih tua. Anak-anak menjadi pemberontak dan garang. Bukan hanya itu, banyak orang mulai meninggalkan Tuhan, mereka menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan. Sehingga hasilnya pun akan dirasakan yaitu kasih sudah menjadi dingin, rasa empati, simpati, rasa mengasihi mulai pudar. Kehidupan keluarga menjadi hambar, hubungan pernikahan menjadi kendor, suami, istri dan anak-anak hubungannya semakin menjauh. Wanita yang dikasihi Tuhan, mari banyaklah berdoa dan berpuasa. Waspadalah. Perbanyak perhatian kita kepada keluarga, suami dan anak-anak kita, bahkan orangtua atau saudara-saudara kita. Perbesar kapasitas kasihmu, minta kasih Kristus semakin melingkupi kita, agar kita tetap memiliki kasih Kristus yang membawa kehangatan bagi orang-orang di sekitar kita, sehingga mereka bisa merasakan kasih Tuhan nyata melalui kita. Dan mereka pun dipulihkan. Biarlah Yosua 24 : 15 b “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" Firman ini terjadi bagi setiap kita.

3. Manusia Mencintai Diri Sendiri (2 Timotius 3:2-4)
Fokus manusia saat ini lebih banyak kepada pemenuhan kebutuhan dirinya sendiri. Sehingga dengan alasan kebutuhan manusia mulai focus terhadap dirinya saja dengan menghalalkan segala cara. Cinta akan uang, cinta akan tahta yaitu jabatan, kekuasaaan, serta mengejar berbagai kenikmatan hidup entah itu sex, bisa berselingkuh, hidup dalam percabulan, kenajisan, gaya hidup mewah, menjadi koruptor dan banyak hal lainnya. Hubungan suami istri menjadi hancur karena berfokus pada diri sendiri, tidak mau saling menolong, saling membalut luka, tidak mau mengampuni sehingga perceraian terjadi dimana-mana. Anak-anak tidak terkontrol, jatuh dalam free sex, narkoba, dan hal-hal yang menjerumuskan mereka kedalam kebinasaan. Wanita, inilah tugas kita sebagai tiang doa, menjadi pendoa syafaat. Kita diajarkan untuk terus mengandalkan Tuhan, dan peduli terhadap orang-orang disekitar kita. Sebarkan Kasih yang peduli kepada orang lain.

4. Nabi-nabi Palsu Yang Menyesatkan Banyak Orang (Matius 24:11)
Akhir zaman ini kita harus ekstra hati-hati untuk menerima ajaran-ajaran. Jangan sampai kita tertipu dengan ajaran yang menyimpang dari Firman Tuhan. Mari banyak melekat dengan Tuhan dan firmanNya, sehingga kita tidak disesatkan, dan kita memiliki kepekaan untuk membedakan mana kehendak Tuhan, mana yang palsu atau mana yang tidak.

PENUTUP
Wanita, keadaan dunia di akhir zaman memang semakin tidak baik, oleh sebab itu kita harus memiliki double Knowledge, memiliki kepekaan secara rohani, sehingga pandai dan cakap menilai, bahkan melihat situasi. Miliki juga kecerdasan sehingga kita dapat membawa orang-orang disekitar kita untuk lebih mengenal dan mengalami Tuhan. Biarlah kasih Kristus terus mengusai kehidupan kita, sehingga kita tidak larut dalam dunia di akhir zaman ini.
“Hai perempuan-perempuan yang hidup aman, bangunlah, dengarkanlah suaraku, hai anak-anak perempuan yang hidup tenteram, perhatikanlah perkataanku!”
(Yesaya 32:9)

Youth Maret 2019 #1, KESABARAN VS KERESAHAN PART 1


KRISTUS TERLEBIH DULU SABAR TERHADAP KITA
(PATIENCE VS RESTLESSNESS – KESABARAN VS KERESAHAN PART 1)

Bahan Bacaan
1 Tim. 1 :16, “Tetapi justru karena itu aku dikasihani,  agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya.  Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya  kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal

Penjelasan Materi
Youthers, perlu kita pahami bahwa kesabaran adalah sebuah kemampuan untuk kita dapat menahan diri untuk tidak gegabah terhadap sesuatu hal/kondisi/seseorang yang membuat kita kesal/marah/tidak suka, untuk tidak membalas sesuatu dengan cara yang salah, untuk tidak terburu-buru bertindak terhadap sesuatu belum jelas duduk permasalahannya, untuk menerima sesuatu hal yang mengecewakan diri kita dengan prinsip Firman Tuhan, untuk memiliki jiwa besar menerima situasi yang tidak kita inginkan namun sudah terjadi tanpa marah tanpa bersungut tanpa menyalahkan Tuhan, untuk tahan menghadapi cobaan, tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati, tidak tergesa-gesa dan tidak terburu nafsu.

Sebagai manusia biasa, mungkin kita punya keterbatasan dan kelemahan, sehingga pada suatu kondisi tertentu, titik kesabaran kita mulai habis dan akhirnya respon yang kita berikan atas suatu masalah adalah respon yang salah karena terlanjur amarah. Youthers, tapi janganlah alasan keterbatasan sebagai manusia menjadi dalih utama kita untuk kita gagal untuk bersabar dalam segala hal, karena Kristus Yesus sendiri telah membuktikan bahwasanya keberadaanNya sebagai manusia seutuhnya di bumi, Ia telah menang atas segala pencobaan karena kesabaranNya. Kita patut mengagumi kesabaran Yesus yang sempurna, karena, Ia benar-benar memiliki teladan kesabaran yang nyata di dalam Allah sendiri seperti yang dikatakan dalam  1 Timotius 1: 16 “Tetapi justru karena itu aku dikasihani,  agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya.  Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya  kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. Ketika Yesus menunjukkan kesabarannya, Ia tidak hanya menunjukkan kepada kita gambaran kesabaran Bapa Surgawi, tetapi juga Ia melakukan seperti manusia sepenuhnya. Dia menunjukkan bahwa kesabaran itu juga nyata dialami oleh manusia. Youthers, firman Tuhan dalam Kolose 3:13 mengatakan,"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian."  Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan telah terlebih dulu sabar dan mengampuni kita, maka sudah seharusnya juga kita mampu bersabar dan mengampuni sesame kita.

Bahan Diskusi: Saat ini, hal-hal apa saja yang membuat anda menjadi tidak bisa bersabar? Apa usaha ke depan agar dapat menjadi pribadi yang lebih sabar?

Umum Maret 2019 #1 - Makanan Keras, Siapa Takut


MAKANAN KERAS? SIAPA TAKUT!

“Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.” (Ibrani 5:11-14)

Pernahkah Anda melihat bagaiamana seorang bayi atau balita diberi makan? Tentu makanannya bukanlah makanan sebagaimana layaknya orang dewasa. Sebab dari sisi usia dan sistem pencernaan mereka belum dapat mengkonsumsi makanan keras. Itu sebabnya mereka diberi makanan cair atau makanan lembut seperti bubur susu, buah dihaluskan dan makanan lainnya yang bisa dicerna oleh balita tersebut. Bandingkan dengan cara makan kita orang dewasa. Secara tekstur, porsi dan variasi makanan tentu sangat beragam. Bahkan gigi-gigi orang dewasa sanggup menghancurkan dan mengunyah makanan keras sebelum masuk ke dalam sistem pencernaan kita. Dapatkan balita makan-makanan orang dewasa? Tentu akan sangat berbahaya. Sebaliknya, bisakah orang dewasa makan makanan balita? Bisa, namun pasti kebutuhan gizi dan unsur-unsur penting lainnya yang dibutuhkan tubuh tidak akan terpenuhi dengan baik.

Analogi inilah yang disampaikan dalam surat Ibrani. Ditinjau dari sudut waktu, harusnya sudah menjadi pengajar-pengajar, bukan malah masih harus diajar tentang asas-asas pokok kekristenan. Artinya harus beralih dari susu kepada makanan keras. Bagaimana dengan Anda? Tentunya sebgaian besar dari anggota COOL telah menjadi orang Kristen lebih dari 2 tahun. Apakah Anda masih lebih tertarik kepada susu atau makanan-makanan keras? Dalam konteks 1 Korintus 3:2 dan Ibrani 5:11-14, “susu’ berbicara tentang pengajaran-pengajaran mendasar tentang pokok-pokok dasar kekristenan, sedangkan “makanan keras” berbicara tentang pengajaran-pengajaran yang lebih mendalam secara doktrinal, teguran dan peringatan, dan lainnya yang kemungkinan ‘menjungkirbalikan’ apa yang selama ini dipahami atau dipegang sebagai pengajaran.

Di Tahun Kelahiran Yang Baru (The Year of A New Birth) anggota COOL harus siap dengan makanan-makanan keras, yang membuat kita dapat bertumbuh secara rohani sebagaimana dinyatakan dalam Firman Tuhan:

a.            Bertumbuh dalam segala hal kearah Kristus (Efesus 4:15) 
“tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.”

b.            Bertumbuh menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya (Roma 8:29) 
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”

c.             Menjadi sempurna seperi Bapa di Sorga (Matius 5:48).
“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Kata “sempurna” dalam bahasa aslinya teleios yang salah satu artinya adalah bertumbuh secara mental dan moral karakter.

Dalam surat yang ditulis oleh Rasul Yohanes (1 Yoh 2:12-14), diungkapkan mengenai 3 (tiga) tingkatan kerohanian orang percaya, yakni : anak-anak, orang muda dan bapa-bapa secara rohani, artinya kekristenan kita bukanlah kekristenan yang statis melainkan dinamis dan progresif. Kiranya tahun ini anggota COOL yang siap dengan makanan rohani yang keras, bertumbuh menjadi Bapa-Bapa rohani yang siap menggembalakan kelompok-kelompok COOL yang baru. Amin

COOL UMAS MARET 2019



PUJILAH TUHAN HAI JIWAKU

“Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
- Mazmur 103 : 2  -


PENDAHULUAN
Kasih Setia Tuhan tidak terhingga di dalam kehidupan kita. Dia yang menjaga, membentengi dan menolong kita tidak pernah terlelap. Di dalam hidup kita tentu banyak juga masalah yang membuat hidup kita tertekan, dan membuat kita lemah. Dalam Mazmur 103 ini pemazmur yaitu Daud selalu memerintahkan jiwanya agar tetap dengan segenap jiwa selalu memuji namaNya yang kudus dan mengucap syukur atas kebaikanNya. Raja Daud memaksa jiwanya untuk mengucap syukur. Mari belajar dari raja Daud, maka jiwa kita yang tertekan akan dipulihkan.

ISI
Beberapa hal yang akan kita alami saat jiwa kita memuji Tuhan dan tidak melupakan kebaikanNya, yaitu :

1. Mengalami Pengampunan dari Segala Kesalahan dan Kesembuhan dari segala Penyakit (Mazmur 103 : 3)
Allah yang maha kuasa dan penuh kasih, Ia yang telah mengampuni segala kesalahan dan dosa-dosa kita. Ia membebaskan kita dari segala penyakit. Saat jiwa kita terhubung dengan Bapa di Sorga, maka dalam hadiratNya, Ia mengalirkan kuasa bagi kita, Ia memberikan kekuatanNya sehingga kita dapat mengalahkan sakit penyakit dan menjadi pemenang, sehingga kita mempunyai roh, jiwa dan tubuh sehat.

2. Mengalami penebusan hidup dari lobang kubur dan Memahkotai kita dengan kasih setia dan rahmat (Mazmur 103 : 4)
Saat kita belum mengenalNya, Ia sudah lebih dahulu mengasihi kita bahkan sudah menebus kita dari maut. KasihNya begitu besar. Sebenarnya saat kita memuji dan tidak melupakan kebaikan Tuhan, Ia sudah lebih dulu melakukan yang terbaik bagi kita, Ia sudah memahkotai kita dengan kasih setia dan rahmatNya. Oleh karena itu, patutlah kita bersyukur, dan patutlah kita memuji serta selalu mengingat-ingat kebaikanNya, karena kasihNya tidak terbatas, kasihNya besar bagi setiap kita, bagi setiap orang yang kita kasihi, bahkan bagi semua orang.

3. Mengalami Kepuasan dengan kebaikan Tuhan (Mazmur 103 : 5)
Umas, apapun yang sedang kita alami, hanya Tuhan yang sanggup memuaskan hasrat kita dengan segala kebaikanNya. Kepuasan akan kebaikan Tuhan akan membuat kita lega, membuat kita tenang, bahkan penuh dengan damai sejahtera.  Saat hidup kita penuh dengan pujian dan penyembahan kepadaNya, maka otomatis kita pun dipuaskan olehNya. Oleh sebab itu, saat engkau sedang mengalami hati yang tidak tenang, ataupun beban yang berat, datanglah pada Tuhan. Perkatakanlah pada jiwamu untuk memuji dan memuliakan Tuhan, dan ingatlah segala kebaikan Tuhan, maka kebaikanNya itu pun akan memenuhi hati dan kehidupan kita. Kita terbebas dari segala beban yang merintangi bahkan bebas dari kekuatiran. Sehingga kehidupan kita, bahkan keluarga besar kita pun akan penuh berkat kasih dan kebaikanNya.


PENUTUP
Umas, semakin banyak jiwa kita memuji-memuji Tuhan, maka hidup kita tenang, dan selalu sehat karena hati yang gembira.

Umas, saat kita memuji Tuhan dan mengingat segala kebaikanNya, maka kita akan mengalami Pengampunan dari Segala Kesalahan dan Kesembuhan dari segala Penyakit, penebusan hidup dari lobang kubur dan Memahkotai kita dengan kasih setia dan rahmat, Mengalami Kepuasan dengan kebaikan Tuhan.

Pujian yang kau naikkan selalu berpengaruh kepada kehidupanmu bahkan keluargamu. Oleh sebab itu, mari biarlah roh, jiwa dan tubuh kita senantiasa memuji dan memuliakan nama Tuhan.

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH