HIDUP UNTUK
BERBUAH
“Pada masa tua pun mereka
masih berbuah, menjadi gemuk dan segar!”
- Mazmur 92 : 15 -
- Mazmur 92 : 15 -
PENDAHULUAN
Seorang petani buah apel di kota Malang
bercerita bawha hasil panennya sekarang jauh menurun dan sangat merugikan. Lalu
petani itu sekarang berkonsultasi dengan seorang insinyur pertanian mengenai
masalahnya, dan saat itu pikirannya berkata bahwa pasti ada perombakan atau
pembenahan yang besar harus ia hadapi. Namu, ternyata saran dari seorang
insinyur adalah bahwa batang poon apel tersebut harus disayat-sayat dan daunnya
dikurangi. Maka dilakukannyalah oleh petani tersebut. Dan hasilnya luar biasa,
buah apel yang semula produksinya menurun sekarang sudah menghasilkan dalam
jumlah yang lebih banyak. Umas, kisah diatas mengingatkan kita pada firman
Tuhan yang terdapat dalam Yohanes 15:1-6, mengenai Tuhan Yesus yang adalah
pokok anggur yang benar dan Bapa di SOrga adalah penguasanya. Ia merindukan
pohon anggur ini berbuah lenbat bahkan ranting-rantingnya pun yang tidak
berbuah akan dipotongnya. Umas demikianlah dengan hidup kita perlu untuk
berbuah. Karena melalui buahnyalah kita dikenal dan hanya dengan berbuah kita
dapat menjadi saksi Kristus yang hidup, sehingga nama Tuhan dipermuliakan
(Yohanes 15:8).
ISI
Bagaimana hidup Umas (Opa dan OMa) dapat
menghasilkan buah yang lebat? Ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan dalam
hidup kita ini, yaitu :
1. Siap Untuk
Dibersihkan ( Yohanes 15:2-3)
Agar menghasilkan buah yang baik, maka sebuah
pohon harus dibersihkan. Umas, pohon itu digambarkan seperti kita, untuk
menghasilkan buah maka kita harus siap untuk dibersihkan. Dibersihkan itu
rasanya memang tidak enak. Karena harus ada dahan-dahan yang dipotong bahkan
ada daun-daun yang perlu di kurangi. Inilah proses yang perlu kita lewati, dimana
manusia batiniah kita semakin dibersihkan. Sehingga yang ada hanyalah karakter
Kristus, ada penguasaan diri, ada penyerahan diri, ada keintiman yang semakin
melekat dengan Tuhan. Masuk sebuah proses tidaklah mudah, namun saat kita siap
dan memberi diri, maka segala tangisan, rasa sakit, kepedihan akan sirna oleh
waktu. Sebab akan Tuhan gantikan dengan kasih, damai, sukacita, pemulihan,
pengampunan, anugerahNya yang berlimpah bagi kita.
Roma 12:12 berkata :
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan,
dan bertekunlah dalam doa!”
2. Siap Untuk
Lebih lagi Melekat Dengan Firman Tuhan (Yohanes 15 : 3)
Umas, Tuhan rindu kita semakin melekat dengan FirmanNya. Sebab FirmanNya
yang membersihkan kita. Oleh sebab itu , untuk memiliki kehidupan yang berbuah
maka kita harus melekat pada pokok anggur yang benar yaitu Tuhan Yesus. Melekat
artinya tinggal intim dengan Tuhan Yesus. Hal ini bisa kita lakukan setiap hari
dengan menghidupi kebenaran firmanNya, artinya memiliki waktu saat teduh
bersama Tuhan, membaca serta merenungkan firman Tuhan. Memiliki waktu khusus
memang terkadang sulit untuk memulainya, namun bertekunlah karena kita akan
merasakan manfaatnya yang luarbiasa. Sebab perkataan Tuhan yang adalah FirmanNa
akan selalu menutun, bahkan membersihkan hidup kita (2 Timotius 3:16-17).
3. Siap Selalu Tinggal Di dalam Kristus
(Yohanes 15:4-7)
Umas, saat kita tinggal dalam Kristus maka
kita akan memiliki hidup yang berbuah lebat. Namun, saat kita tidak dalam
Tuhan, kita seperti ranting patah yang akan kering, tidak menghasilkan dan siap
dilemparkan ke dalam api lalu dibakar. Umas, mari biarlah hari-hari ini kita
terus dan semakin dalam tinggal dalam Kristus, apapun persoalan kita, jangan
pernah lari dari Tuhan, tetaplah tinggal di dalamNya. Saat kita tinggal dalam
Tuhan, Tuhan sendiri berkata dalam Yohanes 15:7 “Jikalau kamu
tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah
apa saja yang kamu kehendaki , dan kamu akan menerimanya.
PENUTUP
Umas, Siapakah yang rindu memiliki kehidupan
yang berbuah? Pastinya setiap anak-anak Tuhan sangat rindu hidup berbuah dan
menjadi berkat. Inilah juga yang dikendaki oleh Tuhan, agar kita menghasilkan
buah dan buahnya tetap. Oleh sebab itu, mari persiapkan hidup kita lebih lagi.
Siap untuk dibersihkan, siap untuk melekat lebih lagi dengan Tuhan, dan siap
untuk selalu tinggal di dalam Kristus Yesus. Maka Galatia 5:22 -23 yaitu “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” Akan
menjadi bagian dalam kehidupan kita.