Wednesday, September 5, 2018

Youth September Minggu 2 2018 - BERKAT TUHAN DIBALIK PEREMUKAN HATI (2)


BERKAT TUHAN DIBALIK PEREMUKAN HATI (2)

Bahan Bacaan
Mazmur 51:19, "Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah." 

Penjelasan Materi
Youthers, satu hal yang harus kita pahami bahwa kualifikasi terbesar dari seorang pemimpin adalah orang yang harus memiliki peremukan. Tuhan memakai orang-orang yang remuk untuk dapat menjadi pemenang atas permasalahan hidupnya dan kemudian bisa menjadi saksi bagi orang lain yang memiliki peremukan hati serta dapat membawa mereka pada kemenangan di dalam Tuhan.

Peremukan membawa kita pada berkat Tuhan asal kta meresponi dengan benar sesuai FirmanNya. Mungkin Youthers bertanya, apa hubungannya antara berkat dengan peremukan? Perhatikan Mazmur 51:7, “Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!  Jelas bahwa tombang bagi Tuhan adalah hati yang remuk dan hancur. Dengan kata lain, jenis pengorbanan atau persembahan yang bisa kita bawa kepada Tuhan adalah hati yang remuk dan Tuhan berkata Ia tidak akan menolak persembahan itu.

Dalam bahan bacaan kita di Mazmur 51:19 ini, Daud saat menulisnya dalam keadaan hati remuk redam dan hancur berkeping-keping. Ia menyesali dosanya terhadap isteri Uria, lalu ia pun datang kepada Tuhan.  "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!"  (Mazmur 51:3).  Youthers, inilah korban yang berkenan kepada Tuhan.  Tak ada yang lebih berharga di mata Tuhan kecuali hati yang hancur dan pertobatan,  "Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya."  (Mazmur 51:18). Sadarilah Youthers bahwa masih banyak orang Kristen yang datang kepada Tuhan dengan doa-doa mereka tanpa pernah merasakan hati hancur di mana doa yang dinaikkan tidak lahir dari lubuk hatinya yang terdalam.

Youthers, Tuhan mengasihi orang yang rendah hati, maka dari itu ketika dalam sebuah proses yang kita hadapi jangan sampai hati kita dipenuhi kesombongan atau kecongkakan, sebab  "Allah menentang orang yang congkak,"  (1 Petrus 5:5), dan Dia  "...akan mematahkan kecongkakkan mereka dengan segala daya upaya mereka."  (Yesaya 25:11b)

Bahan Diskusi
Apa yang membuat seseorang sulit merendahkan hatinya dihadapan Tuhan ketika mengalami proses peremukan hati?

Youth September Minggu 1 2018 - BERKAT TUHAN DIBALIK PEREMUKAN HATI (1)

BERKAT TUHAN DIBALIK PEREMUKAN HATI (1)

Bahan Bacaan
Mazmur 34:18 (19), “Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”

Penjelasan Materi
Youthers, kita pasti pernah mengalami kondisi remuk hati. Merasa terpuruk, tidak berdaya, hancur hati dan perasaan kacau balau lainnya. Tentunya hal itu membuat kita merasa sedih, murung dan sulit untuk menjalankan kegiatan sehari-hari seperti biasa karena beban berat yang kita rasakan. Tapi satu kebenaran yang harus kita ketahui Youthers, bahwa kondisi keremukan hati membuat kita kuat asal kita meresponinya dengan benar dan mengandalkan Tuhan dalam melewati masa-masa sulit itu.

Ada banyak hal yang dapat membuat kita mengalami peremukan hati. Misalnya saja kecewa dengan keluarga, teman, pemimpin, pasangan, diri kita sendiri,  kejadian buruk yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari, perlakuan tidak adil orang lain kepada kita dan masih banyak lagi. Dan terkadang Youthers, dalam kondisi seperti itu, kebanyakan orang lebih suka menyendiri, mengasingkan diri dan kemudian melakukan hal-hal yang negatif sehingga jatuh dalam dosa. Akan tetapi kita harus tahu bahwa melarikan diri dari masalah dengan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan adalah sebuah kesalahan. Yang harus kita lakukan adalah meminta kekuatan dari Tuhan, dengan rendah hati kita datang kepada Tuhan dengan kehancuran hati yang kita alami. 

Seperti yang Firman Tuhan katakan dalam, Mazmur 34:18 (19), “Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.” Dengan kata lain, jika kita datang kepada Tuhan dengan hati yang remuk, Ia akan mendekat kepada kita, ini adalah janji Tuhan.

Mulailah tanamkan dalam diri kita Youthres,  bahwa ketika kita sedang mengalami peremukan hati, bukan berarti Tuhan tidak sayang kepada kita, bukan berarti kita ditinggalkan oleh Tuhan. Setiap anak Tuhan yang rindu dipakai sebagai alat kemuliaan Tuhan tak luput dari proses pembentukan. Ketika sedang mengalami itu,  kita harus memiliki penyerahan diri penuh kepada Tuhan.

Ingat Youthers, bahwa hati yang remuk dan hancur di hadapan Tuhan, serta rasa haus dan lapar akan Dia adalah modal menggerakan hati Tuhan. Jika kita sedang mengalami proses peremukan hati ingatkah pada proses pembuatan  sebuah bejana indah dari tanah liat. Sebelum menjadi bejana yang indah dan berharga, tanah liat harus mengalami proses pembentukan yang dikerjakan oleh seorang tukang gerabah.  Tanah liat itu terlebih dahulu harus dihancurkan, dibuang kerikil-kerikilnya, lalu diolah dan harus melewati proses pembakaran, barulah menjadi bejana yang bernilai harganya. Demikian juga dengan hidup kita ketika mengalami proses, jika kita melewatinya bersama Tuhan maka kita akan keluar sebagai seorang pemenang dan dimurnikan seperti emas yang muncul dari lumpur.

Bahan Diskusi
Hal apa saja yang biasa kita lakukan saat mengalami proses peremukan hati? Adakah pengalaman kita pribadi/ orang lain yang berhadil melewati proses itu dengan kekuatan dari Tuhan? Bagaimana prosesnya?

WBI September 2018 - PENTAKOSTA KETIGA SEDANG TERJADI


PENTAKOSTA KETIGA SEDANG TERJADI

“Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.”

-Kisah Para Rasul 2 : 17-


PENDAHULUAN
Belum lama tanggal 17 – 20 Juli 2018 diadakan pesta rohani yang besar yaitu Empowered 21 Asia. Dalam acara ini kita percaya bahwa pencurahan Roh Kudus yang ketiga sudah dicurahkan ditengah-tengah kita. Wanita, kita ingat kembali waktu pencurahan Roh Kudus yang pertama terjadi di kamar loteng Yerusalem, pencurahan Roh Kudus yang kedua terjadi di Azuza Street (Amerika), dan pencurahan Roh Kudus yang ketiga akan terjadi di Indonesia. Banyak hamba-hamba Tuhan sudah bernubuat bahwa akan terjadi penuaian yang terakhir, dan yang terbesar akan terjadi di negara kita Indonesia. Oleh sebab itu, mari ambil bagian dari segala rencana Tuhan yang sedang Ia nyatakan ditengah-tengah kita.

ISI
Bagaimana caranya agar kita siap dan turut serta mengambil bagian dalam kegerakan Pentakosta yang ketiga? Ada beberapa cara agar kita mempersiapkan diri kita agar dapat mengambil bagian dalam Pentakosta yang ketiga ini, yaitu :

1.      Kita Perlu Memperbaiki Mezbah Tuhan (1 Raja 18:30)
      Saudara yang terkasih, apakah yang menyebabkan mezbah Tuhan runtuh? Mezbah Tuhan runtuh saat kita mempunyai kehidupan yang suam-suam kuku, hidup yang diperhamba oleh dosa, hidup yang menyalahkan Tuhan, hidup yang selalu mencari kambing hitam atas keadaan kita yang sedang tidak baik, dan banyak hal lainnya. Namun saat keadaan kita seperti itu, apa yang perlu kita lakukan? berdiam diri ataukah kita akan bertindak seperti Nabi Elia, memperbaiki mezbah yang rusak itu dan berharap dengan sepenuh hati kepada Tuhan?

      Wanita, memperbaiki mezbah berarti kita perlu bertobat dan menyelesaikan segala dosa yang dapat merintangi kuasa Tuhan bekerja dalam kita. Kalau kita berharap mujizat Tuhan dan kebangunan rohani bagi kehidupan kita secara pribadi bahkan keluarga serta orang-orang sekitar kita maka ada harga yang harus kita bayar. Bukan dengan uang ataupun emas dan permata, tapi dengan memperbaiki mezbah-mezbah yang sudah rusak dalam kehidupan kita.

      Perbaiki mezbah keintiman kita dengan Tuhan. Intim kembali dengan firmanNya, baca dan renungkan firman Tuhan dengan penuh kerinduan, hidup dalam doa, pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Mezbah hidup yang dipulihkan akan melahirkan kuasa Tuhan yang dahsyat dan luarbiasa, karena Roh Kudus bekerja penuh dalam hidup kita dan kita percaya Pentakosa ketiga akan terjadi.

2.      Ada Unity (Kisah Rasul 2:44-47)
      Saat pencurahan Roh Kudus terjadi atas umat Tuhan, mereka yang percaya tetap bersatu, saling menolong, saling memperhatikan satu dengan yang lainnya. Bahkan mereka bertekun dengan sehati di Bait Allah. Wanita, unity berarti menekan keegoisan diri kita, dan mulai memikirkan dan membawa kepentingan Tuhan bersama-sama. Saling membangun dalam kehidupan rohani sehingga melalui kehidupannya kuasa Tuhan nyata dan banyak jiwa melihat kemuliaan Tuhan melalui hidup kita dan terjadilah penuaian yang besar.

3.      Mempersembahkan Korban Ucapan Syukur (2 Tawarikh 20:21-22)
Bersyukur dalam segala hal berarti dalam keadaan baik maupun yang tidak baik. Dalam keadaan sakit atau sehat, dalam keadaan tersesak atau terbebas. Dengan bersyukur Tuhan menyatakan kuasa dan mujizatNya, Tuhan menyatakan pembelaanNya, Tuhan menyatakan kebesaran dan keagunganNya. Pertolongan Tuhan nyata atas umatNya yang bersyukur. Seperti pembelaan Tuhan kepada bangsa Yehuda, mereka mengalahkan musuhnya serta dapat menjarah segala harta musuhnya sampai tiga hari lamanya. Ada pembelaan Tuhan dan ada berkatNya yang menyertai. Mari wanita bersyukurlah selalu dan alamilah kuasa dan berkat-berkatNya.

4.   Mempersembahkan Yang Paling Berharga (Roma 12:1-2)
Wanita, mempersembahkan tubuh bukan berarti hanya persembahkan tubuh jasmani kita saja. Melainkan kita tidak boleh serupa dengan dunia ini, bahkan kita perlu memperbaharui hidup terus-menerus dengan kebenaran firman Tuhan sehingga kita mengerti kehendak Tuhan yang benar. Kata lainnya ialah kita harus mempersembahkan hidup kita sepenuhnya. Apa yang paling berharga dari hidup kita? keluarga, Karier, kesuksesan, pelayanan atau apapun itu marilah kita persembahkan semuanya sehingga kemuliaan Tuhan nyata atas kehidupan kita sepenuhnya.
     
PENUTUP
Wanita, pastinya kita semua rindu mengalami Pentakosta yang ketiga terjadi atas hidup kita, oleh sebab itu lakukan keempat hal diatas, percayalah kuasa Tuhan akan bekerja atas hidup kita dan orang-orang disekeliling kita sepenuhnya. Percaya, berubah dan lakukan dengan setia.


Umum September 2018 #2 - Hidup di Era Pentakosta Ketiga Sebagai Pembawa Pesan


HIDUP DI ERA PENTAKOSTA KETIGA SEBAGAI PEMBAWA PESAN: MEMBERITAKAN INJIL & PELAYANAN MUJIZAT

Pesan TUHAN yang kuat yang kita terima dari TUHAN YESUS melalui Gembala siding/Pembina kita adalah bahwa Pentakosta Ketiga ini tidak akan berlangsung lama. Ini adalah golden moment bagi kita gereja Tuhan untuk kita bergerak dengan urapan kuasa Roh Kudus yang dahsyat menjangkau banyak jiwa di Indonesia dan bangsa-bangsa.
Minggu yang lalu kita sudah belajar bagaimana melayani agar umat percaya yang belum dibaptis Roh Kudus menerima baptisan Roh Kudus. Pada kesempatan kali ini kita akan belajar bagaimana kita sebagai pembawa pesan (Pentecost Messanger) bergerak di era pentakosta yang ketiga.
1.         Memberitakan Injil
Beberapa kebenaran Firman yang harus kita sadari terkait dengan Pentakosta adalah :

a.      Baptisan Roh Kudus erat kaitannya dengan menjadi saksi (memberitakan injil)
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah 1:8).
Mereka yang dibaptis dengan Roh Kudus memiliki mandate dan tugas untuk memberitakan Injil mulai dari Yerusalem (bisa diartikan dalam lingkungan keluarga), Samaria dan sampai ke ujung bumi,

b.      Roh Kudus memenuhi dan memberikan keberanian kepada orang percaya untuk memberitakan Injil.
“Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” (Kisah 4:31)


c.       Roh Kudus akan menciptakan situasi yang akan mendorong kita pada pemberitaan Injil
“Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh. (8-1b) Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.” (Kisah 8:1, 4)
Goncangan dan aniaya terkadang diijinkan Tuhan terjadi agar gereja-Nya keluar dari zona nyaman dan melakukan kehendak-Nya, yakni memberitakan Injil.

2.         Pelayanan Mujizat dan Kesembuhan
Mujizat yang kreatif dan tidak lazim masih terjadi sampai hari ini!
Disaat banyak orang dari paham aliran teologia tertentu menyatakan bahwa mujizat itu hanya terjadi pada jaman Tuhan Yesus melayani di dunia dan pada jaman rasul-rasul saja, Gembala Sidang/Pembina kita telah menjadi saksi hidup serta tokoh yang dipakai Tuhan Yesus untuk menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana Tuhan Yesus menyembuhkan yang lumpuh, buta, tuli, kanker, dan banyak lagi mujizat yang tidak lazim di lebih 300 kota dalam Healing Movement Crusade yang dimulai sejak 8 Agustus 2006 di Bandung.
Gembala Sidang/Pembina telah mengimpartasikan hal tersebut kepada kita semua untuk bergerak dalam pelayanan healing/kesembuhan dan mujizat. Haleluya!

Beberapa hal yang harus menjadi pegangan kita :

a.      Tuhan Yesus telah mengurapi kita.
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4:18-19).

“Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, Mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Markus 16:17-18).

b.  Jangan mencuri kemuliaan Tuhan dan jangan mengambil keuntungan pribadi dari pelayanan ini.
c.       Tuhan Yesus yang menyembuhkan, kita hanya sebagai alat saja di Tangan-Nya.
d.     Segera Bertindak! Ambil bagian dalam pelayanan untuk mengunjungi dan mendoakan yang sakit. Anda bisa belajar sambil praktek dengan dimentor oleh Gembala Cool Anda.

Umum September 2018 #1 - Hidup di Era Pentakosta Ketiga Sebagai Pembawa Pesan


HIDUP DI ERA PENTAKOSTA KETIGA SEBAGAI PEMBAWA PESAN:
MELAYANI BAPTISAN ROH KUDUS

Kalau kita perhatikan dengan seksama apa yang terjadi dalam Pentakosta pertama yang dicatat dalam Kitab Kisah Para Rasul dan Pentakosta kedua (1906 yang terjadi di Azusa Street) ada suatu ciri khas yang sama, antara lain para Rasul yang melayani/mendoakan orang-orang percaya untuk menerima Baptisan Roh Kudus.

Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ.  Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus. (Kis 8:14-17)
Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. (Kis 11:15)
Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. (Kis 19:5-6).

Demikian juga William J Seymour, hamba Tuhan yang dipakai-Nya di era Pentakosta kedua, semuanya diawali ketika William Seymour mendoakan beberapa orang dan mereka yang didoakan menerima baptisan Roh Kudus.

Sekarang kita tengah berada di Era Pentakosta Ketiga, salah satu tindakan nyata yang bisa kita lakukan sebagai pembawa pesan Pentakosta ketiga (The Third Pentecost Messanger) adalah melayani umat percaya yang belum dibaptis Roh Kudus. Mereka yang dapat dilayani untuk menerima baptisan Roh Kudus adalah orang yang sudah bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, memiliki kerinduan untuk dipenuhi dengan Roh Kudus. Bagaimana langkah untuk melayani mereka?
  
1.         Berikan pemahaman yang benar tentang Baptisan Roh Kudus.
Baptisan Roh Kudus bukanlah ajaran sesat, tetapi jelas tertulis di dalam Alkitab (Kis 2:1-13). Baptisan Roh Kudus bukan hanya milik gereja aliran Pentakosta saja, sebab dalam jaman gereja mula-mula ketika gereja belum terbagi dalam aliran atau denominasi, semua orang percaya yang sudah bertobat memberi diri dibaptis dan menerima baptisan Roh Kudus (Kis 2:38; 8:14-17; 11:15; 19:5-6).

2.         Tanamkan kerinduan dalam diri mereka untuk menerima Baptisan Roh Kudus.
Orang yang dapat dibaptis Roh Kudus adalah mereka yang rindu dan haus untuk dibaptis Roh Kudus.
“Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.”  (Yohanes 7:37-39)

3.         Bimbing mereka untuk meminta kepada Tuhan Yesus untuk dibaptis dengan Roh Kudus.
Bukti kita haus dan rindu adalah meminta kepada Tuhan Yesus di dalam doa kita. bombing mereka untuk meminta kepada Tuhan Yesus untuk dipenuhi (dibaptis) oleh Roh Kudus.
“Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Lukas 11:10-13).
  
4.         Doakan mereka.
Setelah membimbing mereka meminta kepada Tuhan Yesus agar dipenuhi dengan Roh Kudus, doakan mereka, jika perlu ditumpangkan tangan dan beri waktu bagi Roh Kudus untuk memenuhi mereka. Para Rasul menumpangkan tangan kepada mereka yang kemudian menerima baptisan Roh Kudus.
Jangan lupa perhatikan etika moral terkait sentuhan fisik antara wanita – pria dalam pelayanan.

UMAS SEPTEMBER 2018 - ROH KUDUS YANG MEMERDEKAKAN


ROH KUDUS YANG MEMERDEKAKAN
“Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.”
(1 Petrus 2 :16)
PENDAHULUAN
Merdeka… Merdeka… Merdeka…. Di Bulan Agustus ini kita merayakan ulang tahun kemerdekaan bangsa kita, Indonesia. Dan kita percaya bahwa 73 tahun bukanlah usia yang muda lagi dan semua bisa terjadi karena anugerah Tuhan. Demikian dengan setiap kita, walau tidak muda lagi tapi masa-masa yang bisa kita lewati semua adalah anugerah Tuhan. Melewati masa sebelum merdeka kita tahu bahwa hal tersebut dapat terjadi karena adanya perjuangan. Berjuang untuk bebas dari bangsa-bangsa penjajah, berjuang dari segala perbudakan yang merusak jiwa. Umas, kita patut bersyukur bahwa kita bisa hidup dalam kemerdekaan. Dan sekarang pun kita sudah dimerdekakan dari kuasa maut, dari kematian yang kekal oleh karena darah Tuhan Yesus sudah tercurah bagi hidup kita, dan Kuasa Roh Kudus yang sudah memeteraikan kita sebagai anak Allah.
ISI
Bagaimana caranya supaya kemerdekaan rohani terjadi dalam kehidupan Umas? Ada beberapa cara agar mengalami kuasa Roh Kudus yang membebaskan, yaitu  :
1.        Membuang Segala Kehidupan Dosa (Yesaya 59 : 1-2)
Penghambat dalam hidup kita adalah dosa. Dosa menjauhkan hubungan kita dengan Tuhan. Oleh sebab itu, agar dapat mengalami kuasa Roh Kudus yang membebaskan maka kita perlu membuang segala kehidupan dosa dan hidup dalam kebenaran Tuhan. Umas, apa ayng menjadi penghambat hidupmu? mungkin bukan dosa berzinah atau mencuri, tapi kita tidak menjaga perkataan. Kita berkata sia-sia maka sama saja kita masih hidup dalam dosa (Baca : Matius 12:36-37). Mari Umas yang dikasihi Tuhan kita bereskan semuanya agar kita benar-benar mengalami kemerdekaan rohani, dan tidak lagi hidup dalam perbudakan dosa.

2.        Miliki Pikiran Yang Diperbaharui (Roma 12:2)
     Umas, memperbaharui budi berarti memperbaharui pikiran kita dengan kebenaran firman Tuhan. Kenapa perlu diperbaharui? karena seringkali saat kita menghadapi masalah atau tantangan, apa yang kita pikirkan akan banyak mempengaruhi emosi, mempengaruhi sikap dan perbuatan kita. Oleh sebab itu, tidak sedikit saat kita ada masalah kita menjadi depresi, kita menjadi marah-marah, kita menjadi cepat tersinggung, perkataan kita menjadi tidak baik. Nah Umas, marilah kita terus memiliki pikiran yang terus diperbaharui agar apa yang keluar dari pikiran kita adalah semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji keluar dari kehidupan kita (Filipi 4:8).

3.        Melakukan Segala Sesuatu Untuk Tuhan Dengan Segenap Hati ( Kolose 3:23)

"Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23)
    
Umas, ayat di atas menasihatkan agar kita melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati, baik itu pekerjaan, pelayanan, hidup berkeluarga, ibadah dan sebagainya, bukan dengan keluh kesah, gerutu atau persungutan.            Sudahkah kita melakukan segala sesuatunya dengan segenap hati?  Jangan pernah merasa bahwa pelayanan dan ibadah yang kita lakukan selama ini sudah lebih dari cukup, atau kita merasa sudah           cukup rajin dan setia mengiring Tuhan.  Yang dinilai Tuhan bukanlah aktivitas yang terlihat dengan kasat mata tetapi Ia melihat hati kita;  Segenap hati berarti kita melakukannya dengan sepenuh hati kita, itulah yang berkenan kepada Tuhan. Lakukan bukan karena ingin dilihat orang atau mengingin pujian dari manusia. Karena dipuji oleh           Tuhan, atau berkenan di hati Tuhan lebih penting dari pada pujian manusia. Saat kita melakukan hal ini maka inilah tandanya Roh Kudus memerdekakan hidup kita.


PENUTUP
Umas, biarlah dihari tua, kita semakin dipersiapkan dan semakin dimerdekakakan oleh Roh Kudus. Jadilah Mempelai yang merdeka, yang berkenan di hati Tuhan. lakuakan ketiga hal diatas, sehingga saat waktuNya tiba kita sudah siap menyongsong Tuhan di awan-awan, dan hidup bersama denganNya selamanya.

SEMUANYA PENTING, PERHATIKAN DAN PELIHARA

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH