Monday, February 17, 2020

Umum Pebruari 2020 #3 - MENGIKUT KRISTUS


MENGIKUT KRISTUS
Matius 19:16-22


Salah satu aspek terpenting dari Dimensi yang Baru, sebagaimana diajarkan oleh Gembala Jemaat Induk Pdt.Dr.Ir.Niko Njotorahardjo, bahwa kita harus mengalami perubahan dalam hidup, yaitu bertumbuh dan berkembang ke arah Kristus.  Kita harus semakin lama semakin mirip dengan gambaran Kristus.  Ini tentu sejalan dengan yang Alkitab katakan dalam 1 Yohanes 2:6, "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."  Itulah sebabnya adalah hal yang sangat baik minggu ini kita akan belajar dari interaksi antara Yesus dengan seorang muda yang kaya, tentang hal-hal yang harus dilakukan untuk dapat mengikut Yesus; yaitu bertumbuh semakin lama semakin mirip dengan gambaran-Nya.

Dari nats Matius 19:16-22 (bacalah seluruhnya bersama-sama), kita mendapatkan setidaknya ada 3 (tiga) hal yang hendaknya kita lakukan jika ingin bertumbuh ke arah Kristus:


1.  Ikuti apa yang Firman Tuhan perintahkan/ajarkan (17)

Pertanyaan orang muda yang kaya ini nampaknya positif tetapi perlu di koreksi oleh Tuhan Yesus.  Sama seperti kebanyakan orang, dia berpikir bahwa perbuatan baik-lah (ayat 16) yang akan menjamin seseorang memperoleh hidup yang kekal.  Namun Tuhan Yesus kemudian mengkoreksi pandangan itu, di ayat 17.  Yesus mengingatkan bahwa sebenarnya hanya Tuhan-lah yang baik (perhatikan kata "Satu" dengan huruf besar, yang artinya merujuk kepada Tuhan).  Segala kebaikan manusia tidak ada artinya dibandingkan dengan kebaikan Tuhan.  Oleh karena itu kita tidak boleh mengira kebaikan kita yang akan menjamin kita masuk sorga.  Sebaliknya, Tuhan-lah oleh kasih karunia-Nya yang memungkinkan hal itu terjadi dan kita terima hal itu dengan iman.

Tuhan Yesus lalu mengajar bahwa agar kita bisa masuk dalam hidup, baik hidup yang kekal ataupun yang sekarang kita jalani, maka kita harus melakukan segala perintah Allah, yaitu Firman-Nya.  Firman Allah bukan saja akan mengubah dan menguatkan sisi kehidupan rohani kita, tetapi juga kehidupan jasmani kita.  Perhatikanlah ayat 18-19, Tuhan Yesus mengutip beberapa dari 10 Perintah Allah sebagai beberapa contoh perintah-perintah Allah yang harus diikuti.

Diskusi:
Menurut saudara, apakah perintah-perintah Tuhan lebih banyak untuk pertumbuhan kehidupan rohani kita saja, atau juga untuk pertumbuhan kehidupan jasmani (mental, sosial, tubuh) kita?  Mengapa demikian?


2.  Jalankan apa yang Tuhan minta, sekalipun sepertinya tidak masuk akal (21)

Ada 2 (dua) hal yang harus kita ingat: Pertama, Tuhan begitu mengasihi kita sehingga tidak mungkin memberi kita perintah atau petunjuk yang akan menyengsarakan kita, namun justru semuanya itu untuk membuat kita bertumbuh di dalam Dia.  Kedua, jika Tuhan memberi kita perintah, maka Ia juga akan memastikan kita memiliki segala sesuatu yang kita butuhkan untuk dapat menjalani perintah tersebut.  Kedua prinsip ini terlihat dari berbagai interaksi dan peristiwa yang tercatat dalam Alkitab.  Dengan selalu mengingat akan kedua hal ini, akan membuat kita lebih mudah untuk mau melangkah menjalankan apa yang Tuhan perintahkan, sekalipun menurut kita mungkin tidak masuk akal.

Apakah ketika Yesus berkata agar orang muda kaya ini untuk menjual hartanya (ayat 21) adalah sesuatu yang buruk?  Terdengar tidak masuk akal, mungkin saja.  Tetapi ingatlah akan kedua prinsip yang telah kita bahas diatas.  Ketika Yesus meminta agar orang muda kaya ini untuk melakukan petunjuk yang Yesus berikan, tentu tidak akan membuat dia sengsara. Respon dia terhadap perintah Yesus, menunjukkan dia masih berfokus pada dirinya sendiri (ayat 22).  Dia bahkan tidak bertanya lebih lanjut, menggali lebih lanjut apa yang Yesus maksudkan; dia langsung pergi begitu saja dengan sedih.  Berbeda dengan murid-murid Yesus yang justru menanyakan perihal perintah tersebut, dan Yesus menjelaskannya dengan baik, di ayat 26-29, yaitu bahwa orang yang totalitas mengikut Tuhan Yesus dan menjalankan firman-Nya, merekalah yang akan mendapatkan hidup kekal.


3.  Periksalah diri kita: apa yang penting bagi kita? (23-24)

Saat kita membaca kisah ini, jangan kita menganggap bahwa orang kaya secara harta pasti susah masuk sorga, sementara yang miskin lebih mudah masuk sorga.  Tidak demikian.  Perkataan Yesus pada ayat 23 adalah respon Yesus terhadap sikap orang muda kaya yang memilih pergi dari Yesus.  Ternyata orang muda kaya ini memandang bahwa harta kekayaannya jauh lebih berharga daripada mengikut Yesus dan dia tidak mau melepaskannya.  Sikap yang terpaut kepada hal-hal yang duniawi inilah yang Yesus maksudkan dengan "orang kaya" sukar masuk sorga; sekali lagi bukan soal status kekayaan tapi sikap dia terhadap harta itu.

Kita harus ingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki hari ini adalah anugrah Tuhan.  Sekalipun itu dikatakan milik kita, tetapi sesungguhnya kita hanyalah penilik atau pengelola berkat Tuhan.  Tuhan-lah tetap pemilik yang sesungguhnya.  Dengan demikian keterikatan kita hendaknya bukan kepada harta atau berkat dari Tuhan, tetapi dengan Tuhan itu sendiri.

Pdt.Niko pernah menulis lagu berjudul "Kasih Setia-Mu" pada 1993.  Lagu ini menjadi kontroversial karena salah satu syair-nya tertulis "...Berkat-Mu yang telah kuterima, sempat membuatku terpesona...".  Beberapa orang beranggapan bahwa kalimat itu seharusnya 'selalu membuatku terpesona', bukan 'sempat'.  Pdt.Niko memberi penjelasan yang wow: "Berkat Tuhan 'sempat' membuat terpesona, bukan selalu membuat terpesona - sekalipun Tuhan selalu memberikan berkat-Nya dengan limpah.  Mengapa? Tuhan menyadarkan bahwa Pribadi-Nya-lah yang seharusnya membuat kita terpesona, bukat berkat-Nya." (dari buku "Siap Terima Warisan?: Sebuah Warisan Rohani Pdt.Dr.Ir.Niko Njotorahardjo".  Jakarta: Immanuel Publishing House, 2009.)

Mau bertumbuh menjadi semakin lama semakin mirip dengan gambaran Kristus? Ikuti Firman-Nya, jalankan apa yang Ia perintahkan dan dari waktu ke waktu periksa keadaan diri kita; apa yang penting bagi kita. Tuhan Yesus memberkati. (CS)

Kasih setia-Mu yang kurasakan, lebih tinggi dari langit biru
Kebaikan-Mu yang telah t'lah Kau nyatakan, lebih dalam dari lautan
Berkat-Mu yang telah kuterima, sempat membuatku terpesona
Apa yang tak pernah kupikirkan, itu yang Kau sediakan bagiku

Reff:
Siapakah aku ini Tuhan?  Jadi biji mata-Mu
Dengan apakah kubalas Tuhan? Selain puji dan sembah Kau

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH