Tuesday, August 6, 2019

COOL Umas Agustus 2019 - BERAPA USIAMU ?


BERAPA USIAMU ?

“Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa”
-Mazmur 23:6-

PENDAHULUAN
Umas yang dikasihi Tuhan berapa usia kita ? Kita akan menjawab dengan menyebutkan jumlah dari tahun usia kita. Ada sebagian orang yang masih muda usianya tetapi berpenampilan seperti orang yang sudah tua, sebaliknya ada juga walaupun sudah UMAS tetapi penampilannya seperti anak muda, namun itu tidak menjadi masalah karena yang terpenting adalah kita tetap terus berbuah, menjadi gemuk dan segar meskipun telah memasuki usia emas (Mazmur 92:15). Umas, ingat raja Daud berkata kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

ISI
Umas yang terpenting bukanlah berapa usia kita berdasarkan oleh waktu tetapi yang terpenting adalah apa yang telah kita lakukan dalam hidup ini, sebagai Umas dengan apakah kita dapat mengisi hidup yang telah Tuhan anugrahkan kepada kita ?

1.   Melakukan Kebenaran (Amsal 4:18)
Firman Tuhan adalah kebenaran oleh karena itu jangan pernah berhenti untuk membaca Firman Tuhan dan melakukannya, karena jalan orang yang melakukan kebenaran Firman Tuhan seperti fajar semakin lama akan semakin bersinar terang, dan bertambah kuat ketika menghadapi masalah atau persoalan dalam hidup ini. Jalan hidupnya semakin hari semakin jelas arah dan tujuan hidupnya, kita dipenuhi hikmat sorgawi sehingga kita selalu mengerti kehendak Tuhan.

2.   Suka Memuji Tuhan (Mazmur 34:2)
Umas, orang yang suka memuji Tuhan pasti panjang umur, karena hatinya selalu bergembira. Pada waktu kita memuji Tuhan setiap organ-organ tubuh kita juga ikut bergerak mengikuti irama lagu sehingga badan menjadi lentur dan sehat.

3.   Menjadi Saksi Kristus (Matius 5:16)
Nyatakan segala kebaikan Tuhan didalam hidup kita melalui kehidupan kita sehari-hari. Alirkan kasih dan kebaikan Tuhan yang telah Umas terima dan bagikan kepada sekeliling kita agar merekapun memuliakan Tuhan, ingatlah janji Tuhan sebagai anak-anak Tuhan kita tidak hidup berdasarkan nasib tetapi apa yang kita tabur itulah yang kita tuai (Galatia 6:7-9)

PENUTUP
Umas yang dikasihi oleh Tuhan, apa yang kamu lakukan sekarang merupakan nilai tambah didalam kehidupanmu. Tetaplah melakukan kebenaran Firman Tuhan, memuji Tuhan, menjadi saksi Kristus, dengan demikian Umas semakin bijaksana, tetap berharap berjuang tetap setiap sampai Tuhan Yesus datang untuk menjemput kita.

Umum Agustus 2019 #2 - Jaga hati (2)



JAGA HATI #02
Masuk tahun Kelahiran Yang Baru, Gembala Jemaat Induk, Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo mendapatkan pesan Tuhan dalam Yehezkiel 36:25-26, "Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat." Kita semua yang melangkah sesuai dengan tuntunan Tuhan pasti mengalami apa yang TUHAN janjikan ini.
Hati yang baru adalah hati yang bersih, hati yang jauh dari segala kenajisan, hati yang taat akan segala perintah TUHAN. Namun kita harus ingat bahwa hati yang baru tetap harus dijaga dengan baik. Siapa yang menjaganya? Tentu masing-masing kita dengan pertolongan dari Roh Kudus. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23)

APA DAMPAKNYA JIKA KITA TIDAK MENJAGA HATI? (lanjutan minggu lalu)

1.     Tidak bisa unity dengan yang lain
Unity atau kesatuan hati memerlukan kerendahan hati. Orang-orang yang tidak bisa menjaga hatinya, dalam konteks ini kerendahan hati, menjaga kegoisan dan mau mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi, tidak akan bisa unity dengan yang lain.
“Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” (Filipi 2:1-4)
Datang di COOL rajin, tapi tidak bisa unity dengan sesama anggota dan gembala COOL. Sama-sama terlibat dalam pelayanan, tapi tidak bisa unity dengan pengerja yang lain adalah indikasi kita harus membereskan hati kita.

2.   Mengeluarkan perkataan-perkataan yang tidak baik.
Tidak sedikit orang yang berdalih demikian : “saya mah mulutnya (perkataannya) saja yang jahat, hatinya mah baik…” Apakah benar demikian?
“Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." (Lukas 6:45)
Jika kita masih sulit untuk mendisiplinkan perkataan kita atau mengontrol agar perkataan kasar, kutuk, sumpah serapah tidak keluar dari mulut kita, itu berarti indikasi kita harus segera membereskan hati kita. karena jika hati kita jaga kesucian dan kemurniannya, pasti perkataan yang keluar dari mulut kita juga adalah perkataan-perkataan yang baik.

3.   Jatuh kedalam berbagai dosa
 “Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.” (Matius 15:18-19)
Selama ini mungkin banyak yang berpikir bahwa apa yang terjadi dengan hati kita, apa yang kita simpan di hati kita adalah sebuah ranah privat yang tidak mengganggu orang lain. Padahal ternyata hati yang tidak dijaga, hati yang tidak beres, hati yang kotor dan najis adalah sumber segala pikiran jahat dan hawa nafsu. Sehingga dengan mudahnya bisa menjerat kita semua tanpa terkecuali jatuh kedalam dosa pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat yang jika kita tidak segera bertobat dan bereskan dapat membawa kita masuk neraka!
Buka hati dan jujur dengan TUHAN saat ini. Jika kita sulit untuk unity, seringkali perkataan yang tidak baik, perkataan yang kotor dan sumpah serapah masih sering terlontar dari mulut kita, dan kita jatuh dalam berbagai dosa, minta ampun dan bertobat. Minta TUHAN menjamah hati kita dan menyucikannya kembali. (DL)

Youth Agustus 2019 #1 - Yesus itu Sangat Konsisten



YESUS ITU SANGAT KONSISTEN
(DEPENDABILITY VS INCONSISTENCY  PART 1)                        

Bahan Bacaan
Ibrani 13:8, "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya"

Penjelasan Materi
Youthers, konsistensi berasal dari kata konsisten, yang artinya tetap, tidak berubah, taat kepada prinsip, selalu selaras atau sesuai antara perbuatan dan perkataan. Bicara soal konsistensi manusia, tentunya setiap kita pernah menjadi pribadi yang tidak konsisten, plin-plan, suka berubah-ubah, yang tidak taat pada prinsip, yang tidak menepati janji, yang perbuatannya tidak selaras dengan perkataan kita sendiri. Berbeda dengan Yesus, Ia adalah panutan bagi kita untuk selalu bersikap konsisten, karena Ia selalu sama, dulu, sekarang dan selama-lamanya.

Youthers, pahami bahwasannya setiap kita adalah pemimpin atau mungkin juga seorang yang sedang dipersiapkan sebagai pemimpin bagi anak-anak muda. Yesus menghendaki kita untuk menjadi seorang pemimpin dengan karakter yang konsisten sepertiNya. Kita bisa lihat dalam Alkitab, bagaimana selama perjalanan kehidupan pelayanan Yesus mulai dari Ia lahir sampai disalibkan, penuh dengan sengsara, fitnah dan siksa, tetapi Yesus konsisten untuk menjalani itu semua untuk menggenapi rencana Bapa atasNya. Yesus juga konsisten terhadap apa yang diajarkanNya. Ketika Ia memberitakan kebenaran Firman Tuhan, Ia bukan sekedar berteori, melainkan menjadi pelaku Firman dan tidak pernah melanggarNya, apalagi berubah-ubah terhadap apa yang menjadi prinsipNya. Apa yang Yesus katakan dan pikirkan selaras dengan apa yang diperbuatNya yaitu untuk kemuliaan nama BapaNya yang di Sorga. 

Perhatikan Youthers, dari kehidupan Yesus itu kita bisa mengambil pelajaran penting tentang konsistensiNya akan kebenaran dan iman. Iman Yesus begitu kuat kepada BapaNya di Surga, walaupun begitu berat ancaman yang dihadapinya. Ia tidak pernah menyangkal BapaNya, tidak pernah lari dari tugas karya penyelamatan yang dirancang BapaNya atas umat manusia, tidak pernah lari dari panggilanNya, dan iman kepada BapaNya tetapi Ia  pegang teguh sampai akhir hidupNya.

Youthers, sikap konsisten Yesus ini seharusnya kita teladani dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari. Ketika Ia mengambil langkah untuk memulai menjalankan rencana BapaNya, ia konsisten menjalaninya sampai pada kesudahanNya, ia tidak menyerah di tengah jalan, Ia tidak mundur sebelum berperang tetapi menyelesaikannya sampai tuntas. Bagaimana dengan kita?

Bahan Diskusi: Temukan kisah-kisah di Alkitab yang menunjukkam kmsistensi Yesus, pelajaran apa yang dapat kita ambil dari kisah tersebut?

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH