Monday, July 16, 2018

Youth Juli 2018 Minggu 4 - KELEMAH LEMBUTAN


KELEMAH LEMBUTAN

Bahan Bacaan
Matius 5:5, “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi,”


Penjelasan Materi
Youthers, pada Minggu keempat ini kita membahas mengenai kelemahlembutan. Kelemahlembutan memakai kata Yunani prautes, dan dalam bahasa Inggris memakai kata  gentleness, meekness yang artinya kehalusan, hati yang lembut dan penurut. Jika melihat dari bahasa aslinya, kelemahlembutan di sini bukan sekedar menggambarkan sifat lembut, sopan, dan penuh kesabaran “yang tampak dari luar saja” melainkan sifat lemah lembut dan penuh timbang rasa yang ada jauh di dalam pikiran dan hati seseorang.

Menurut James Strong dalam bukunya "Strong's Exchaustive Concordance of the Bible", orang yang lemah lembut mempunyai 3 ciri sikap. Pertama, penuh penguasaan diri dan tidak cepat menyerang ataupun membalas, kedua mempunyai roh dan cara berpikir yang rendah hati dan yang ketiga bersedia untuk diajar.

Youthers, mungkin kita berpikir, bahwa hal ini sulit dilakukan apalagi bagi kita yang tidak memiliki penguasaaan diri yang baik. Misalnya saja ketika kita dituduh, difitnah, disakiti, atau dianiaya pastinya secara daging kita tidak terima dan ada keinginan untuk  membalas juga membela diri. Tapi jika kita memiliki Roh Kelemahlembutan, maka ada kekuatan yang dari Tuhan untuk memampukan kita tidak mengeluarkan reaksi yang negatif dalam mengadapi situasi sesulit apapun.

Youthers, untuk mengembangkan sikap kelemahlembutan dalam diri kita, hindari sikap suka menonjolkan dan mementikan diri sendiri, sadari bahwa hidup kita sama sekali bukan hanya untuk memusatkan perhatian kepada diri sendiri melainkan juga untuk orang lain di sekitar kita baik itu keluarga, saudara, sahabat, kakak/adik rohani kita atau siapapun. Kita juga harus rela hati untuk dibentuk, ingat bahwa orang yang lemah lembut itu tidak mudah tersinggung dan dengan senang hati menerima teguran ataupun kritik. "..terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu."(Yakobus 1:21)

Menjadi orang yang lemah lembut bukan berarti menjadikan kita orang yang lemah /klemak-klemek/ tidak berdaya. Tetapi orang yang lemah lembut adalah orang yang sesungguhnya memiliki kekuatan atau kelebihan, namun dapat menguasi diri dan mengontrol kekuatannya, tidak menyalahgunakan kekuatan dan kuasa yang dimilikiyya namun dapat memakai kekuatan itu dengan benar dan bijaksana.

Youth Juli 2018 Minggu 3 - KESETIAAN

KESETIAAN


Bahan Bacaan
 Amsal 19:22, "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong."

Penjelasan Materi
Youthers, pada Minggu ketiga ini, kita membahas mengenai kesetiaan. Kesetiaan merupakan terjemahan kata ‘setia’ dalam bahasa Inggris, ‘faithful’ (merupakan akar kata dari ‘faith’dan ‘ful’). berasal dari kata Yunani,  Pistis, yang yang merupakan akar kata dari ‘iman’. Pistis berasal dari kata kerja Peithô  yang artinya meyakinkan, mempercayai, mentaati, menaruh keyakinan, percaya, yakin, termasuk menggerakkan orang lain dengan motif tertentu. Jika kita lihat definisi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kesetiaan artinya berpegang teguh (pada janji, pendirian, dsb), patuh, taat bagaimanapun berat tugas yang harus dijalankannya.

Dari definisi tersebut, kita tahu Youthers, bahwa kesetiaan memiliki makna yang mendalam dan terkait erat dengan iman. Jika kita memiliki buah Roh Kesetiaan ini, maka kita akan dimampukan Roh Kudus untuk dapat mempercayai, mentaati, berpegang teguh pada sesuatu hal dan teguh pendirian.  Melalui FirmanNya, Tuhan meminta kita untuk setia dalam perkara yang kecil terlebih dahulu. Perhatikan Matius 25:23, “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”  Dengan kita taat dan setia pada hal-hal sederhana dalam aspek kehidupan kita, tidak menyimpang pada ajaran Firman Tuhan dalam pikiran, perkataan dan perbuatan kita, maka Tuhan akan mempercayakan kita pada perkara yang besar di kemudian hari.

Youthers, mungkin kita bertanya, dalam hal apa saja harus setia? Tentu saja jawabannya adalah dalam segala hal yang seturut dan sejalan dengan kebenaran Firman Tuhan. Kesetiaan dapat kita implikasikan dalam dalam iman kepada Yesus Kristus, dengan pasangan dan keluarga, juga dalam pelayanan dan sekolah/kampus/pekerjaan kita. Jika kita menjadi orang yang setia dalam segala perkara dan dapat dipercaya, maka kita akan mendapatkan kehormatan, yang juga disertai tanggung jawab yang makin besar.


Bahan Diskusi
Diskusikan mengenai  kesetiaan & ketidaksetiaan  yang kita lakukan dalam dalam iman kepada Yesus Kristus, dengan pasangan dan keluarga, juga dalam pelayanan dan sekolah/kampus/pekerjaan kita

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH