MENGENAL KARAKTER DAN PRIBADI YESUS
(FRIENDLINESS VS LONELINESS
PART 1)
Bahan Bacaan
Yohanes 15:12-15, “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu
saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih
besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang
Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak
tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena
Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari
Bapa-Ku.”
Penjelasan Materi
Youthers, dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai
dua tipe kepribadian orang. Pertama, adalah orang-orang yang supel yaitu mereka
yang pandai menyesuaikan diri, pandai bergaul, luwes dengan siapa saja yang ia
temui, sehingga tidak heran orang dengan sifat seperti ini memiliki banyak
teman (ekstrovert). Kedua, adalah orang-orang yang suka menyendiri yaitu mereka
yang lebih suka nyaman jika dalam kesendiriannya dan menghabiskan waktunya
dengan melakukan apa yang ia sukai, dibanding berada di keramaian orang banyak
(introvert). Mungkin kita bisa bertanya pada diri kita sendiri, termasuk tipe
manakah kita?
Perlu kita pahami Youthers, bahwa kedua tipe tersebut tidak
ada yang paling baik dan paling buruk. Keduanya sama-sama memiliki kelemahan
dan kelebihan masing-masing. Hanya saja, tidak baik jika kedua tipe itu menjadi
berlebihan di luar batas kewajaran. Penting bagi kita untuk menyadari bahwa
apapun tipe kepribadian kita, bagaimanapun kondisi diri kita, siapapun kita,
sebanyak apapun atau hanya sedikitnya teman kita, itu tidak jauh lebih penting
dibanding memiliki karakter Kristus dalam diri kita.
Menarik untuk kita pelajari Youthers, bahwa Alkitab banyak
mengisahkan perjalanan kehidupan pelayanan Yesus yang menyiratkan tentang
karakterNya yang patut kita teladani. Jadi, apapun tipe kepribadian kita, baik
supel atau penyendiri, baiknya kita menjadikan karekter Yesus menjadi patokan
bagi kita dalam pemikiran, perkataan dan perbuatan kita dalam kehidupan
sehari-hari.
Yesus adalah Pribadi yang supel dan mudah untuk “didekati”
para murid dan orang banyak, Ia tidak memberikan kesan bahwa dia orang penting
yang sangat sibuk dan sulit untuk ditemui, sebaliknya, Yesus itu friendly, Ia
selalu menerima siapa saja yang mau mendekat kepadaNya. Karena pribadiNya yang
bersahabat, penuh kepedulian dan kasih, membuat
baik orang tua maupun muda nyaman berada di dekatNya dan tidak segan mendekatiNya. Youthers, bukankah
hal ini juga kita rasakan, ketika kita berada dalam hadirat Tuhan? Ketika kita
mendekat padaNya, maka Ia mencurahkan kita akan kasihNya, memberikan kita
kenyamanan dan damai sejahtera.
Alkitab mencatat banyak peristiwa hal mana Yesus bergaul
dengan semua orang, termasuk para pendosa dan orang-orang yang dikucilkan pada
zamannya sekalipun (Luk 19:1-10, Luk 7:36-50, Mrk 7:1-10). Yesus memberikan
teladan sikap yang luar biasa kepada kita agar tidak mengkotak-kotakkan dan
membuat kelas-kelas di antara manusia, karena kita tahu Firman Tuhan mengatakan
bahwa kita semua adalah ciptaan Tuhan yang baik dan berharga di mataNya.
Youthers, biarlah melalui perenungan hari ini, kita mau
meneladani kepribadian Yesus yang selalu berorientasi akan jiwa-jiwa dan
keselamatan mereka. Karena bagi Yesus, yang terpenting bukanlah soal eksistensi dirinya di mata orang banyak,
tetapi bagaimana Kerajaan Sorga bisa ada dalam kehidupan mereka dan kasih Tuhan
bisa mereka rasakan melalui apa yang Yesus ajarkan dan lakukan.
Bahan Diskusi:
Sesuai dengan pengalaman-pengalaman pribadi kita bersama
Yesus, seperti apakah kita memandang Pribadi Yesus? Dari karakter dan
kepribadian yesus yang dijelaskan di atas, apakah kita pernah melakukannya juga
untuk orang-orang di sekitar kita?