Monday, May 28, 2018
Kunjungan ke Saudari Ita yang sakit
WANITA BETHEL INDONESIA -Tgl. 21 Mei 2018
Youth Juni Minggu 1 2018 - KASIH
KASIH
Bahan Bacaan
1 Korintus 13:1-13, 1 Yohanes 4:7-21
Penjelasan Materi
Youthers, dalam dua bulan ke depan ini kita akan membahas
tentang Buah Roh. Dari Galatia 5:22, kita tahu ada 9 buah Roh dalam
kekristenan. Tetapi menarik untuk kita cermati lebih lagi, bahwa urutan pertama
buah roh yang tercantum dalam Alkitab adalah Kasih. Mengapa Kasih? Perhatikan 1
Korintus 13:13, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan
dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.“ Hal ini menunjukkan
bahwa di dunia ini yang paling terbesar adalah Kasih. Ia menempati urutan
tertinggi dari segalanya, yang paling besar, paling kuat dan paling mendalam.
Kita harus tahu Youthers, bahwa identitas utama Orang Kristen
itu adalah Kasih, karena Allah adalah kasih itu sendiri. Untuk itu jika kita
mengaku anak Tuhan sudah seharusnya kita saling mengasihi dan mendasari segala
perkataan, pikiran dan perbuatan kita dengan Kasih seperti yang dikatakan
Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 4:7-8, “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah
kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang
yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak
mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”
Youthers, Allah sudah menyatakan kasihNya kepada kita kita
dengan mengaruniakan AnakNya yang Tunggal, Yesus Kristus untuk masti di kayu
salib menebus dosa kita, seperti yang dikatakan firman Tuhan dalam Roma 5:8
dikatakan, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena
Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”, maka sudah
seharusnya kita juga harus menerapkan kasih dalam setiap kehidupan kita.
Mungkin kita bisa saja berbuat baik kepada orang lain, kita menolong orang lain
secara materi, daya dan usaha , kita memberikan waktu dan memaksimalkan karunia
kita untuk melayani, tetapi jika kita tidak menggunakan kasih, itu semua
sia-sia. Apalagi jika ada maksud terselubung dari setiap perbuatan baik yang
kita lakukan, misalnya untuk pamer, untuk tenar dan dikenal sebagai orang baik
oleh banyak orang, maka semuanya tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Percayalah, tanpa kasih segala perbuatan manusia, sehebat
apapun, tidak ada artinya di mata Tuhan, seperti yang diingatkan Firman Tuhan
dalam I Korintus 13:1-3, “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa
manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku
mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan
memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna
untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada
padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.”
Kasih mengalahkan segala sesuatunya. Untuk itu Youthers,
marilah melakukan sesuatu hal dengan kasih akan membawa berkat dan dampak yang
besar bagi orang disekitar kita.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia
tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan
dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan
kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena
kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan
segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Sudah kah Youthers memiliki
ciri-ciri kasih ini?
Bahan Diskusi
Dari ciri-ciri kasih dalam dalam 1 Korintus 13:4-10, mana
sajakah yang sudah kamu miliki? Apa yang membuatmu sulit untuk mempraktekkan
kasih dalam kehidupan sehari-hari?
Umum Juni 2018 Minggu 1 - TUHAN YESUS MENGENALI KITA SECARA PRIBADI
SECARA PRIBADI
"Sampai masa tuamu
Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu
Aku menggendong kamu.
Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus;
Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." -
Yesaya 46:4
TUHAN
Yesus yang kita sembah adalah Allah yang mengenali kita secara pribadi. Dia adalah TUHAN yang berkuasa atas segala
mahluk, namun memperhatikan kita secara pribadi, satu demi satu. Interaksi Yesus dengan para murid-Nya (pengikut-Nya)
ketika Ia ada di muka bumi ini menunjukkan betapa Ia sangat mengerti suasana
hati, cara berpikir, titik stress mereka dan titik sukacita mereka. Kita pun adalah murid-Nya, oleh karena itu
kita pun dikenali dan diperhatikan oleh-Nya secara intim dan pribadi.
1. TUHAN
Yesus tahu apa yang membuat kita tertekan.
Ketika
Yesus disalibkan, begitu banyak para pengikutnya menjadi demikian
"stres". Salah satu adalah Maria Magdalena yang begitu sedih ketika
menemukan makam Yesus kosong karena Ia telah bangkit (Yohanes 20:11). Maria menjadi demikian tertekan karena ia
tidak melihat sosok tubuh Yesus. Apakah
yang Yesus lakukan padanya? Yesus
menunjukkan dirinya kepada Maria (Yohanes 20:14-17). Dengan menampilkan diri-Nya, Yesus
membalikkan kegalauan Maria menjadi sukacita.
Segera saja ketika Maria sadar bahwa yang ia lihat adalah Yesus, ia
ingin segera memeluknya secara fisik.
Maria segera memberitakan kebangkitan Yesus kepada murid-murid yang
lain.
Demikian
juga Yesus tahu titik "stres" murid-murid yang lain. Karena Tomas
galau dengan pemakuan diri Yesus, maka Yesus menunjukkan kepadanya bahwa
luka-luka akibat paku itu tidak mengekang Dia dalam kematian. Yohanes galau dengan kain kapan yang melilit
tubuh Yesus yang hancur, maka Yesus meletakkan kain kapan yang tergeletak rapi
sebagai tanda bahwa Ia sudah tidak butuh lagi kain untuk menutupi tubuh
kemuliaan-Nya. Demikian juga Yesus tahu
apa yang menjadi "stres" Petrus dan Ia membereskan hal tersebut
secara pribadi.
Jika
Yesus mengetahui apa yang menjadi titik stres dan kegalauan para murid-Nya, Ia
juga tahu apa yang membuat kita. Dahulu
Yesus sanggup membereskan stres murid-murid-Nya, maka percayalah Ia pun dapat
membereskan segala stres kita. Dia TUHAN yang mengetahui hal-hal yang memuat
kita tertekan dan Dia juga memberikan penghiburan serta membereskannya bagi
kita.
2 Korintus 1:5, "Sebab
sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus,
demikan pula oleh Kristus kami menerima
penghiburan berlimpah-limpah."
Filipi 2:1, "Jadi
karena dalam Kristus ada nasihat,
ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas
kasihan."
2. TUHAN
Yesus tahu apa yang kita butuhkan.
Dalam
Lukas 24:13-32 dikisahkan TUHAN Yesus menemui dua orang murid yang sedang berjalan
pergi menuju kampung bernama Emaus.
Jelaslah dari percakapan mereka, bahwa kedua murid tidak mengerti
hubungan kebangkitan Kristus dengan nubuatan/ pengajaran para nabi Perjanjian
Lama tentang Kristus. Yesus mengambil
waktu untuk menerangkan kepada mereka panjang dan lebar. Tetapi kebutuhan mereka yang paling besar
adalah kehadiran-Nya diantara mereka.
Ketika mereka, walaupun tidak tahu bahwa itu adalah Yesus, meminta-Nya
untuk tinggal bersama-sama mereka (Luk 24:29), Yesus pun menjawab permintaan
itu, karena itulah yang paling dibutuhkan murid-murid: Ia berada bersama dengan
mereka (Luk 24:29-30). Kehadiran TUHAN
diantara para murid, itulah yang menyembuhkan dan membuka mata mereka. Demikian juga dengan kita; kehadiran-Nya
dalam hidup kitalah yang membuat kita mengerti dan membuka mata rohani kita.
Lihatlah
bagaimana TUHAN Yesus juga mengetahui kebutuhan murid-murid-Nya akan ikan saat
mereka di danau Galilea (Yoh 21:1-14).
TUHAN Yesus juga mengetahui bahwa murid-murid perlu diteguhkan bahwa Ia
adalah benar-benar Allah yang telah memanggil mereka menjadi penjala-penjala
manusia sehingga Ia memberi mujizat yang sama seperti pada waktu Ia memanggil
mereka beberapa tahun sebelumnya (Lukas 5:1-11). Yesus tahu bahwa Petrus membutuhkan
pengampunan supaya ia bisa kembali kepada tugas dan panggilannya sebagai
seorang rasul dan gembala.
Saudara,
TUHAN yang kita sembah adalah Allah yang tahu apa yang kita butuhkan; bahkan
lebih daripada apa yang kita pikir kita butuhkan. Manusia seringkali hanya dapat mengukur
kebutuhan pada tingkat "permukaan", tetapi TUHAN Yesus menjawab
kebutuhkan kita yang terdalam. TUHAN
Yesus tidak hanya mengetahui kebutuhan orang banyak, tetapi Ia juga mengenali
apa yang menjadi kebutuhan kita secara pribadi.
Bahkan lebih dari sekedar tahu, TUHAN Yesus memenuhi apa yang menjadi
kebutuhan kita tersebut.
Kebutuhan
terdalam dari setiap orang percaya adalah kehadiran Allah dalam hidup
kita. Dengan kekuatan sendiri adalah
mustahil bagi kita untuk hidup berkenan kepada Allah. Dengan kekuatan sendiri adalah mustahil untuk
hidup sebagai orang percaya, oleh karena godaan dunia akan menjadi sangat besar
untuk membuat kita jatuh kembali. Itulah
sebabnya TUHAN mengutus Roh Kudus -yaitu Allah sendiri- supaya kita memiliki
kuasa dan hidup sebagai saksi-saksi bagi Kristus selama kita di dunia ini
(Kisah 1:8). Sebagaimana bangsa Israel
keluar dari perbudakan Mesir tidak akan dapat mampu bertahan di padang gurun
dengan kekuatan sendiri maka Allah menyertai mereka dengan lambang kehadiran-Nya
berupa tiang awan dan tiang api, maka Allah kini menyertai orang percaya dengan
mencurahkan Roh Kudus -"lidah-lidah nyala api"- di dalam hidup kita
(Kisah 2:1-4). Inilah arti penting
kepenuhan Roh Kudus dalam hidup orang percaya.
Roh Kudus dalam kita bukan saja memberikan kita penghiburan dan
kekuatan, tetapi juga kuasa dan kemampuan untuk menyatakan Kristus kepada
banyak orang. Bukankah ini adalah hal
yang luar biasa?
Kita
memiliki dan dimiliki oleh TUHAN yang luar biasa. Ia mengetahui apa yang membuat hidup kita
tertekan dan menunjukan jalan keluarnya, Ia mengetahui apa yang kita butuhkan
dan memenuhinya, Ia memberikan apa yang paling kita rindukan dari-Nya dan
memenuhi kita dengan Roh Kudus. TUHAN
yang kita sembah dalam Yesus Kristus adalah TUHAN yang luar biasa. Amin! (CS)
Subscribe to:
Posts (Atom)