Thursday, May 24, 2018

BERHATI-HATI DENGAN PERKATAAN



I.   Persiapan :
1.     Sebuah sapu tangan yang cukup besar.
2.    Dua buah kursi dan disusun dengan posisi berhadapan.

II.    Cara bermain :
Pemimpin memilih salah seorang dari antara para peserta untuk menjadi “iblis”, kemudian matanya ditutup dengan sapu tangan.

Lalu iblis itu menunjuk seorang peserta. Siapa yanag ditunjuk harus berdiri dan datang kepadanya, kemudian duduk berhadap-hadapan dengan dia di kursi yang telah disediakan.
Setelah itu si iblis mulai menginterogasi dia.
Jika si iblis dapat mengenal suara orang itu dan dapat menebbak siapa dia, maka giliran orang itu yang menjadi iblis.
Tetapi jika si iblis tidak mengenal suara orang itu sampai tiga kali, maka si iblis harus dihukum.
Pada waktu orang itu di interogasi, ia boleh menjawab dengan suara palsu supaya tidak mudah dikenal.

III.  Tujuan :
Supaya kita berhati-hati dengan perkataan kita, iblis selalu berusaha menjatuhkan kita melalui perkataan kita yang salah dan sia-sia. Amsal 10:19

YOUTH Minggu 4 MEI 2018 - JANGAN SAMPAI TEKNOLOGI MENGGESER KOMUNITAS ROHANI

JANGAN SAMPAI TEKNOLOGI MENGGESER KOMUNITAS  ROHANI
Bahan Bacaan  
Ibrani 10:25, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”

Penjelasan Materi
Youthers, dari Minggu ke-1 sampai Minggu ke-3 kita telah membahas tentang bagaimana kita sebagai anak muda Kristen harus melek teknologi, tentang bagaimana kita harus bisa memanfaatkan teknologi untuk memberitakan kabar baik, juga tentang bahaya teknologi.

Pembahasan Minggu ke-4 ini juga tidak kalah penting. Mengapa? Karena masih banyak anak muda di luar sana yang menjauhi pertemuan-pertemuan ibadah, yang keluar dari persekutuan rohani dan komunitas selnya akibat terlau kecanduan pada gadget atau teknologi lainnya. Tidak sedikit anak-anak muda yang mengggunakan waktunya selama berjam-jam untuk bermain games online, menggunakan media sosialnya, browsing internet atau hanya nonton online-an sepanjang hari. Tentu saja ini membuat ruang lingkup mereka bersosialisasi semakin kecil, mereka menjadi cuek terhadap sesamanya, karena terlalu asyik dengan dunia maya dibanding berinteraksi dan bersosialisasi dengan sesamanya di dunia nyata.

Lebih mirisnya lagi Youthers, di luar sana masih banyak anak muda Kristen yang enggan untuk beribadah ke Gereja, ke persekutuan Remaja/Pemuda karena lebih memilih di rumah untuk berkutat pada handphone, laptop televisi atau alat elektronik lainnya. Teknologi membuat anak-anak muda seperti itu merasa bahwa cukup dengan genggaman smartphone ditangannya, maka sendirian pun tidak menjadi masalah baginya.. Fatalnya, jika mereka menjadi anti sosial. Mereka merasa tidak membutuhkan siapa-siapa lagi, tidak membutuhkan komunitas rohani, tidak perlu ke Gereja, tidak perlu ke Persekutuan Remaja/Pemuda karena segala sesuatunya bisa terjawab melalui internet, bisa dicari melalui internet termasuk hal-hal rohani sekalipun.


Tentunya pandangan keliru di atas perlu kita jawab dengan melihat pada kebenaran Firman Tuhan. Perhatikan Ibrani 10:25, "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat” Youthers, dari ayat ini, sangat jelas bahwa sebagai orang percaya, kita  tidak boleh menjauhkan diri dari pertemuan ibadah, apalagi hanya oleh karena alasan kita bisa menemukan semua hal dalam ibadah melalui internet. Tentu saja kita akan mengalami atmosfer yang berbeda pada alam roh kita ketika kita pergi beribadah langsung ke Gereja/Persekutuan anak muda, dibandingkan dengan kita hanya menonton dan mendengar Khotbah Pendeta/lagu rohani dari Youtube saja.

Youthers, dalam hal ini, bukan berarti kita dilarang melihat konten rohani di internet, karena tentu saja hal itu diperbolehkan dan bagus untuk asupan rohani kita. Tetapi jangan jadikan itu menjadi alasan utama yang membuat kita merasa tidak perlu ke Gereja/persekutuan. Kita harus tetap melangkahkan kaki untuk bergereja dan ikut dalam komunitas persekutuan rohani yang membangun iman kita.

Jika kita hanya berhubungan dengan dirinya sendiri, maka bisa saja kita dapat dengan mudah membenarkan kelakuan atau sikap kita yang bertentangan dengan Firman Tuhan, berbeda jika kita mengikuti komunitas rohani dan pergi ke Gereja untuk beribadah, kerohanian kita akan terisi, kita bisa memuji, menyembah Tuhan secara bersama-sama dan mendengarkan Firman Tuhan untuk mengarahkan kita menjalani kehidupan ini .

Youthers, hubungan yang teratur dengan sesama orang Kristen lainnya  dalam Gereja, persekutan anak muda sangatlah diperlukan untuk dapat menjaga hidup kita tetap lurus, karena kita diberi tanggung jawab sebagai pribadi untuk saling menjaga (Ibrani 3:13). Selain itu Youthers, dengan datang ibadah Gereja/persekutuan anak muda, komunikasi dan hubungan yang baik  dengan sesama anak Tuhan dapat terbangun karena adanya interaksi langsung secara face to face dengan sesama. Tentunya kita akan semakin bertumbuh jika rutin mengikuti kegiatan rohani di Gereja/persekutuan kita.

Bahan Diskusi :
Apakah kita selalu rutin dalam mengikuti Ibadah Gereja/Persekutuan anak muda di Gereja kita? Jelaskan alasan yang mendasarinya

YOUTH Minggu 3 MEI 2018 - BAHAYA TEKNOLOGI

BAHAYA TEKNOLOGI
Bahan Bacaan
Roma 12:2, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna

Penjelasan Materi

Youthers, melanjutkan pembahasan kita pada Minggu ke-2 tentang perkembangan teknologi dan sikap kita sebagai anak muda Kristen dalam menyikapinya, maka pada Minggu ke-3, kita akan membahas bahaya dari teknologi yang ada, supaya membuat kita juga waspada dan lebih berhati-hati dalam menggunakannya.

Tidak perlu jauh-jauh mencontohkannya, kita lihat saja pada sisi bahaya dari smartphone:
Ø  Salah satu acara di channel National Geographic pernah menampilkan tayangan hasil penelitian terhadap sejumlah keluarga terkait dengan dampak buruk dari kemajuan teknologi telekomunikasi, terutama gadget, bagi anggota keluarga. Kemudian dalam tayangan tersebut diceritakan bagaimana seluruh anggota keluarga berkomunikasi melalui gadget, padahal mereka semua saat itu masih berada di dalam rumah. Inilah salah satu bahaya dari teknologi yang membuat kita menjadi enggan berkomunikasi langsung dan lebih mengandalkan chatt saja.
Ø  Hampir semua orang dari mulai menengah ke bawah sampai menengah ke atas memiliki handphone/smartphone, apalagi saat ini dengan uang ratusan ribu saja kita dapat memiliki smartphone canggih. Ada contoh kasus yang dilansir dalam sebuah berita online, dikabarkan  bahwa ada pelajar SMP dan SMA yang harus mendapatkan penanganan khusus, karena didiagnosis sementara oleh dokter spesialis jiwa di rumah sakit setempat, karena mengalami guncangan jiwa akibat kecanduan smartphone. Belum lagi ada berbagai kasus asusila yang melibatkan anak muda gara-gara konten pornografi yang disalahgunakan, kasus kecanduan games online dll. Semua itu dikarenakan internet yang sangat mudah di akses pada smartphone mereka itu telah disalahgunakan.
Ø  Teknologi juga dapat membuat manusia semakin malas, karena menjadi terlalu bergantung pada kemudahan -kemudahan yang ditawarkan, sehingga banyak hal dapat dikerjakan dengan cepat dan instan, tanpa mereka harus mengeluarkan effort lebih. Teknologi juga membuat manusia lebih konsumtif dan hidup berlebihan. Terkadang agar diakui dan dipandang berada oleh orang sekitarnya, ada saja yang rela terus mengikuti perkembangan zaman dengan membeli keluaran terbaru dari produk-produk elektronik yang ada , padahal itu bukan kebutuhan utama, melainkan hanya sekedar untuk gaya-gayaan saja.

Untuk itu Youthers, tidaklah berlebihan jika kita belajar menerima sebuah perubahan, apapun bentuknya, dengan berpegang pada nasihat Paulus dalam Roma 12:2,“…tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu…”  Artinya kalaupun kita harus berubah mengikuti perkembangan zaman, maka perubahan itu harus berdampak positif dan sesuai dengan kehendak Tuhan.


Sebagai anak-anak muda Kristen, kita memang harus mau mengikuti perkembangan zaman tetapi bukan berarti kita harus menjadi serupa dengan dunia dan jaman. Prinsip-prinsip Firman Tuhanlah yang menjadi rambu bagi kita sebagai penikmat teknologi. Jika kemajuan teknologi membuat kita menjadi anti sosial, menjadi tidak mau berkomunikasi dan bergaul, membuat kita melanggar standard kekudusan Tuhan dan memiliki hubungan makin jauh dari Tuhan, artinya kita telah salah dalam menyikapi kemajuan zaman.


Bahan Diskusi
1.      Apakah kita pernah merasakan sendiri bahaya/dampak buruk dari teknologi yang kita gunakan? Ceritakan pengalaman kita?
2.      Solusi apa yang kita akan lakukan dalam menyikapi dampak negatif yang ada?

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH