Thursday, April 4, 2019

COOL WBI April 2019, MENJAGA API ROH KUDUS TETAP MENYALA


MENJAGA API ROH KUDUS TETAP MENYALA

“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”
- Roma 12 : 11  -


PENDAHULUAN
Masuk tahun 2019 kita mendapatkan visi Kelahiran yang baru. Kelahiran yang baru berarti hubungan kita sama Tuhan semakin diperbaharui, Kasih kita kepada  Tuhan semakin menggebu-gebu, semakin dalam. Wanita, semua ini karena Roh Kudus. Ia yang membuat kita semakin haus dan lapar akan-Nya, selalu ada hubungan yang terbangun Antara kita dengan Tuhan. Dalam Imamat 6 : 8 – 13, Tuhan berkata kepada para Imam, agar api tetap menyala di atas mezbah tidak boleh dibiarkan padam. Wanita, kita adalah para imam itu (Baca 1 Petrus 2 : 9). Oleh sebab itu mari pastikan Api Tuhan terus menyala dalam kehidupan kita, janganlah sampai padam atau dibiarkan padam. Dan biarlah hidup kita terus menjadi mezbah yang selalu memberikan persembahan hidup, yang kudus dan  yang berkenan kepada Tuhan (Roma 12:1).

ISI
Bagaimana caranya agar api Roh Kudus tetap menyala dalam kehidupan kita ? Ada beberapa cara yaitu :
1. Hidup Intim Dengan Tuhan (Imamat 6:9)
Wanita, untuk membangun hubungan intim dengan seseorang harus dimulai dari rasa kasih atau cinta. Cinta itu nyata, bisa dirasakan dan merupakan pengalaman pribadi. Demikian juga hubungan kita dengan Tuhan sangat nyata dan sangat pribadi. Oleh sebab itu, mari bangunlah rasa kasih kita, cinta kita dengan semakin mengenal pribadiNya melalui kebenaran FirmanNya. Hidup intim berarti kita membangun hubungan semakin dalam, karena api cintaNya Tuhan terus menyala dalam hati kita. Oleh sebab itu, kita harus terus menjaga api cinta kita dengan Tuhan agar terus menyala semalam-malaman, artinya tidak dibiarkan padam oleh keadaan apapun. Terus hidup dalam kebenaran firmanNya, dalam doa, pujian dan penyembahan agar api Roh Kudus terus dan tetap menyala dalam hidup kita.

2. Hidup Kudus Dihadapan Tuhan dan Manusia ( Imamat 6:10)
Dikatakan bahwa seorang Imam harus mengenakan kain lenan untuk menutupi auratnya saat menjaga api di atas mezbah. Dalam alkitab, kain lenan selalu dikaitkan dengan kekudusan. Wanita, kita sudah diselamatkan oleh kuasa darah Tuhan Yesus dan dikuduskan. Tugas kita sebagai Imamat yang Rajani yaitu untuk hidup menjaga kekudusan yaitu dengan melekat dengan firmanNya. Sebab Firman Tuhan itu Kudus dan dapat terus mengoreksi kehidupan kita. Dengan hidup kudus maka kita sedang menjaga api Roh Kudus tetap menyala.

3. Buanglah Semua Dosa (Imamat 6:10-11)
Jauhilah abu dari mezbah setelah pembakaran artinya hidup kita tetap terjaga, dan tidak membiarkan dosa menempel, justru kita harus membuanganya. Galatia 5 : 19 – 21 mengingatkan agar kita membuang segala sampah-sampah yang mengotori hidup agar tidak ada yang mengkhamirkan hidup kita dan Api Roh Kudus terus menyala.

PENUTUP
Wanita, jagalah terus Api Roh Kudus terus menyala dalam hidup kita. Saat api itu tersu menyala maka kita dapat menjadi alatNya untuk membawa jiwa-jiwa yang belum bertobat menjadi milik Kristus. Lakukan ketiga hal diatas, dan jadilah berkat bagi semua orang yang ada disekelilingmu.

COOL UMAS April 2019, KUASA MELAKUKAN MUJIZAT


KUASA MELAKUKAN MUJIZAT

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.”
- Yohanes 14:12  -


PENDAHULUAN
Sebelum Tuhan Yesus naik ke Sorga, Dia banyak melakukan mujizat-mujizat yang luarbiasa dan Dia pun berkata bahwa kita juga akan melakukan yang sama denganNya, bahkan lebih besar dari pada itu.

ISI
Bagaimana caranya agar kita dapat menerima kuasa dan melakukan mujizat seperti yang Tuhan Yesus lakukan? Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan, yaitu :

1. Percaya Kepada Tuhan (Markus 11:22)
Untuk mendatangkan mujizat, kita harus percaya kepada Tuhan. Percaya berarti kita memiliki keyakinan yang didasarkan bukan pada perasaan atau pikiran namun didasarkan pada kebenaran Firman Tuhan. Roma 9:6a “Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal.”

2. Memperkatakan Firman Tuhan  (Markus 11:23)
Iman dan percaya pada Firman Tuhan harus disertai dengan ucapan atau perkataan. Saat kita memperkatakan Firman maka akan seperti benih yang ditabur. Benih itu akan menjadi sesuatu yang seperti yang kita ucapkan. Firman yang diperkatakan selain menguatkan iman kita, itu juga menjadi senjata dan kuasa yang luarbiasa. Jadi iman bukan hanya keyakinan dalam hati tapi iman yang diekspresikan dan diperkatakan. Amsal 18:24 berkata Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.”

3. Mengampuni ( Markus 11:25-26)
Umas, kuasa Tuhan tidak bisa berlaku saat kita masih menyimpan kesalahan orang lain dalam hati. Matius 5:23-24 “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” Tuhan sudah mengingatkan kepada kita bahwa kita harus pergi berdamai dulu. Berdamai berarti kita rela memberikan pengampunan kepada orang yang membuat kita tersakiti, walalu mungkin orang tersebut yang salah. Itulah pengampunan. Kita tidak bisa sendiri hanya Roh Kudus yang sanggup memampukan sejauh kita membuka hati dan rela untuk memberikan pengampunan. Saat kita tidak mengampuni maka Bapa di Sorga juga tidak akan mengampuni kita. Oleh sebab itu, mari lakukan kebenaran firman Tuhan ini, maka kuasa mujizat itu pun akan mengalir dalam hidup kita. Karena setiap penghambat sudah di bersihkan. Yakobus 5:16 berkata “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya”


PENUTUP
Umas, kita adalah orang-orang yang sangat beruntung karena Tuhan sudah menjanjikan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari apa yang sudah Dia lakukan di dunia ini. Umas engkau menerima kuasa mujizat saat engkau percaya kepada Tuhan, Saat engkau mulai memperkatakan kuasa Firman dan saat engkau hidup dalam pengampunan.

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH