Wednesday, September 5, 2018

Umum September 2018 #1 - Hidup di Era Pentakosta Ketiga Sebagai Pembawa Pesan


HIDUP DI ERA PENTAKOSTA KETIGA SEBAGAI PEMBAWA PESAN:
MELAYANI BAPTISAN ROH KUDUS

Kalau kita perhatikan dengan seksama apa yang terjadi dalam Pentakosta pertama yang dicatat dalam Kitab Kisah Para Rasul dan Pentakosta kedua (1906 yang terjadi di Azusa Street) ada suatu ciri khas yang sama, antara lain para Rasul yang melayani/mendoakan orang-orang percaya untuk menerima Baptisan Roh Kudus.

Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ.  Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus. (Kis 8:14-17)
Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. (Kis 11:15)
Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. (Kis 19:5-6).

Demikian juga William J Seymour, hamba Tuhan yang dipakai-Nya di era Pentakosta kedua, semuanya diawali ketika William Seymour mendoakan beberapa orang dan mereka yang didoakan menerima baptisan Roh Kudus.

Sekarang kita tengah berada di Era Pentakosta Ketiga, salah satu tindakan nyata yang bisa kita lakukan sebagai pembawa pesan Pentakosta ketiga (The Third Pentecost Messanger) adalah melayani umat percaya yang belum dibaptis Roh Kudus. Mereka yang dapat dilayani untuk menerima baptisan Roh Kudus adalah orang yang sudah bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, memiliki kerinduan untuk dipenuhi dengan Roh Kudus. Bagaimana langkah untuk melayani mereka?
  
1.         Berikan pemahaman yang benar tentang Baptisan Roh Kudus.
Baptisan Roh Kudus bukanlah ajaran sesat, tetapi jelas tertulis di dalam Alkitab (Kis 2:1-13). Baptisan Roh Kudus bukan hanya milik gereja aliran Pentakosta saja, sebab dalam jaman gereja mula-mula ketika gereja belum terbagi dalam aliran atau denominasi, semua orang percaya yang sudah bertobat memberi diri dibaptis dan menerima baptisan Roh Kudus (Kis 2:38; 8:14-17; 11:15; 19:5-6).

2.         Tanamkan kerinduan dalam diri mereka untuk menerima Baptisan Roh Kudus.
Orang yang dapat dibaptis Roh Kudus adalah mereka yang rindu dan haus untuk dibaptis Roh Kudus.
“Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.”  (Yohanes 7:37-39)

3.         Bimbing mereka untuk meminta kepada Tuhan Yesus untuk dibaptis dengan Roh Kudus.
Bukti kita haus dan rindu adalah meminta kepada Tuhan Yesus di dalam doa kita. bombing mereka untuk meminta kepada Tuhan Yesus untuk dipenuhi (dibaptis) oleh Roh Kudus.
“Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Lukas 11:10-13).
  
4.         Doakan mereka.
Setelah membimbing mereka meminta kepada Tuhan Yesus agar dipenuhi dengan Roh Kudus, doakan mereka, jika perlu ditumpangkan tangan dan beri waktu bagi Roh Kudus untuk memenuhi mereka. Para Rasul menumpangkan tangan kepada mereka yang kemudian menerima baptisan Roh Kudus.
Jangan lupa perhatikan etika moral terkait sentuhan fisik antara wanita – pria dalam pelayanan.

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH