Bahan Bacaan
Mazmur 34:18 (19), “Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang
patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”
Penjelasan Materi
Youthers, kita pasti pernah mengalami kondisi remuk hati.
Merasa terpuruk, tidak berdaya, hancur hati dan perasaan kacau balau lainnya.
Tentunya hal itu membuat kita merasa sedih, murung dan sulit untuk menjalankan
kegiatan sehari-hari seperti biasa karena beban berat yang kita rasakan. Tapi
satu kebenaran yang harus kita ketahui Youthers, bahwa kondisi keremukan hati
membuat kita kuat asal kita meresponinya dengan benar dan mengandalkan Tuhan
dalam melewati masa-masa sulit itu.
Ada banyak hal yang dapat membuat kita mengalami peremukan
hati. Misalnya saja kecewa dengan keluarga, teman, pemimpin, pasangan, diri
kita sendiri, kejadian buruk yang kita
alami dalam kehidupan sehari-hari, perlakuan tidak adil orang lain kepada kita
dan masih banyak lagi. Dan terkadang Youthers, dalam kondisi seperti itu,
kebanyakan orang lebih suka menyendiri, mengasingkan diri dan kemudian
melakukan hal-hal yang negatif sehingga jatuh dalam dosa. Akan tetapi kita
harus tahu bahwa melarikan diri dari masalah dengan melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan Firman Tuhan adalah sebuah kesalahan. Yang harus kita
lakukan adalah meminta kekuatan dari Tuhan, dengan rendah hati kita datang
kepada Tuhan dengan kehancuran hati yang kita alami.
Seperti yang Firman Tuhan
katakan dalam, Mazmur 34:18 (19), “Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang
patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.” Dengan kata
lain, jika kita datang kepada Tuhan dengan hati yang remuk, Ia akan mendekat
kepada kita, ini adalah janji Tuhan.
Mulailah tanamkan dalam diri kita Youthres, bahwa ketika kita sedang mengalami peremukan
hati, bukan berarti Tuhan tidak sayang kepada kita, bukan berarti kita
ditinggalkan oleh Tuhan. Setiap anak Tuhan yang rindu dipakai sebagai alat
kemuliaan Tuhan tak luput dari proses pembentukan. Ketika sedang mengalami
itu, kita harus memiliki penyerahan diri
penuh kepada Tuhan.
Ingat Youthers, bahwa hati yang remuk dan hancur di hadapan
Tuhan, serta rasa haus dan lapar akan Dia adalah modal menggerakan hati Tuhan.
Jika kita sedang mengalami proses peremukan hati ingatkah pada proses
pembuatan sebuah bejana indah dari tanah
liat. Sebelum menjadi bejana yang indah dan berharga, tanah liat harus
mengalami proses pembentukan yang dikerjakan oleh seorang tukang gerabah. Tanah liat itu terlebih dahulu harus
dihancurkan, dibuang kerikil-kerikilnya, lalu diolah dan harus melewati proses
pembakaran, barulah menjadi bejana yang bernilai harganya. Demikian juga dengan
hidup kita ketika mengalami proses, jika kita melewatinya bersama Tuhan maka
kita akan keluar sebagai seorang pemenang dan dimurnikan seperti emas yang
muncul dari lumpur.
Bahan Diskusi
Hal apa saja yang biasa kita lakukan saat mengalami proses
peremukan hati? Adakah pengalaman kita pribadi/ orang lain yang berhadil
melewati proses itu dengan kekuatan dari Tuhan? Bagaimana prosesnya?