BERKAT TUHAN DIBALIK PEREMUKAN HATI (2)
Bahan Bacaan
Mazmur 51:19, "Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa
yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya
Allah."
Penjelasan Materi
Youthers, satu hal yang harus kita pahami bahwa kualifikasi
terbesar dari seorang pemimpin adalah orang yang harus memiliki peremukan.
Tuhan memakai orang-orang yang remuk untuk dapat menjadi pemenang atas
permasalahan hidupnya dan kemudian bisa menjadi saksi bagi orang lain yang
memiliki peremukan hati serta dapat membawa mereka pada kemenangan di dalam
Tuhan.
Peremukan membawa kita pada berkat Tuhan asal kta meresponi
dengan benar sesuai FirmanNya. Mungkin Youthers bertanya, apa hubungannya
antara berkat dengan peremukan? Perhatikan Mazmur 51:7, “Bersihkanlah aku dari
pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku
menjadi lebih putih dari salju! Jelas
bahwa tombang bagi Tuhan adalah hati yang remuk dan hancur. Dengan kata lain,
jenis pengorbanan atau persembahan yang bisa kita bawa kepada Tuhan adalah hati
yang remuk dan Tuhan berkata Ia tidak akan menolak persembahan itu.
Dalam bahan bacaan kita di Mazmur 51:19 ini, Daud saat
menulisnya dalam keadaan hati remuk redam dan hancur berkeping-keping. Ia
menyesali dosanya terhadap isteri Uria, lalu ia pun datang kepada Tuhan. "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut
kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang
besar!" (Mazmur 51:3). Youthers, inilah korban yang berkenan kepada
Tuhan. Tak ada yang lebih berharga di
mata Tuhan kecuali hati yang hancur dan pertobatan, "Sebab Engkau tidak berkenan kepada
korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak
menyukainya." (Mazmur 51:18).
Sadarilah Youthers bahwa masih banyak orang Kristen yang datang kepada Tuhan
dengan doa-doa mereka tanpa pernah merasakan hati hancur di mana doa yang
dinaikkan tidak lahir dari lubuk hatinya yang terdalam.
Youthers, Tuhan mengasihi orang yang rendah hati, maka dari
itu ketika dalam sebuah proses yang kita hadapi jangan sampai hati kita
dipenuhi kesombongan atau kecongkakan, sebab
"Allah menentang orang yang congkak," (1 Petrus 5:5), dan Dia "...akan mematahkan kecongkakkan mereka
dengan segala daya upaya mereka."
(Yesaya 25:11b)
Bahan Diskusi
Apa yang membuat seseorang sulit merendahkan hatinya dihadapan
Tuhan ketika mengalami proses peremukan hati?