Wednesday, September 5, 2018

UMAS SEPTEMBER 2018 - ROH KUDUS YANG MEMERDEKAKAN


ROH KUDUS YANG MEMERDEKAKAN
“Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.”
(1 Petrus 2 :16)
PENDAHULUAN
Merdeka… Merdeka… Merdeka…. Di Bulan Agustus ini kita merayakan ulang tahun kemerdekaan bangsa kita, Indonesia. Dan kita percaya bahwa 73 tahun bukanlah usia yang muda lagi dan semua bisa terjadi karena anugerah Tuhan. Demikian dengan setiap kita, walau tidak muda lagi tapi masa-masa yang bisa kita lewati semua adalah anugerah Tuhan. Melewati masa sebelum merdeka kita tahu bahwa hal tersebut dapat terjadi karena adanya perjuangan. Berjuang untuk bebas dari bangsa-bangsa penjajah, berjuang dari segala perbudakan yang merusak jiwa. Umas, kita patut bersyukur bahwa kita bisa hidup dalam kemerdekaan. Dan sekarang pun kita sudah dimerdekakan dari kuasa maut, dari kematian yang kekal oleh karena darah Tuhan Yesus sudah tercurah bagi hidup kita, dan Kuasa Roh Kudus yang sudah memeteraikan kita sebagai anak Allah.
ISI
Bagaimana caranya supaya kemerdekaan rohani terjadi dalam kehidupan Umas? Ada beberapa cara agar mengalami kuasa Roh Kudus yang membebaskan, yaitu  :
1.        Membuang Segala Kehidupan Dosa (Yesaya 59 : 1-2)
Penghambat dalam hidup kita adalah dosa. Dosa menjauhkan hubungan kita dengan Tuhan. Oleh sebab itu, agar dapat mengalami kuasa Roh Kudus yang membebaskan maka kita perlu membuang segala kehidupan dosa dan hidup dalam kebenaran Tuhan. Umas, apa ayng menjadi penghambat hidupmu? mungkin bukan dosa berzinah atau mencuri, tapi kita tidak menjaga perkataan. Kita berkata sia-sia maka sama saja kita masih hidup dalam dosa (Baca : Matius 12:36-37). Mari Umas yang dikasihi Tuhan kita bereskan semuanya agar kita benar-benar mengalami kemerdekaan rohani, dan tidak lagi hidup dalam perbudakan dosa.

2.        Miliki Pikiran Yang Diperbaharui (Roma 12:2)
     Umas, memperbaharui budi berarti memperbaharui pikiran kita dengan kebenaran firman Tuhan. Kenapa perlu diperbaharui? karena seringkali saat kita menghadapi masalah atau tantangan, apa yang kita pikirkan akan banyak mempengaruhi emosi, mempengaruhi sikap dan perbuatan kita. Oleh sebab itu, tidak sedikit saat kita ada masalah kita menjadi depresi, kita menjadi marah-marah, kita menjadi cepat tersinggung, perkataan kita menjadi tidak baik. Nah Umas, marilah kita terus memiliki pikiran yang terus diperbaharui agar apa yang keluar dari pikiran kita adalah semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji keluar dari kehidupan kita (Filipi 4:8).

3.        Melakukan Segala Sesuatu Untuk Tuhan Dengan Segenap Hati ( Kolose 3:23)

"Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23)
    
Umas, ayat di atas menasihatkan agar kita melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati, baik itu pekerjaan, pelayanan, hidup berkeluarga, ibadah dan sebagainya, bukan dengan keluh kesah, gerutu atau persungutan.            Sudahkah kita melakukan segala sesuatunya dengan segenap hati?  Jangan pernah merasa bahwa pelayanan dan ibadah yang kita lakukan selama ini sudah lebih dari cukup, atau kita merasa sudah           cukup rajin dan setia mengiring Tuhan.  Yang dinilai Tuhan bukanlah aktivitas yang terlihat dengan kasat mata tetapi Ia melihat hati kita;  Segenap hati berarti kita melakukannya dengan sepenuh hati kita, itulah yang berkenan kepada Tuhan. Lakukan bukan karena ingin dilihat orang atau mengingin pujian dari manusia. Karena dipuji oleh           Tuhan, atau berkenan di hati Tuhan lebih penting dari pada pujian manusia. Saat kita melakukan hal ini maka inilah tandanya Roh Kudus memerdekakan hidup kita.


PENUTUP
Umas, biarlah dihari tua, kita semakin dipersiapkan dan semakin dimerdekakakan oleh Roh Kudus. Jadilah Mempelai yang merdeka, yang berkenan di hati Tuhan. lakuakan ketiga hal diatas, sehingga saat waktuNya tiba kita sudah siap menyongsong Tuhan di awan-awan, dan hidup bersama denganNya selamanya.

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH