ROH KUDUS YANG MEMERDEKAKAN
“Hiduplah sebagai
orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu
untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba
Allah.”
(1 Petrus 2
:16)
PENDAHULUAN
Merdeka… Merdeka… Merdeka…. Di Bulan
Agustus ini kita merayakan ulang tahun kemerdekaan bangsa kita, Indonesia. Dan
kita percaya bahwa 73 tahun bukanlah usia yang muda lagi dan semua bisa terjadi
karena anugerah Tuhan. Demikian dengan setiap kita, walau tidak muda lagi tapi
masa-masa yang bisa kita lewati semua adalah anugerah Tuhan. Melewati masa
sebelum merdeka kita tahu bahwa hal tersebut dapat terjadi karena adanya
perjuangan. Berjuang untuk bebas dari bangsa-bangsa penjajah, berjuang dari
segala perbudakan yang merusak jiwa. Umas, kita patut bersyukur bahwa kita bisa
hidup dalam kemerdekaan. Dan sekarang pun kita sudah dimerdekakan dari kuasa
maut, dari kematian yang kekal oleh karena darah Tuhan Yesus sudah tercurah
bagi hidup kita, dan Kuasa Roh Kudus yang sudah memeteraikan kita sebagai anak
Allah.
ISI
Bagaimana caranya supaya
kemerdekaan rohani terjadi dalam kehidupan Umas? Ada beberapa cara agar
mengalami kuasa Roh Kudus yang membebaskan, yaitu :
1.
Membuang Segala Kehidupan Dosa (Yesaya 59 :
1-2)
Penghambat dalam hidup kita adalah
dosa. Dosa menjauhkan hubungan kita dengan Tuhan. Oleh sebab itu, agar dapat
mengalami kuasa Roh Kudus yang membebaskan maka kita perlu membuang segala
kehidupan dosa dan hidup dalam kebenaran Tuhan. Umas, apa ayng menjadi
penghambat hidupmu? mungkin bukan dosa berzinah atau mencuri, tapi kita tidak
menjaga perkataan. Kita berkata sia-sia maka sama saja kita masih hidup dalam
dosa (Baca : Matius 12:36-37). Mari Umas yang dikasihi Tuhan kita bereskan
semuanya agar kita benar-benar mengalami kemerdekaan rohani, dan tidak lagi
hidup dalam perbudakan dosa.
2.
Miliki
Pikiran Yang Diperbaharui (Roma 12:2)
Umas, memperbaharui budi berarti
memperbaharui pikiran kita dengan kebenaran firman Tuhan. Kenapa perlu
diperbaharui? karena seringkali saat kita menghadapi masalah atau tantangan,
apa yang kita pikirkan akan banyak mempengaruhi emosi, mempengaruhi sikap dan
perbuatan kita. Oleh sebab itu, tidak sedikit saat kita ada masalah kita
menjadi depresi, kita menjadi marah-marah, kita menjadi cepat tersinggung, perkataan
kita menjadi tidak baik. Nah Umas, marilah kita terus memiliki pikiran yang
terus diperbaharui agar apa yang keluar dari pikiran kita adalah semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua
yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut
kebajikan dan patut dipuji keluar dari kehidupan kita (Filipi 4:8).
3.
Melakukan
Segala Sesuatu Untuk Tuhan Dengan Segenap Hati ( Kolose 3:23)
"Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan
segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose
3:23)
Umas, ayat di atas menasihatkan agar kita melakukan segala sesuatu
dengan sepenuh hati, baik itu pekerjaan, pelayanan, hidup berkeluarga, ibadah
dan sebagainya, bukan dengan keluh kesah, gerutu atau persungutan. Sudahkah kita melakukan segala sesuatunya
dengan segenap hati? Jangan pernah merasa bahwa pelayanan dan ibadah yang
kita lakukan selama ini sudah lebih dari cukup, atau kita merasa sudah cukup rajin dan setia mengiring
Tuhan. Yang dinilai Tuhan bukanlah aktivitas yang terlihat dengan kasat
mata tetapi Ia melihat hati kita; Segenap hati berarti kita melakukannya
dengan sepenuh hati kita, itulah yang berkenan kepada Tuhan. Lakukan bukan
karena ingin dilihat orang atau mengingin pujian dari manusia. Karena dipuji
oleh Tuhan, atau berkenan di
hati Tuhan lebih penting dari pada pujian manusia. Saat kita melakukan hal ini
maka inilah tandanya Roh Kudus memerdekakan hidup kita.
PENUTUP
Umas, biarlah dihari tua, kita
semakin dipersiapkan dan semakin dimerdekakakan oleh Roh Kudus. Jadilah
Mempelai yang merdeka, yang berkenan di hati Tuhan. lakuakan ketiga hal diatas,
sehingga saat waktuNya tiba kita sudah siap menyongsong Tuhan di awan-awan, dan
hidup bersama denganNya selamanya.