RELATIONSHIP |
“Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa
berteman dengan orang bebal menjadi malang.” ( Amsal 13:20 )
Pergaulan merupakan hubungan sosial antara seseorang dengan
orang lain yang berlangsung dalam jangka panjang sehingga terjadi saling
mempengaruhi satu dengan lainnya. Ya, manusia tidak dirancang hidup sendirian,
melainkan hidup sosial, saling berinteraksi, saling terkoneksi satu dengan yang
lainnya.
Bahkan saat Yesus datang ke dunia ini, Ia pun tidak eksklusif,
namun berbaur, Ia senang berada di tengah-tengah orang banyak. “Maka datanglah
orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke
perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.”
(Matius 13:2).
Bahkan di zaman now ini, pencapaian, karir, keberhasilan
seseorang seringkali dilihat atau diukur dari luasnya pergaulannya. Berapa ribu
jumlah followersnya di Instagram ? Berapa banyak kontak teman yang ia punya
dihandphonenya ? Seberapa sering ia keluar hang out bersama teman-temannya ?
Semakin banyak jumlah teman, semakin mudah seseorang meraih sukses. Semakin ia
memiliki banyak pengikut, atau semakin ia disukai orang, maka semakin namanya
dikenal. “Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan
besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Lukas 2:52).
Di Jemaat mula-mula pun sama, mengapa pengaruh mereka begitu
besar ? Karena mereka disukai semua orang. “Dan mereka disukai semua orang. Dan
tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”
(Kisah Para Rasul 2:47).
Ya, jelas saja orang lebih senang berada dekat dengan mereka
yang smart, yang wawasannya luas. Sementara yang kuper, yang kudet atau kurang
update, tak pelak akan ketinggalan. Ya, selain ia kurang disenangi orang, ia
sendiri karena miskin informasi, tidak meng-upgrade diri dengan berita dan
pengetahuan baru, maka akan kesulitan dalam meraih berbagai pencapaian dalam
hidup.
Orang demikian ibarat katak dalam tempurung. Cara pandangnya
sempit, temannya sedikit, otomatis outpun yang diterima pun hanya itu-itu
saja. Jika kita mengerti bahwa dampak
dari pergaulan, komunitas atau network begitu dahsyat, mari kembangkanlah
pergaulan Anda.
Inilah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan
pergaulan Anda :
MEMPERLUAS
Lingkup Pergaulan Anda
Seorang pengusaha pernah menganjurkan agar orang yang ingin
memiliki banyak teman agar lebih sering menghabiskan waktu untuk membaca
buku-buku atau bacaan dari segala bidang, hukum, kesehatan, film, seni,
teknologi, otomotif, olahraga, finansial, dan yang lainnya. Jadi, jika ia
misalnya sedang makan siang dengan orang-orang yang baru pertama kali dikenal,
ia punya bahan untuk bercerita. Bahkan ia bisa segera ‘nyambung’ dengan mereka,
karena ia tahu apa yang sedang diperbincangkan. Jika Anda dan orang baru itu
sudah ‘klik’, otomatis ia bisa menjadi teman baru Anda. Anda jadi dapat
berbicara, berdiskusi lebih dalam, bahkan bisa menjalin kerja sama atau
menggarap proyek bersama, mungkin.
Bandingkan, jika kita tidak tahu apa-apa, orang bicara ini,
kita tidak mengerti, orang bicara itu, kita tidak paham, orang biasanya jadi
enggan untuk menjalin relasi yang lebih dalam. Amsal 14:20 berkata, “Juga oleh
temannya orang miskin itu dibenci, tetapi sahabat orang kaya itu banyak.”
Miskin bukan saja bicara tentang uang, materi, harta. Kaya pun sama, tidak melulu
bicara tentang aset, finansial tapi juga bicara tentang pengetahuan,
pengalaman, wawasan, kecerdasan.
So, mari memperkaya diri dengan hikmat, dengan kepintaran
sehingga kita memiliki sahabat yang banyak. Anda juga dapat lebih memperluas
pergaulan Anda dengan bergaul dengan berbagai kalangan, dan
mengaktifkan media sosial Anda.
MENINGKATKAN
Mutu Pergaulan Anda
Seiring Anda eksis di komunitas Anda, lalu Anda punya banyak
teman, followers di Instagram, Facebook, pelanggan, Anda perlu juga
meningkatkan mutu pergaulan Anda. Misalnya, Anda mulai peka dengan apa yang
menjadi kebutuhan-kebutuhan mereka dan Anda mulai menanamkan influence,
pengaruh positif dalam hidup, dalam karir mereka. Ya, kedekatan, kepedulian,
akan menjadi jembatan bagi Anda untuk menyeberangkan nilai-nilai Kerajaan
Allah. Lebih dari itu, Anda pun juga dapat menimba hal-hal baru dari mereka.
Suatu kali, juru minum dan juru roti yang dipenjara bersama
Yusuf, bermimpi. Mereka bingung karena tidak mengerti artinya. Yusuf lalu
melihat keduanya tampak gelisah. Ia sekedar melihat dan cuek ? Ia hanya
memandang wajah mereka kemudian segera berlalu ? Yusuf tidak mau tahu karena
lebih peduli dengan pekerjaannya yang menggunung, yang menunggu dikerjakan ?
Tidak ! Anak muda itu mendekati kedua orang itu lalu bertanya, “Mengapakah hari
ini mukamu semuram itu?” (Kejadian 40:7).
Meningkatkan mutu pergaulan, tidak bisa tidak, kita
membutuhkan yang namanya perhatian, hati untuk melihat, untuk mendengar
keluhan, masalah orang, bahkan dibutuhkan kesediaan untuk mengesampingkan ego,
atau kepentingan sendiri. Tak pelak, sebagai orang yang membantu kepala
penjara, tugas dan tanggung jawab Yusuf pasti banyak. Jadwalnya padat.
Kegiatannya full hari itu. Namun demikian, Yusuf menyingkirkan semuanya dulu, lalu
mulai memperhatikan kebutuhan juru minum dan juru roti. Lalu ia mulai membagi
imannya, kepercayaan bahwa yang bisa mengartikan mimpi hanya Allah.
Dari kejadian itu, Yusuf sendiri beroleh benefit, ia akhirnya
bisa diperkenalkan kepada Firaun lewat kesaksian juru minum raja. Mari
tingkatkan mutu pergaulan dari sekedar teman menjadi relasi yang lebih
berkualitas.
MEMELIHARA
Hubungan Pergaulan Anda
Setelah Anda punya banyak teman, koneksi luas, Anda
berjejaring luas, membuka cabang di mana-mana, customers melimpah, eksistensi
Anda diakui di organisasi, di kantor, di mana pun, Anda pun perlu memelihara
hubungan itu.
Suatu ketika, pemilik perusahaan Mercedez Benz memiliki
masalah dengan kran air di kamar mandi rumahnya. Mengikuti rekomendasi
temannya, maka Benz menghubungi seorang tukang ledeng dan disepakati ia akan
datang 2 hari lagi. Si tukang ledeng cukup sibuk dan ia tidak tahu kalau si
penelpon adalah pemilik perusahaan mobil terbesar di Jerman. Tapi mengejutkan, ia
menelpon Benz dan menyampaikan ucapan terima kasih karena telah bersedia
menunggu hingga satu hari lagi. Hari berikutnya si tukang ledeng datang dan
segera mengutak-atik kran sampai selesai.
Beberapa hari kemudian, ia menghubungi tuan Benz untuk
menanyakan apakah kran yang telah diperbaiki sudah benar-benar beres ? Mr. Benz
begitu terkesan dengan cara kerjanya sehingga ia merekrut si tukang ledeng
untuk bekerja di perusahaannya. Dia adalah Christopher L. Jr. dan diminta
menjadi General Manager Customer Satisfaction and Public Relation di Mercedez
Benz!
Kadang-kadang mudah mendapatkan teman, namun perlu sekuat
tenaga untuk menjaga, dan memeliharanya agar terus langgeng. Peliharalah
pergaulan Anda, jika itu tentang hubungan dengan pelanggan, Anda bisa memakai istilah 8 C,:
v Correct
(ketepatan),
v Complete
(kelengkapan),
v Concise
(kecepatan),
v Clean
(penampilan yang bersih),
v Careful
(memberi perhatian),
v Charming
(sikap yang mempesona),
v Cheers
(menyambut dengan gembira), dan yang terakhir
v Chummy
(keakraban).
Pendek kata, pakailah kasih untuk
melakukan semuanya itu. (Lukas 10:27).
MEMBERDAYAKAN
Potensi Pergaulan Anda
Apa kesamaan Google, Microsoft, Apple, dan Twitter ? Sama-sama
perusahaan teknologi, ya. Sama-sama merupakan perusahaan bergengsi, ya. Namun
lebih dari itu, perusahaan-perusahaan papan atas ini sama-sama didirikan lewat
kerja sama antar sahabat. Pergaulan mereka jelas sudah tidak di permukaan lagi,
tidak sekedar di kulit, tidak hanya tahu tentang pekerjaan saja, namun lebih
dari itu. Makanya timbullah trust, kepercayaan yang kuat sehingga mereka
memilih untuk menjalin bisnis yang saling menguntungkan.
Untuk sampai di tahap itu, Anda tentu perlu menyaring
teman-teman Anda. “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan
kebiasaan yang baik.” (I Korintus 15:33). Persahabatan, pergaulan juga perlu
diuji, tidak hanya bisa melewati masa-masa senang, akan tetapi juga bisa
bertahan dalam kesukaran dan kesulitan. Sergey Bin dan Larry Page bertemu
pertama kali tahun 1995. Relasi mereka terus terjalin, mutunya makin baik, karena
terus dipelihara, sampai akhirnya keduanya memutuskan memberdayakan potensi
masing-masing dan menyatukannya lewat kerja sama. Mari, kembangkanlah pergaulan
Anda karena dampaknya sungguh besar dalam karir dan kehidupan Anda. (JSW)