MEMENANGKAN SUAMI TANPA PERKATAAN
Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya
1 Petrus 3 : 1-
PENDAHULUAN
Wanita, kita ditugaskan untuk menjadi alat Tuhan sesuai dengan visi WBI WOW yang ke-4 yaitu menjadi pembawa kabar baik dan kesaksian. Wanita berfungsi untuk menyaksikan Tuhan bagi suami, anak-anak bahkan keluarga yang belum bertobat. Jangan pernah ragu-ragu dengan apa yang sudah kita alami yaitu keselamatan, bagikanlah kepada orang-orang yang kita kasihi, supaya mereka diselamatkan. Karena satu orang diselamatkan maka seisi rumah akan diselamatkan, imanilah hal itu. Dengan menjadi teladan dalam sikap dan tindakan maka tanpa perkataan pun seseorang dapat dimenangkan.
ISI
Ada beberapa sikap yang perlu kita lakukan untuk memenangkan suami / anak-anak / keluarga kita, yaitu :
1. Hidup Dipimpin Oleh Roh Kudus (Kisah 1 : 8)
Dipenuhi Roh Kudus berarti Dia bebas untuk menempati setiap bagian dari hidup kita, menuntun dan menguasai kita. KuasaNya dapat disalurkan melalui kita sehingga apa yang kita lakukan merupakan buah untuk Tuhan. Kepenuhan Roh Kudus bukan hanya berlaku untuk kelakuan belaka, namun juga untuk pikiran kita yang paling dalam dan motivasi dari perbuatan-perbuatan kita. Sehingga saat hidup kita dipenuhi Roh Kudus maka kita bisa jadi berkat, dan jadi Saksi yang hidup secara khusus bagi suami dan seluruh keluarga kita.
2. Tidak Hidup dalam Kekuatan Allah (2 Timotius 1:7)
Firman Tuhan dalam 2 Timotius 1:7 berkata : “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Tuhan tidak pernah memberi kita roh ketakutan. Apabila kita hidup dalam ketakutan maka kita tidak percaya pada kebesaran kuasa Tuhan yang sanggup mengubahkan hidup kita bahkan orang-orang yang ada di sekitar kita. Sebaliknya Ia memberikan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Wanita, mari lepaskan segala ketakutan kita, dan hiduplah dalam kekuatan Allah maka kita dapat memenangkan suami bahkan anak dan keluarga kita dengan kasih dan ketertiban. Bukan dengan paksaan, dengan kata-kata kasar, dengan marah-marah yang dapat menimbulkan pertengkaran dan kebisingan. Hidup dalam kekuatan Allah berarti kita mengandalkan Tuhan sepenuhnya serta memiliki karakter yang terus menerus diperbaharui, agar kita tidak menggurui suami kita, namun justru kita harus merangkul dan mendoakan. Menjadi penolong yang baik untuknya bahkan untuk anak-anak dan semua keluarga kita. Dalam Efesus 5 : 24 dikatakan “Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.” Taatlah pada Firman Tuhan, maka kita akan melihat buahnya yang manis.
3. Berani Bayar Harga dan Tidak Mementingkan Diri Sendiri (Ibrani 13:15-16)
Wanita, beranilah bayar harga dan tidak egois. jangan fokus pada diri sendiri tapi fokuslah pada Tuhan. Banyaklah berdoa, banyak bertindak dengan kasih, dengan kerendahan hati, dengan ketulusan. Walaupun masih belum kelihatan apa yang kita doakan, jangan pernah berhenti. Sebagai penolong, kita harus merelakan diri dan berperan sebagai penopang bagi suami dalam keadaan apapun, baik ataupun tidak baik. Memang kekuatan kita secara fisik terbatas tetapi kita diciptakan kuat, karena kita terbuat dari tulang, kita dimurnikan dua kali. Dimana pada penciptaan Adam yang pertama Tuhan membentuknya dari debu tanah, sedangkan wanita diambil dari tulang Adam, inilah maksudnya dimurnikan 2 kali, supaya lebih kuat dan cakap menanggung segala gelombang hidup ini. Ingatlah selalu, bersama Tuhan kita cakap melakukan perkara-perkara yang besar.
4. Menjadi Wanita Yang Bijaksana (1 Samuel 25 : 3b)
Wanita, mari belajar dari Abigail. Abigail adalah istri Nabal. 1 Samuel 25:3b berkata : “Perempuan itu bijak dan cantik, tetapi laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya.” Abigail adalah wanita bijak dan cantik, sedangkan Nabal adalah seorang kaya namun kelakuannya jahat dan buruk. Kepintaran dan kepekaan Abigail menyelamatkan keluarganya dari ambang kehancuran (1 Samuel 25:34). Wanita, mintalah hikmat dan kebijaksanaan dari Tuhan (Yakobus 1:5), maka hidup kita pun bisa berubah, dan kita bisa menjadi penolong bagi suami serta seisi rumah kita.
PENUTUP
Wanita yang dikasihi Tuhan, mari milikilah yang pertama keberanian untuk menjadi penolong yang baik dengan tidak banyak berkata-kata tapi dengan tindakan kasih, dengan penundukkan diri dan kerendahan hati, kedua berani untuk bayar harga dan tidak mementingkan diri sendiri, dan yang ketiga milikilah hati yang taat pada kebenaran firman Tuhan. Tuhan akan mampukan dan berikan pertolonganNya, Ia akan memberi kita hikmat untuk melakukan kebenaranNya sehingga kita dapa memenangkan suami, anak bahkan keluarga besar kita bagi kemuliaanNya.
Tuhan Yesus Memberkati