Ada dua orang anak berlatih naik sepeda untuk pertama kalinya. Keduanya terjatuh karena sulit mengendalikan kemudi ketika melintasi jalan berlubang. Mereka meringis kesakitan.
Yang seorang cepat-cepat berdiri dan mencoba lagi mengayuh sepedanya.
Kali ini ia berjalan agak menepi sehingga terhindar dari lubang dijalan.
Tapi anak lainnya segera mendorong sepedanya, lalu pulang. Sejak itu ia kapok belajar naik sepeda.
Bagaimana sikap kita mengalami kegagalan.
Sunday, September 30, 2018
KONSISTEN PADA KOMITMEN
Pengalaman dan pilihan sikap di masa lampau akan membangun pola pikir dan pribadi kita saat ini.
Memiliki tujuan yang jelas dan sikap konsisten pada komitmen membuat kita mampu untuk menguasai diri.
Sehingga dapat mengarahkan dan membentuk diri kita sesuai dengan apa yang direncanakan ke depan.
Thursday, September 27, 2018
TERBITNYA FAJAR PAGI
Masa depan adalah sebuah impian, hari esok merupakan suatu permulaan baru.
Meskipun senantiasa masih mengandung misteri dan seribu tanda tanya, namun ada satu hal yang pasti.
Hari esok selalu ditandai dengan terbitnya fajar pagi.
Meskipun senantiasa masih mengandung misteri dan seribu tanda tanya, namun ada satu hal yang pasti.
Hari esok selalu ditandai dengan terbitnya fajar pagi.
PEMBARUAN PANDANGAN
Ada dua hal yang dapat dilakukan untuk mengalami pembaharuan pandangan :
Pertama, mengosongkan semua hal-hal lama yang sia-sia dan tidak berguna.
Kedua, jika sudah terisi dengan perkara-perkara yang benar, gantilah wadah lama dengan wadah baru yang kapasitasnya lebih besar.
Pertama, mengosongkan semua hal-hal lama yang sia-sia dan tidak berguna.
Kedua, jika sudah terisi dengan perkara-perkara yang benar, gantilah wadah lama dengan wadah baru yang kapasitasnya lebih besar.
Wednesday, September 12, 2018
ANAK PAUD OLAHRAGA RENANG 2
ANAK PAUD OLAHRAGA RENANG 1
ANAK PAUD HABIS BELAJAR MAKAN
Wednesday, September 5, 2018
Youth September Minggu 2 2018 - BERKAT TUHAN DIBALIK PEREMUKAN HATI (2)
BERKAT TUHAN DIBALIK PEREMUKAN HATI (2)
Bahan Bacaan
Mazmur 51:19, "Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa
yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya
Allah."
Penjelasan Materi
Youthers, satu hal yang harus kita pahami bahwa kualifikasi
terbesar dari seorang pemimpin adalah orang yang harus memiliki peremukan.
Tuhan memakai orang-orang yang remuk untuk dapat menjadi pemenang atas
permasalahan hidupnya dan kemudian bisa menjadi saksi bagi orang lain yang
memiliki peremukan hati serta dapat membawa mereka pada kemenangan di dalam
Tuhan.
Peremukan membawa kita pada berkat Tuhan asal kta meresponi
dengan benar sesuai FirmanNya. Mungkin Youthers bertanya, apa hubungannya
antara berkat dengan peremukan? Perhatikan Mazmur 51:7, “Bersihkanlah aku dari
pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku
menjadi lebih putih dari salju! Jelas
bahwa tombang bagi Tuhan adalah hati yang remuk dan hancur. Dengan kata lain,
jenis pengorbanan atau persembahan yang bisa kita bawa kepada Tuhan adalah hati
yang remuk dan Tuhan berkata Ia tidak akan menolak persembahan itu.
Dalam bahan bacaan kita di Mazmur 51:19 ini, Daud saat
menulisnya dalam keadaan hati remuk redam dan hancur berkeping-keping. Ia
menyesali dosanya terhadap isteri Uria, lalu ia pun datang kepada Tuhan. "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut
kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang
besar!" (Mazmur 51:3). Youthers, inilah korban yang berkenan kepada
Tuhan. Tak ada yang lebih berharga di
mata Tuhan kecuali hati yang hancur dan pertobatan, "Sebab Engkau tidak berkenan kepada
korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak
menyukainya." (Mazmur 51:18).
Sadarilah Youthers bahwa masih banyak orang Kristen yang datang kepada Tuhan
dengan doa-doa mereka tanpa pernah merasakan hati hancur di mana doa yang
dinaikkan tidak lahir dari lubuk hatinya yang terdalam.
Youthers, Tuhan mengasihi orang yang rendah hati, maka dari
itu ketika dalam sebuah proses yang kita hadapi jangan sampai hati kita
dipenuhi kesombongan atau kecongkakan, sebab
"Allah menentang orang yang congkak," (1 Petrus 5:5), dan Dia "...akan mematahkan kecongkakkan mereka
dengan segala daya upaya mereka."
(Yesaya 25:11b)
Bahan Diskusi
Apa yang membuat seseorang sulit merendahkan hatinya dihadapan
Tuhan ketika mengalami proses peremukan hati?
Youth September Minggu 1 2018 - BERKAT TUHAN DIBALIK PEREMUKAN HATI (1)
BERKAT TUHAN DIBALIK PEREMUKAN HATI (1)
Bahan Bacaan
Mazmur 34:18 (19), “Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang
patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”
Penjelasan Materi
Youthers, kita pasti pernah mengalami kondisi remuk hati.
Merasa terpuruk, tidak berdaya, hancur hati dan perasaan kacau balau lainnya.
Tentunya hal itu membuat kita merasa sedih, murung dan sulit untuk menjalankan
kegiatan sehari-hari seperti biasa karena beban berat yang kita rasakan. Tapi
satu kebenaran yang harus kita ketahui Youthers, bahwa kondisi keremukan hati
membuat kita kuat asal kita meresponinya dengan benar dan mengandalkan Tuhan
dalam melewati masa-masa sulit itu.
Ada banyak hal yang dapat membuat kita mengalami peremukan
hati. Misalnya saja kecewa dengan keluarga, teman, pemimpin, pasangan, diri
kita sendiri, kejadian buruk yang kita
alami dalam kehidupan sehari-hari, perlakuan tidak adil orang lain kepada kita
dan masih banyak lagi. Dan terkadang Youthers, dalam kondisi seperti itu,
kebanyakan orang lebih suka menyendiri, mengasingkan diri dan kemudian
melakukan hal-hal yang negatif sehingga jatuh dalam dosa. Akan tetapi kita
harus tahu bahwa melarikan diri dari masalah dengan melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan Firman Tuhan adalah sebuah kesalahan. Yang harus kita
lakukan adalah meminta kekuatan dari Tuhan, dengan rendah hati kita datang
kepada Tuhan dengan kehancuran hati yang kita alami.
Seperti yang Firman Tuhan
katakan dalam, Mazmur 34:18 (19), “Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang
patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.” Dengan kata
lain, jika kita datang kepada Tuhan dengan hati yang remuk, Ia akan mendekat
kepada kita, ini adalah janji Tuhan.
Mulailah tanamkan dalam diri kita Youthres, bahwa ketika kita sedang mengalami peremukan
hati, bukan berarti Tuhan tidak sayang kepada kita, bukan berarti kita
ditinggalkan oleh Tuhan. Setiap anak Tuhan yang rindu dipakai sebagai alat
kemuliaan Tuhan tak luput dari proses pembentukan. Ketika sedang mengalami
itu, kita harus memiliki penyerahan diri
penuh kepada Tuhan.
Ingat Youthers, bahwa hati yang remuk dan hancur di hadapan
Tuhan, serta rasa haus dan lapar akan Dia adalah modal menggerakan hati Tuhan.
Jika kita sedang mengalami proses peremukan hati ingatkah pada proses
pembuatan sebuah bejana indah dari tanah
liat. Sebelum menjadi bejana yang indah dan berharga, tanah liat harus
mengalami proses pembentukan yang dikerjakan oleh seorang tukang gerabah. Tanah liat itu terlebih dahulu harus
dihancurkan, dibuang kerikil-kerikilnya, lalu diolah dan harus melewati proses
pembakaran, barulah menjadi bejana yang bernilai harganya. Demikian juga dengan
hidup kita ketika mengalami proses, jika kita melewatinya bersama Tuhan maka
kita akan keluar sebagai seorang pemenang dan dimurnikan seperti emas yang
muncul dari lumpur.
Bahan Diskusi
Hal apa saja yang biasa kita lakukan saat mengalami proses
peremukan hati? Adakah pengalaman kita pribadi/ orang lain yang berhadil
melewati proses itu dengan kekuatan dari Tuhan? Bagaimana prosesnya?
WBI September 2018 - PENTAKOSTA KETIGA SEDANG TERJADI
PENTAKOSTA
KETIGA SEDANG TERJADI
“Akan terjadi pada hari-hari
terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas
semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan
teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang
tua akan mendapat mimpi.”
-Kisah Para Rasul 2 : 17-
PENDAHULUAN
Belum lama tanggal 17 – 20 Juli 2018
diadakan pesta rohani yang besar yaitu Empowered 21 Asia. Dalam acara ini kita
percaya bahwa pencurahan Roh Kudus yang ketiga sudah dicurahkan ditengah-tengah
kita. Wanita, kita ingat kembali waktu pencurahan Roh Kudus yang pertama
terjadi di kamar loteng Yerusalem, pencurahan Roh Kudus yang kedua terjadi di
Azuza Street (Amerika), dan pencurahan Roh Kudus yang ketiga akan terjadi di
Indonesia. Banyak hamba-hamba Tuhan sudah bernubuat bahwa akan terjadi penuaian
yang terakhir, dan yang terbesar akan terjadi di negara kita Indonesia. Oleh
sebab itu, mari ambil bagian dari segala rencana Tuhan yang sedang Ia nyatakan
ditengah-tengah kita.
ISI
Bagaimana caranya agar kita siap dan
turut serta mengambil bagian dalam kegerakan Pentakosta yang ketiga? Ada
beberapa cara agar kita mempersiapkan diri kita agar dapat mengambil bagian
dalam Pentakosta yang ketiga ini, yaitu :
1. Kita Perlu Memperbaiki Mezbah Tuhan (1 Raja 18:30)
Saudara
yang terkasih, apakah yang menyebabkan mezbah Tuhan runtuh? Mezbah Tuhan runtuh
saat kita mempunyai kehidupan yang suam-suam kuku, hidup yang diperhamba oleh
dosa, hidup yang menyalahkan Tuhan, hidup yang selalu mencari kambing hitam
atas keadaan kita yang sedang tidak baik, dan banyak hal lainnya. Namun saat
keadaan kita seperti itu, apa yang perlu kita lakukan? berdiam diri ataukah
kita akan bertindak seperti Nabi Elia, memperbaiki mezbah yang rusak itu dan
berharap dengan sepenuh hati kepada Tuhan?
Wanita, memperbaiki mezbah berarti kita perlu
bertobat dan menyelesaikan segala dosa yang dapat merintangi kuasa Tuhan
bekerja dalam kita. Kalau kita
berharap mujizat Tuhan dan kebangunan rohani bagi kehidupan kita secara pribadi
bahkan keluarga serta orang-orang sekitar kita maka ada harga yang harus kita
bayar. Bukan dengan uang ataupun emas dan permata, tapi dengan memperbaiki
mezbah-mezbah yang sudah rusak dalam kehidupan kita.
Perbaiki mezbah keintiman kita dengan
Tuhan. Intim kembali dengan firmanNya, baca dan renungkan firman Tuhan dengan
penuh kerinduan, hidup dalam doa, pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Mezbah
hidup yang dipulihkan akan melahirkan kuasa Tuhan yang dahsyat dan luarbiasa,
karena Roh Kudus bekerja penuh dalam hidup kita dan kita percaya Pentakosa
ketiga akan terjadi.
2. Ada Unity (Kisah Rasul 2:44-47)
Saat pencurahan Roh Kudus terjadi atas
umat Tuhan, mereka yang percaya tetap bersatu, saling menolong, saling memperhatikan
satu dengan yang lainnya. Bahkan mereka bertekun dengan sehati di Bait Allah. Wanita,
unity berarti menekan keegoisan diri kita, dan mulai memikirkan dan membawa
kepentingan Tuhan bersama-sama. Saling membangun dalam kehidupan rohani
sehingga melalui kehidupannya kuasa Tuhan nyata dan banyak jiwa melihat
kemuliaan Tuhan melalui hidup kita dan terjadilah penuaian yang besar.
3. Mempersembahkan Korban Ucapan Syukur (2 Tawarikh 20:21-22)
Bersyukur
dalam segala hal berarti dalam keadaan baik maupun yang tidak baik. Dalam keadaan
sakit atau sehat, dalam keadaan tersesak atau terbebas. Dengan bersyukur Tuhan
menyatakan kuasa dan mujizatNya, Tuhan menyatakan pembelaanNya, Tuhan menyatakan
kebesaran dan keagunganNya. Pertolongan Tuhan nyata atas umatNya yang
bersyukur. Seperti pembelaan Tuhan kepada bangsa Yehuda, mereka mengalahkan musuhnya
serta dapat menjarah segala harta musuhnya sampai tiga hari lamanya. Ada pembelaan
Tuhan dan ada berkatNya yang menyertai. Mari wanita bersyukurlah selalu dan
alamilah kuasa dan berkat-berkatNya.
4. Mempersembahkan Yang Paling
Berharga (Roma 12:1-2)
Wanita, mempersembahkan tubuh bukan berarti hanya persembahkan tubuh
jasmani kita saja. Melainkan kita tidak boleh serupa dengan dunia ini, bahkan
kita perlu memperbaharui hidup terus-menerus dengan kebenaran firman Tuhan
sehingga kita mengerti kehendak Tuhan yang benar. Kata lainnya ialah kita harus
mempersembahkan hidup kita sepenuhnya. Apa yang paling berharga dari hidup
kita? keluarga, Karier, kesuksesan, pelayanan atau apapun itu marilah kita
persembahkan semuanya sehingga kemuliaan Tuhan nyata atas kehidupan kita
sepenuhnya.
PENUTUP
Wanita,
pastinya kita semua rindu mengalami Pentakosta yang ketiga terjadi atas hidup
kita, oleh sebab itu lakukan keempat hal diatas, percayalah kuasa Tuhan akan bekerja
atas hidup kita dan orang-orang disekeliling kita sepenuhnya. Percaya, berubah
dan lakukan dengan setia.
Umum September 2018 #2 - Hidup di Era Pentakosta Ketiga Sebagai Pembawa Pesan
HIDUP DI ERA PENTAKOSTA KETIGA
SEBAGAI PEMBAWA PESAN: MEMBERITAKAN INJIL & PELAYANAN MUJIZAT
Pesan TUHAN yang kuat yang kita terima dari TUHAN YESUS melalui
Gembala siding/Pembina kita adalah bahwa Pentakosta Ketiga ini tidak akan
berlangsung lama. Ini adalah golden
moment bagi kita gereja Tuhan untuk kita bergerak dengan urapan kuasa Roh
Kudus yang dahsyat menjangkau banyak jiwa di Indonesia dan bangsa-bangsa.
Minggu yang lalu kita sudah belajar bagaimana melayani agar umat
percaya yang belum dibaptis Roh Kudus menerima baptisan Roh Kudus. Pada
kesempatan kali ini kita akan belajar bagaimana kita sebagai pembawa pesan (Pentecost Messanger) bergerak di era
pentakosta yang ketiga.
1.
Memberitakan Injil
Beberapa kebenaran Firman yang harus kita sadari terkait
dengan Pentakosta adalah :
a. Baptisan
Roh Kudus erat kaitannya dengan menjadi saksi (memberitakan injil)
“Tetapi kamu akan
menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi." (Kisah 1:8).
Mereka yang dibaptis dengan Roh Kudus memiliki mandate
dan tugas untuk memberitakan Injil mulai dari Yerusalem (bisa diartikan dalam
lingkungan keluarga), Samaria dan sampai ke ujung bumi,
b. Roh
Kudus memenuhi dan memberikan keberanian kepada orang percaya untuk
memberitakan Injil.
“Dan ketika mereka sedang berdoa,
goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus,
lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” (Kisah 4:31)
c. Roh
Kudus akan menciptakan situasi yang akan mendorong kita pada pemberitaan Injil
“Saulus juga
setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh. (8-1b) Pada waktu itu mulailah
penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali
rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Mereka yang tersebar
itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.” (Kisah 8:1, 4)
Goncangan dan aniaya terkadang diijinkan Tuhan terjadi
agar gereja-Nya keluar dari zona nyaman dan melakukan kehendak-Nya, yakni memberitakan
Injil.
2.
Pelayanan Mujizat dan Kesembuhan
Mujizat
yang kreatif dan tidak lazim masih terjadi sampai hari ini!
Disaat
banyak orang dari paham aliran teologia tertentu menyatakan bahwa mujizat itu
hanya terjadi pada jaman Tuhan Yesus melayani di dunia dan pada jaman
rasul-rasul saja, Gembala Sidang/Pembina kita telah menjadi saksi hidup serta
tokoh yang dipakai Tuhan Yesus untuk menyaksikan dengan mata kepala sendiri
bagaimana Tuhan Yesus menyembuhkan yang lumpuh, buta, tuli, kanker, dan banyak lagi
mujizat yang tidak lazim di lebih 300 kota dalam Healing Movement Crusade yang
dimulai sejak 8 Agustus 2006 di Bandung.
Gembala
Sidang/Pembina telah mengimpartasikan hal tersebut kepada kita semua untuk
bergerak dalam pelayanan healing/kesembuhan dan mujizat. Haleluya!
Beberapa
hal yang harus menjadi pegangan kita :
a. Tuhan
Yesus telah mengurapi kita.
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia
telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin;
dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang
tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang
yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4:18-19).
“Tanda-tanda ini akan menyertai
orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka
akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, Mereka akan memegang
ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka;
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan
sembuh." (Markus
16:17-18).
c. Tuhan
Yesus yang menyembuhkan, kita hanya sebagai alat saja di Tangan-Nya.
d. Segera
Bertindak! Ambil bagian dalam pelayanan untuk mengunjungi dan mendoakan yang
sakit. Anda bisa belajar sambil praktek dengan dimentor oleh Gembala Cool Anda.
Umum September 2018 #1 - Hidup di Era Pentakosta Ketiga Sebagai Pembawa Pesan
HIDUP DI ERA PENTAKOSTA KETIGA
SEBAGAI PEMBAWA PESAN:
MELAYANI BAPTISAN ROH KUDUS
Kalau kita perhatikan dengan seksama apa yang terjadi dalam Pentakosta
pertama yang dicatat dalam Kitab Kisah Para Rasul dan Pentakosta kedua (1906
yang terjadi di Azusa Street) ada suatu ciri khas yang sama, antara lain para
Rasul yang melayani/mendoakan orang-orang percaya untuk menerima Baptisan Roh
Kudus.
Ketika rasul-rasul di
Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka
mengutus Petrus dan Yohanes ke situ.
Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu
beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara
mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya
menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus. (Kis 8:14-17)
Dan ketika aku mulai
berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. (Kis 11:15)
Ketika mereka mendengar hal
itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika
Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka,
dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. (Kis 19:5-6).
Demikian juga William J Seymour, hamba Tuhan yang dipakai-Nya di era
Pentakosta kedua, semuanya diawali ketika William Seymour mendoakan beberapa
orang dan mereka yang didoakan menerima baptisan Roh Kudus.
Sekarang kita tengah berada di Era Pentakosta Ketiga, salah satu
tindakan nyata yang bisa kita lakukan sebagai pembawa pesan Pentakosta ketiga (The Third Pentecost Messanger) adalah
melayani umat percaya yang belum dibaptis Roh Kudus. Mereka yang dapat dilayani
untuk menerima baptisan Roh Kudus adalah orang yang sudah bertobat dan percaya
kepada Tuhan Yesus, memiliki kerinduan untuk dipenuhi dengan Roh Kudus.
Bagaimana langkah untuk melayani mereka?
1.
Berikan pemahaman yang benar tentang
Baptisan Roh Kudus.
Baptisan Roh Kudus bukanlah ajaran sesat, tetapi jelas
tertulis di dalam Alkitab (Kis 2:1-13). Baptisan Roh Kudus bukan hanya milik
gereja aliran Pentakosta saja, sebab dalam jaman gereja mula-mula ketika gereja
belum terbagi dalam aliran atau denominasi, semua orang percaya yang sudah
bertobat memberi diri dibaptis dan menerima baptisan Roh Kudus (Kis 2:38;
8:14-17; 11:15; 19:5-6).
2.
Tanamkan kerinduan dalam diri mereka
untuk menerima Baptisan Roh Kudus.
Orang yang dapat dibaptis Roh Kudus adalah mereka yang
rindu dan haus untuk dibaptis Roh Kudus.
“Dan pada hari
terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru:
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa
percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya
akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh
yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum
datang, karena Yesus belum dimuliakan.” (Yohanes 7:37-39)
3.
Bimbing mereka untuk meminta kepada
Tuhan Yesus untuk dibaptis dengan Roh Kudus.
Bukti kita haus dan rindu adalah meminta kepada Tuhan
Yesus di dalam doa kita. bombing mereka untuk meminta kepada Tuhan Yesus untuk
dipenuhi (dibaptis) oleh Roh Kudus.
“Karena setiap
orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap
orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika
anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti
ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi
jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang
meminta kepada-Nya." (Lukas 11:10-13).
4.
Doakan mereka.
Setelah
membimbing mereka meminta kepada Tuhan Yesus agar dipenuhi dengan Roh Kudus,
doakan mereka, jika perlu ditumpangkan tangan dan beri waktu bagi Roh Kudus
untuk memenuhi mereka. Para Rasul menumpangkan tangan kepada mereka yang
kemudian menerima baptisan Roh Kudus.
Jangan lupa perhatikan etika moral
terkait sentuhan fisik antara wanita – pria dalam pelayanan.
UMAS SEPTEMBER 2018 - ROH KUDUS YANG MEMERDEKAKAN
ROH KUDUS YANG MEMERDEKAKAN
“Hiduplah sebagai
orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu
untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba
Allah.”
(1 Petrus 2
:16)
PENDAHULUAN
Merdeka… Merdeka… Merdeka…. Di Bulan
Agustus ini kita merayakan ulang tahun kemerdekaan bangsa kita, Indonesia. Dan
kita percaya bahwa 73 tahun bukanlah usia yang muda lagi dan semua bisa terjadi
karena anugerah Tuhan. Demikian dengan setiap kita, walau tidak muda lagi tapi
masa-masa yang bisa kita lewati semua adalah anugerah Tuhan. Melewati masa
sebelum merdeka kita tahu bahwa hal tersebut dapat terjadi karena adanya
perjuangan. Berjuang untuk bebas dari bangsa-bangsa penjajah, berjuang dari
segala perbudakan yang merusak jiwa. Umas, kita patut bersyukur bahwa kita bisa
hidup dalam kemerdekaan. Dan sekarang pun kita sudah dimerdekakan dari kuasa
maut, dari kematian yang kekal oleh karena darah Tuhan Yesus sudah tercurah
bagi hidup kita, dan Kuasa Roh Kudus yang sudah memeteraikan kita sebagai anak
Allah.
ISI
Bagaimana caranya supaya
kemerdekaan rohani terjadi dalam kehidupan Umas? Ada beberapa cara agar
mengalami kuasa Roh Kudus yang membebaskan, yaitu :
1.
Membuang Segala Kehidupan Dosa (Yesaya 59 :
1-2)
Penghambat dalam hidup kita adalah
dosa. Dosa menjauhkan hubungan kita dengan Tuhan. Oleh sebab itu, agar dapat
mengalami kuasa Roh Kudus yang membebaskan maka kita perlu membuang segala
kehidupan dosa dan hidup dalam kebenaran Tuhan. Umas, apa ayng menjadi
penghambat hidupmu? mungkin bukan dosa berzinah atau mencuri, tapi kita tidak
menjaga perkataan. Kita berkata sia-sia maka sama saja kita masih hidup dalam
dosa (Baca : Matius 12:36-37). Mari Umas yang dikasihi Tuhan kita bereskan
semuanya agar kita benar-benar mengalami kemerdekaan rohani, dan tidak lagi
hidup dalam perbudakan dosa.
2.
Miliki
Pikiran Yang Diperbaharui (Roma 12:2)
Umas, memperbaharui budi berarti
memperbaharui pikiran kita dengan kebenaran firman Tuhan. Kenapa perlu
diperbaharui? karena seringkali saat kita menghadapi masalah atau tantangan,
apa yang kita pikirkan akan banyak mempengaruhi emosi, mempengaruhi sikap dan
perbuatan kita. Oleh sebab itu, tidak sedikit saat kita ada masalah kita
menjadi depresi, kita menjadi marah-marah, kita menjadi cepat tersinggung, perkataan
kita menjadi tidak baik. Nah Umas, marilah kita terus memiliki pikiran yang
terus diperbaharui agar apa yang keluar dari pikiran kita adalah semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua
yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut
kebajikan dan patut dipuji keluar dari kehidupan kita (Filipi 4:8).
3.
Melakukan
Segala Sesuatu Untuk Tuhan Dengan Segenap Hati ( Kolose 3:23)
"Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan
segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose
3:23)
Umas, ayat di atas menasihatkan agar kita melakukan segala sesuatu
dengan sepenuh hati, baik itu pekerjaan, pelayanan, hidup berkeluarga, ibadah
dan sebagainya, bukan dengan keluh kesah, gerutu atau persungutan. Sudahkah kita melakukan segala sesuatunya
dengan segenap hati? Jangan pernah merasa bahwa pelayanan dan ibadah yang
kita lakukan selama ini sudah lebih dari cukup, atau kita merasa sudah cukup rajin dan setia mengiring
Tuhan. Yang dinilai Tuhan bukanlah aktivitas yang terlihat dengan kasat
mata tetapi Ia melihat hati kita; Segenap hati berarti kita melakukannya
dengan sepenuh hati kita, itulah yang berkenan kepada Tuhan. Lakukan bukan
karena ingin dilihat orang atau mengingin pujian dari manusia. Karena dipuji
oleh Tuhan, atau berkenan di
hati Tuhan lebih penting dari pada pujian manusia. Saat kita melakukan hal ini
maka inilah tandanya Roh Kudus memerdekakan hidup kita.
PENUTUP
Umas, biarlah dihari tua, kita
semakin dipersiapkan dan semakin dimerdekakakan oleh Roh Kudus. Jadilah
Mempelai yang merdeka, yang berkenan di hati Tuhan. lakuakan ketiga hal diatas,
sehingga saat waktuNya tiba kita sudah siap menyongsong Tuhan di awan-awan, dan
hidup bersama denganNya selamanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)