Saturday, April 28, 2018
Monday, April 23, 2018
DOA dan JALAN PAGI, Tgl.21 April 2018
SUPLEMEN SHARING COOL YOUTH 4
TUHAN MENETAPKAN LANGKAH ORANG YANG HIDUPNYA BERKENAN
PADANYA
Bahan Bacaan
Mazmur 37:23-24, “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang
yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN
menopang tangannya.”
Penjelasan Materi
Youthers, semasa kecil, kita pasti pernah diajarkan orangtua
untuk berjalan. Sampai pada akhirnya kita bisa berjalan, pasti kita pernah
jatuh berkali-kali. Pun ketika remaja, kita juga pernah belajar mengendarai
sepeda atau motor, dan pada proses pembelajarannya kita berkali-kali terjatuh
sampai bagian tubuh kita terluka.
Begitu pula hidup kita Youthers, dalam setiap prosesnya,
pasti kita diperhadapkan dengan berbagai tantangan dan pergumulan yang hampir
membuat kita jatuh, atau mungkin justru seringkali membuat kita jatuh
berkali-kali. Ketika manusia sudah jatuh dalam pencobaan dan proses hidup,
respon mereka sangat menentukan hasil akhirnya. Apakah ia bersungut-sungut
kemudian menyalahkan Tuhan, merasa terpuruk dan terkesan hidup segan mati tak mau?
Youthers, bahan bacaan kita Minggu ini mengingatkan kita
untuk menjadi orang yang berkenan kepada Tuhan? Mengapa? Karena Tuhan
menetapkan langkah hidup orang yang berkenan kepadanya. Apabila ada orang yang
berkenan di hadapan Tuhan jatuh , maka tidak akan dibiarkanNya sampai
tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya. Perlu kita ketahui, bahwa ada
banyak tokoh Alkitab yang kehidupannya diberkati dengan keberhasilan oleh sebab
campur tangan dan kedaulatan Tuhan dalam menuntun langkah-langkah hidupnya seperti
dialami oleh Abraham, Nuh, Yusuf dll. Hal itu terjadi karena kehidupan mereka
berkenan di hadapan Tuhan.
Mungkin kita bertanya, bagaimana hidup berkenan itu? Arti
kata ‘berkenan’ menurut KBBI ialah merasa senang (suka, sudi, setuju), dengan
segala senang hati. Jadi hidup berkenan adalah hidup yang senantiasa
menyenangkan hati Tuhan, hidup sesuai arahan Firman Tuhan, seperti yang
dikatakan dalam Kis 13:22 , “..Tentang Daud Tuhan telah menyatakan: Aku telah
mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan
segala kehendak-Ku.” Hidup berkenan juga berarti mau melakukan apa yang menjadi
kehendak Tuhan pada zamannya, seperti Abraham. Walaupun Abraham pernah berdusta
tentang identitas Sara dan hampir menggagalkan rencana Tuhan, tetapi Tuhan
menolong Abraham dan Abraham menyerahkan sepenuh hidupnya dalam tangan Tuhan
dengan penuh ketaatan. Hubungan baik yang ia bangun dengan Tuhan membuat Tuhan
berkenan kepada Abraham dan menetapkan langkah hidupnya.
Percaya bahwa bila kita dapat menyenangkan/menyukakan hati
Tuhan, Ia akan menetapkan langkah-langkah hidup kita menuju keberhasilan.
Bahan Diskusi :
1. Menurut Anda apakah Anda sudah menjalankan
hidup yang berkanan di hadapan Tuhan?
2. Apa kendala Anda untuk hidup berkenan kepada
Tuhan?
SUPLEMEN SHARING COOL YOUTH 3
MEMPERCAYAI TUHAN SEUMUR HIDUP
Bahan Bacaan
Kejadian 15:2-4
Penjelasan Materi
Youthers, pernahkah kita ragu terhadap janji Tuhan?
Pernahkah kita merasa Tuhan terlalu lama menjawab doa kita, sehingga kita mulai
kuatir dan lebih memilih menyelesaikan pergumulan kita dengan cara kita sendiri
dan bergantung pada pertolongan orang lain? Atau pernahkah kita mencoba percaya
bahwa janji Tuhan pasti tergenapi, kita terus berdoa dan menunggu, namun Hari
berganti Hari, Minggu berganti Minggu sampai Tahun berganti Tahun tak ada
tanda-tanda jawaban Tuhan, sehingga akhirnya kita kecewa dan berhenti berdoa?
Youthers, jika pengalaman di atas pernah kita alami sedang kita alami atau
bahkan kelak kita alami, perhatikan baik bahwa serumit apapun prosesnya,
sepanjang apapun waktunya, sehancur-hancur rasa hati kita, percayalah Tuhan
pasti akan menepati janjiNya.
Permasalahannya adalah, kita tidak bisa memaksakan waktu
Tuhan untuk menggenapi janjiNya berdasarkan waktu kita. Youthers, pahamilah
bahwa Tuhan punya acara sendiri untuk melakukan bagianNya, yang tidak akan
pernah terselami dengan daya pikir kita. Mari kita belajar kembali dari kisah
Abraham, dalam Kej 12:12 dikatakan bahwa Tuhan akan membuat Abraham menjadi
bangsa yang besar, membuat namanya mahsyur dan menjadikan ia berkat bahkan
semua kaum di muka bumi juga akan
mendapat berkat yang sama oleh karena Abraham. Itu adalah janji yang sangat
indah dan janji yang pada akhirnya Tuhan tepati karena Tuhan telah membuat
keturunan Abraham begitu banyak seperti bintang di langit (Kej 15:15). Mengapa
janji Tuhan menjadi nyata atas Abraham? Karena Abraham menaruh sikap percaya
pada Tuhan seumur hidupnya. Kepercayaan Abraham pada janji Tuhan tidak
setengah-setengah, melainkan total!
Youthers, kalau kita punya masalah dalam hal mempercayai
Tuhan, ketahuilah bahwa kita tidak mungkin mempercayai orang yang kita tidak
kenal. Jadi kita harus kenal terlebih dahulu agar kita bisa percaya. Itulah
kunci untuk bisa sepenuhnya mempercayai Tuhan. Untuk itu cara agar kita bisa
mengenal Tuhan adalah dengan membangun hubungan pribadi dalam doa, pujian dan
penyembahan serta dengan membaca FirmanNya, FirmanNya akan membuat kita
mengenal Tuhan lebih jauh. Youthers, maukah kita menaruh percaya penuh dan
tidak meragukan sedikit pun rencana Tuhan atas hidup kita?
Bahan Diskusi
1. Menurut Anda, apa yang membuat manusia tidak
percaya/ragu pada rencana Tuhan atas hidupnya?
2. Apa saja jani Tuhan yang telah digenapi atas
hdiup Anda sampai saat ini?
3. Pernahkah
Anda ragu pada rencana Tuhan? Ceritakan pengalaman Anda?
SUPLEMEN SHARING COOL YOUTH 2
KEJATUHAN ORANG BESAR
Bahan Bacaan
Kejadian 12:10-12
Penjelasan Materi
Youthers, pada Minggu lalu kita sudah membahas bersama
bagaimana Tuhan memiliki rencana yang luar biasa atas Abraham dan dengan
langkah iman, ia mengambil segala resiko untuk tetap taat pada panggilan Tuhan
meskipun ia tidak tahu. Pada Minggu ini, kita akan kembali belajar dari kisah
hidup Abraham, yaitu ketika godaan mulai menghampiri dan membuatnya jatuh
sehingga hampir saja menggagalkan rencana yang sudah Tuhan rancangkan atas
hidupnya.
Youthers, setiap kita pasti pernah jatuh dalam godaan dosa,
pernah tidak kuat menghadapi berbagai macam rayuan dan tipuan dunia, pernah
terbuai oleh materi dan kenyamanan hidup, pernah berada diposisi aman yang
membuat kita terlena sampai lupa pada Tuhan. Fatalnya, kitapun mengambil
langkah dan keputusan yang hanya menguntungkan bagi diri kita sekalipun itu
bertentangan dengan Firman Tuhan. Ya, kondisi seperti yang dialami Abraham.
Dalam Kej.12:10-12, dikisahkan saat bencana kelaparan menimpa negerinya,
Abraham memutuskan untuk mengajak istrinya, Sara, pergi ke Mesir untuk tinggal
di situ sebagai orang asing.
Agar memperoleh kemudahan-kemudahan, ia sampai berdusta
perihal jati diri Sara dengan menyuruhnya demikian “Katakanlah, bahwa engkau
adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku
dibiarkan hidup oleh sebab engkau.” (ayat 13). Ya, Abraham meminta Sara agar
mengaku sebagai adiknya dan bukan isterinya. Kebohongan Abraham ini membuat
Firaun hendak mengambil Sara sebagai isterinya oleh karena kecantikan Sara yang
begitu ia kagumi. Namun saat itu pula Tuhan turun tangan dan langsung
menggagalkan rencana Firaun dengan mendatangkan tulah atasnya. Tuhan memberi
tulah tersebut untuk menunjukkan tidak ada rencanaNya yang gagal.
Youthers, dari kisah ini kita dapat belajar bahwasannya kita
bisa saja jatuh karena kebodohan kita sendiri. Godaan akan selalu datang
setelah kemenangan demi kemenangan kita raih. Maka dari itu jangan kita lalai
dan melupakan Tuhan. Sertai Tuhan senantiasa dalam pergumulan dan setiap pengambilan putusan kita. Jangan jadikan
kebohongan sebagai senjata utama kita untuk berlindung dari keadaan yang sukar.
Ingat Youthers, bahwa kebohongan adalah tanda kita tidak percaya pada Tuhan.
Bahan Diskusi
1. Hal apa saja yang pernah membuat Anda jatuh
dalam dosa? Godaan seperti apa yang membuat anda sulit bertahan untuk memegang
teguh Firman Tuhan?
2. Bagaimana menurut Anda agar kita tidak jatuh
dalam dosa?
SUPLEMEN SHARING COOL YOUTH 1
RENCANA TUHAN ATAS ABRAHAM
Bahan Bacaan
Kejadian 12:1-3
Penjelasan Materi
Youthers, pada Minggu ini kita akan belajar dari tokoh
Abraham. Dari sejak di Sekolah Minggu Gereja, mungkin sudah sangat sering kita
membaca, mendengar dan meneladani kisah hidup Abraham tetapi mari kita
mengingat kembali bagaimana Tuhan memiliki rancangan atas hidup Abraham yang
membawanya kepada suatu janji Ilahi yang akhirnya tergenapi. Mari kita
perhatikan dua point penting yang dapat kita teladani dalam sejarah hidup
Abraham :
1. Tuhan memiliki rencana luar biasa atas hidup
Abraham (Kej. 12:1-3)
Sejak awal Tuhan selalu
merancangkan hal yang baik, hal yang indah, hal yang luar biasa dan
mendatangkan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepada kita hari depan yang penuh harapan. Hal inilah yang dialami Abraham,
dikatakan pada ayat 1, "..Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.”
Ya, sebuah negeri yang akan
ditunjukkan kepada Abraham inilah yang menjadi inisiatif awal Tuhan yang
membawa Abraham kepada rancangan luar biasa dengan dampak besar yang berpengaruh
sampai ke seluruh bangsa di muka bumi. Jadi harus kita ingat Youthers, bahwa
Tuhan tidak pernah mendatangkan rancangan buruk
dan mereka-rekakan hal jahat kepada kita. Rancangan awal Tuhan selalu
baik adanya dan jika kita bisa meresponi setiap tantangan yang ada, Tuhan akan
menggiring kita pada penggenapan janjiNya yang luar biasa dalam hidup kita.
2. Berani Ambil
Resiko
“Lalu pergilah Abram seperti yang
difirmankan TUHAN kepadanya….” Di Ayat 4 kita bisa melihat tindakan iman
yang Abraham lakukan, yaitu pergi ke tempat yang Tuhan perintahkan. Ini adalah
sebuah tindakan iman yang patut kita contoh. Abraham berani mengambil resiko
untuk pergi ke suatu tempat yang belum ia ketahui. Abraham memang tidak tahu
tempat yang Tuhan maksud, tetapi Abraham tahu bahwa ia harus taat pada perintah
Tuhan.
Begitu pula dengan kita Youthers,
seberapa sering kita takut melangkah, merasa kuatir, tidak percaya, ragu dan
berkompromi terus-menerus atas suatu perintah Tuhan dalam hidup kita?
Seharusnya kita meneladani Abraham, yang mau ambil resiko untuk melangkah
sekalipun ia tidak tahu. Wajar mungkin kita kuatir apa yang akan terjadi ke
depan, tetapi ketika Tuhan sudah jelas-jelas memerintahkan melalui firmanNya,
maka bagian kita hanya percaya, melakukan dan berani ambil resiko sekalipun
kita tak paham apa maksud Tuhan.
Bahan Diskusi:
1. Sepanjang hidup Anda sampai saat ini, apa
rencana luar biasa Tuhan yang sudah tergenapi?
2. Apakah kita tipe orang yang mau ambil
resiko atas perintah yang Tuhan berikan sekalipun Anda tidak pahami?
SUPLEMEN SHARING COOL April 3
"MENGAJAR
MURID-MURID-NYA UNTUK BERTINDAK"
MENGALAMI UNUSUAL MIRACLES
: Belajar dari Mujizat 5 roti-2 ikan
Bagian 3 dari 3
"Dan setelah Ia
mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat,
lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya
dibagi-bagikannya kepada orang banyak." (Lukas 9:16)
Setelah mengucap syukur (mengucap berkat), Tuhan Yesus memecahkan
roti dan memberikannya kepad murid-muridNya supaya mereka membagikannya kepada
orang banyak.
Inilah luar biasanya Tuhan Yesus kita. DIA melibatkan murid-muridNya
dalam menyatakan mujizatNya. Tuhan Yesus sedang mengajar murid-murid untuk
bertindak!
Dari peristiwa ini, ada 2
pelajaran yang penting bagi kita untuk dapat mengalami unusual miracles, yakni
:
1. Taat tanpa keraguan
Ketika Tuhan memecahkan roti dan memberikannya kepada
murid-murid untuk dibagikan kepada orang banyak, tidak ada satu orang murid pun
yang protes atau mempertanyakan atau mendebat perintah Tuhan. Mereka tidak
berkata : "Tuhan becanda ya? Roti segini suruh bagi-bagi untuk orang
banyak?" Dengan taat tanpa keraguan, mereka mulai membagi-bagikan kepada
orang banyak itu yang jumlahnya 5000 orang laki-laki belum termasuk perempuan
dan anak-anak.
2. Bertindak dengan Iman
Apa yang dilakukan oleh murid-murid adalah bertindak
dengan iman. Bukan berdasarkan logika, sebab secara logika jelas mustahil. Saat
mereka mulai bertindak dengan iman, dengan mata kepala mereka sendiri mereka
menyaksikan bagaimana mujizat itu terjadi.
Hal yang sama seperti yang terjadi pada para
pelayan-pelayan yang melayani di perjamuan kawin di Kana (Yoh 2:6-9), secara
logika mereka tahu bahwa tempayan itu isinya air, dan ketika mereka cedok dan
mulai bawa ke pemimpin pesta juga air, tapi ketika pemimpin pesta minum, air
diubah Tuhan Yesus menjadi anggur yang terbaik.
Unusual miracles demand unusual act of faith! Mujizat
yang tidak lazim memerlukan/menuntut tindakan iman yang tidak lazim. Tuhan mau
kita bertindak dengan iman berdasarkan percaya kepadaNya dan bukan berdasarkan
logika manusia.
Action :
Jangan ragu dan memoertanyakan Tuhan saat DIA menturuh
kita bertindak dengan Iman. Sebab DIA ingin membuat mujizat yang tidak lazim
dalam dan melalui hidup kita.
SUPLEMEN SHARING COOL April 2
"MENGUCAP
SYUKUR"
MENGALAMI UNUSUAL MIRACLES
: Belajar dari Mujizat 5 roti-2 ikan
Bagian 2 dari 3
Setelah menerima 5 roti dan 2 Ikan dari anak kecil yang akan
dipergunakan untuk memberi makan orang banyak yang berbondong-bondong mengikuti
DIA, apa yang Tuhan Yesus lakukan?
"Lalu Yesus mengambil
roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di
situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka
kehendaki." (Yohanes 6:11)
Ada 2 pelajaran berharga
yang dapat kita ambil melalui peristiwa ini :
1.
Seberapa pun yang kita miliki, mengucap syukurlah kepada Tuhan.
Tuhan Yesus mengajar kita untuk merespon dengan benar
untuk segala berkat yang datang dari Allah. Sekalipun Andreas berkata, apa
artinya 5 roti dan 2 ikan ini dibandingkan dengan orang yang sangat banyak itu?
Tapi Yesus, dengan apa yang ada mengambil roti dan ikan itu serta mengucap
syukur dan membagi-bagikanya.
Kadang kita berpikir, Tuhan gaji/penghasilan saya cuma
segini! Apa artinya dibandingkan dengan kebutuhan saya yang besar itu? Mari
merespon dengan benar! Jangan bersungut-sungut dan banyak mengucap syukur.
Waktu kita mengucap syukur dengan segala berkat yang DIA berikan, kita akan
terheran-heran melihat bagaimana DIA membuat multiplikasi dan mencukupkan apa
yang menjadi kebutuhan kita bahkan sampai berkelimpahan.
"Mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam
Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18)
2.
Berharap kepada Allah dengan mengucap syukur.
Mengucap syukur kepada Tuhan adalah salah satu bukti
penyerahan hidup kita kepada-Nya, bukti bahwa kita berharap hanya kepada Tuhan.
Mazmur 42-6 : "Mengapa
engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah!
Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!"
Ketika kita mulai mengalami tekanan kebutuhan,
persoalan, pergumulan, berharaplah kepada Allah dengan mengucap syukur
kepadaNya. Sebab Dia adalah penolong dan Allah kita.
"Janganlah hendaknya
kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu
dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:6-7)
Action :
Ingin mengalami mujizat yang tidak lazim? Mengucap syukurlah!
Tinggalkan sungut-sungut dan keluh kesah, berharap dan bergantunglah kepada
TUHAN, Penolong dan Allah kita.
SUPLEMEN SHARING COOL April 1
"MENJADI SEPERTI ANAK
KECIL"
MENGALAMI UNUSUAL MIRACLES
: Belajar dari Mujizat 5 roti-2 ikan
Bagian 1 dari 3
"Di sini ada seorang
anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu
untuk orang sebanyak ini?" (Yoh 6:9)
Setelah penyembuhan di kolam Betesda, TUHAN YESUS
berangkat ke seberang Danau Galilea dan banyak orang berbondong-bondong
mengikuti YESUS. Persoalan yang dihadapi kemudian adalah bagaimana bisa memberi
makan orang begitu banyak?
Filipus menyampaikan secara logika bahwa uang sebanyak 200 dinar
sekalipun tidak akan cukup sekalipun mendapat sepotong kecil saja. Bahkan
Andreas, saudara Simon Petrus menganggap "remeh" pemberian anak
tersebut. Tapi apa yang dianggap remeh, dibuat TUHAN menjadi alat yang luar
biasa untuk menyatakan mujizat-Nya. Tidak ada orang lain, kecuali anak kecil
tersebut yang mempunyai dan memberikan bekalnya kepada YESUS.
Dalam satu kesempatan, YESUS pernah mengajar kepada murid-muridNya :
"lalu berkata:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi
seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini,
dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga." (Matius
18:3-4)
Ada 6 ciri khas seorang anak kecil yang perlu kita miliki :
1.
Suka menangis
Menangis yang dimaksud disini bukanlah menangis karena
persoalan atau karena di-bully, tapi karena merasakan hadirat Tuhan, mengalami
jamahan Tuhan. Coba kita periksa, kapan terakhir kali kita menangis karena
mengalami jamahan Tuhan dan mengalami lawatan Tuhan? Atau jangan sampai hatimu
menjadi keras karena kepahitan, kekecewaan dan dosa. Segera bertobat, minta
ampun dan kembali pada kasih yang mula-mula.
2.
Tidak menyampan kesalahan orang lain.
Anak kecil kadang berselisih atau bertengkar dengan
temannya, tapi mereka mudah mengampuni, melupakan dan bisa kembali bermain
dengan teman yang tadi bertengkar dengannya. Bagaimana dengan kita? Jangan
simpan kesalahan orang, mengampuni dan melupakan, seperti kita diampuni dan
dilupakan kesalahan kita oleh Tuhan (Matius 6:12; Markus 11:25-26).
3.
Tidak suka berbohong
Anak kecil jujur, polos dan berkata apa adanya. Adakah
kita juga sudah bersikap jujur? Dalam perkataan dan perbuatan kita?
4.
Selalu ingin dekat dengan orangtuanya.
Anak kecil merasa aman, nyaman karena merasakan kasih
dan perlindungan saat berada dekat dengan orangtuanya. Adakah kita memiliki
kerinduan untuk selalu dekat dengan Tuhan Yesus? (Maz 62:1; 73:28).
5.
Dituntun oleh orangtuanya
Orangtua pasti senantiasa menuntun dan mengarahkan
anaknya, seperti halnya Tuhan juga mau menuntun kita (Maz 32:8). Apakah kita
sebagai anak-anakNya mau dituntun oleh Tuhan?
Kalau mau dituntun, mata kita harus fokus kepada Tuhan (Maz 123:2).
6.
Percaya kepada orangtuanya.
Percaya berarti memegang teguh dan tidak memiliki
keraguan sama sekali. Kita sebagai anak-anakNya harus memliki kepercayaan
kepada Tuhan (Maz 37:5; Roma 4:19-24).
Action :
Lepaskan "topeng", Tanggalkan
kemunafikan, dan hiduplah sebagai anak-anak Allah dengan memiliki ciri-ciri
seperti anak kecil sesuai dengan sharing kita
KASIH TANPA KOMITMEN BUKANLAH KASIH
Friday, April 20, 2018
MEMBANGUN INTEGRITAS & MENGEDEPANKAN ANDA
MEMBANGUN INTEGRITAS & MENGEDEPANKAN
ANDA
INTEGRITAS menurut KAMUS adalah mutu, sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan, kesesuaian yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Ya, INTEGRITAS seringkali dikaitkan dengan sikap, perilaku dan ucapan seseorang, apakah antara perkataan dan perbuatannya sama, atau sebaliknya bertentangan. Misalnya, Anda mengatakan kejujuran tapi perilaku Anda malah korupsi, curang, menipu, dan belat belit. Atau, Anda memperkatakan kedisiplinan tetapi Anda sendiri tidak pernah on-time.
Anda memperkatakan jangan sombong, tetapi sikap dan gestur Anda mengekspresikan kesombongan selangit. Firman Tuhan dalam ayat di atas, mengatakan bahwa akhirnya yang dituntut dari para pelayan Tuhan adalah kita dapat dipercayai. Tapi bagaimana bisa dipercayai kalau antara yang dikatakan berbeda dengan yang dilakukan ? Bagaimana dapat dipercaya kalau bekerja hanya karena dilihat, diawasi, diperhatikan, sementara jika tidak ada ‘mandor’nya, Anda cenderung bebas, berbuat seenaknya ?
Integrity is doing the right, even when no one is watching. INTEGRITAS juga berarti melakukan yang benar, sekalipun tak ada yang melihat.
Baru-baru ini, dunia kehilangan seorang pahlawan iman, Billy Graham. Sepanjang hidupnya, ia bukan saja terkenal akan jabatan-jabatan tinggi yang berhasil didudukinya, namun hamba Tuhan ini juga dikenang, bahkan mendapat respek yang luar biasa dari orang-orang, karena ia mampu menjaga hidupnya, menjaga INTEGRITAS sampai akhir. Pahamilah bahwa INTEGRITAS tak bisa dipisahkan dari kesuksesan yang bertahan lama. Tidak mungkin seseorang menuai sukses jangka panjang, memanen keberhasilan dan kemenangan tanpa menjaga tangannya tetap bersih. (Mazmur 24:3-4).
Bila Anda mau membangun INTEGRITAS yang kuat, agar karir, keluarga dan kehidupan pribadi Anda berjalan maksimal, inilah hal-hal yang perlu Anda lakukan :
Membangun dan mengedepankan SIKAP Takut akan TUHAN.
Amsal 8:13 berkata, “Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.” Dari mana orang bisa membenci kejahatan ? Dari mana INTEGRITAS sejati dibangun ? Semua bermula karena sikap yang takut akan Tuhan. Dan bukan dibangun hanya karena orang mengikuti seminar motivasi atau muncul karena tekad kekuatan manusiawi saja. Melainkan, semuanya ada karena kekuatan Ilahi, karena Anda dan saya memahami firman-Nya. Namun bila kita jarang atau tidak pernah merenungkan itu, bagaimana kita bisa tahu, apalagi mengerjakannya?
Steve Reinemund yang pernah menjabat sebagai CEO Pepsi memilih untuk mengawali harinya dengan berdoa dan merenungkan firman. Menurutnya, pikirannya bisa menjadi lebih terbuka dengan banyak hal yang terjadi di sekitarnya usai berserah diri. Dan setelahnya, Reinemund pun melanjutkan aktivitasnya dengan lari pagi, lalu sarapan sambil berbincang dengan istri dan anaknya. Semua kebenaran yang ia serap setiap hari, pada akhirnya terpancar lewat kehidupan sehari-hari. Bahkan buahnya terlihat dari hasil kerja, dari prestasi, dari kedudukan dan jabatan yang ia peroleh. Maka, pastikan setiap hari kita menyerap hal-hal yang benar dari Tuhan. Percayalah jika inputnya baik, outputnya otomatis juga akan sama baiknya.
Jika Anda rindu membangun INTEGRITAS, hal berikutnya yang perlu Anda pahami adalah bahwa tanpa mental bayar harga, INTEGRITAS tak bakal terwujud. Mengapa hari ini banyak orang tidak memiliki INTEGRITAS ? Mengapa mereka tidak dapat mengekspresikan perkataan dan perbuatan dalam satu pribadi ? Karena mereka mengerti secara teori, namun tidak mau membayar harga untuk menjadikannya nyata melalui perilaku mereka. Lihatlah tokoh-tokoh di Alkitab, saat mereka mau memperlihatkan INTEGRITASnya, mau menunjukkan bahwa hidup mereka bersih, maka ada harga yang dibayar. Yusuf rela di penjara, agar tubuhnya tidak tercemar oleh ketidakkudusan. Sadrakh, Mesakh dan Abednego rela dimasukkan dalam perapian, supaya hidupnya tetap taat pada Allah yang hidup. Anda bisa menambah daftarnya dengan menyebut nama-nama yang lain.
Mazda, merek mobil asal Jepang pernah mengambil keputusan besar. Mereka putuskan memusnahkan sekitar 4.703 mobilnya yang masih tergolong baru. Ini terjadi karena kapal kargo yang mengangkut mobilmobil tersebut mengalami kecelakaan. Sebenarnya, mobil-mobil itu tidak mengalami kerusakan apa-apa karena sistem penyimpanan yang sangat aman. Akan tetapi, pihak perusahaan tak mau mengambil risiko. Mereka menilai kalau sampai ada konsumen yang mengeluhkan mobilnya, maka selain divisi garansi akan kewalahan, nama Mazda sendiri akan rusak di mata orang. Lihatlah mereka berani bayar harga mahal untuk menjaga INTEGRITAS dan reputasi perusahaannya agar tetap bersih. Apakah perusahaan Anda juga berani melakukannya ?
If you pay peanuts, you get monkeys. Maka, jangan takut bayar harga. Semakin mahal harganya, semakin yang Anda dapat adalah sesuatu yang memukau, yang berkelas. (Filipi 2:8).
Membangun dan Mengedepankan KONSISTENSI Sampai Akhir
Setelah kita bertekad melakukan firman Tuhan dan membayar harga untuk segala sesuatunya, ini waktunya bagi Anda dan saya melakukan kebenaran itu setiap saat, secara konsisten, berkesinambungan, bukan hanya sesekali, bukan hanya kalau sedang diperhatikan, bukan cuma karena situasinya cocok. Ya, ada kalimat bijak yang mengatakan
Membangun dan Mengedepankan MENTALITAS Membayar HARGA
Membangun dan Mengedepankan KONSISTENSI Sampai Akhir
bahwa untuk membangun INTEGRITAS, Anda perlu melakukannya ribua hari, tapi untuk menghancurkannya Anda cukup memerlukan satu hari saja.
Semua orang mengenal Billy Graham, tapi bagaimana jika saya menyebut nama Chuck Templeton dan Bron Clifford ? Anda mungkin kurang familiar, namun sebenarnya 2 tokoh itu pun sama hebatnya dengan Billy Graham. Templeton adalah seorang pengkotbah brilian, ia bahkan pernah menginjili Babe Ruth, seorang pemain baseball terkenal. Clifford pun sama, ia seorang penginjil berbakat. Banyak orang mengantre berjam-jam hanya untuk mendengar kotbahnya. Sayang, tahun 1950 Templeton meninggalkan pelayanan demi mengejar karir di dunia hiburan. Ironisnya, sekian tahun berkecimpung di radio dan TV, ia lalu menyatakan tidak percaya lagi pada Yesus. Cliffrod, pada tahun 1954 kehilangan keluarga, pelayanan dan kesehatannya. Ia stress, putus asa, kecanduan alkohol, dan meninggalkan istrinya. Pengkotbah yang pernah terkenal di zamannya itu, kemudian meninggal karena penyakit hati di usia 35 tahun.
Sementara itu, Billy Graham pun semasa pelayanannya diserang oleh banyak tantangan, namun ia memilih setia sampai akhir. Ia membangun konsistensi sampai selesai. “Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.” (Kolose 3:9-10). Kata ‘terus-menerus diperbaharui’ ini bisa berbicara tentang hal yang terus dilakukan, sehingga mutunya makin hari makin oke, kualitasnya makin excellent. Sebab itu, berpeganglah pada INTEGRITAS setiap waktu, di mana saja, bagi siapa saja.
Pro & Biz, menjelang kedatangan Tuhan yang semakin dekat mari makin perhatikan hidup kita. “Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.” (2 Petrus 3:14). Ia mau kita tak bercacat cela. Ia ingin kita menjaga INTEGRITAS sampai akhir. (JSW/IS)
WHEN WEALTH IS LOST, NOTHING IS LOST WHEN HEALTH IS LOST, SOMETHING IS LOST WHEN CHARACTER IS LOST, ALL IS LOST -Billy Graham
SHARING COOL SUPLEMENT - Week 3
“TEACHING HIS DISCIPLES TO ACT”
EXPERIENCING UNUSUAL MIRACLES : Learning from the
Miracle of the Five Loaves and Two Fish
Part 3 of 3
“Then He took the five loaves and the two fish, and
looking up to heaven, He blessed and broke them, and gave them to the disciples
to set before the multitude.” (Luke 9:16, NKJV)
After giving
thanks (say a blessing), the Lord Jesus broke the loaves and gave them to His
disciples to set before the multitude.
Look how amazing
our Lord Jesus is. HE involved His disciples in revealing His miracle. The Lord
Jesus was teaching His disciples to take action!
From this incident, there are two important things in
order for us to experience unusual miracles, namely:
1. Obey without Doubt
When the Lord broke the loaves and gave them to His disciples to set
before the multitude, there was not even one disciple who protested or
questioned or made an argument against the Lord’s command. They didn’t say:
“Lord, are You kidding? You ask us to distribute this few loaves to the
multitude?” Instead, they obeyed without doubt and began to distribute the
loaves to the multitude, which numbered about 5,000 men, not counting women and
children.
2. Take Action by Faith
The disciples took action by faith; not based on logic. Because
logically, it was definitely impossible. When they began to take action by
faith, they saw the miracle took place with their own eyes.
The same thing also happened to the
servants that served at the wedding in Cana (John 2:6-9), logically they knew
that the water jars were filled with water, and when they drew some out and
took it to the master of the banquet, it was water, but when the master of the
banquet drank it, Jesus turned the water into the best wine.
Unusual miracles demand unusual act of
faith! The Lord desires us to act by faith based on our trust in Him, not on
human logic.
Action:
Don’t doubt and question God when HE asks
us to act by faith, because HE wants to perform unusual miracles in and through
our lives.
SHARING COOL SUPLEMENT - Week 2
“GIVING THANKS”
EXPERIENCING UNUSUAL MIRACLES: Learning from the
Miracle of the Five Loaves and Two Fish
Part 2 of 3
After receiving
the five loaves and two fish from the boy that would be used to feed the
multitude who followed HIM, what did Jesus do?
“And Jesus took the loaves, and when He had given
thanks He distributed them to the disciples, and the disciples to those sitting
down; and likewise of the fish, as much as they wanted.” (John 6:11, NKJV)
There are 2 valuable lessons that we can learn through
this incident:
1. No matter how much we have, give thanks to God.
Jesus teaches us to have the right response for all the blessings
that come from God. Though Andrew said, “What are the five loaves and two fish
among so many?” In fact, Jesus with all that was, took the loaves and fish,
gave thanks, and then He distributed them.
Sometimes we think, ‘Lord, my income is so little! What is it
compared to my great need? Let’s respond correctly! Don’t grumble; instead,
give thanks often. When we give thanks for all the blessings that HE gives us,
we will be amazed to see how HE multiplies and supplies our needs, even
abundantly.
“In everything give thanks;
for this is the will of God in Christ Jesus for you.” (1 Thessalonians 5:18,
NKJV)
2. Hope in God with thanksgiving.
Giving thanks to God is one of the evidences that we surrender our
lives to Him; it is the evidence that we hope in God alone.
Psalms 42:5, NIV: “Why, my
soul, are you downcast? Why so disturbed within me? Put your hope in God, for I
will yet praise Him, my Savior and my God.”
When we begin to experience the pressure of needs, problems,
struggles, put our hope in God by giving thanks to Him. Because He is our
Savior and our God.
“Be anxious for nothing,
but in everything by prayer and supplication, with thanksgiving, let your
requests be made known to God; and the peace of God, which surpasses all
understanding, will guard your hearts and minds through Christ Jesus.”
(Philippians 4:6-7, NKJV)
Action:
Do you want to
experience unusual miracles? Give thanks! Stop grumbling and complaining;
instead, hope and depend on the LORD, our Savior and our God.
SHARING COOL SUPLEMENT - Week 1
“BECOME AS LITTLE CHILDREN”
EXPERIENCING UNUSUAL MIRACLES: Learning from the
Miracle of the Five Loaves and Two Fish
Part 1 of 3
“There is a lad here who has five barley loaves and
two small fish,
but what are they among so many?” (John 6:9, NKJV)
After the healing at the pool of
Bethesda, the LORD JESUS went over the Sea of Galilee and a great multitude
followed JESUS. The issue they faced later on was how could they feed such many
people?
Philip said
according to his logic that even two hundred denarii worth of bread would not
be sufficient, that every one of them may have a little. Even Andrew, Simon
Peter’s brother, underestimated the gift that the boy offered. But the Lord
turned what they took so lightly into an amazing tool to reveal His miracle.
There was no one else, but the boy, who had and gave away his lunch to JESUS.
In one occasion,
JESUS taught His disciples:
“And said, ‘Assuredly, I say to you, unless you are
converted and become as little children, you will by no means enter the kingdom
of heaven.” (Matthew 18:3-4, NKJV)
There are 6
characteristics of little children that we ought to have as well:
1. Love to Cry
Crying meant here is not crying because you have problems or you are
being bullied, but because you feel the presence of God, you feel the touch of
God. Let’s examine ourselves, when was the last time we cried due to
experiencing the touch or visitation of God? Lest your heart be hardened due to
bitterness, disappointment, and sin. Repent immediately, ask for God’s
forgiveness and return to your first love.
2. Keep No Record of Wrongs
Little children often fight with their friends, but they are quick
to forgive and forget; and they can play with the friends that fight with them
again. What about us? Keep no record of wrongs, forgive and forget, just as we
have been forgiven by God and our wrongdoings have been forgotten by the Lord
(Matthew 6:12; Mark 11:25-26)
3. Do not Like to Lie
Little children are honest, sincere, and they say things for what they
are. Have we been honest in our words and actions?
4. Always want to be close to his parents
Little children feel safe and secure because they feel the love and
protection that their parents provide. Do we have the longing to always be
close to the Lord Jesus? (Psalms 62:1; 73:28)
5. Be led by their parents
Parents will surely lead and instruct their children, just as the
Lord desires to lead us. Do we want to be led by the Lord as His children? If
you want to be led by God, we should fix our eye on God (Psalms 123:2).
6. Trust his parents
To trust means to hold fast to something and have no doubt at all.
As His children, we must trust the Lord (Psalms 37:5, Romans 4:19-24).
Action:
Take off your
“mask”, put aside hypocrisy and live as children of God that have the
characteristics of little children that we have discussed in our sharing
tonight.
COOL WBI APRIL MINGGU 2
DARAH YESUS YANG MAHAL
Sebab kamu tahu,
bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang
kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula
dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal,
yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba
yang tak bernoda dan tak bercacat.
(1 Petrus 1 : 18 – 19)
PENDAHULUAN
Wanita, setiap tahun kita akan merayakan Paskah
yaitu hari kematian Tuhan Yesus Kristus. DarahNya tercurah untuk menyelamatkan
hidup kita. Dimana seharusnya kita yang dihukum dan binasa namun Dia
menggantikan diriNya yang rela disalibkan dan dengan darahNya yang mahal Allah
menjadikan kita manusia yang sangat berarti (Lukas 22:41). Yesus sendiri
ketakutan ketika Dia sendiri bergumul dengan BapaNya di taman Getsemani, “Ya
Bapa Ku, jikalau Engkau mau ambillah cawan ini daripadaku, tetapi bukanlah
kehendakku melainkan kehendakMulah yang terjadi. Yesus sebagai manusia takut
untuk menanggung dosa-dosa manusia, sungguh besar kasihNya, Dia rela berkorban,
peluhnya menjadi seperti titik darah yang bertetesan ke tanah (Lukas 22:44).
ISI
Wanita, Darah Tuhan Yesus yang tercurah bagi
setiap kita itu mahal, karena ada kuasa yang dinyatakan melaui darahNya, yaitu
:
1.
Darah Yesus menyembuhkan (Yes 53 : 4 – 5)
Wanita, Tuhan telah
menanggung segala sakit penyakit kita, dengan darahNya kita disembuhkan. Ini
adalah anugerah Tuhan yang besar. Darahnya tercurah bagi kita dan menyembuhkan
segala sakit penyakit rohani maupun jasmani kita. Dalam segi apapun penyakit
yang kita alami, Ia sanggup menyembuhkan. Kuasa darahNya dahsyat dan luarbiasa.
oleh sebab itu, imanilah dan alami kuasa darahNya yang mahal.
2.
Darah Yesus menundukkan kehendak kita kepada kehendak Tuhan (Yohanes
6:38)
Manusia
cenderung menundukkan diri pada kehendaknya sendiri bukan kehendak Tuhan, dan
itulah yang seringkali membuat manusia gagal dan hidup dalam kesengsaraan dosa.
wanita, ingatlah selalu bahwa kehendak manusia akan selalu bertentangan dengan
kehendak Tuhan. Mari belajarlah seperti Tuhan Yesus dalam Yohanes 6:38: “Sebab
Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk
melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.” Tuhan Yesus berkorban, mencurahkan
darahNya karena Ia mau melakukan kehendak Bapa dalam hidupNya. Oleh sebab itu,
mari wanita yang dikasihi Tuhan lakukanlah kehendak Bapa kita di Surga.
3.
Darah Yesus
menyucikan kita dari segala dosa (1 Yohanes 1:7)
Kuasa Darah Tuhan Yesus
sangat luar biasa. DarahNya membersihkan kita dari segala dosa dan kejahatan
kita. Yesaya 1: 18 berkata : “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan
menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba,
akan menjadi putih seperti bulu domba.” Oleh kuasa darahNya kita beroleh
keselamatan dari maut kepada hidup yang kekal.
Semua adalah kemurahan Tuhan.
4.
DarahNya tercurah
dari kepala yang Ditancap Dengan Mahkota Duri (Markus 15:17)
Artinya Tuhan Yesus menebus
kita dari segala kemelaratan dan kemiskinan. Kehendak Allah untuk setiap
manusia itu sempurna. Tidak ada yang binasa melainkan diselamatkan masuk Sorga.
Dalam 2 Kor 8 : 9 dikatakan “Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan
kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin,
sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya
oleh karena kemiskinan-Nya”.
5.
Tangan dan kakiNya
berlubang paku (Yohanes 20:27)
Tangan Tuhan berlubang paku
agar setiap kita ditebus sehingga dapat memiliki otoritas dalam hidup untuk
melawan kuasa-kuasa kegelapan, penghulu-penghulu di udara. Lukas 10 : 19
berkata : “Sesungguhnya
Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular
dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh,
sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.”
PENUTUP
Mari para
Wanita, renungkan sejenak pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, dan darahNya
yang mahal tercurah dan telah diberikan sebagai penebusan dosa bagi setiap kita. Mari alamilah kuasa darah Tuhan Yesus
yang mahal itu dalam kehidupan kita.
COOL WBI APRIL MINGGU 1
BAHAGIA YANG SEJATI
“Berbahagialah
orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan
segenap hati.”
-Mazmur 119 : 2-
PENDAHULUAN
Bahagia itu banyak
sekali dicari oleh orang-orang. Kalau bahagia bisa dibeli maka orang-orang kaya
atau yang punya uang akan berlimpah bahagianya. Namun, pada kenyataannya
bahagia itu tidak bisa dibeli dengan uang. Dan ternyata tidak semua orang yang
punya banyak uang atau yang hidup dalam kemewahan berbahagia. Justru lebih
banyak yang hidup dalam keputusasaan, hidup dalam kehampaan, dan tidak sedikit
yang bunuh diri. Tetapi sebaliknya, terkadang ada juga yang orang yang hidupnya
berkekurangan namun bisa memiliki kebahagiaan dalam hatinya.
Wanita, terkadang
dunia bersusah payah mencari rasa bahagia, berupaya melakukan segala hal agar
bisa mengisi hatinya dengan Bahagia. Namun, bahagia itu ternyata adalah pilihan
hidup kita. Bahagia itu adalah Tuhan Yesus. Saat kita memutuskan untuk menjadi
anakNya, menjadi muridNya, menjadi sahabatNya, maka saat itu pun kita sedangkan
memutuskan bahwa Tuhan Yesuslah sumber dari kebahagiaan kita. Hanya Ia yang
sanggup memberikan kebahagiaan yang sejati.
ISI
Wanita, apakah
engkau sudah memiliki kebahagiaan yang sejati? inilah beberapa cara agar kita
dapat memiliki kebahagiaan yang sejati, yaitu :
1. Memiliki Hidup Yang Tidak Bercela (Mazmur 119:1)
Wanita, hidup yang
tidak bercela artinya mempunyai hidup yang seturut dengan kehendak Tuhan. Hidup
yang tidak menjadi batu sandungan, namun hidup yang bisa menjadi berkat. Saat
ada Kristus dalam hidup kita, maka dalam setiap perilaku kita akan menjadi
dampak yang baik. Kita telah memiliki kebahagiaan yang sejati yaitu Kristus,
maka dengan itu pun kita akan mereflesikan Kristus dengan memiliki hidup yang
tidak bercela.
2. Memegang Peringatan-peringatanNya (Mazmur 119:2a)
Memegang
peringatan-peringatanNya itu berarti saat kita melewati hari-hari dalam hidup,
entah itu kesulitan atau perjalanan hidup yang menyenangkan kita terus
mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan. Inilah yang membuat kita dapat terus
memiliki kebahagiaan yang sejati. Mazmur 34 : 6 berkata : “Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan
tidak akan malu tersipu-sipu.” Muka yang berseri-seri menandakan hati yang
gembira.
3. Mencari Tuhan Dengan Segenap Hati (Mazmur 119:2b)
Wanita, dunia
mencari kebahagiaan yang semu, mereka bekerja keras, berusaha sampai lelah tak
henti, mereka berusaha sungguh-sungguh agar dapat menikmati hidup dan memiliki
kebahagiaan dengan apa yang mereka usahakan. Namun berbeda dengan kita. Mazmur
127:2 berkata “Sia-sialah kamu bangun
pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh
dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu
tidur.” Tuhan memberikan yang terbaik bagi setiap anak-anakNya. Oleh sebab
itu, carilah Tuhan dengan segenap hati kita. Hiduplah sungguh-sungguh mengasihi
Tuhan, Ialah kebahagiaan sejati kita.
4. Tidak Melakukan Kejahatan (Mazmur 119:3)
Orang yang
memiliki kebahagiaan dalam hatinya, pasti menularkan hal yang baik juga
terhadap orang lain. Oleh sebab itu, saat hati kita dipenuhi oleh kasih
Kristus, maka kita akan menjaga diri kita untuk tidak melakukan sesuatu yang
jahat terhadap orang lain. Wanita, perbuatan serta sikap hati kita akan
tercermin saat kita benar-benar memiliki kebahagiaan yang sejati yaitu Kristus
yang tinggal dalam hidup setiap kita.
PENUTUP
Wanita, apabila kita mau memiliki kebahagiaan yang sejati maka kita
harus pastikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup kita secara
pribadi. Dengan itu maka kita bisa hidup tidak bercela, kita akn terus memegang
peringatan-peringatanNya, kita akan mencari Tuhan dengan segenap hati dan kita
tidak akan melakukan kejahatan.
Orang
yang berbahagia adalah orang yang terkaya di dunia, sebutlah namamu.
Tuhan
Yesus Memberkati
COOL UMAS - APRIL 2018 - MATA TUHAN TERTUJU KEPADAMU
MATA TUHAN TERTUJU KEPADAMU
“Aku hendak mengajar dan
menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat,
mata-Ku tertuju kepadamu. “
(Mazmur
32 : 8)
PENDAHULUAN
Umas,
Mata Tuhan selalu tertuju kepada kita, oleh sebab itu apa yang akan kita
lakukan Tuhan sangat mengetahuinya. Apapun keadaan hidup kita, entah itu
kesehatan, keuangan, keluarga Tuhan melihat dan memperhatikannya. Oleh sebab
itu, kita tidak perlu kuatir, karena ada
Bapa di Sorga yang akan selalu menuntun, memberikan nasihat, kekuatan serta
penghiburanNya.
ISI
Apa yang perlu kita lakukan agar mata Tuhan
tertuju kepada kita? Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan, yaitu :
1.
Mau Diajar Oleh Tuhan (Yohanes
6: 45)
Belajar dari Tuhan merupakan kehormatan
bagi kita. Ia adalah guru dan teladan setiap kita. Saat kita mendengar dan mau
diajar olehNya, maka kita akan mendapatkan pengalaman yang luarbiasa bersama
denganNya. Semakin mengerti isi hatiNya dan semakin tahu tujuan hidup kita.
Yesaya 50 : 4 berkata “Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid,
supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih
lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang
murid.”
Umas, Tuhan memberikan kita lidah seorang
murid dan mempertajam pendengaran kita agar dapat mendengar sepeti seorang
murid. Hal ini menandakan bahwa Mata Tuhan tertuju kepada setiap orang yang
memberi diri menjadi murid yang mau diajar olehNya.
2. Hidup Takut Akan Tuhan
(Mazmur 25:12)
Mazmur
25:12 berkata : “Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN
menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.” Umas, Tuhan sangat
memperhatikan setiap kita. Ia rindu agar setiap kita memiliki hidup yang takut
akan Dia, sehingga Ia dapat menunjukkan jalan yang terbaik untuk kita lewati.
Saat hati kita terpaut kepadaNya, hidup seturut kehendakNya maka kehidupan kita
akan selalu dituntun olehNya.
3. Mendengar Nasihat Tuhan (Mazmur 16:7)
Seorang bapa akan selalu rindu memberikan
nasihat kepada setiap anak-anaknya agar mereka memilih jalan yang benar,
hidupnya berhasil, ada ide atau masukan yang membuat ia dapat maju dalam segala
yang diperbuatnya. Demikian juga hidup kita dengan Bapa di Surga, Ia selalu
rindu memberikan nasihat kepada setiap kita. Ia rindu hidup kita berhasil
sampai masuk dalam garis akhir dan mendapatkan mahkota kehidupan. Mazmur 16:7
berkata : “Aku memuji TUHAN, yang telah
memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku.” Umas, saat engaku mau agar mata Tuhan tertuju
pada kita, maka dengarlah nasihat-nasihat firmanNya. lakukanlah dan
bersyukurlah, karena segala firman yang Tuhan sampaikan pada setiap kita akan
terjadi sesuai iman kita, dan tidak akan kembali sia-sia (Yesaya 55:11).
PENUTUP
Umas, hidup
ini sangat singkat sebab kita sudah berada di akhir zaman, namun Tuhan sangat
memperhatikan setiap kita, MataNya selalu tertuju kepada setiap orang yang
mengasihiNya. Oleh sebab itu, marilah beri diri kita mau diajar oleh Tuhan,
hiduplah takut akan Tuhan dan berilah diri untuk mendengar nasihat dari
padaNya, maka hidup kita akan semakin dipersiapkan, dilengkapi, dituntun,
dikuatkan olehNya untuk menghadapi zaman yang tidak semakin baik ini. Jadilah
mempelai-mempelai Kristus yang siap menyongsong kedatangan Tuhan kedua kalinya.
Subscribe to:
Posts (Atom)