KELUAR DARI RASA KESEPIAN
(FRIENDLINESS VS LONELINESS
PART 3)
Bahan Bacaan
Mazmur 142:4, “Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada
seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak
ada seorangpun yang mencari aku”
Penjelasan Materi
Youthers, di era milenial ini masalah utama yang kerap dialami
anak-anak muda, salah satunya adalah masalah kesepian (loneliness) bahkan
sekalipun ketika kita berada di tengah orang banyak. Pernahkah kita mengalami
hal demikian?
Ya, mau tidak mau kita harus membuka mata bahwa kesepian
merupakan salah satu kenyataan hidup yang harus dialami setiap manusia dari segala
usia. Mungkin Youthers pernah merasakan masa-masa di mana kita ingin bercerita
kepada orang lain tentang apa yang kita gumulkan, tapi kita terlalu takut
kalau-kalau pandangan orang lain menjadi negatif terhadap kita karena masalah
yang sedang kita hadapi, nanti kita dianggap lemah, dianggap salah atau kita
takut orang tersebut membocorkan pergumulkan kita dan masih banyak ketakutan
lainnya. Pada akhirnya ketika mengalami pergumulan yang berat, kita memilih
untuk menelan sendiri penderitaan tersebut seorang diri dan berpikir bahwa
tidak ada seorang pun yang peduli kepada kita, sehingga ujungnya kita akan
merasa kesepian.
Apa itu kesepian? Youthers, kesepian adalah kesedihan di
tengah keramaian hidup ini tanpa ada orang yang mengerti diri dan memperhatikan
kesulitan dan menghadapi semua sendiri. Kesepian adalah perasaan sendiri di
tengah kehidupan sehingga kita merasa tidak lagi bergairah untuk melanjutkan
hidup ini. Dampak dari kesepian ini sangatlah berbahaya, orang yang kerap
merasa kesepian seperti ini akan merasa hampa, murung dan bosan hidup, sehingga
pada taraf yang fatal, dapat berujung pada tindakan bunuh diri. Youthers,
karena kesepian adalah keadaan pasif yang artinya jika kita membiarkannya, maka
keadaan terus berlanjut sehingga kita akan mengalami itu selamanya. Tak ada
cara lain untuk keluar dari rasa kesepian itu, mau tidak mau kita harus
bergerak melakukan sesuatu untuk mengubah situasi.
Dalam bahan bacaan kita di atas dikatakan, “Pandanglah ke
kanan dan lihatlah, tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian
bagiku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari aku” (Mazmur 142:4). Di
sini Daud merasa tak ada orang yang mempedulikan dirinya, Daud benar-benar
memiliki alasan kuat untuk merasa tidak dipedulikan. Ia menulis kata-kata
tersebut dari dalam sebuah gua gelap yang menjadi tempat persembunyiannya dari
Raja Saul yang mengejarnya dan hendak membunuhnya (1Sam. 22:1; 24:3-10. Namun
di tengah kesepian yang dirasakannya, Daud berseru kepada Allah yang menjadi
tempat perlindungan yang ia perlukan dalam hidup ini (Mzm. 142:6)
Youthers, ketika kita merasa kesepian, seperti Daud, kita
dapat berseru kepada Allah dan mencurahkan perasaan kita kepada-Nya karena kita
yakin akan kasih-Nya kepada kita. Allah tidak pernah menyepelekan kesepian yang
kita rasakan. Sekalipun kita merasa tidak ada orang yang mempedulikan kita,
Allah itu selalu peduli, karena Ia adalah sahabat terbaik kita di tengah
kesepian. Bersandarlah pada Tuhan, minta hikmat dan tuntunanNya agar kita dapat
keluar dari kesedihan itu. Setelah itu, kita harus memiliki tekad kuat untuk
berubah. Jangan mengasihani diri sendiri dan jangan membuka celah apapun yang
dapat membuat kita merasa sendirian. Bangkitlah dan lakukan hal-hal positif
lain yang mampu meningkatkan potensi diri kita.
Bahan Diskusi :
Ketika kita merasa kesepian, hal-hal apa yang sering kita
lakukan? Apa yang menyebabkan kita merasa kesepian seperti itu? Bagaimana cara
kita untuk mengatasi rasa kesepian itu