MENJADI PRIBADI YANG MENYENANGKAN (SUPEL)
(FRIENDLINESS VS LONELINESS
PART 2)
Bahan Bacaan
Efesus 4:32, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan
saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Bersikaplah ramah satu dengan yang lain, milikilah hati yang lembut, dan saling
mengampuni, sebagaimana Allah dalam Kristus juga mengampuni kamu.”
Penjelasan Materi
Youthers, setiap kita pasti senang jika bertemu dengan orang
dengan pribadi yang menyenangkan, bersahabat, enak diajak bicara dan mudah
bergaul dibandingkan dengan orang dengan pribadi pendiam, sulit diajak bicara
dan cenderung menutup diri. Bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kita
sudah cukup menyenangkan bagi orang lain? Atau justru menyebalkan?
Perlu kita pahami Youthers, bahwa seringkali masalah yang
sering timbul adalah ketika kita sudah bersikap baik, ramah dan menyenangkan
bagi sesama kita, tetapi mereka malah memperlakukan kita sebaliknya. Atau kita
akan bersikap baik, ramah dan menyenangkan apabila orang tersebut lebih dulu
bersikap demikian, jika tidak, maka ego
membuat kita keras hati dan tidak mau lebih dulu bersikap baik kepada
orang lain. Kita dapat menemukan jawabnya pada kebenaran Firman Tuhan. Efesus
4:32 mengatakan, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan
saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Bersikaplah ramah satu dengan yang lain, milikilah hati yang lembut, dan saling
mengampuni, sebagaimana Allah dalam Kristus juga mengampuni kamu.” Artinya,
kita harus lebih dulu berlaku baik pada orang lain, sekalipun ia tidak berlaku
baik kepada kita. Kita dituntut untuk memiliki kasih dan hati yang lembut
kepada sesama kita.
Mungkin kita bertanya, lantas bagaimana kita menjadi pribadi
yang menyenangkan bagi orang lain? Berikut adalah tips yang dapat kita terapkan
dalam kehidupan sehari-hari:
1. Tetap bersikap baiklah terhadap orang lain
terlepas dari siapa mereka. Hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah memulai
menyapa orang lain lebih dulu dengan senyuman, karena dengan demikian kita akan
menularkan sikap ramah (Roma 12:10)
2. Murah hati . Mari kita belajar bermurah hati
tanpa pernah menahan-nahan berkat yang seharusnya menjadi hak orang lain,
seperti yang dikatakan Firman Tuhan dalam Amsal 3:27, "Janganlah menahan
kebaikan daripada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu
melakukannya."
3. Dapat menguatkan dan bersedia mendengarkan
(Ibrani 10:24)