YESUS TUHAN YANG MERESPONIMU
Lukas 7:1-10
"Setelah
Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada
orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman
sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang
Israel!""
Lukas 7:9
Lukas banyak mencatat interaksi
Yesus dengan bangsa-bangsa non-Yahudi.
Secara konsisten rasul ini mencatat berbagai interaksi Yesus dengan
orang-orang yang menurut pandangan bangsa Yahudi tidak mungkin diselamatkan
atau bertobat atau mendapat bagian merasakan mujizat dan kasih TUHAN. Rasul Lukas mencatat banyak peristiwa
mengenai hal ini dalam kitab injil Lukas maupun Kisah Para Rasul. Ini menunjukkan bahwa kasih karunia TUHAN
sejak dahulu bukan hanya kepada bangsa Yahudi, tetapi juga untuk bangsa-bangsa
lain. Puji TUHAN. Demikian juga dalam kisah yang singkat namun
luar biasa karena sampai Tuhan Yesus memberikan pernyataan yang luar biasa
mengenai iman seorang non-Yahudi di ayat ke-9 yang telah kita baca diatas.
3 (tiga) hal yang dapat kita tarik
dari teks yang kita baca hari ini:
1.
TUHAN Yesus meresponi
permohonan minta tolong semua orang (2-3)
Perhatikanlah
bahwa perwira yang meminta tolong kepada Tuhan Yesus adalah seorang non-Yahudi. Tidak jelas apakah ia menjadi seorang
penganut Yudaisme, tetapi yang jelas ia membangun hubungan yang baik dengan
orang-orang Yahudi dan terlebih begitu menghormati Yesus. Perwira ini memohon pertolongan kepada Yesus
dan Ia meresponi permohonan itu.
Kita
harus menyadari bahwa Tuhan Yesus adalah Allah atas semua orang. Ya, semua
orang! Baik orang-orang yang percaya kepada-Nya maupun yang tidak. Kasih-Nya, mujizat-Nya, kesembuhan-Nya
tersedia bagi siapa saja yang memintanya kepada-Nya. Ini harus kita pahami dengan baik. Kemurahan Tuhan tersedia bagi semua orang;
justru itulah yang akhirnya membuat orang mengikut Kristus dan percaya
kepada-Nya. Itulah yang menjadi pesan
kita kepada semua orang yang sedang mengalami kesulitan, permasalahan dan
kebuntuan dalam hidup mereka. Siapapun
boleh memanggil nama Tuhan Yesus, berseru kepada-Nya dan memperoleh jawaban
dari-Nya. Dengan menunjukkan kepada
mereka bahwa Tuhan Yesus meresponi semua orang, kita sedang melaksanakan Amanat
Agung dari Tuhan Yesus itu sendiri (baca bersama-sama Matius 28:18-19).
Diskusi:
pernahkah saudara memberitakan kasih
Kristus kepada orang yang belum percaya?
Pernahkah saudara mendoakan orang yang belum percaya di dalam nama Tuhan
Yesus Kristus?
2.
TUHAN Yesus meresponi orang
yang menunjukkan hormat kepada orang lain dan juga kepada diri-Nya (4)
Sangat
menarik menurut kebiasaan orang-orang Yahudi pada waktu itu, untuk berinteraksi
dengan orang-orang Romawi adalah suatu kenajisan. Pada waktu itu ada dua bangsa yang demikian
berseberangan dengan bangsa Yahudi: Romawi dan orang-orang Samaria. Namun di ayat 4 jelas kita membaca bahwa sang
perwira ini justru membangun hubungan yang baik dengan orang-orang Yahudi di
Kapernaum. Perwira ini memberi hormat
kepada tua-tua Yahudi, menjadikan mereka sahabat dan bahkan ikut membantu
pembangunan sinagoga. Ia juga
menghormati Yesus sebagai tokoh. Salah
satu buktinya adalah perwira ini tidak menemui langsung Yesus karena jika ia
lakukan demikian, baik dirinya maupun Yesus akan dicemooh karena interaksi
Yahudi-non Yahudi. Dengan meminta kepada
sahabat-sahabatnya (para tua-tua), ia sedang menjaga "image" Yesus
sebagai guru besar.
Sebagai
orang Kristen, demikianlah hidup kita juga; kita sepatutnya memberikan rasa
hormat dan penghargaan kepada semua orang, terlebih lagi kepada Tuhan. Belajar dari perwira romawi ini, dia mengerti
(a) sensitifitas kebiasaan lokal, (b) menjalin hubungan baik dengan semua
orang, terutama pada "senior", (c) memperhatikan kaum yang lebih
lemah --sekalipun Kapernamum adalah wilayah jajahannya. Perwira Romawi ini juga memberikan kita
pelajaran berharga bagaimana menghormati Tuhan Yesus: (a)
sadar Ia lebih berkuasa daripada diri kita, (b) melihat dirinya tidak layak
dihadapan Tuhan --malah akhirnya dilayakkan oleh-Nya, (c) menempatkan diri
sebagai bawahan/prajurit Kristus.
Tuhan
Yesus sangat meresponi orang-orang yang memiliki sikap hidup dan perilaku
seperti sang perwira ini.
3.
TUHAN Yesus meresponi iman yang
ditujukan kepada kepada-Nya (6-8)
Sangat
menarik, perwira ini menempatkan Yesus sebagai "Tuan". Dalam bahasa Yunani, kata ini adalah
"kurios" yang juga bisa diterjemahkan sebagai "Lord" atau
"Tuhan". Perwira ini mengimani
bahwa Yesus bukan sekedar nabi atau pengajar, tetapi Dia adalah Tuan diatas
segala tuan, dan adalah TUHAN itu sendiri.
Inilah yang membuat Yesus menjadi heran (baca: terkesima) oleh karena
pernyataan sikap yang ditunjukkan perwira Romawi ini tidak Ia temukan diantara
bangsa pilihan-Nya sendiri. Perwira
Romawi ini tidak sekedar memberikan penghargaan kepada Yesus, tetapi ia juga
percaya sepenuhnya akan kuasa Yesus yang melampaui waktu, jarak dan pikiran
orang. Inilah iman yang Tuhan cari
diatas muka bumi ini.
Iman
bukanlah suatu keyakinan pada sesuatu hal atau diri sendiri. Seringkali orang salah mengartikan iman
sebagai suatu keuletan, keyakinan pribadi atau self fullfiling prophecy. Tidak
demikian. Iman kekristenan adalah suatu
keyakinan yang disandarkan kepada kepercayaan bahwa Tuhan sanggup melakukan
perkara ajaib bagi kita. Iman yang
sejati adalah menaruh pengharapan sepenuhnya kepada Kristus; karena siapa
diri-Nya sebagai TUHAN. Iman semacam
inilah yang mendapatkan respon langsung dari TUHAN.
Peneguhan
Kita
dipanggil untuk menggenapi Amanat Agung Tuhan Yesus. Disaat dunia sepertinya berkata "allahmu
ya allahmu, allahku ya allahku" justru inilah waktunya kita memberitakan
bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan atas semua orang. Dan satu hal yang sangat terbukti dari
diri-Nya: Ia meresponi kita, Ia begitu mengasihi kita. Nyatakanlah hal ini, hiduplah dengan
perdamaian dengan semua orang, percaya penuh kepada-Nya, sehingga bukan hanya
engkau yang akan terus mengalami kasih-Nya, tetapi semua orang yang percaya
memiliki kesempatan untuk mengenal Dia. Amin. (CS)