SANG RAJA DAMAI
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera
telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan
namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal,
Raja Damai.”(Yesaya 9:5)
Tahun ini keluarga besar GBI Jl. Jend. Gatot Subroto merayakan
Natal dengan mengusung tema “Lahirnya Sang Raja Damai” yang terambil dari nats
Alkitab sesuai bacaan kita diatas. Sebuah tema yang sangat tepat dengan kondisi
Bangsa kita yang telah beberapa kali mengalami terpaan ‘goncangan’ baik bencana
alam maupun kecelakaan transportasi yang merenggut banyak nyawa, dimana
dampaknya bukan hanya kerugian secara materiil saja tetapi juga secara psikis,
baik mereka yang mengalami kejadian tersebut secara langsung, maupun yang mendengar
berita tersebut. Ditambah lagi dengan situasi dan kondisi di tahun politik
menjelang Pileg dan Pilpres 2019.
Dalam salah satu perkataan-Nya, Tuhan Yesus Sang Raja Damai
menyatakan : “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia
kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yoh 14:27).
Kata “Damai” baik dalam bahasa Ibrani shâlôm (Yesaya 9:5) maupun bahasa Yunani eirēnē (Yoh 14:27)
memiliki arti yang serupa. Dimana kata “damai” yang dimaksud bukan hanya
soal keadaan atau situasi yang aman, tenang, penuh perdamaian, melainkan juga
berbicara tentang kesejahteraan, baik dalam hal kesehatan maupun kelimpahan,
sesuai dengan janji-Nya, “…Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yoh 10:10).
Bagaimana respon kita terhadap pesan natal ini?
1. Kita perlu berdoa agar Sang Raja Damai lahir
di dalam setiap hati setiap orang yang belum menerima-Nya.
“Pertama-tama aku menasihatkan:
Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk
raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram
dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan
kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang
diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” (1 Tim 2:1-4)
Selain berdoa untuk mereka, kita
juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyampaikan kabar baik tentang
lahirnya Sang Raja Damai, apa yang telah DIA perbuat di kayu salib agar semua
orang diselamatkan.
“Sebab, barangsiapa yang berseru
kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru
kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat
percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka
mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana
mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis:
"Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" (Roma
10:13-15)
2. Bagi kita semua yang sudah menerima Tuhan
Yesus, kita jaga supaya damai sejahtera terus memenuhi hidup kita, tetap
berdamai dan memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan.
“Beginilah firman TUHAN,
Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang
mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan
yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka
damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan
kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak
pernah berhenti,…” (Yesaya 48:17-18).
Agar kita terus menerus dipenuhi
dengan damai sejahtera TUHAN, sesuai dengan ayat diatas, kita harus
memperhatikan perintah-perintah TUHAN yang mengajar dan menuntun kita di jalan
yang harus kita tempuh.
Selamat Natal 2018 dan menyambut
tahun baru 2019. Tuhan Yesus memberkati!