Wednesday, February 28, 2018

Suplemen Cool Umum, Minggu pertama Maret 2018

STRATEGI IBLIS DALAM MENCOBAI
(MATIUS 4:1-11)

“Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.”
Kita seringkali meminta dan senantiasa berpikir  ROH KUDUS akan membawa kita ke tempat yang tinggi, tempat dimana  hadirat dan kemuliaan TUHAN kita rasakan dengan luar biasa. namun, pernahkan kita berpikir bahwa ROH membawa kita ke ‘padang gurun’ untuk dicobai iblis, seperti halnya yang dialami oleh TUHAN YESUS. Pencobaan YESUS oleh iblis adalah usaha utuk membelokkan YESUS dari jalan ketaatan yang sempurna kepada kehendak ALLAH.
Strategi iblis adalah mencobai Yesus dalam 3 (tiga) bidang:

1. Kebutuhan yang mendasar dan mendesak
“Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” (Matius 4:2-3)
Iblis tahu bahwa YESUS dalam keadaan lapar setelah berpuasa 40 hari, 40 malam. Dalam  keadaan demikian iblis mencobai YESUS agar membuktikan keilahiannya dengan mengubah batu menjadi roti.
Bukankah demikian juga yang sering kita alami. Ketika kita diperhadapkan dalam situasi yang mendesak, apalagi berkaitan dengan kebutuhan primer manusia, atau kebutuhan akan biaya, kita terpancing untuk meragukan kasih dan kuasa TUHAN YESUS dalam hidup kita. Misalnya, ketika dalam keadaan yang mendesak, dalam doa kita sampaikan : “TUHAN YESUS, jika engkau memang TUHAN dan berkuasa atas hidup saya… saya mohon nyatakan mujizat-MU..”

2. Mencobai ALLAH untuk memuaskan keinginan sendiri
“lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” (Mat 4:6)
Bukti penyertaan, penjagaan, kasih dan kuasa TUHAN yang sempurna dalam hidup kita bukan untuk dibuat main-main, atau membutuhkan pengujian dari manusia. Misalnya mencoba berjalan diatas air seperti halnya Petrus, atau mencoba minum racun maut untuk menguji kebenaran Markus 16:18.
Dalam keseharian kita sebagai orang percaya, mungkin iblis mencobai dengan menaruh perkataan ini dalam pikiran kita “Kalau memang TUHAN YESUS penuh kasih dan pengampunan, gak apa-apa berbuat dosa…sekali-sekali korupsi atau berzinah. Bukankah ada ayat dalam 1 Yoh 1:9 yang mengatakan bahwa Dia pasti mengampuni?”
Jika hal-hal tersebut itu muncul dalam pikiran kita, kita harus bisa menjawab seperti yang ditegaskan oleh TUHAN YESUS dalam ayat 7, "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" ingatlah : “jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.”

3. Menyembah berhala yang menjanjikan kekuasaan di dunia ini.
“Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” (Mat 4:8-9)
Langkah terakhir yang dilakukan iblis adalah menawarkan semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, yang merupakan hasrat terbesar bagi banyak orang. Tawaran itu diberikan dengan syarat sujud menyembah kepada iblis.
Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak sedikit orang yang mengejar kerajaan dunia dengan keinginan mejadi orang terkenal, artis tersohor, orang terkaya, dll. dan mereka mengejarnya melalui jalan pintas, menyembah kepada iblis.

Perhatikanlah bahwa dalam setiap pencobaan, YESUS tunduk kepada kekuasaan Firman Allah dan bukan kepada keinginan iblis (Mat 4:4,7,10). Bagaimana cara TUHAN YESUS menghadapi pencobaan si iblis? Kuasa ROH KUDUS dan Firman ALLAH. Untuk itu kita harus senantiasa dalam kondisi yang penuh dengan ROH KUDUS dan membaca, merenungkan serta mempraktekkan Firman TUHAN. Bahkan sangat baik sekali jika kita belajar menghafalkan ayat-ayat Firman TUHAN yang dapat kita pergunakan sebagai senjata dalam peperangan rohani.

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH