SEMAKIN SERUPA DENGAN GAMBARAN YESUS "Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar." (2 Kor 3:18)
Gembala Sidang/Pembina menyampaikan bahwa pesan utama dari Tuhan Yesus untuk kita adalah supaya kita menjadi semakin serupa dengan gambar-Nya. Semakin serupa dengan gambaran Yesus. Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Alkitab. Bahwasanya keserupaan itu sudah ditentukan sejak semula (Roma 8:29) Paling tidak ada 3 aspek keserupaan yang kita alami:
1. Keserupaan dalam Karakter dan Moral Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Kej 1:26-27).
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan dengan salah satu editornya Dr. French L. Arrington memberikan catatan sebagai berikut: Laki-laki dan wanita keduanya diciptakan menurut "gambar" dan "rupa" Allah.
Berdasarkan gambar ini, mereka dapat menanggapi dan bersekutu dengan Allah dan secara unik mencerminkan kasih, kemuliaan dan kekudusan-Nya. Mereka harus melakukannya dengan mengenal dan menaati-Nya (Kej 2:15-17).
(a) Manusia memiliki keserupaan moral dengan Allah, karena mereka tidak berdosa dan kudus, memiliki hikmat, hati yang mengasihi dan kehendak untuk melakukan yang benar (bd. Ef 4:24). Mereka hidup dalam persekutuan pribadi dengan Allah yang meliputi ketaatan moral (Kej 2:16-17) dan hubungan yang intim. Ketika Adam dan Hawa berdosa, keserupaan moral dengan Allah ini tercemar (Kej 6:5). Dalam proses penebusan, orang percaya harus diperbaharui kepada keserupaan moral itu lagi (bd. Ef 4:22-24; Kol 3:10).
(b) Adam dan Hawa memiliki keserupaan alamiah dengan Allah. Mereka diciptakan sebagai makhluk yang berkepribadian dengan roh, pikiran, perasaan, kesadaran diri, dan kuasa untuk memilih (Kej 2:19-20; Kej 3:6-7; 9:6).
(c) Sampai batas tertentu susunan jasmaniah laki-laki dan wanita itu menurut gambar Allah. Hal ini tidak berlaku untuk hewan. Allah memberikan kepada manusia gambar yang dengannya Dia akan tampil kepada mereka (Kej 18:1-2) dan bentuk yang akan dipakai Anak-Nya kelak (Luk 1:35; Fili 2:7; Ibr 10:5). (d) Penciptaan manusia dalam rupa Allah tidak berarti bahwa mereka adalah ilahi. Manusia diciptakan pada tingkat yang lebih rendah dan tergantung kepada Allah (Mazm 8:6).
2. Keserupaan dalam proses pengudusan (sanctification) kita. "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya," (Filipi 3:10).
Serupa dalam kematian-Nya berarti mengambil bagian dalam penderitaan Kristus dengan menyangkal diri, menyalibkan manusia lama, dan menderita karena Kristus dan kerajaan-Nya. Orang percaya harus mati bagi dosa dan diri sendiri dan hidup bagi Allah. Hidup sejati didahului oleh kematian terhadap kehidupan lama! dan ini kita alami dalam proses pengudusan (sanctification).
3. Keserupaan dalam Tubuh Kemuliaan "yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya." (Filipi 3:21).
Setelah keserupaan dalam kematian-Nya yang kita alami dalam fase sanctification (pengudusan), maka orang percaya yang masuk dalam fase glorification (pemuliaan) dimana kita akan mengenakan tubuh yang sama dengan yang dikenakan oleh Tuhan Yesus, yakni Tubuh Kemuliaan/Kebangkitan.
Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. (1 Kor 15:49-53) Mari kita terus masuk dalam dimensi yang baru dimana kita akan makin diubahkan menjadi serupa dengan Kristus. Maranatha! (DL)