Friday, February 28, 2020
PM MARET 2020, Pdt Niko Nyotorahardjo
Monday, February 17, 2020
Umum Pebruari 2020 #3 - MENGIKUT KRISTUS
MENGIKUT KRISTUS
Matius 19:16-22
Salah satu aspek terpenting dari Dimensi yang Baru, sebagaimana diajarkan oleh Gembala Jemaat Induk Pdt.Dr.Ir.Niko Njotorahardjo, bahwa kita harus mengalami perubahan dalam hidup, yaitu bertumbuh dan berkembang ke arah Kristus. Kita harus semakin lama semakin mirip dengan gambaran Kristus. Ini tentu sejalan dengan yang Alkitab katakan dalam 1 Yohanes 2:6, "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." Itulah sebabnya adalah hal yang sangat baik minggu ini kita akan belajar dari interaksi antara Yesus dengan seorang muda yang kaya, tentang hal-hal yang harus dilakukan untuk dapat mengikut Yesus; yaitu bertumbuh semakin lama semakin mirip dengan gambaran-Nya.
Dari nats Matius 19:16-22 (bacalah seluruhnya bersama-sama), kita mendapatkan setidaknya ada 3 (tiga) hal yang hendaknya kita lakukan jika ingin bertumbuh ke arah Kristus:
1. Ikuti apa yang Firman Tuhan perintahkan/ajarkan (17)
Pertanyaan orang muda yang kaya ini nampaknya positif tetapi perlu di koreksi oleh Tuhan Yesus. Sama seperti kebanyakan orang, dia berpikir bahwa perbuatan baik-lah (ayat 16) yang akan menjamin seseorang memperoleh hidup yang kekal. Namun Tuhan Yesus kemudian mengkoreksi pandangan itu, di ayat 17. Yesus mengingatkan bahwa sebenarnya hanya Tuhan-lah yang baik (perhatikan kata "Satu" dengan huruf besar, yang artinya merujuk kepada Tuhan). Segala kebaikan manusia tidak ada artinya dibandingkan dengan kebaikan Tuhan. Oleh karena itu kita tidak boleh mengira kebaikan kita yang akan menjamin kita masuk sorga. Sebaliknya, Tuhan-lah oleh kasih karunia-Nya yang memungkinkan hal itu terjadi dan kita terima hal itu dengan iman.
Tuhan Yesus lalu mengajar bahwa agar kita bisa masuk dalam hidup, baik hidup yang kekal ataupun yang sekarang kita jalani, maka kita harus melakukan segala perintah Allah, yaitu Firman-Nya. Firman Allah bukan saja akan mengubah dan menguatkan sisi kehidupan rohani kita, tetapi juga kehidupan jasmani kita. Perhatikanlah ayat 18-19, Tuhan Yesus mengutip beberapa dari 10 Perintah Allah sebagai beberapa contoh perintah-perintah Allah yang harus diikuti.
Diskusi:
Menurut saudara, apakah perintah-perintah Tuhan lebih banyak untuk pertumbuhan kehidupan rohani kita saja, atau juga untuk pertumbuhan kehidupan jasmani (mental, sosial, tubuh) kita? Mengapa demikian?
2. Jalankan apa yang Tuhan minta, sekalipun sepertinya tidak masuk akal (21)
Ada 2 (dua) hal yang harus kita ingat: Pertama, Tuhan begitu mengasihi kita sehingga tidak mungkin memberi kita perintah atau petunjuk yang akan menyengsarakan kita, namun justru semuanya itu untuk membuat kita bertumbuh di dalam Dia. Kedua, jika Tuhan memberi kita perintah, maka Ia juga akan memastikan kita memiliki segala sesuatu yang kita butuhkan untuk dapat menjalani perintah tersebut. Kedua prinsip ini terlihat dari berbagai interaksi dan peristiwa yang tercatat dalam Alkitab. Dengan selalu mengingat akan kedua hal ini, akan membuat kita lebih mudah untuk mau melangkah menjalankan apa yang Tuhan perintahkan, sekalipun menurut kita mungkin tidak masuk akal.
Apakah ketika Yesus berkata agar orang muda kaya ini untuk menjual hartanya (ayat 21) adalah sesuatu yang buruk? Terdengar tidak masuk akal, mungkin saja. Tetapi ingatlah akan kedua prinsip yang telah kita bahas diatas. Ketika Yesus meminta agar orang muda kaya ini untuk melakukan petunjuk yang Yesus berikan, tentu tidak akan membuat dia sengsara. Respon dia terhadap perintah Yesus, menunjukkan dia masih berfokus pada dirinya sendiri (ayat 22). Dia bahkan tidak bertanya lebih lanjut, menggali lebih lanjut apa yang Yesus maksudkan; dia langsung pergi begitu saja dengan sedih. Berbeda dengan murid-murid Yesus yang justru menanyakan perihal perintah tersebut, dan Yesus menjelaskannya dengan baik, di ayat 26-29, yaitu bahwa orang yang totalitas mengikut Tuhan Yesus dan menjalankan firman-Nya, merekalah yang akan mendapatkan hidup kekal.
3. Periksalah diri kita: apa yang penting bagi kita? (23-24)
Saat kita membaca kisah ini, jangan kita menganggap bahwa orang kaya secara harta pasti susah masuk sorga, sementara yang miskin lebih mudah masuk sorga. Tidak demikian. Perkataan Yesus pada ayat 23 adalah respon Yesus terhadap sikap orang muda kaya yang memilih pergi dari Yesus. Ternyata orang muda kaya ini memandang bahwa harta kekayaannya jauh lebih berharga daripada mengikut Yesus dan dia tidak mau melepaskannya. Sikap yang terpaut kepada hal-hal yang duniawi inilah yang Yesus maksudkan dengan "orang kaya" sukar masuk sorga; sekali lagi bukan soal status kekayaan tapi sikap dia terhadap harta itu.
Kita harus ingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki hari ini adalah anugrah Tuhan. Sekalipun itu dikatakan milik kita, tetapi sesungguhnya kita hanyalah penilik atau pengelola berkat Tuhan. Tuhan-lah tetap pemilik yang sesungguhnya. Dengan demikian keterikatan kita hendaknya bukan kepada harta atau berkat dari Tuhan, tetapi dengan Tuhan itu sendiri.
Pdt.Niko pernah menulis lagu berjudul "Kasih Setia-Mu" pada 1993. Lagu ini menjadi kontroversial karena salah satu syair-nya tertulis "...Berkat-Mu yang telah kuterima, sempat membuatku terpesona...". Beberapa orang beranggapan bahwa kalimat itu seharusnya 'selalu membuatku terpesona', bukan 'sempat'. Pdt.Niko memberi penjelasan yang wow: "Berkat Tuhan 'sempat' membuat terpesona, bukan selalu membuat terpesona - sekalipun Tuhan selalu memberikan berkat-Nya dengan limpah. Mengapa? Tuhan menyadarkan bahwa Pribadi-Nya-lah yang seharusnya membuat kita terpesona, bukat berkat-Nya." (dari buku "Siap Terima Warisan?: Sebuah Warisan Rohani Pdt.Dr.Ir.Niko Njotorahardjo". Jakarta: Immanuel Publishing House, 2009.)
Mau bertumbuh menjadi semakin lama semakin mirip dengan gambaran Kristus? Ikuti Firman-Nya, jalankan apa yang Ia perintahkan dan dari waktu ke waktu periksa keadaan diri kita; apa yang penting bagi kita. Tuhan Yesus memberkati. (CS)
Kasih setia-Mu yang kurasakan, lebih tinggi dari langit biru
Kebaikan-Mu yang telah t'lah Kau nyatakan, lebih dalam dari lautan
Berkat-Mu yang telah kuterima, sempat membuatku terpesona
Apa yang tak pernah kupikirkan, itu yang Kau sediakan bagiku
Reff:
Siapakah aku ini Tuhan? Jadi biji mata-Mu
Dengan apakah kubalas Tuhan? Selain puji dan sembah Kau
Sunday, February 16, 2020
Youth Peb 2020 #2 - MEMPERSIAPKAN GENERASI DI PENTAKOSTA KETIGA
MEMPERSIAPKAN GENERASI DI PENTAKOSTA KETIGA
Bahan Bacaan
Penjelasan Materi
Youthers, jangan kita lupakan bahwa saat ini kita sedang masuk pada Pentakosta Ketiga, sekalipun mungkin kita belum pernah lihat “seperti apa sih Pentakosta Ketiga itu?’, “mana sih penuaian itu?” Kita semua punya pergumulan akan hal ini dalam pelayanan, tetapi dalam hal ini jangan kita lupa bahwa kita punya janji Tuhan yang luar biasa. Waktu kita percaya dan terus jalani, janji itu pasti akan digenapi.
Kita harus ingat selalu Youthers, bahwa Pentakosta Ketiga bicara soal:
1.Pencurahan Roh Kudus besar-besaran di zaman sekarang
2.Penuaian jiwa yg terbesar dan terakhir sebelum Yesus datang kali kedua
3. Kita sendiri! Yaitu generasi Yeremia yang akan dipakai dengan luar biasa
Youthers, mungkin di antara kita pernah mendengar mengenai nubuatan Ps. Russell Evans demikian: “Akan ada jutaan anak-anak muda di Indonesia yang cinta mati2an akan Tuhan dan terbakar dalam api Roh Kudus dan melayani bangsa mereka seperti yang tidak pernah terlihat sebelumnya. Pertanyaannya, waktu kita dengar kalimat ini, apakah kita hanya menghafalnya untuk kita sampaikan kepada orang lain dalam kotbah kita? Atau apakah kita sebagai pemimpin di generasi ini, memikirkan apa yang harus kita lakukan supaya anggota Sekolah Minggu, remaja, pemuda dan dewasa muda kita menjadi cinta mati-matian akan Tuhan? Apa yang harus kita bagikan kepada mereka supaya cinta mati-matian kepada Tuhan? Apa yang harus kita impartasikan kepada mereka agar “terbakar dalam api Roh Kudus”? Dan apa yang harus kita bagikan kepada mereka, supaya mereka mulai melayani generasi ini seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya?
Artinya Youthers, pelayanan mereka akan jauh melesat begitu dahsyat karena Roh Kudus sedang dicurahkan tetapi kita juga mempersiapkan mereka. Jangan sampai kita tidak memikirkan apa yang harus kita buat agar mereka jadi cinta mati-matian kepada Tuhan. Kita harus menjadi berapi-api dengan Roh Kudus, kita harus melayani seperti yang belum terjadi sebelumnya. Ingat Youthers, generasi ini akan dipakai luar biasa, tapi kalau kita tidak mempersiapkan mereka maka kita akan kehilangan generasi ini!
Bahan Diskusi:
Menurut anda, apa saja yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan generasi muda di gereja/komunitas kita?
Youth Peb 2020 #1 - HIDUP DALAM DIMENSI YANG BARU
HIDUP DALAM DIMENSI YANG BARU
Bahan Bacaan
2 Korintus 3: 18, Ulangan 28:13-14
Penjelasan Materi
Youthers, mengingat sedikit pembahasan di bahan kita pada Bulan Januari lalu, bahwa Tahun 2020 adalah Tahun dimensi yang baru, dan patut kita jadikan rhema dalam hidup kita bahwa ada dua ayat yang disampaikan Gembala Sidang sebagai tuntunan dari Tuhan di Tahun 2020 ini, yaitu:
1. Pertama, 2 Korintus 3: 18, “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar”. Kalimat “…mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung”, kata mencerminkan itu dimaksudkan, ketika kita bercermin melihat wajah kita sendiri, saat itu juga kita sedang memandang kemuliaan Tuhan, memandang Firman Tuhan supaya kita menjadi serupa dengan Dia.
Youthers, tidak ada acara lain, untuk kita bisa serupa dengan Kristus, kita harus hidup sesuai dengan Firman Tuhan, maka kita akan masuk dalam kemuliaan Tuhan yang semakin besar, pelayanan yang semakin besar, dahsyat dan tidak biasa-biasa melainkan luar biasa. Jika Youthers mungkin punya pergumulan dan masalah, ingatkah masalahmu harus selesai, ketika masalah kita selesai, maka kita dapat menolong orang lain menyelesaikan masalah-masalah mereka.
2. Kedua, Ulangan 28:13-14, “TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya”
Youthers, perhatikan kalimat, “ .. apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri “ Ini jelas berbicara bahwa kita harus kembali kepada Firman Tuhan. Tidak ada cara lain, jika kita mau masuk dimensi yang baru maka yang pertama harus kita lakukan adalah bercermin dalam kehidupan kita. Kedua, jangan menyimpang dari Firman Tuhan.
Bahan Diskusi : Kita wajib dan harus baca Alkitab setiap hari dan jangan berhenti berdoa, karena ketika kita berdoa artinya kita yakin bahwa Tuhan pasti mengubah keadaan kita. Berapa pasal kita membaca alkitab setiap hari?
Saturday, February 15, 2020
COOL UMAS # PEB 2020 - UMAS DAPAT MELAKUKANNYA
UMAS DAPAT MELAKUKANNYA
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa”
-Yohanes 14:12-
PENDAHULUAN
Umas ! perlu diingat bahwa kita sebagai orang percaya Tuhan memberi kemampuan untuk melakukan perbuatan yang besar dan ajaib. Umas dipakai dengan dahsyat, karena umas juga alat Tuhan dalam pentakosta ke 3 ini untuk menyelesaikan amanat agung karena ini perintah Tuhan (Matius 28:19-20) umas tetap semangat, sebab Tuhan tidak melihat usiamu fisikmu, tetapi Tuhan melihat hatimu yang percaya kepada Tuhan Yesus, sehingga umas dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Tuhan lakukan bahkan lebih besar dari pada itu.
ISI
Umas ! Yang penting adalah memiliki kerinduan agar dapat melakukan perkara-perkara seperti yang Tuhan Yesus lakukan.
1. Percaya (Markus 11:22)
Agar dapat mengalami mujizat Tuhan kita harus percaya kepada Tuhan. Sikap percaya yang seperti apa yang harus kita miliki ? percaya yang didasari oleh keyakinan pada Firman Tuhan bukan karena perasaan atau pikiran manusia Roma 9:6a, ingatlah Firman Tuhan tidak pernah gagal.
2. Iman (Markus 11:23)
Perkataan iman harus diucapkan. Perkataan iman ini akan memanifestasikan kuasaNya yang dahsyat. Umas jangan bimbang hatimu, tetapi harus percaya bahwa Firman Tuhan yang sungguh-sungguh diperkatakan dengan iman pasti terjadi Roma 5:1
3. Mengampuni (Markus 11:25-26)
Umas, dalam hidup ini mungkin dengan sengaja ataupun tanpa disengaja ada hal-hal yang membuat hati kita tersakiti, mungkin karena sikap suami atau siapapun, namun ingatlah tidak boleh menyimpan sakit hati karena hal itu akan berdampak bagi kesehatan jasmani maupun rohani kita. Sakit hati yang disimpan-simpan bisa menjadi penyakit yang menggerogoti tubuh kita, hal ini sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian. Umas, kalau ada yang belum kamu selesaikan segeralah bereskan dihadapan Tuhan, lepaskan pengampunan buka hati dan berkatilah orang yang bersalah kepada kita. Jadilah orang benar, karena doa orang benar sangat besar kuasaNya (Yakobus 5:16)
PENUTUP
Umas ! maukah kita mengalami dan melakukan mujizat bersama Tuhan Yesus ? Lakukan 3 hal diatas dan percayalah bagi Tuhan tidak ada yang mustahil (Matius 17:20)
Cool WBI # Peb 2020 - DIMENSI YANG BARU
DIMENSI YANG BARU
“Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kau lakukan dengan setia”
-Ulangan 28:13-14-
PENDAHULUAN
Memasuki Tahun yang baru tepat pada tanggal 1 Januari 2020 banyak kota di Indonesia yang mengalami kebanjiran dikarenakan curah hujan yang deras. Salah satu yang menjadi dampak kebanjiran adalah ibu kota Jakarta, banyak rumah yang terendam banjir, mobil yang terbawa hanyut, akses jalan yang tertutup sehingga para warga tidak dapat melakukan aktifitas, hal tersebut memberikan kerugian bagi setiap orang yang mengalaminya. Di tahun yang baru Tuhan memberikan visi kepada kita yaitu Dimensi yang baru, artinya Tuhan memberikan suatu peningkatan secara finansial dalam pekerjaan, takaran yang besar dalam hidup yang membuat kita terpesona dan menakjubkan. Semua itu dapat kita terima, ketika kehidupan kita mau dibaharui dengan cara Tuhan.
ISI
Bagaimana sikap hidup kita dalam memasuki Dimensi yang baru ini.
1. Pegang perintah Tuhan (Imamat 26:3-6)
Hiduplah dengan berpegang pada Firman Tuhan dan melakukannya, karena dengan demikian hidup kita tenang dan terjamin. Berkat dalam pekerjaanmu meningkat, pelipatgandaan terjadi dan tidak ada kekurangan, makanan dirumah berlimpah, keamanan dijaga tenteram.
2. Merenungkan Firman Tuhan (Yosua 1:8)
Membaca Firman Tuhan setiap hari, karena Firman itulah yang merubah kehidupan sehingga kita semakin berhasil dan beruntung. Firman Tuhan harus dengan rutin dibaca teratur. Wanita, tetapkan hatimu, jangan malas supaya hidupmu bersama keluarga diberkati. Firman itu kompas hidup Mazmur 119:105, firmanMU itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
3. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati (Ulangan 11:13-14)
Jika kita mengasihi Tuhan berarti ada hubungan yang sangat dekat dengan Tuhan, kita tahu apa yang Tuhan mau, kita selalu berkomunikasi dengan Tuhan dalam doa. Utarakan apa yang sedang kamu alami, apa yang menjadi kebutuhanmu kepada Tuhan dalam doa, percayalah pasti segala keperluanmu dijawab oleh Tuhan. Ulangan 14, Tuhan akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan akhir sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu, minyakmu, artinya kehidupanmu terjamin.
PENUTUP
Wanita, dimensi yang baru pasti terjadi dalam kehidupanmu ketika Engkau melakukan ketiga hal ini : pegang perintah Tuhan, merenungkan Firman Tuhan dan mengasihi Tuhan dengan sungguh. Wanita, melalui ini semua pasti kita memiliki gairah dan pasti punya kerinduan untuk menyampaikan kabar baik kepada orang sehingga mereka bertobat terima Tuhan Yesus.
Umum Februari 2020 #2 - MEMPERKATAKAN FIRMAN TUHAN
MEMPERKATAKAN FIRMAN TUHAN
Kita sekarang ini berada di tahun 2020 dengan tema yang TUHAN berikan adalah Tahun Dimensi Yang Baru. Menurut kalender Ibrani, kita juga sedang berada di tahun 5780, atau singkatnya disebut tahun Pey (80) yang digambarkan dengan sebuah mulut. Pesan TUHAN yang kuat yang disampaikan oelh Gembala Sidang/Gembala Pembina, memasuki tahun 2020 kita harus mengajar jemaat untuk banyak memperkatakan Firman Tuhan karena percaya.
“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8)
Jika kita mendalami ayat tersebut diatas, memperkatakan Firman Tuhan membawa dampak yang sangat luar biasa bagi kita, yakni:
1. Memperkatakan Firman memicu kita untuk merenungkannya.
Memperkatakan Firman Tuhan dengan suara yang keluar dari mulut kita memicu kita untuk merenungkannya, demikian juga seharusnya, sambil merenungkan Firman Tuhan kita memperkatakannya melalui suara yang keluar dari mulut kita. Jika kita analogikan dengan istilah biologi, inilah yang disebut dengan ‘mencerna’ Firman. Memperkatakan, merenungkan, menangkap rhema, memikirkan aplikasinya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Memperkatakan Firman memiliki dua makna, yakni memperkatakan, melafalkan ayat-ayat Alkitab dengan bersuara untuk kita secara pribadi, maupun membacakannya untuk didengar secara bersama (misalnya dalam kelompok COOL).
Jangan lupa, sambil memperkatakan, merenungkan, juga berdoa agar Roh Kudus memberikan hikmat dan pengertian akan Firman-Nya, sehingga Firman itu berbicara secara pribadi (menjadi rhema) untuk kita lakukan.
2. Memperkatakan Firman memicu kita bertindak hati-hati
Firman Tuhan yang kita perkatakan, kita renungkan dan menjadi rhema bagi kita tentunya menjadi panduan bagi kita untuk melangkah dalam kehidupan, dalam pengambilan keputusan, dalam menentukan pilihan hidup, bahkan menjadi mercu suar yang memandu langkah kita disaat pikiran kita ‘gelap’ dan ‘buntu’, sebagaimana tertulis dalam Mazmur 119:105, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” Dengan demikian kita dapat bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis dalam Firman.
Misal, seorang pebisnis yang diajak bergabung dalam sebuah usaha baru, disatu sisi ini merupakan sebuah kesempatan yang baik mengingat bisnis sedang sepi dimana jika kesempatan ini tidak diambil kemungkinan besar dia terpaksa harus menutup usahanya. Tapi disisi lain, dia mengetahui kalau rekan bisnisnya suka kompromi, melakukan kecurangan dan tidak menjalankan bisnis secara bersih. Ini merupakan sebuah contoh situasi yang sering terjadi dalam kehidupan kita dimana kita perlu bertindak hati-hati, bertindak karena Firman dan bukan didorong oleh keinginan atau nafsu semata.
3. Memperkatakan Firman menghasilkan perjalanan yang berhasil dan beruntung.
Sekalipun orang yang belum percaya menyangsikan apa mungkin hanya dengan memperkatakan Firman perjalanan hidup kita berhasil dan beruntung? Percaya atau tidak, ini adalah janji TUHAN. “Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.” (Mazmur 12:7).
Untuk sampai pada tahapan ini tentu sesuai urutan no.1 dan no.2 diatas. Tidak bisa langsung melompati prosesnya, yakni: Memperkatakan Firman, Bertindak hati-hati sesuai dengan Firman baru bisa mengalami janji TUHAN ini.
“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.” (Yakobus 1:22-25).
Friday, February 14, 2020
Umum Pebruari 2020 #1 - MENGANDALKAN TUHAN
MENGANDALKAN TUHAN
Salah satu ayat yang menjadi tuntunan untuk kita perkatakan di tahun 2020 adalah Yeremia 17:7-8
“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”.
Tentunya bukan tanpa tujuan kita diarahkan untuk memperkatakan ayat Firman Tuhan ini, dan juga bukan dengan maksud dihafalkan dan dirapalkan seperti mantra, melainkan agar kita senantiasa diingatkan oleh Firman Tuhan untuk hidup mengandalkan TUHAN dan menaruh harapan hanya kepada TUHAN.
Tahun 2020 kita masuki dengan berbagai peristiwa mengejutkan, bencana banjir di Ibukota dan wilayah penunjang, virus corona yang mematikan yang melanda China dan menyebar ke negara-negara di dunia, dan hal-hal lain dalam sector ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Karenanya kita harus hidup sungguh-sungguh mengandalkan TUHAN dan menaruh harapan hanya kepada TUHAN. Dengan demikian kita akan:
1. Menjadi orang yang diberkati.
Janji TUHAN yang luar biasa. jika kita ingin menjadi orang yang diberkati oleh TUHAN sebenarnya kuncinya sangat sederhana, yakni mengandalkan TUHAN dan menaruh harapannya hanya kepada TUHAN. TUHAN kita tidak pernah mengecewakan, janji-Nya YA dan AMIN. Tentunya diperlukan iman yang seperti anak kecil kepada Bapaknya (tulus, polos, percaya penuh dan tanpa keraguan), yang juga memiliki karakteristik yang sama dengan iman yang dewasa. Kita akan menjadi orang yang diberkati secara penuh dan utuh, yakni berkat secara rohani, jiwani, jasmani dan materi.
2. Memiliki pondasi iman dan kehidupan yang kuat.
Orang yang mengandalkan TUHAN dan menaruh harapannya hanya kepada TUHAN bukan hanya diberkati, tetapi juga memiliki pondasi iman yang kuat. Alkitab katakan: Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air”. Pondasi imannya, pondasi kehidupannya terkoneksi dengan sumber kehidupan, yang menyokong kebutuhan dasarnya untuk hidup. Sehingga orang yang mengandalkan TUHAN dan menaruh harapannya hanya kepada TUHAN tidak mungkin tergoyahkan dengan berbagai tawaran dan daya tarik dunia yang berupaya untuk menggoda dan menjadikannya jauh dari iman kepada Kristus.
3. Dijauhkan dari kekuatiran.
Karena terkoneksi langsung dengan Sumber Kehidupan, seperti halnya pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, maka tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering. Orang-orang percaya yang mengandalkan TUHAN dan menaruh harapannya hanya kepada TUHAN tidak akan pernah mengalami kekuatiran akan penghidupannya, sebab kondisi apapun yang terjadi, se-extreem apa pun iklim yang menerpa kehidupannya, mereka tidak akan kuatir! Sebab ada jaminan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
“Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.” (Matius 6:31-32)
“Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:12-13)
“Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:19)
4. Menjadi orang yang produktif.
Orang yang mengandalkan TUHAN dan menaruh harapannya hanya kepada TUHAN akan menjadi orang yang produktif! Baik dalam pekerjaan, pelayanan dan memenangkan jiwa. Sebab mereka tidak berhenti menghasilkan buah. Artinya keadaan sesulit apapun tidak akan pernah menghentikan langkah mereka untuk berkarya, untuk melayani dan untuk memenangkan jiwa. Karena mereka tahu, mereka terkoneksi langsung dengan Sang Sumber Kehidupan yakni Tuhan Yesus.
Marilah kita perkatakan Firman Tuhan ini (Yeremia 17:7-8) dan jadilah orang yang mengandalkan TUHAN dan menaruh harapannya hanya kepada TUHAN! (DL)
Thursday, February 6, 2020
KEHANCURAN ROHANI UMAT DAN GEREJA
Beberapa kesalahan yang telah mendatangkan kehancuran rohani kepada suatu gereja ialah :
1. Kegagalan para pemimpinnya untuk memahami dan mengingatkan umat, bahwa mereka mulai mengikuti cara-cara yang tidak Alkitabiah dari gereja-gereja yang pada mulanya takut akan Allah.
2. Kegagalan Gereja menjadikan Yesus satu-satunya sumber hidup.
3. Kegagalan untuk memelihara kemurnian gereja dalam kebenaran, doktrin, dan perkara moral.
4. Kegagalan untuk memelihara keintiman kepada Kristus dan Doa syafaat sebagai hal yang utama dalam kehidupan Gereja.
5. Membiarkan dosa di antara pemimpin gereja, guru dan Jemaat. yg pada masa lalu di tindak dengan tegas.
6. Perhatian hanya pada keberhasilan lahiriah, jumlah, dan kemakmuran menggantikan dengan Kerohanian yang harusnya murni, kebenaran, hikmat rohani, kasih, Kuasa Roh Kudus yang dinyatakan di antara umat Allah.
Tuesday, February 4, 2020
AJARKANLAH ANAKMU FIRMAN TUHAN
Subscribe to:
Posts (Atom)