KEADAAN MANUSIA PADA AKHIR ZAMAN
“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa
yang sukar.”
- 2 Timotius 3:1 -
PENDAHULUAN
Keadaan manusia hari-hari ini semakin memburuk. Kalau kita
membaca surat kabar, atau menonton Televisi kita dapat melihat bahwa manusia
sudah tidak segan-segan lagi untuk membunuh sesamanya, dan melakukan berbagai
kejahatan. Firman Tuhan dalam 2 Petrus 3:3 berkata “Yang terutama harus kamu
ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek
dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.”
Saat manusia hidup menuruti hawa nafsunya, maka ia akan mudah untuk
menyombongkan diri, menjadi pemfitnah, memberontak terhadap orangtua. Kehidupan
moral manusia menurun, tidak sedikit yang hidupnya dikuasai oleh kesenangan
dunia yang akan membawa mereka kepada kebinasaan. Ayah kandung yang memperkosa
anak kandung sendiri, kasih sudah semakin dingin. Inilah keadaan dunia yang
sangat memprihatinkan di akhir zaman ini.
ISI
Yang terjadi pada akhir zaman, yaitu :
1. Terdengar Deru Perang (Matius 24:6-8)
Deru perang memang sudah terjadi sejak lama, dan tidak sedikit
orang mati tanpa harapan. Kematian karena perang bukan barang baru lagi, namun
kematian karena pembunuhan nama baik, pembunuhan karakter dengan menggunakan
kata-kata ancaman, kata-kata tekanan, kata-kata bohong, fitnah, atau bahasa
sekarang hoax sudah mulai marak. Banyak orang mati bunuh diri, karena tertekan
oleh perang kata-kata. Dan ini terjadi disekitar kita. Mulai dari anak-anak
sampai orang dewasa tidak sedikit yang menghabisi dirinya sendiri Karena
keadaan yang menekan mereka. Wanita, keadaan manusia pada akhir zaman semakin
tidak menentu, oleh sebab itu di era perang ini, kita harus terus memakai
selengkap senjata Allah (Baca Efesus 6:10-19).
2. Kedurhakaan Semakin Bertambah dan Kasih Semakin Dingin (Matius 24:12)
Hari-hari ini banyak terekspos mengenai anak-anak sekolah yang
tidak lagi memiliki rasa hormat kepada guru-guru di sekolahnya. Anak-anak ini
tidak hanya menggunakan kekerasan secara verbal, namun kekerasan secara non
verbal pun mereka lakukan. Begitu pun dengan orangtua atau orang yang lebih
tua. Anak-anak menjadi pemberontak dan garang. Bukan hanya itu, banyak orang
mulai meninggalkan Tuhan, mereka menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan.
Sehingga hasilnya pun akan dirasakan yaitu kasih sudah menjadi dingin, rasa
empati, simpati, rasa mengasihi mulai pudar. Kehidupan keluarga menjadi hambar,
hubungan pernikahan menjadi kendor, suami, istri dan anak-anak hubungannya
semakin menjauh. Wanita yang dikasihi Tuhan, mari banyaklah berdoa dan
berpuasa. Waspadalah. Perbanyak perhatian kita kepada keluarga, suami dan
anak-anak kita, bahkan orangtua atau saudara-saudara kita. Perbesar kapasitas
kasihmu, minta kasih Kristus semakin melingkupi kita, agar kita tetap memiliki
kasih Kristus yang membawa kehangatan bagi orang-orang di sekitar kita,
sehingga mereka bisa merasakan kasih Tuhan nyata melalui kita. Dan mereka pun
dipulihkan. Biarlah Yosua 24 : 15 b “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan
beribadah kepada TUHAN!" Firman ini terjadi bagi setiap kita.
3. Manusia Mencintai Diri Sendiri (2 Timotius 3:2-4)
Fokus manusia saat ini lebih banyak kepada pemenuhan kebutuhan
dirinya sendiri. Sehingga dengan alasan kebutuhan manusia mulai focus terhadap
dirinya saja dengan menghalalkan segala cara. Cinta akan uang, cinta akan tahta
yaitu jabatan, kekuasaaan, serta mengejar berbagai kenikmatan hidup entah itu
sex, bisa berselingkuh, hidup dalam percabulan, kenajisan, gaya hidup mewah,
menjadi koruptor dan banyak hal lainnya. Hubungan suami istri menjadi hancur
karena berfokus pada diri sendiri, tidak mau saling menolong, saling membalut
luka, tidak mau mengampuni sehingga perceraian terjadi dimana-mana. Anak-anak
tidak terkontrol, jatuh dalam free sex, narkoba, dan hal-hal yang menjerumuskan
mereka kedalam kebinasaan. Wanita, inilah tugas kita sebagai tiang doa, menjadi
pendoa syafaat. Kita diajarkan untuk terus mengandalkan Tuhan, dan peduli
terhadap orang-orang disekitar kita. Sebarkan Kasih yang peduli kepada orang
lain.
4. Nabi-nabi Palsu Yang Menyesatkan Banyak Orang (Matius
24:11)
Akhir zaman ini kita harus ekstra hati-hati untuk menerima
ajaran-ajaran. Jangan sampai kita tertipu dengan ajaran yang menyimpang dari
Firman Tuhan. Mari banyak melekat dengan Tuhan dan firmanNya, sehingga kita
tidak disesatkan, dan kita memiliki kepekaan untuk membedakan mana kehendak
Tuhan, mana yang palsu atau mana yang tidak.
PENUTUP
Wanita, keadaan dunia di akhir zaman memang semakin tidak
baik, oleh sebab itu kita harus memiliki double Knowledge, memiliki kepekaan
secara rohani, sehingga pandai dan cakap menilai, bahkan melihat situasi.
Miliki juga kecerdasan sehingga kita dapat membawa orang-orang disekitar kita
untuk lebih mengenal dan mengalami Tuhan. Biarlah kasih Kristus terus mengusai
kehidupan kita, sehingga kita tidak larut dalam dunia di akhir zaman ini.
“Hai perempuan-perempuan yang hidup aman, bangunlah,
dengarkanlah suaraku, hai anak-anak perempuan yang hidup tenteram,
perhatikanlah perkataanku!”
(Yesaya 32:9)