Monday, October 21, 2019

Youth Oktober 2019 #1 - YESUS MENGAJARKAN KITA UNTUK MENGENDALIKAN DIRI


YESUS MENGAJARKAN KITA UNTUK MENGENDALIKAN DIRI
(SELF CONTROL VS SELF INDULGENCE  PART 1)        
             
Bahan Bacaan
Galatia 5:22-23, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum y yang menentang hal-hal itu.”

Penjelasan Materi:
Youthers, dalam Galatia 5:23, “pengendalian diri” berasal dari kata egkateria yang dalam bahasa Yunani berarti memiliki kuasa, kekuatan, menguasai dan mengendalikan diri. Oleh karena itu kata pengendalian diri berarti dapat menguasai keinginan dan kemauan diri sendiri yang diaplikasikan dalam tindakan ketaatan, penyerahan diri dan hidup yang tidak kompromi terhadap dosa. Dari pengertian tersebut, kita dapat belajar dari kisah Pencobaan Yesus di Padang Gurun dalam Injil Matius 4:1-11, yang menceritakan bagaimana Yesus menunjukkan bahwa Ia dapat mengendalikan dirinya walaupun sedang berpuasa selama 40 hari.

Perlu kita ketahui Youthers, bahwa kata Padang Gurun dalam Perjanjian Lama disebut Yeshimmon yang berarti tempat pembinasaan. Nama ini sesuai dengan kondisi padang gurun yang tandus, kering dan serba sulit. Orang yang berada di sana tanpa persiapan akan mengalami kesulitan bahkan kebinasaan. Jadi pastinya Youthers dapat membayangkan tempat sulit semacam inilah Yesus dicobai oleh iblis, dengan segala tipu muslihatnya, ia terus menggoda dan berusaha menjatuhkan Yesus agar melakukan dosa dan kesalahan. Kabar baiknya adalah, sekalipun godaan iblis begitu besar dan menggiurkan di mata manusia, tetapi Yesus mampu bertahan pada prinsip kebenaran Firman Tuhan. Yesus mampu mengendalikan diriNya, kemauanNya seturut dengan kehendak BapaNya.

Mengubah Batu Menjadi Roti
Di padang gurun Yesus dicobai untuk memakai kuasa-Nya bagi kepentingan diri sendiri. Ini yang justru ditolak oleh Yesus dengan mengatakan, "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah”  Yesus mampu mengendalikan rasa laparNya dan tidak berbuat dosa karena Ia kuat pada Firman Tuhan

Yesus disuruh Terjun dari Bubungan Atap
Kalau Yesus mau menjatuhkan diri, Dia akan dipuji dan dikagumi karena memiliki kuasa mungkin juga akan menjadi terkenal karena tidak mungkin akan mati. Tapi Yesus menolak godaan iblis itu, Ia bukan pribadi yang gila akan kehormatan dan popularitas. Lagi-lagi Yesus mampu mengendalikan diriNya dari tawaran iblis itu.

Yesus diminta Uuntuk Sujud menyembah iblis
Ini godaan untuk menjual harga diri demi kekuasaan, asalkan Yesus mau menyembah iblis itu, namun dengan tegas Yesus menjawab, “Enyahlah, Iblis. Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!

Youthers, kita sudah sama-sama memahami dengan sangat jelas bagaimana sikap Yesus terhadap pencobaan dalam hidup-Nya. Ia memutuskan untuk tidak kompromi terhadap kejahatan dan dosa. Inilah pengendalian diri Yesus yang patut kita teladani.

Bahan Diskusi : Seperti Yesus, kita pun mengalami banyak godaan dalam kehidupan kita. Apakah kita berani bersikap seperti Yesus: tegas, tidak tawar-menawar atau pun berkompromi? Ataukah kita masih punya jalan lain?

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH