MENGHIDUPI DNA RESTORASI PONDOK DAUD
Sejak awal, TUHAN memanggil Gembala Jemaat Induk/Gembala
Pembina kita dengan panggilan yang spesifik, yakni Restorasi Pondok Daud,
inilah yang kemudian menjadi DNA (ciri khusus) dari gereja kita, keluarga besar
GBI Jl. Jend. Gatot Soebroto.
Sama seperti halnya DNA secara jasmani menurun kepada
keturunan secara jasmani/lahiriah, demikian juga dengan 'DNA rohani' menurun
kepada 'keturunan secara rohani' atau anak-cucu rohani.
Gembala Jemaat Induk/Gembala Pembina telah menjadi teladan
bagi kita semua bagaimana menghidupi DNA Restorasi Pondok Daud, dengan cara
hidup intim dengan Tuhan Yesus, dalam hubungan yang tak putus selama 24 jam
sehari dalam doa, pujian, penyembahan serta Firman Tuhan.
Dalam Alkitab banyak terdapat orang-orang yang menghidupi
Restorasi Pondok Daud (memiliki kehidupan yang intim/akrab dengan TUHAN), salah
satunya adalah Maria. Bagaimana ciri orang yang menghidupi DNA Restorasi Pondok
Daud?
1. Tahu memilih yang terbaik.
Tetapi Tuhan menjawabnya:
"Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik,
yang tidak akan diambil dari padanya." (Lukas 10:41-42).
Hidup selalu menawarkan
pilihan-pilihan kepada kita. Dibutuhkan kebijaksanaan untuk memilih mana yang
terbaik dari beberapa pilihan yang baik, agar kita tidak terjebak dalam pilihan
yang salah.
Maria dan Marta memiliki pilihan saat Tuhan Yesus datang
berkunjung ke rumah mereka, apakah menjamu Yesus dengan berbagai hidangan
sebagaimana layaknya memperlakukan tamu yang datang, atau memanfaatkan
kesempatan yang besar dan singkat itu untuk duduk dekat kaki Tuhan Yesus dan
mendengarkan pengajaran-Nya.
Marta memilih melakukan yang baik dengan berupaya menyajikan
hidangan untuk menjamu Tuhan Yesus. Tapi Maria memilih yang terbaik, sebab
kesempatan dikunjungi oleh Yesus dan mendengarkan pengajaran-Nya secara
langsung, intens dan private (hanya beberapa orang saja) adalah sebuah
kesempatan langka yang belum tentu terulang lagi.
Kadang pilihan yang sama juga kita alami, antara sibuk dalam
pekerjaan dan tugas-tugas pelayanan atau duduk dan menikmati hadirat dan
lawatan Tuhan, antara larut dalam kesibukan bisnis/pekerjaan atau
menginvestasikan waktu yang berharga bersama keluarga. Semuanya adalah pilihan.
orang yang menghidupi DNA, yang intim dengan TUHAN pasti tahu memilih mana yang
terbaik dalam hidupnya.
2. Bertindak tepat disaat yang tepat.
Dan sambil berpaling kepada
perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku
masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku,
tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya
mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia
meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. (Lukas 7:44-46)
Sebab dengan mencurahkan minyak
itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku. (Matius 26:12)
Dalam beberapa kesempatan, Tuhan Yesus menyampaikan kepada
murid-murid-Nya tentang kematian-Nya. Namun entah mengapa dan apa yang
menyelubungi pikiran mereka sehingga mereka tidak terlalu 'aware' atau 'ngeh'
dengan hal itu. Mereka melakukan aktivitas bersama dengan Tuhan Yesus seperti
biasa. Sampai satu peristiwa, ketika Yesus dijamu makan oleh seorang Farisi dan
Maria datang membasuh kaki Yesus dengan airmata, menyekanya dengan rambutnya
serta mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu murni yang mahal harganya.
Bagi Yudas, itu adalah sebuah pemborosan yang tidak perlu. Tapi bagi Yesus itu
adalah hal yang paling tepat dan dilakukan disaat yang tepat, mempersiapkan
hari penguburan Yesus.
Orang yang melakukan DNA, yang intim seperti Maria, mengambil
langkah, tindakan-tindakan yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang lain.
melakukan yang tepat disaat yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan
dalam banyak aspek kehidupan kita, dan itu hanya bisa kita lakukan jika kita
memiliki kehidupan yang intim dengan TUHAN. Amin (DL)