MENGHIDUPI DNA RESTORASI PONDOK DAUD #2
Restorasi Pondok Daud : Prajurit-prajurit TUHAN yang gagah
perkasa, yang mempunyai gaya hidup doa, pujian, penyembahan bersama-sama dalam
unity siang dan malam, yang melakukan kehendak Bapa pada zaman now!
Kita memperkatakan DNA ini dalam banyak kesempatan, tidak
sedikit yang bertanya tanya bahkan mempertanyakan, bagaimana langkah konkrit
melakukan DNA ini. Gembala Jemaat Induk/Gembala Pembina dengan tegas dan
praktis menyampaikan bahwa kita menghidupi DNA dengan hidup intim (membangun
keintiman) dengan TUHAN dengan komunikasi dua arah yang intens, dimana
didalamnya ada doa, pujian, penyembahan.
Daud adalah seorang yang membangun keintiman dengan TUHAN
dalam kesehariannya, bahkan sejak dia masih remaja dan menggembalakan kambing
domba yang dua-tiga ekor di padang penggembalaan. Bagaimana karakteristik orang
yang menghidupi DNA Restorasi Pondok Daud seperti Raja Daud?
1. Memiliki kerinduan senantiasa dekat dengan TUHAN.
Kerinduan Daud kepada TUHAN
nampak termanifestasi dalam beberapa hal yang Daud lakukan antara lain:
a.
Menciptakan mazmur, syair dan nyanyian kerinduan kepada TUHAN (Mazmur 63). Bahkan
Daud merupakan pemazmur yang disukai serta banyak menuliskan Mazmur
pengagungan, pujian kepada TUHAN.
b. Membawa Tabut TUHAN kembali ke
kotanya (2 Samuel 6).
Tabut adalah lambang kehadiran
TUHAN, sebagaimana sejak zaman Musa, TUHAN datang berjumpa dengan umat Israel
diatas kerub yang ada di tutup pendamaian.
Daud rindu senantiasa berada dekat dengan TUHAN dalam
hadirat-Nya. Itu sebabnya Daud membawa kembali Tabut ke kotanya.
Orang yang menghidupi DNA, membangun keintiman dengan TUHAN
senantiasa memiliki kerinduan dekat dengan TUHAN, berdoa, memuji dan menyembah
TUHAN.
2. Mengimpartasikan kerinduan akan TUHAN kepada orang lain.
Setelah Tabut dibawa kembali dari
rumah Obed-Edom, Daud tidak menempatkannya dalam kemah pertemuan yang di Silo,
melainkan membangunkan sebuah pondok dan meletakkan Tabut itu disana (2 Sam
6:17), serta menugaskan para imam penjaga pintu serta imam pemuji penyembah
dari suku Lewi dan Yehuda.
Ini adalah hal yang sangat revolusioner dan tidak lazim, namun
berdampak pada restorasi penyembahan kepada TUHAN. Dalam kemah pertemuan (Kemah
Suci) hanya imam besar yang dapat mengakses kepada tabut, 1 kali setahun, tapi
di kemah yang dibentangkan Daud, semua orang bisa mengakses (melihat dan berada
dekat Tabut).
3. Melakukan kehendak TUHAN pada zamannya.
Setelah Saul disingkirkan, Allah
mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku
telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang
melakukan segala kehendak-Ku. (Kis 13:22)
Kalau kita menghidupi DNA Restorasi Pondok Daud, membangun
keintiman dengan TUHAN, kita akan peka dengan apa yang menjadi kehendak TUHAN
dan melakukannya pada zaman ini.
Apa kehendak TUHAN pada zaman now? Pentakosta ketiga,
penyelesaian amanat agung! Mari bangun keintiman dengan TUHAN dan tuntaskan
amanat agung. (DL)