Monday, October 21, 2019

Umum Oktober 2019 #2 - Menghidupi DNA Restorasi Pondok Daud 2



MENGHIDUPI DNA RESTORASI PONDOK DAUD #2

Restorasi Pondok Daud : Prajurit-prajurit TUHAN yang gagah perkasa, yang mempunyai gaya hidup doa, pujian, penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam, yang melakukan kehendak Bapa pada zaman now!

Kita memperkatakan DNA ini dalam banyak kesempatan, tidak sedikit yang bertanya tanya bahkan mempertanyakan, bagaimana langkah konkrit melakukan DNA ini. Gembala Jemaat Induk/Gembala Pembina dengan tegas dan praktis menyampaikan bahwa kita menghidupi DNA dengan hidup intim (membangun keintiman) dengan TUHAN dengan komunikasi dua arah yang intens, dimana didalamnya ada doa, pujian, penyembahan.

Daud adalah seorang yang membangun keintiman dengan TUHAN dalam kesehariannya, bahkan sejak dia masih remaja dan menggembalakan kambing domba yang dua-tiga ekor di padang penggembalaan. Bagaimana karakteristik orang yang menghidupi DNA Restorasi Pondok Daud seperti Raja Daud?

1. Memiliki kerinduan senantiasa dekat dengan TUHAN.
Kerinduan Daud kepada TUHAN nampak termanifestasi dalam beberapa hal yang Daud lakukan antara lain:
a. Menciptakan mazmur, syair dan nyanyian kerinduan kepada TUHAN (Mazmur 63). Bahkan Daud merupakan pemazmur yang disukai serta banyak menuliskan Mazmur pengagungan, pujian kepada TUHAN.
b. Membawa Tabut TUHAN kembali ke kotanya (2 Samuel 6).
Tabut adalah lambang kehadiran TUHAN, sebagaimana sejak zaman Musa, TUHAN datang berjumpa dengan umat Israel diatas kerub yang ada di tutup pendamaian.

Daud rindu senantiasa berada dekat dengan TUHAN dalam hadirat-Nya. Itu sebabnya Daud membawa kembali Tabut ke kotanya.
Orang yang menghidupi DNA, membangun keintiman dengan TUHAN senantiasa memiliki kerinduan dekat dengan TUHAN, berdoa, memuji dan menyembah TUHAN.

2. Mengimpartasikan kerinduan akan TUHAN kepada orang lain.
Setelah Tabut dibawa kembali dari rumah Obed-Edom, Daud tidak menempatkannya dalam kemah pertemuan yang di Silo, melainkan membangunkan sebuah pondok dan meletakkan Tabut itu disana (2 Sam 6:17), serta menugaskan para imam penjaga pintu serta imam pemuji penyembah dari suku Lewi dan Yehuda.

Ini adalah hal yang sangat revolusioner dan tidak lazim, namun berdampak pada restorasi penyembahan kepada TUHAN. Dalam kemah pertemuan (Kemah Suci) hanya imam besar yang dapat mengakses kepada tabut, 1 kali setahun, tapi di kemah yang dibentangkan Daud, semua orang bisa mengakses (melihat dan berada dekat Tabut).

3. Melakukan kehendak TUHAN pada zamannya.
Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. (Kis 13:22)

Kalau kita menghidupi DNA Restorasi Pondok Daud, membangun keintiman dengan TUHAN, kita akan peka dengan apa yang menjadi kehendak TUHAN dan melakukannya pada zaman ini.

Apa kehendak TUHAN pada zaman now? Pentakosta ketiga, penyelesaian amanat agung! Mari bangun keintiman dengan TUHAN dan tuntaskan amanat agung. (DL)

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH