MENJADI PRIBADI YANG TAHU BERTERIMA KASIH KEPADA SESAMA
(GRATITUDE VS UNTHANKFULNESS PART 4)
Bahan Bacaan
Kejadian 40:23, “Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya”
Penjelasan Materi
Youthers, dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita pernah bertemu dengan orang-orang yang seolah tidak tahu berterima kasih kepada kita/kepada orang lain yang baru saja menolongnya? Atau bahkan diri kita sendirilah yang pernah menjadi “orang yang tidak tahu diri dan tidak tahu membalas budi”? Ada banyak faktor yang membuat orang menjadi pribadi yang tidak tahu berterima kasih, misalnya karena kurangnya didikan orangtua, karena tabiat lama orang tersebut yang tidak suka berterima kasih ketika sudah dibantu orang lain, karena tidak memberi diri dipimpin Roh Kudus juga karena pergaulan buruk yang membuatnya menjadi terpengaruh dan masih banyak faktor lainnya.
Kita sudah pelajari bersama dalam Minggu 1, bagaimana Yesus memberi teladan hidupNya dalam hal berterima kasih, berucap syukur kepada Bapa dan sesamaNya. Maka sudah seharusnya kita dapat mencontoh sikap hidup Yesus seperti itu dengan tahu menempatkan diri kita di hadapan Tuhan dan sesama, tahu berterima kasih kepada orang lain yang sudah membantu kita terlebih mengucap syukur kepada Tuhan atas setiap pertolongan yang diberikanNya atas kita.
Youthers, kita harus melatih diri kita untuk selalu mengingat pertolongan, pemberian dan bantuan dari siapapun baik dalam bentuk materi, tenaga maupun dukungan moral spiritual, apalagi jika mereka melakukannya dengan tulus. Berusahalah untuk membalas dengan pantas Youthers, jangan sekali-kali kita melupakan kebaikan orang kepada kita. Membalas tidak selalu harus dalam bentuk materi, jika memang kita tidak memiliki materi yang cukup, akan tetapi kita bisa membalas dengan sikap yang baik, kepedulian kita ketika menolongnya dikala ia membutuhkan bantuan, juga dengan mendoakannya tiap hari atau dengan perkataan membangun yang membangkitkan semangat, motivasi dan kerohaniannya.
Seperti yang firman Tuhan katakan dalam Filipi 1:3 “Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu.” Latar belakang Rasul Paulus mengatakan hal ini, adalah ketika ia sedang mengalami kesukaran di Filipi, ia ditahan secara ilegal, dicambuk, dihina dan dipenjara sebelum akhirnya ia dipaksa untuk meninggalkan kota. Namun, Rasul Paulus tetap mengatakan, “Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu.”. Youthers, dari hal ini kita dapat memetik pelajaran untuk berorientasi pada hal-hal baik yang dilakukan orang lain kepada kita. Mari kita memusatkan perhatian pada hal-hal yang membuat kita mengucap syukur pada kebaikan hati orang lain dan tahu berterima kasih kepadanya.
Bahan Diskusi : Sudahkah kita mengingat kebaikan orang lain dan tahu berterima kasih kepadanya?