Monday, April 22, 2019
PERINGATAN HARI KARTINI 22 APRIL 2019, PAUD WARAKAS
Thursday, April 11, 2019
Umum 2019 #2 - Pemberitaan Injil Di Era Pentakosta Ketiga
PEMBERITAAN INJIL DI ERA PENTAKOSTA KETIGA
Sejak dideklarasikan pada 17-20 Juli 2018 yang lalu pada saat
Empowered 21 Asia - Global di SICC, kita memasuki suatu era baru yang disebut
sebagai Era Pentakosta Ketiga.
Sebagaimana dijabarkan oleh Gembala Jemaat Induk/Gembala
Pembina kita Bpk. Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo, Pentakosta Ketiga adalah :
a.
Pencurahan Roh Kudus yang luar biasa pada jaman now yang akan membuat
terjadinya penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir sebelum kedatangan Tuhan Yesus untuk kali
yang kedua.
b. Masa
penyelesaian Amanat Agung Tuhan Yesus.
c.
Dimulai dengan gerakan anak-anak muda di Indonesia, menyebar ke seluruh dunia
dan akhirnya kembali ke Yerusalem.
Terkait dengan masa penyelesaian Amanat Agung Tuhan Yesus,
Amanat Agung dengan jelas dinyatakan dalam :
Matius 28:18-20
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah
semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman."
Markus 16:15-18
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh
dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan
dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan
dihukum.Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa
yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum
racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya
atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Jika kita mempelajari dua bagian ayat tersebut diatas, ada 2
aspek penting sehubungan dengan Amanat Agung:
1. Amanat
Agung adalah Pengutusan Murid-Murid Yesus untuk Memberitakan Injil.
"...pergilah, jadikanlah
semua bangsa murid-Ku" (Matius 28:19)
"...Pergilah ke seluruh
dunia, beritakanlah injil..." (Markus 16:15)
Kata "pergilah" yang
tercantum dalam kedua ayat tersebut diatas adalah kata kerja aktif. Kita
sebagai murid-murid Tuhan Yesus harus melakukan ini, artinya secara aktif,
siapapun kita (bukan hanya penginjil yang berkarunia menginjil saja) yang
disebut sebagai orang percaya, murid-murid Kristus harus memberitakan injil,
minimal kepada orang-orang yang ada disekitar tempat tinggal, tempat usaha,
sekolah/kampus/kantor kita.
Mereka yang hatinya
'berkobar-kobar', menyala dengan Api Pentakosta Ketiga tentu tidak tahan untuk
tidak memberitakan injil sekalipun mengalami aniaya, tekanan, intimidasi dan
penderitaan seperti yang dialami oleh Yeremia.
"Engkau telah membujuk aku,
ya TUHAN, dan aku telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku
dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari,
semuanya mereka mengolok-olokkan aku. Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa
aku berteriak, terpaksa berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN
telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari. Tetapi apabila aku
berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman
lagi demi nama-Nya", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang
menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk
menahannya, tetapi aku tidak sanggup." (Yeremia 20:7-9)
2. Amanat Agung adalah Pemberitaan Injil dengan Kuasa Allah.
"Kepada-Ku telah diberikan
segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah..." (Matius 28:18-19)
"Tanda-tanda ini akan
menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi
nama-Ku,..."
Dalam Matius 28, Tuhan Yesus
mengutus murid-murid pergi dengan memberikan satu jaminan kepada murid bahwa
segala kuasa di sorga dan di bumi telah diberikan kepada-Nya, dan DIA menyertai
kita yang pergi melaksanakan Amanat Agung-Nya.
Dalam Markus 16, kuasa itu
dinyatakan dengan tanda-tanda yang menyertai murid-murid yang pergi
memberitakan injil, yakni : mengusir setan-setan demi nama-Ku, berbicara dalam
bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, memegang ular, dan sekalipun minum racun
maut tidak akan mendapat celaka; meletakkan tangannya atas orang sakit, dan
orang itu akan sembuh."
Janji ini bukanlah sekedar janji,
tapi Tuhan Yesus menyatakan kuasa-Nya melalui Roh Kudus yang diterima
murid-murid pada saat Pentakosta.
"Allah meneguhkan kesaksian
mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan
kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut
kehendak-Nya." (Ibrani 2:4)
Pentakosta yang pertama
sedemikian dahsyatnya kuasa Allah dinyatakan dalam pemberitaan Injil, terlebih
di era pentakosta ketiga yang jauh lebih dahsyat. Sebab jika pentakosta pertama
adalah masa permulaan pelaksanaan amanat agung, maka di era pentakosta ketiga
ini adalah masa penyelesaian amanat agung Tuhan Yesus. Penyelesaian Amanat
Agung Tuhan Yesus memerlukan pentakosta yang ketiga, yang akan melibatkan
generasi Yeremia, yakni generasi anak-anak muda yang
berkobar dengan Api Roh Kudus, cinta mati-matian dengan Tuhan Yesus, tidak
kompromi terhadap dosa dan melakukan kehendak Tuhan pada jaman Now yaitu
menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus.
Friday, April 5, 2019
Pastor Message APRIL 2019 Pdt Niko Nyotorahardjo
Thursday, April 4, 2019
COOL WBI April 2019, MENJAGA API ROH KUDUS TETAP MENYALA
MENJAGA
API ROH KUDUS TETAP MENYALA
“Janganlah
hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”
- Roma 12 : 11 -
- Roma 12 : 11 -
PENDAHULUAN
Masuk tahun 2019 kita mendapatkan visi
Kelahiran yang baru. Kelahiran yang baru berarti hubungan kita sama Tuhan
semakin diperbaharui, Kasih kita kepada
Tuhan semakin menggebu-gebu, semakin dalam. Wanita, semua ini karena Roh
Kudus. Ia yang membuat kita semakin haus dan lapar akan-Nya, selalu ada hubungan
yang terbangun Antara kita dengan Tuhan. Dalam Imamat 6 : 8 – 13, Tuhan berkata
kepada para Imam, agar api tetap menyala di atas mezbah tidak boleh dibiarkan
padam. Wanita, kita adalah para imam itu (Baca 1 Petrus 2 : 9). Oleh sebab itu
mari pastikan Api Tuhan terus menyala dalam kehidupan kita, janganlah sampai
padam atau dibiarkan padam. Dan biarlah hidup kita terus menjadi mezbah yang
selalu memberikan persembahan hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan (Roma 12:1).
ISI
Bagaimana caranya agar api Roh Kudus
tetap menyala dalam kehidupan kita ? Ada beberapa cara yaitu :
1.
Hidup Intim Dengan Tuhan (Imamat 6:9)
Wanita, untuk membangun hubungan intim
dengan seseorang harus dimulai dari rasa kasih atau cinta. Cinta itu nyata,
bisa dirasakan dan merupakan pengalaman pribadi. Demikian juga hubungan kita
dengan Tuhan sangat nyata dan sangat pribadi. Oleh sebab itu, mari bangunlah
rasa kasih kita, cinta kita dengan semakin mengenal pribadiNya melalui
kebenaran FirmanNya. Hidup intim berarti kita membangun hubungan semakin dalam,
karena api cintaNya Tuhan terus menyala dalam hati kita. Oleh sebab itu, kita
harus terus menjaga api cinta kita dengan Tuhan agar terus menyala
semalam-malaman, artinya tidak dibiarkan padam oleh keadaan apapun. Terus hidup
dalam kebenaran firmanNya, dalam doa, pujian dan penyembahan agar api Roh Kudus
terus dan tetap menyala dalam hidup kita.
2.
Hidup Kudus Dihadapan Tuhan dan Manusia ( Imamat 6:10)
Dikatakan bahwa seorang Imam harus
mengenakan kain lenan untuk menutupi auratnya saat menjaga api di atas mezbah. Dalam
alkitab, kain lenan selalu dikaitkan dengan kekudusan. Wanita, kita sudah
diselamatkan oleh kuasa darah Tuhan Yesus dan dikuduskan. Tugas kita sebagai
Imamat yang Rajani yaitu untuk hidup menjaga kekudusan yaitu dengan melekat
dengan firmanNya. Sebab Firman Tuhan itu Kudus dan dapat terus mengoreksi
kehidupan kita. Dengan hidup kudus maka kita sedang menjaga api Roh Kudus tetap
menyala.
3. Buanglah Semua Dosa
(Imamat 6:10-11)
Jauhilah abu dari mezbah setelah
pembakaran artinya hidup kita tetap terjaga, dan tidak membiarkan dosa
menempel, justru kita harus membuanganya. Galatia 5 : 19 – 21 mengingatkan agar
kita membuang segala sampah-sampah yang mengotori hidup agar tidak ada yang
mengkhamirkan hidup kita dan Api Roh Kudus terus menyala.
PENUTUP
Wanita, jagalah terus Api Roh Kudus
terus menyala dalam hidup kita. Saat api itu tersu menyala maka kita dapat
menjadi alatNya untuk membawa jiwa-jiwa yang belum bertobat menjadi milik
Kristus. Lakukan ketiga hal diatas, dan jadilah berkat bagi semua orang yang
ada disekelilingmu.
COOL UMAS April 2019, KUASA MELAKUKAN MUJIZAT
KUASA
MELAKUKAN MUJIZAT
“Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga
pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih
besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.”
- Yohanes 14:12 -
- Yohanes 14:12 -
PENDAHULUAN
Sebelum Tuhan Yesus naik ke Sorga, Dia banyak melakukan mujizat-mujizat
yang luarbiasa dan Dia pun berkata bahwa kita juga akan melakukan yang sama
denganNya, bahkan lebih besar dari pada itu.
ISI
Bagaimana caranya
agar kita dapat menerima kuasa dan melakukan mujizat seperti yang Tuhan Yesus
lakukan? Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan, yaitu :
1.
Percaya Kepada Tuhan (Markus 11:22)
Untuk mendatangkan
mujizat, kita harus percaya kepada Tuhan. Percaya berarti kita memiliki keyakinan
yang didasarkan bukan pada perasaan atau pikiran namun didasarkan pada
kebenaran Firman Tuhan. Roma 9:6a “Akan
tetapi firman Allah tidak mungkin gagal.”
2.
Memperkatakan Firman Tuhan (Markus
11:23)
Iman dan percaya pada Firman Tuhan
harus disertai dengan ucapan atau perkataan. Saat kita memperkatakan Firman
maka akan seperti benih yang ditabur. Benih itu akan menjadi sesuatu yang
seperti yang kita ucapkan. Firman yang diperkatakan selain menguatkan iman
kita, itu juga menjadi senjata dan kuasa yang luarbiasa. Jadi iman bukan hanya
keyakinan dalam hati tapi iman yang diekspresikan dan diperkatakan. Amsal 18:24
berkata “Hidup dan mati
dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.”
3. Mengampuni ( Markus
11:25-26)
Umas, kuasa Tuhan tidak bisa berlaku
saat kita masih menyimpan kesalahan orang lain dalam hati. Matius 5:23-24 “Sebab
itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau
teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah
persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah
berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan
persembahanmu itu.”
Tuhan sudah mengingatkan kepada kita bahwa kita harus pergi berdamai dulu.
Berdamai berarti kita rela memberikan pengampunan kepada orang yang membuat
kita tersakiti, walalu mungkin orang tersebut yang salah. Itulah pengampunan.
Kita tidak bisa sendiri hanya Roh Kudus yang sanggup memampukan sejauh kita
membuka hati dan rela untuk memberikan pengampunan. Saat kita tidak mengampuni
maka Bapa di Sorga juga tidak akan mengampuni kita. Oleh sebab itu, mari
lakukan kebenaran firman Tuhan ini, maka kuasa mujizat itu pun akan mengalir
dalam hidup kita. Karena setiap penghambat sudah di bersihkan. Yakobus 5:16
berkata “Karena
itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu
sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar
kuasanya”
PENUTUP
Umas, kita adalah
orang-orang yang sangat beruntung karena Tuhan sudah menjanjikan pekerjaan-pekerjaan
yang lebih besar lagi dari apa yang sudah Dia lakukan di dunia ini. Umas engkau
menerima kuasa mujizat saat engkau percaya kepada Tuhan, Saat engkau mulai
memperkatakan kuasa Firman dan saat engkau hidup dalam pengampunan.
Tuesday, April 2, 2019
Umum 2019 April #1 - Merespon Panggilan Tuhan Atas Indonesia
MERESPON PANGGILAN TUHAN ATAS INDONESIA
Sejak bulan November 2018, kita diberkati dengan
lagu tema Indonesia Warrior Bride Revival (IWBR) yang mengingatkan kita akan
adanya panggilan Tuhan atas bangsa, generasi dan diri kita yang selayaknya kita
responi dengan mengatakan : "Ini aku, utuslah aku" (Yesaya 6:8).
Betapa kita sangat bersyukur atas anugerah dan perkenanan
TUHAN memakai hidup kita untuk jadi berkat bukan hanya untuk lingkup yang kecil
(keluarga) saja, tetapi juga bagi bangsa.
"Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi
hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang
Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang
bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung
bumi." (Yesaya 49:6).
Secara profetis, ayat ini menunjuk kepada Tuhan Yesus (Mesias)
sebagai Hamba Allah yang membawa keselamatan bukan hanya bagi Israel tapi juga
bangsa-bangsa. Namun jangan lupa, kita gereja-Nya juga meneruskan misi Kristus
(Missio Christi) untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa, termasuk didalamnya bagi
bangsa Indonesia.
Apa yang dapat kita lakukan untuk memenuhi panggilan atas Indonesia
dan menjadi berkat bagi bangsa ini?
1. Berdoa bagi Indonesia
Tidak ada hambatan dan halangan bagi siapapun untuk menjadi
berkat atas Indonesia. Mungkin ada diantara anggota COOL yang berpikir:
"Saya ini siapa? Saya punya apa? Apa yang bisa saya lakukan untuk
Indonesia?"
Anda tidak perlu menjadi pengusaha, politisi,
ilmuan, aparatur pemerintahan atau yang lainya terlebih dahulu untuk dapat
menjadi berkat bagi bangsa! sekalipun dalam sisi itu kita memiliki
keterbatasan, namun kita mempunyai 'senjata rohani' yang tidak terbatas yang
dapat dipakai untuk menjadi berkat, yakni DOA. Simak dan renunhkanlah apa yang
Firman Tuhan nyatakan berikut ini:
Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak
mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya
jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya. (Yeh 22:30)
dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri,
berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka
Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan
negeri mereka. (2 Taw 7:14)
Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah
permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja
dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam
segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada
Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan
memperoleh pengetahuan akan kebenaran. (1 Tim 2:1-4)
Siapapun dapat menjadi berkat bagi Indonesia dengan senantiasa
mendoakan dan berjaga-jaga atas Indonesia dalam doa! Investasikan 5-10 menit
waktu anda setiap hari untuk berdoa bagi Indonesia.
2. Menggunakan Hak Pilih Anda dalam Pilpres dan Pileg.
Dalam negara demokrasi seperti Indonesia, dimana setiap warga
negara yang sesuai dengan persyaratan undang-undang, memiliki hak suara atau
hak pilih dalam proses penentuan pemimpin bangsa dan juga legislatif dan
perwakilan daerah untuk masa kerja 5 tahun mendatang.
Kita harus menanggapi hal ini bukan hanya sebagai
"hak" yang boleh kita gunakan atau tidak kita gunakan, melainkan
sebagai sebuah panggilan bangsa, panggilan TUHAN atas kita untuk memberkati bangsa
ini. Penggunaan hak pilih kita dalam pemilu menjadi salah satu bagian dari
usaha kita dalam mensejahterahkan bangsa dan kota dimana kita tinggal (Yer
29:7).
Karenanya, pada tanggal 17 April 2019 nanti pastikan
Anda menggunakan hak pilih/suara Anda dalam pemilihan Presiden dan Anggota
Legislatif. Jangan golput! Pemerintah sengaja meliburkan hari pemilihan (hari
pemungutan suara) bukan agar kita bisa memiliki hari libur untuk jalan-jalan
atau bersenang-senang dengan keluarga, melainkan agar kita menggunakan hak
pilih/suara kita dengan datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) dan memilih
sesuai dengan tuntunan TUHAN, sebab itu jangan lupa untuk berdoa.
Tidak sulit untuk dapat menjadi berkat bagi Bangsa, bahkan hal
yang kita anggap sederhana sekalipun ternyata memiliki dampak yang sangat besar
bagi bangsa Indonesia. Dengar dan responi panggilan TUHAN atas bangsa kita!
Youth April 2019 #2 - Keberanian Memberitakan Firman Tuhan
MILIKI KEBERANIAN MEMBERITAKAN FIRMAN TUHAN
(COURAGE VS FAINT HEARTEDNESS PART 2)
Bahan Bacaan
Kis. 4:31, ”Mereka sekalian dipenuhi dengan roh kudus dan
membicarakan firman Allah dengan penuh keberanian.”
Penjelasan Materi
Youthers, setiap kita sebagai pengikut Kristus memiliki kuasa,
seperti yang Firman Tuhan katakan pada Kis. 1:8, “Tetapi kamu akan menerima
kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” Kuasa yang kita miliki dari Roh Kudus
harusnya membawa kita untuk menjadi saksi Kristus melalui hidup kita, dan untuk
menjadi saksi, kita harus memiliki keberanian untuk memberitakan kebenaran
Firman Tuhan melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kita sehari-hari kepada
orang-orang di sekitar kita.
Ketika kita sudah diurapi untuk pelayanan generasi, kita harus
siap memberitakan Kabar Baik kepada semua orang. Untuk itu orang-orang muda
harus mulai terbiasa untuk berbicara kepada banyak orang, untuk sharing kepada
sesamanya mengenai pertolongan Tuhan dalam hidupnya, untuk membagi kesaksian
betapa luar biasa Tuhan mengubahkan hidupmu sampai sekarang ini, untuk memberi
semangat, nasihat dan motivasi berdasar Firman Tuhan ketika ada orang lain yang
curhat/konseling dengan kita. Ingat baik Youthers, bahwa kita sebagai generasi
Yeremia harus berani muncul untuk berbicara mengenai kebenaran kepada
generasinya maupun di depan orang-orang tua.
Mungkin kita berkata dalam hati, bahwa kita tidak layak untuk
menjadi saksi Tuhan, kita merasa lemah, tidak mampu berkata-kata, penakut,
pemalu dan perasaan negative lainnya. Youthers, yakinilah bahwa hal itu sebuah
bisa diubahkan oleh Roh Kudus jika kita izinkan Ia mengendalikan hidup kita.
Mari kita belajar dari kisah Petrus, Alkitab mencatat tiga kali ia menyangkal
Yesus, setelahnya ia berubah menjadi seorang yang pasif dan dipenuhi rasa
bersalah. Namun sesuatu merubahnya secara drastis, seperti yang diceritakan
dalam Kis. 2:14-40, bahwa setelah Roh Kudus turun, Petrus dengan penuh
keberanian memberitakan kebenaran, sehingga banyak orang percaya kepada Tuhan.
Kita dapat mengerti di sini, bahwa sejak Roh Kudus turun ke atas dirinya, ia
dipenuhi dengan kekuatan dan keberanian untuk bersaksi bagi Yesus.
Kita juga dapat belajar dari keberanian para murid Kristus
memberitakan Firman Tuhan, dalam bahan bacaan kita di Kisah Rasul 4 ini, mereka
berdoa demikian, "Berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk
memberitakan firman-Mu", disaat para imam dan penguasa bersatu untuk
menghentikan misi mereka. Rintangan ini bisa saja mereka pakai sebagai alasan
untuk berhenti melakukan misi mereka, namun justru mereka memohon keberanian
kepada Tuhan untuk melanjutkan misi mereka.
Youthers, di dalam melaksanakan pekerjaan Tuhan sudah
seharusnya kita mencari dan menemukan keberanian hanya di dalam Tuhan. Ketika
kita menjadikan Tuhan sebagai sumber kekuatan dan keberanian kita, maka
rintangan yang kita temui bukan penghalang tetapi justru semakin mendorong
semangat kita untuk terus menyampaikan kabar baik kepada orang-orang di
sekeliling kita.
Bahan Diskusi
Keberanian Ilahi seperti apa yang sudah pernah kita lakukan?
Apa hasil dari keberanian tersebut?
Youth April 2019 #1 - Keberanian Ilahi Dalam Diri Yesus
KEBERANIAN ILAHI DALAM DIRI YESUS
(COURAGE VS FAINT HEARTEDNESS PART 1)
Bahan Bacaan
2 Timotius 1:7, “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh
ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban”
Penjelasan Materi
Youthers, Yesus adalah sosok teladan sempurna dalam segala hal
di kehidupan ini, termasuk dalam hal keberanian. Menurut KBBI, kata berani mempunyai arti hati
yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya,
kesulitan, tidak takut (gentar, kecut). Keberanian yang dimiliki seseorang,
mampu menguatkan dan membantu mereka untuk bertekun, membela apa yang benar dan
bagi kita orang percaya, tentunya keberanian membantu kita tetap tenang dan
setia kepada Tuhan sewaktu mengalami cobaan.
Mari kita melihat bagaimana Alkitab menceritakan keberanian
Ilahi yang dimiliki Yesus:
1. Keberanian Yesus di Bait Suci (Lukas 2:41-52)
Kerika berusia 12 tahun, Yesus
menunjukkan keberanian ketika dia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Semua orang yang
mendengarNya saat itu, sangat heran akan kecerdasanNya dan jawaban yang
diberikanNya. Alim-alim ulama yang disebutkan dalam Alkitab adalah Guru-guru
agama yang kenal betul Hukum Musa juga tradisi Yahudi. Tetapi, hal itu tidak
membuat Yesus gentar, justru Ia terus mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
mereka Perlu Youthers ketahui, bahwa ini bukan sekadar pertanyaan anak kecil,
melainkan pertanyaan sulit yang membuat para guru itu berpikir keras. Alhasil,
semua yang mendengarkan, termasuk para guru, merasa takjub akan pengertian dan
jawaban-jawabannya. Di sisni kita dapat melihat keberanian Yesus dalam membela
kebenaran Firman Allah
2. Keberanian Yesus selama pelayanannya
Selama masa pelayanannya, Yesus memperlihatkan
keberanian dengan berbagai cara. Misalnya, ketika Imembeberkan kepada orang-orang bahwa para
pemimpin agama telah menyesatkan mereka dengan ajaran palsu, Ia juga terus
mengabarkan Injil meskipun ditentang (Yoh. 5:15-18; 7:14) dan sebanyak dua kali
Yesus membersihkan bait suci dengan berani mengusir mereka yang mencemari
ibadat sejati di sana. (Mat. 21:12, 13; Yoh. 2:14-17).
3. Keberanian Yesus pada hari terakhir
kehidupannya di bumi
Di taman Getsemani, sewaktu Yesus
akan ditangkap, Ia berani memberitahukan siapa dirinya kepada para prajurit
yang hendak menangkapnya. Meski hidupnya terancam, Ia melindungi murid-muridnya
dengan meminta para prajurit (Yoh. 18:1-8), dan sewaktu ditanya di hadapan
Mahkamah Agung Yahudi, Yesus berani menyatakan bahwa diriNya Kristus dan Putra
Allah. Ia tidak takut, sekalipun imam besar mencari-cari alasan untuk
membunuhnya. (Mrk. 14:60-65) Yesus tetap mempertahankan integritas kepada Allah
sampai titik darag penghabisan dalam hidupnya
Bahan Diskusi:
Apa yang dapat anda pelajari dari kisah keberanian Yesus dalam
Alkitab?
Subscribe to:
Posts (Atom)