PEMBERITAAN INJIL DI ERA PENTAKOSTA KETIGA
Sejak dideklarasikan pada 17-20 Juli 2018 yang lalu pada saat
Empowered 21 Asia - Global di SICC, kita memasuki suatu era baru yang disebut
sebagai Era Pentakosta Ketiga.
Sebagaimana dijabarkan oleh Gembala Jemaat Induk/Gembala
Pembina kita Bpk. Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo, Pentakosta Ketiga adalah :
a.
Pencurahan Roh Kudus yang luar biasa pada jaman now yang akan membuat
terjadinya penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir sebelum kedatangan Tuhan Yesus untuk kali
yang kedua.
b. Masa
penyelesaian Amanat Agung Tuhan Yesus.
c.
Dimulai dengan gerakan anak-anak muda di Indonesia, menyebar ke seluruh dunia
dan akhirnya kembali ke Yerusalem.
Terkait dengan masa penyelesaian Amanat Agung Tuhan Yesus,
Amanat Agung dengan jelas dinyatakan dalam :
Matius 28:18-20
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah
semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman."
Markus 16:15-18
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh
dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan
dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan
dihukum.Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa
yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum
racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya
atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Jika kita mempelajari dua bagian ayat tersebut diatas, ada 2
aspek penting sehubungan dengan Amanat Agung:
1. Amanat
Agung adalah Pengutusan Murid-Murid Yesus untuk Memberitakan Injil.
"...pergilah, jadikanlah
semua bangsa murid-Ku" (Matius 28:19)
"...Pergilah ke seluruh
dunia, beritakanlah injil..." (Markus 16:15)
Kata "pergilah" yang
tercantum dalam kedua ayat tersebut diatas adalah kata kerja aktif. Kita
sebagai murid-murid Tuhan Yesus harus melakukan ini, artinya secara aktif,
siapapun kita (bukan hanya penginjil yang berkarunia menginjil saja) yang
disebut sebagai orang percaya, murid-murid Kristus harus memberitakan injil,
minimal kepada orang-orang yang ada disekitar tempat tinggal, tempat usaha,
sekolah/kampus/kantor kita.
Mereka yang hatinya
'berkobar-kobar', menyala dengan Api Pentakosta Ketiga tentu tidak tahan untuk
tidak memberitakan injil sekalipun mengalami aniaya, tekanan, intimidasi dan
penderitaan seperti yang dialami oleh Yeremia.
"Engkau telah membujuk aku,
ya TUHAN, dan aku telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku
dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari,
semuanya mereka mengolok-olokkan aku. Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa
aku berteriak, terpaksa berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN
telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari. Tetapi apabila aku
berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman
lagi demi nama-Nya", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang
menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk
menahannya, tetapi aku tidak sanggup." (Yeremia 20:7-9)
2. Amanat Agung adalah Pemberitaan Injil dengan Kuasa Allah.
"Kepada-Ku telah diberikan
segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah..." (Matius 28:18-19)
"Tanda-tanda ini akan
menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi
nama-Ku,..."
Dalam Matius 28, Tuhan Yesus
mengutus murid-murid pergi dengan memberikan satu jaminan kepada murid bahwa
segala kuasa di sorga dan di bumi telah diberikan kepada-Nya, dan DIA menyertai
kita yang pergi melaksanakan Amanat Agung-Nya.
Dalam Markus 16, kuasa itu
dinyatakan dengan tanda-tanda yang menyertai murid-murid yang pergi
memberitakan injil, yakni : mengusir setan-setan demi nama-Ku, berbicara dalam
bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, memegang ular, dan sekalipun minum racun
maut tidak akan mendapat celaka; meletakkan tangannya atas orang sakit, dan
orang itu akan sembuh."
Janji ini bukanlah sekedar janji,
tapi Tuhan Yesus menyatakan kuasa-Nya melalui Roh Kudus yang diterima
murid-murid pada saat Pentakosta.
"Allah meneguhkan kesaksian
mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan
kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut
kehendak-Nya." (Ibrani 2:4)
Pentakosta yang pertama
sedemikian dahsyatnya kuasa Allah dinyatakan dalam pemberitaan Injil, terlebih
di era pentakosta ketiga yang jauh lebih dahsyat. Sebab jika pentakosta pertama
adalah masa permulaan pelaksanaan amanat agung, maka di era pentakosta ketiga
ini adalah masa penyelesaian amanat agung Tuhan Yesus. Penyelesaian Amanat
Agung Tuhan Yesus memerlukan pentakosta yang ketiga, yang akan melibatkan
generasi Yeremia, yakni generasi anak-anak muda yang
berkobar dengan Api Roh Kudus, cinta mati-matian dengan Tuhan Yesus, tidak
kompromi terhadap dosa dan melakukan kehendak Tuhan pada jaman Now yaitu
menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus.