Monday, December 31, 2018
Wednesday, December 26, 2018
Tuesday, December 25, 2018
Thursday, December 20, 2018
Tuesday, December 11, 2018
Monday, December 10, 2018
Sunday, December 9, 2018
Umum Desember 2018 #2 - Sang Raja Damai
SANG RAJA DAMAI
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera
telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan
namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal,
Raja Damai.”(Yesaya 9:5)
Tahun ini keluarga besar GBI Jl. Jend. Gatot Subroto merayakan
Natal dengan mengusung tema “Lahirnya Sang Raja Damai” yang terambil dari nats
Alkitab sesuai bacaan kita diatas. Sebuah tema yang sangat tepat dengan kondisi
Bangsa kita yang telah beberapa kali mengalami terpaan ‘goncangan’ baik bencana
alam maupun kecelakaan transportasi yang merenggut banyak nyawa, dimana
dampaknya bukan hanya kerugian secara materiil saja tetapi juga secara psikis,
baik mereka yang mengalami kejadian tersebut secara langsung, maupun yang mendengar
berita tersebut. Ditambah lagi dengan situasi dan kondisi di tahun politik
menjelang Pileg dan Pilpres 2019.
Dalam salah satu perkataan-Nya, Tuhan Yesus Sang Raja Damai
menyatakan : “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia
kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yoh 14:27).
Kata “Damai” baik dalam bahasa Ibrani shâlôm (Yesaya 9:5) maupun bahasa Yunani eirēnē (Yoh 14:27)
memiliki arti yang serupa. Dimana kata “damai” yang dimaksud bukan hanya
soal keadaan atau situasi yang aman, tenang, penuh perdamaian, melainkan juga
berbicara tentang kesejahteraan, baik dalam hal kesehatan maupun kelimpahan,
sesuai dengan janji-Nya, “…Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yoh 10:10).
Bagaimana respon kita terhadap pesan natal ini?
1. Kita perlu berdoa agar Sang Raja Damai lahir
di dalam setiap hati setiap orang yang belum menerima-Nya.
“Pertama-tama aku menasihatkan:
Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk
raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram
dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan
kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang
diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” (1 Tim 2:1-4)
Selain berdoa untuk mereka, kita
juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyampaikan kabar baik tentang
lahirnya Sang Raja Damai, apa yang telah DIA perbuat di kayu salib agar semua
orang diselamatkan.
“Sebab, barangsiapa yang berseru
kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru
kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat
percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka
mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana
mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis:
"Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" (Roma
10:13-15)
2. Bagi kita semua yang sudah menerima Tuhan
Yesus, kita jaga supaya damai sejahtera terus memenuhi hidup kita, tetap
berdamai dan memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan.
“Beginilah firman TUHAN,
Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang
mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan
yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka
damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan
kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak
pernah berhenti,…” (Yesaya 48:17-18).
Agar kita terus menerus dipenuhi
dengan damai sejahtera TUHAN, sesuai dengan ayat diatas, kita harus
memperhatikan perintah-perintah TUHAN yang mengajar dan menuntun kita di jalan
yang harus kita tempuh.
Selamat Natal 2018 dan menyambut
tahun baru 2019. Tuhan Yesus memberkati!
Youth Desember 2018 #2 - KASIH-NYA MENGUBAHKAN
KASIH-NYA MENGUBAHKAN
Bahan Bacaan
Yohanes 3:16,“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Penjelasan Materi
Youthers, Pada Minggu 1 kita sudah mengulas mengenai makna
kelahiran Yesus, yaitu untuk menyatakan kasihNya kepada umat manusia melalui
karya penyelamatan. Di Minggu kedua ini, kita akan memahami bersama bagaimana
karya penyelamatanNya mampu mengubahkan hidup setiap kita sebagai orang
percaya. Ya, kasih Krisus yang begitu besar kepada kita anak-anakNya, akan
memampukan kita berubah menjadi pribadi yang lebih baik.. Ada kekuatan dibalik
sebuah kasih. Karena dikasihi, seseorang bisa berubah ke arah yang lebih baik.
Ketika kita dikasihi oleh Tuhan, maka kekuatan kasih itu dapat membuat hal-hal
yang tidak baik, hal yang buruk, hal yang tidak berkenan dalam diri kita di
hadapanNya, diubahkan menjadi hal-hal yang baik, yang indah dan yang berkenan
di hadapanNya Sudahkah kita mengalami perubahan ini karena kasih Kristus kepada
kita?
Ketahuilah Youthers, bahwa dikasihi Tuhan bukanlah sesuatu hal
yang pasif, melainkan sesuatu hal yang sifatnya “aktif”. Ketika hidup kita
dipenuhi kasih Kristus, maka kasih itulah yang mengontrol dan menguasai hidup
kita. Lihat saja Paulus, sebegitu kuat pengaruh kasih Tuhan, membuat dia yang
begitu benci terhadap orang Kristen, sampai-sampai membunuh mereka, ternyata
berubah seketika karena kasih Tuhan. Kasih Tuhan atas Paulus tidak hanya
mengubahkan hidupnya tetapi juga memperlengkapinya dengan hikmat, sehingga ia
bisa mengajar dan menulis surat kepada banyak jemaat tentang anugrah dan kasih
Tuhan kepada banyak orang di berbagai daerah dengan latar belakang yang berbeda-beda.
Pertanyaannya, bagaimana respon kita terhadap kasih Tuhan yang
begitu besar terhadap kita? Mari kita renungkan Youthers bahwa setiap hal yang
boleh kita lalui, segala berkat, promosi, kesehatan , keluarga, sahabat harta
benda dan hal apapun dalam seluruh hidup ini kita dapatkan hanayalah karena
kasih Tuhan saja. Jika hidup kita mau diubahkan oleh kasih Tuhan, maka,
pertama, kita harus memiliki kesadaran bahwa kita ini memang dikasihi oleh
Tuhan, jangan pernah berpikir Tuhan tidak sayang, Tuhan tega, Tuhan tidak adil.
Jangan! Kedua, miliki kesadaran bahwa kita tidak bisa hidup tanpa kasih Tuhan.
Dengan melakukan kedua hal ini maka hidup kita akan senantiasa dperbaharui dan
diubahkan karena kasih Tuhan. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih
Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam
kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia (1 Yohanes 4:16)
Bahan Diskusi: Oleh karena kasih Tuhan, apa saja hal-hal dalam
hidup kita yang sudah berubah menjadi lebih baik?
Thursday, December 6, 2018
Cool WBI Desember 2018 - ARTI NATAL YANG SESUNGGUHNYA.
ARTI NATAL YANG SESUNGGUHNYA.
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus,
Tuhan, di kota Daud.”
(Lukas 2:11)
PENDAHULUAN
Setiap bulan Desember, kita melihat di sekitar kita banyak
kerlap-kerlip pohon terang dan juga lagu-lagu Natal yang mulai dikumandangkan.
Perayaan-perayaan mulai dipersiapkan karena pada kesempatan itu orang kristiani
merayakan Natal dan banyak toko-toko menjual hiasan-hiasan Natal yang
bagus-bagus. Mereka juga ikut menyemarakan semangat Natal walau mereka tidak
mengerti arti Natal yang sesungguhnya karena hanya untuk mengambil keuntungan
dan menambah pundi-pundi mereka agar banyak
orang yang membeli atribut Natal yang mereka jual.
Namun, ditengah nuansa Natal yang sudah mulai ramai, apakah
kita masih mengingat makna Natal itu sendiri? Mungkin karena semakin modernnya
dunia banyak yang mulai melupakan arti Natal yang sesungguhnya. Oleh sebab itu,
mari kita mulai mengingat dan merenungi
arti Natal.
ISI
Apakah Arti Natal yang sesungguhnya? Ada Beberapa arti Natal
yang perlu kita pahami dan renungkan, yaitu :
1. Natal berarti Tuhan Yesus, Anak Yang Diberikan
oleh Bapa di Sorga (Yohanes 3:16)
Tuhan Yesus adalah Anak Allah
yang diberikan Bapa di Sorga untuk menyelamatkan manusia dari kutuk dosa.
Manusia yang telah jatuh dalam dosa harusnya mati menanggung dosa-dosanya
sendiri, namun Bapa yang maha pengasih rela memberikan anakNya yang tunggal
untuk mati menggantikan kita. Inilah Natal, pengorbanan Tuhan Yesus bagi umat
yang dikasihiNya.
2. Natal berarti Tuhan Yesus Datang Sebagai Raja
(Matius 2:1-6)
Waktu itu, orang Majus datang
mencari raja orang Yahudi yang baru dilahirkan. Raja itu adalah Tuhan Yesus.
Orang Majus ini dituntun oleh bintang besar yang berjalan di depan mereka
sampai bintang itu berhenti di sebuah tempat, dimana Tuhan Yesus berada. Lalu
masuk dan menyembah Dia. Juga membawa mempersembahkan emas, kemenyan dan mur.
Wanita, Natal berbicara tentang Tuhan Yesus yang datang sebagai Raja. Oleh
sebab itu, jadikanlah Ia Raja dalam hidupmu. Carilah Tuhan, seperti orang Majus
ini. Mereka datang dari jauh, hanya untuk berjumpa Raja diatas segala raja,
yaitu Tuhan Yesus. Dan Tuhan pun menyertai mereka melalui bintang yang menuntun
perjalanan mereka. Saat kita rindu mencari Tuhan, maka Ia sendiri yang akan
membuat kita menemukan diriNya. Oleh sebab itu, “Carilah TUHAN selama Ia
berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” (Yesaya 55:6).
3. Natal Berarti Tuhan Yesus Datang Sebagai
Penasihat Ajaib (Yesaya 9:5)
Alkitab berkata bahwa “hari-hari
ini adalah jahat” (Efesus 5:16), “pada hari-hari terakhir akan datang masa yang
sukar” (2 Timotius 3:1). Kita hidup pada jaman yang penuh dengan
ketidakpastian, kemerosotan moral, pergeseran nilai-nilai kebenaran, kasih dan
kepedulian akan sesama yang memudar, kesulitan dan tantangan ekonomi yang semakin
besar, masalah dalam pernikahan, gempuran narkoba, pengaruh buruk dari luar
dll. Jangankan satu tahun kedepan, apa yang akan terjadi besokpun kita tidak
tahu. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa hari esok akan lebih baik. Hari demi
hari kita dihadapkan pilihan demi pilihan yang mungkin membuat kita bingung dan
bimbang. Hari-hari ini kita membutuhkan sesuatu yang menjadi penuntun bagi
hidup kita. Puji Tuhan! Ada harapan bagi kita semua orang percaya: Yesus adalah
penasihat kita yang ajaib. Dia juga sanggup menolong kita mengambil keputusan
terbaik tatkala kita menghadapi pilihan yang sukar. Dia sanggup membukakan
pintu-pintu kesempatan, peluang dan berkat. Inilah Pengharapan Natal yang
diberikan Tuhan bagi kita. Seperti Kisah Pernikahan di Kana. Tuhan ada, siap
menolong disaat anggur pesta habis, Tuhan berikan yang sangat terbaik dan yang
lebih enak.
4. Natal Berarti Tuhan Yesus adalah Allah Yang
Perkasa (Yesaya 9:5)
Natal berarti Kristus lahir dalam
hidup kita sebagai Allah yang perkasa. Allah yang selalu siap membela, menolong
serta menuntun umatNya. Allah yang membebaskan kita dari penindasan serta
segala penjara-penjara dosa yang mengikat kita. Saat kita menerima Dia sebagai
Tuhan dan Juruselamat maka kita akan dilepaskan dan menjadi umat tebusanNya. Kita
digembalakan dengan tangan-Nya yang berkuasa. Ketakutan tidak lagi mengontrol
kehidupan kita. Kiranya momen Natal tahun ini mengingatkan dan memberi kita
penghiburan bahwa Allah Yang Perkasa telah lahir bagi kita.
5. Natal
Berarti Bapa Yang Kekal Memperhatikan UmatNya
Natal merupakan perwujudan betapa
besarnya Kasih Allah Bapa kepada kita. Yohanes 3:16 berkata “Karena begitu
besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal”. Tuhan begitu mengasihi milik kesayangan-Nya yaitu
kita semua, dan Tuhan telah merancang suatu cara agar kita dapat bersama Dia
dalam kekekalan. Dia memberikan Anak-Nya yang Tunggal untuk menanggung hukuman
atas dosa-dosa kita. Dia telah membayar lunas harga dosa yang telah kita
lakukan dengan darah-Nya sendiri! Hal ini diberikan secara cuma-cuma kepada
kita sebagai perwujudan dari kasih karunia-Nya. Oleh sebab itu, Kita merayakan
natal setiap tahun adalah untuk memperingati apa yang telah Bapa berikan kepada
kita. KasihNya yang begitu luarbiasa bagi setiap kita anak-anakNya. Mari
datanglah kepada Bapa kita di Sorga. Dan percayalah bahwa Bapa sangat mengasihi kita, kita adalah anakNya,
dan anak yang dikasihi tidak dimajakan terkadang Ia akan mengajar kita, namun
saat kita bandel makan kita pun akan dihajar dan ditgor olehNya (Wahyu 3:19).
6. Natal
Berarti Tuhan Yesus datang sebagai Raja Damai Bagi UmatNya
Yohanes 14:27 berkata “Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa
yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah
gelisah dan gentar hatimu.” Saat Tuhan datang dalam hidup kita, Ia lahir dalam
hati kita maka Ia akan memberikan damai sejahtera yang dapat mengalahkan
kegalauan, rasa takut, kegelisahan dan kuatir. Ketenangan Ia berikan bagi kita
disaat kita sedang mengalami pergumulan yang terberat sekalipun. Mari ingatlah
kembali, bahwa Natal itu menjadikan Tuhan sebagai Raja Damai dalam hidup kita,
ditengah dunia yang kacau dan semakin jahat ini.
PENUTUP
Wanita, ingatlah selalu arti Natal dalam hidup kita. Betapa
besar kasihNya bagi kita. Biarlah damai Natal senantiasa menyertai kita.
Jadilah dampak bagi orang yang ada di sekitar kita.
Tuhan Yesus Memberkati.
Umum Desember 2018 #1 - Perencanaan apa yang dilakukan di tahun 2019
PERENCANAAN - APA YANG AKAN DILAKUKAN DI TAHUN 2019
Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah
yang terlaksana. (Ams 19:21)
Tahun baru, semangat baru, harapan baru, komitmen
dan rencana yang baru. Semuanya itu adalah hal yang umum dimiliki setiap orang
saat memasuki tahun yang baru. Bagaimana dengan Anda? Tentunya masuk tahun yang
baru 2019 ini kita telah memiliki dan menyusun berbagai rencana dalam hidup
kita. Namun demikian, janganlah lupakan 3 hal yang penting ini untuk dilakukan
di tahun 2019.
1. Membangun Mezbah TUHAN
Melangkah keluar dari
Bahtera, mengawali kehidupan yang baru di dalam bumi yang dibaharui oleh TUHAN,
aktivitas pertama yang dilakukan oleh Nuh adalah membangun Mezbah bagi TUHAN.
Mezbah yang berbau harum dan menyenangkan hati TUHAN.
"Lalu Nuh
mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari
segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia
mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. Ketika TUHAN mencium
persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan
mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya
adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang
hidup seperti yang telah Kulakukan." (Kej 8:20-21)
Berjalan di tahun 2019
mari kita bangun mezbah bagi TUHAN dalam hidup kita. Mezbah doa, pujian dan
penyembahan selama 24 jam sehari yang berbau harum dan menyenangkan hati TUHAN.
Penyembahan yang dilakukan oleh penyembah yang menyembah dalam roh dan
kebenaran (Yoh 4:23-24).
2. Berjalan Mengikuti Tuntunan Tuhan
Memasuki tahun 2019
mari kita miliki sikap hati seperti Musa seperti yang tertulis dalam Keluaran
33:15, "Berkatalah Musa kepada-Nya:
"Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat
dari sini." Kita tidak akan mampu berjalan tanpa tuntunan TUHAN. Dan
bukankah TUHAN telah memberikan janji kepada kita bahwa : "Aku hendak
mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak
memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu." (Mazmur 32:8).
TUHAN dengan setia
memberikan tuntunan kepada kita melalui Gembala Sidang/Pembina, bagian kita
adalah berjalan sesuai dengan tuntunan TUHAN, dengan demikian kita sedang
berjalan menuju penggenapan janji TUHAN bagi kita.
3. Bergaul Karib dengan TUHAN.
TUHAN bergaul karib dengan orang
yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
(Mazmur 25:4)
Bergaul karib berarti membangun
hubungan yang akrab, yang intim dengan TUHAN 24 jam sehari, dengan terus
membangun komunikasi dua arah antara kita dengan TUHAN dan melibatkan TUHAN
dalam segala aspek kehidupan kita.
Youth Desember 2018 #1 - KASIH-NYA MENYELAMATKAN
KASIH-NYA MENYELAMATKAN
Bahan Bacaan
Matius 1:21,"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau
akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari
dosa mereka."
Penjelasan Materi
Youthers, sebentar lagi kita akan memasuki Bulan
Desember dan bersama-sama merayakan Natal, yaitu hari kelahiran Yesus. Bicara
soal kelahiran Yesus, mari kita merenungkan kembali apa sebenarnya makna dan
tujuan dari kelahiranNya? Untuk apa
sebenarnya Yesus datang ke dunia ini?
Youthers, mari kita perhatikan Yohanes 3:16, “Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal." Dari
ayat ini, kita dapat mengerti bahwa Yesus datang ke dunia dengan tujuan untuk
melepaskan manusia dari hidup yang binasa menuju hidup yang kekal. Kita harus
pahami bahwa dengan cara apapun, tidak seorang manusia yang sanggup
menyelesaikan perkara dosanya. Jika dosa kita telah diampuni, itu semata-mata
hanya adalah anugerah, karena Yesus Kristus dengan kasihNya yang sempurna telah
menebus dan menyelamatkan kita dari dosa-dosa., bukan karena kuat gagah kita.
Coba Youthers pikirkan, betapa luar biasanya kasih Yesus kepada
kita bukan? KasihNya lebih besar dari apapun yang ada di dunia ini. Tak ada
satupun manusia di bumi ini yang rela mengorbankan nyawanya demi menebus
manusia lain, termasuk kita, mungkin kita akan berpikir ribuan kali untuk bisa mengorbankan nyawa kita untuk menyelamatkan
orang lain, tapi tidak bagi Yesus, Ia mampu mengorbankan nyawanya untuk
menyelamatkan jiwa umat manusia, hanya Yesus Kristus yang mampu mengasihi kita
lebih dari orang lain mengasihi kita dan lebih dari kita mengasihi diri kita
sendiri. Kasih Tuhan tidak terbatas dan tidak bersyarat kepada kita
anak-anakNya, sekalipun kita yang terkadang yang justru mengasihiNya dengan
syarat dan dengan batasan-batasan yang kita ciptakan. Jadi yang terpenting
adalah jangan sampai kita melupakan makna Natal sesungguhnya, yaitu “Kasih yang
menyelamatkan” yang hendak Yesus
nyatakan kepada kita.
Youthers, kita mengerti sekarang bahwa kehadiran Yesus membawa
karya penyelamatan bagi umat manusia. Yesus telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita dari kebinasaan.
Kita ditebus bukan dengan barang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
melainkan dengan darah Kristus yang mahal, yang tak bernoda dan tak bercacat .
Bahan Diskusi : Apa makna keselamatan dari penebusan Yesus di
kayu salib bagi diri kita?
Saturday, December 1, 2018
Pastor Message Desember 2018, Pdt Ir Niko Nyotoraharjo
Subscribe to:
Posts (Atom)