Tuesday, October 16, 2018

Umum September 2018 3 - SIKAPMU AKAN MEMPENGARUHI JALAN HIDUPMU


SIKAPMU AKAN MEMPENGARUHI JALAN HIDUPMU

"Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan,
dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan" - Amsal 18:15


Minggu ini kita akan membahas banyak dari Amsal 18.  Pasal ini menasihati dan memperingatkan kita akan kita menjaga sikap kita, termasuk perilaku kita, karena hal itu akan sangat mempengaruhi jalan hidup kita.  Bagaimana kita memandang atau meresponi segala sesuatu atau orang lain, akan menentukan perjalanan hidup kita dan bahkan bagaimana TUHAN menilai hidup kita.  Secara khusus Amsal 18 menasihati kita dalam hal bertutur kata, sikap hati, dan kebijakan.  Mari kita mempelajarinya.

1. Tutur Kata

Amsal 18:21 berkata dengan tegas bahwa: "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakan akan memakan buahnya."  Tidak ada yang salah jika kita suka berbincang atau bercakap-cakap dengan orang lain. Namun yang harus kita perhatikan adalah kata-kata atau isi dari yang komunikasikan: apakah baik, buruk, positif atau negatif.  Seringkali kita hanya berpikir bahwa kata-kata yang kita ucapkan hanyalah akan berpengaruh kepada si pendengar, padahal yang kita yang mengucapkan pun akan mendapat pengaruh dari kata-kata tersebut.

Kualitas dari perkataan kita juga ditentukan dari seberapa bijak kita dalam memandang segala sesuatu dan seberapa bijak kita dalam berpikir.  Amsal 18:6-8 (bacalah bersama-sama) jelas menunjukkan bahwa orang-orang yang bebal hidupnya akan makin susah oleh karena perkataannya hanya menghasilkan pertengkaran yang sedemikian rupa sehingga orang yang mendengarnya rasanya ingin menampar mulutnya! (perhatian ayat 6).  Namun herannya, perkataan fitnah seringkali justru masuk ke dalam hati orang yang mendengarnya.  Disini kita harus berhati-hati dalam mendengar informasi apapun dari siapapun tentang siapa saja. 
Jaga tutur kata kita, karena itu akan menentukan apakah kita akan dipandang sebagai orang yang bijak atau bebal (Amsal 18:2,17).


2.  Sikap Hati
         
Amsal 18:12 berkata, "Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan."  Firman TUHAN dalam Amsal 18 ini juga mengingatkan agar kita menjaga sikap hati kita, terutama kerendahan hati.  Kesombongan akan menghambat turunnya hikmat, menghentikan pertumbuhan ke arah kedewasaan dan pada akhirnya menyusahkan hidup.  Tetapi orang yang rendah hati maka ia akan mendapat rasa sayang dan hormat dari banyak orang. 

Perkataan orang yang rendah hati dan yang memiliki sikap hati yang benar menjadi sumber hikmat dan berkat bagi banyak orang (baca dan perhatikanlah ayat 4).  Sikap hati yang mau merendahkan diri justru akan membuat kita semakin ingin mencari pengetahuan dan hikmat lebih banyak lagi (bacalah ayat 15).  Salah satu ciri atau perilaku orang yang memiliki sikap hati yang benar adalah ia tidak terburu-buru dalam menanggapi informasi atau perkataan orang lain, namun mencerna dan mencari tahu akan kebenarannya.  Ini jelas terungkap pada ayat 13 dan 17.  Orang yang bijak dan rendah hati akan meresponi apapun di dalam terang Firman TUHAN (perhatikan ayat 10).

Mari kita jaga sikap hati kita; tidak sombong dan tetap rendah hati.

3.  Kebijakan

Amsal 18:15 sebagaimana kita telah baca di awal pembahasan kita, menunjukkan bahwa saat kita memilih untuk menjaga mulut, menjaga sikap hati dan merendahkan diri khususnya di hadapan TUHAN, maka hal itu akan mendorong kita untuk lebih lagi mencari pengetahuan dan hikmat.  Semakin kita berpengetahuan dan berhikmat, maka semakin kita penuh dengan kebijakan.  Kedewasaan tidak bergantung kepada usia, tetapi kepada sikap dan perilaku hidup kita.

Saudara-saudara anggota COOL, mari kita terus bertumbuh dalam perjalanan hidup dan rohani kita dengan menjaga perkataan kita, menjaga sikap hati kita dan terus bertumbuh menjadi makin bijak melalui pengetahuan dan hikmat. Tuhan Yesus memberkati. (CS)

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH