Pencurahan
Roh Kudus Bagi Segala Bangsa
Kisah
Para Rasul 10:21-48
"Sesungguhnya
aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
Setiap
orang dari bagnsa mana pun yang takut akan Dia
dan
yang mengamalkan kebenaran
berkenan
kepada-Nya."
Kisah
Para Rasul 10:43
Sekalipun para murid sudah berkali-kali mendengar
pengajaran TUHAN Yesus bahwa keselamatan yang tersedia dan pencurahan Roh Kudus
bagi orang percaya, berlaku untuk semua orang, tanpa memandang suku dan bangsa,
namun kenyataannya hingga momen Kisah Para Rasul 10, mereka masih mengira bahwa
itu hanya berlaku bagi orang-orang Yahudi yang tersebar di bangsa-bangsa. Padahal yang TUHAN Yesus maksudkan adalah
semua bangsa: Yahudi dan non-Yahudi.
Itulah sebabnya TUHAN memberikan penglihatan kepada Petrus agar ia tidak
ragu untuk melayani seorang non-Yahudi, bahkan perwira militer Romawi.
Janji keselamatan dan pencurahan Roh Kudus, artinya juga
untuk kita yang sudah bertobat, percaya dan menerima keselamatan dari Yesus
Kristus. Pertanyaannya: sudahkah saudara menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan Juruselamat pribadi? Jika sudah,
pertanyaan selanjutnya adalah sudahkah saudara menerima baptisan Roh Kudus
dengan tanda awal berbahasa Roh? Jika
saudara menjawab "belum" pada pertanyaan pertama, segera mengambil
waktu dengan Gembala COOL, agar saudara dapat menjawab "ya".
Dari kisah pertemuan Petrus dan Kornelius, kita mendapat
beberapa pelajaran penting:
1.
TUHAN berkenan kepada siapa saja yang tulus mencari Dia (Kisah 10:1-4, 22).
Sangat menarik jika
perhatikan kisah awal dari pasal ini, yaitu TUHAN mengutus malaikat-Nya untuk
menemui Kornelius. Sebagai orang
non-Yahudi dia pasti tidak diperkenankan untuk masuk sinagoga, beribadah di
Bait Allah. Apalagi ia seorang perwira
militer dari kekaisaran yang menjajah Israel.
Tetapi itu semua tidak menghambat Kornelius, dan keluarganya, untuk
tetap beribadah dan berdoa kepada TUHAN.
Mereka adalah keluarga yang takut, hormat dan taat kepada TUHAN. Ia berkenan atas sikap keluarga ini.
Hari-hari ini pun kita melihat, ada banyak orang, yang
sekalipun tidak dikenali sebagai kristen, tetapi sungguh-sungguh mencari TUHAN
Allah yang hidup. Kepada mereka, sama
seperti Kornelius, TUHAN menunjukkan diri-Nya.
Kesaksian-kesaksian semacam ini kita dengar berkali-kali. Bukankah seharusnya kita, yang mengaku
sebagai pengikut Kristus, juga senantiasa tulus mendekat kepada TUHAN, setia
beribadah kepada TUHAN, takut dan hormat akan TUHAN, melakukannya secara lebih
lagi?
2.
TUHAN Yesus adalah pemberitaan yang dinantikan bangsa-bangsa dan
semua orang merindukan adanya perjumpaan
pribadi dengan-Nya
(Kisah 10:35-40).
Apapun masalah yang dihadapi orang di dunia saat ini;
kesakitan, penderitaan, kekosongan hidup, pencarian kebermaknaan diri, dan
sebagainya, semua jawabannya ada di dalam Yesus. TUHAN Yesus adalah jawaban yang terdalam yang
dibutuhkan oleh banyak orang, sekalipun banyak pula yang tidak mengakui bahwa
mereka membutuhkan-Nya.
Saudara-saudara, di era Pentakosta Ketiga ini,
pemberitaan mengenai Yesus dan kesaksian bagaimana Ia begitu berarti, baik,
mengasihi dan memberkati kita, haruslah menjadi utama dalam pembicaraan
kita. Solusi-solusi terhadap masalah
yang mungkin orang bawa kepada kita, haruslah kita bawa agar mereka menemukan
bahwa dalam Yesus-lah masalah mereka akan terselesaikan. Para Rasul selalu konsisten dalam hal
ini. Mereka tahu dengan pasti bahwa
kecuali seseorang menemukan perjumpaan pribadi dengan TUHAN Yesus, masalah
hidup yang terdalam yang dihadapi seseorang tidak akan pernah teratasi.
Pertanyaan: kapan saudara terakhir kali memberitakan
Yesus dan memberikan kesaksian hidupmu kepada orang lain?
3. ROH KUDUS yang akan membawa banyak jiwa-jiwa
datang kepada TUHAN
(Kisah 10:44-48)
Tugas kita adalah
memberitakan Kristus, namun hanya Roh Kudus yang dapat membawa orang kepada
Kristus, membawa orang pada pertobatan dan menerima hadirat-Nya. Petrus digerakkan dan diberanikan untuk
melayani Kornelius karena Roh Kudus (Kis 10:19). Petrus memberitakan Yesus yang melakukan
pelayanan yang luar biasa di dalam urapan Roh Kudus (Kisah 10:38). Kornelius
dan seisi rumahnya mendapatkan lawatan Roh Kudus (Kisah 10:44). Ketika Kornelius dan seluruh yang mendengar
Firman mengalami baptisan Roh Kudus, maka tanda awal berbahasa Roh (Kisah
10:46) menjadi tanda dan konfirmasi bahwa keselamatan dan pencurahan Roh Kudus
juga berlaku bagi bangsa-bangsa non-Yahudi.
Peristiwa ini juga kelak menjadi salah satu dasar
dimulainya penginjilan kepada bangsa-bangsa non-Yahudi oleh jemaat kristen
mula-mula (Kisah Para Rasul 15).
Hari-hari ini, semakin banyak jiwa-jiwa yang mulai
mencari TUHAN yang benar dan yang hidup.
Kita tahu bahwa itu hanya ada di dalam Yesus. Kita harus banyak berdoa agar jiwa-jiwa di
seluruh dunia menjadi haus dan lapar, dan mereka akan dikenyangkan dan
disegarkan dalam Yesus. Kita harus
berdoa agar pencurahan Roh Kudus terjadi kepada lebih banyak orang, sehingga
dengan demikian pemberitaan kabar baik semakin menyebar ke seluruh bumi (Kisah 1:8).
Amin!