Monday, May 28, 2018
Kunjungan ke Saudari Ita yang sakit
WANITA BETHEL INDONESIA -Tgl. 21 Mei 2018
Youth Juni Minggu 1 2018 - KASIH
KASIH
Bahan Bacaan
1 Korintus 13:1-13, 1 Yohanes 4:7-21
Penjelasan Materi
Youthers, dalam dua bulan ke depan ini kita akan membahas
tentang Buah Roh. Dari Galatia 5:22, kita tahu ada 9 buah Roh dalam
kekristenan. Tetapi menarik untuk kita cermati lebih lagi, bahwa urutan pertama
buah roh yang tercantum dalam Alkitab adalah Kasih. Mengapa Kasih? Perhatikan 1
Korintus 13:13, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan
dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.“ Hal ini menunjukkan
bahwa di dunia ini yang paling terbesar adalah Kasih. Ia menempati urutan
tertinggi dari segalanya, yang paling besar, paling kuat dan paling mendalam.
Kita harus tahu Youthers, bahwa identitas utama Orang Kristen
itu adalah Kasih, karena Allah adalah kasih itu sendiri. Untuk itu jika kita
mengaku anak Tuhan sudah seharusnya kita saling mengasihi dan mendasari segala
perkataan, pikiran dan perbuatan kita dengan Kasih seperti yang dikatakan
Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 4:7-8, “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah
kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang
yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak
mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”
Youthers, Allah sudah menyatakan kasihNya kepada kita kita
dengan mengaruniakan AnakNya yang Tunggal, Yesus Kristus untuk masti di kayu
salib menebus dosa kita, seperti yang dikatakan firman Tuhan dalam Roma 5:8
dikatakan, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena
Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”, maka sudah
seharusnya kita juga harus menerapkan kasih dalam setiap kehidupan kita.
Mungkin kita bisa saja berbuat baik kepada orang lain, kita menolong orang lain
secara materi, daya dan usaha , kita memberikan waktu dan memaksimalkan karunia
kita untuk melayani, tetapi jika kita tidak menggunakan kasih, itu semua
sia-sia. Apalagi jika ada maksud terselubung dari setiap perbuatan baik yang
kita lakukan, misalnya untuk pamer, untuk tenar dan dikenal sebagai orang baik
oleh banyak orang, maka semuanya tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Percayalah, tanpa kasih segala perbuatan manusia, sehebat
apapun, tidak ada artinya di mata Tuhan, seperti yang diingatkan Firman Tuhan
dalam I Korintus 13:1-3, “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa
manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku
mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan
memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna
untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada
padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.”
Kasih mengalahkan segala sesuatunya. Untuk itu Youthers,
marilah melakukan sesuatu hal dengan kasih akan membawa berkat dan dampak yang
besar bagi orang disekitar kita.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia
tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan
dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan
kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena
kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan
segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Sudah kah Youthers memiliki
ciri-ciri kasih ini?
Bahan Diskusi
Dari ciri-ciri kasih dalam dalam 1 Korintus 13:4-10, mana
sajakah yang sudah kamu miliki? Apa yang membuatmu sulit untuk mempraktekkan
kasih dalam kehidupan sehari-hari?
Umum Juni 2018 Minggu 1 - TUHAN YESUS MENGENALI KITA SECARA PRIBADI
SECARA PRIBADI
"Sampai masa tuamu
Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu
Aku menggendong kamu.
Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus;
Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." -
Yesaya 46:4
TUHAN
Yesus yang kita sembah adalah Allah yang mengenali kita secara pribadi. Dia adalah TUHAN yang berkuasa atas segala
mahluk, namun memperhatikan kita secara pribadi, satu demi satu. Interaksi Yesus dengan para murid-Nya (pengikut-Nya)
ketika Ia ada di muka bumi ini menunjukkan betapa Ia sangat mengerti suasana
hati, cara berpikir, titik stress mereka dan titik sukacita mereka. Kita pun adalah murid-Nya, oleh karena itu
kita pun dikenali dan diperhatikan oleh-Nya secara intim dan pribadi.
1. TUHAN
Yesus tahu apa yang membuat kita tertekan.
Ketika
Yesus disalibkan, begitu banyak para pengikutnya menjadi demikian
"stres". Salah satu adalah Maria Magdalena yang begitu sedih ketika
menemukan makam Yesus kosong karena Ia telah bangkit (Yohanes 20:11). Maria menjadi demikian tertekan karena ia
tidak melihat sosok tubuh Yesus. Apakah
yang Yesus lakukan padanya? Yesus
menunjukkan dirinya kepada Maria (Yohanes 20:14-17). Dengan menampilkan diri-Nya, Yesus
membalikkan kegalauan Maria menjadi sukacita.
Segera saja ketika Maria sadar bahwa yang ia lihat adalah Yesus, ia
ingin segera memeluknya secara fisik.
Maria segera memberitakan kebangkitan Yesus kepada murid-murid yang
lain.
Demikian
juga Yesus tahu titik "stres" murid-murid yang lain. Karena Tomas
galau dengan pemakuan diri Yesus, maka Yesus menunjukkan kepadanya bahwa
luka-luka akibat paku itu tidak mengekang Dia dalam kematian. Yohanes galau dengan kain kapan yang melilit
tubuh Yesus yang hancur, maka Yesus meletakkan kain kapan yang tergeletak rapi
sebagai tanda bahwa Ia sudah tidak butuh lagi kain untuk menutupi tubuh
kemuliaan-Nya. Demikian juga Yesus tahu
apa yang menjadi "stres" Petrus dan Ia membereskan hal tersebut
secara pribadi.
Jika
Yesus mengetahui apa yang menjadi titik stres dan kegalauan para murid-Nya, Ia
juga tahu apa yang membuat kita. Dahulu
Yesus sanggup membereskan stres murid-murid-Nya, maka percayalah Ia pun dapat
membereskan segala stres kita. Dia TUHAN yang mengetahui hal-hal yang memuat
kita tertekan dan Dia juga memberikan penghiburan serta membereskannya bagi
kita.
2 Korintus 1:5, "Sebab
sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus,
demikan pula oleh Kristus kami menerima
penghiburan berlimpah-limpah."
Filipi 2:1, "Jadi
karena dalam Kristus ada nasihat,
ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas
kasihan."
2. TUHAN
Yesus tahu apa yang kita butuhkan.
Dalam
Lukas 24:13-32 dikisahkan TUHAN Yesus menemui dua orang murid yang sedang berjalan
pergi menuju kampung bernama Emaus.
Jelaslah dari percakapan mereka, bahwa kedua murid tidak mengerti
hubungan kebangkitan Kristus dengan nubuatan/ pengajaran para nabi Perjanjian
Lama tentang Kristus. Yesus mengambil
waktu untuk menerangkan kepada mereka panjang dan lebar. Tetapi kebutuhan mereka yang paling besar
adalah kehadiran-Nya diantara mereka.
Ketika mereka, walaupun tidak tahu bahwa itu adalah Yesus, meminta-Nya
untuk tinggal bersama-sama mereka (Luk 24:29), Yesus pun menjawab permintaan
itu, karena itulah yang paling dibutuhkan murid-murid: Ia berada bersama dengan
mereka (Luk 24:29-30). Kehadiran TUHAN
diantara para murid, itulah yang menyembuhkan dan membuka mata mereka. Demikian juga dengan kita; kehadiran-Nya
dalam hidup kitalah yang membuat kita mengerti dan membuka mata rohani kita.
Lihatlah
bagaimana TUHAN Yesus juga mengetahui kebutuhan murid-murid-Nya akan ikan saat
mereka di danau Galilea (Yoh 21:1-14).
TUHAN Yesus juga mengetahui bahwa murid-murid perlu diteguhkan bahwa Ia
adalah benar-benar Allah yang telah memanggil mereka menjadi penjala-penjala
manusia sehingga Ia memberi mujizat yang sama seperti pada waktu Ia memanggil
mereka beberapa tahun sebelumnya (Lukas 5:1-11). Yesus tahu bahwa Petrus membutuhkan
pengampunan supaya ia bisa kembali kepada tugas dan panggilannya sebagai
seorang rasul dan gembala.
Saudara,
TUHAN yang kita sembah adalah Allah yang tahu apa yang kita butuhkan; bahkan
lebih daripada apa yang kita pikir kita butuhkan. Manusia seringkali hanya dapat mengukur
kebutuhan pada tingkat "permukaan", tetapi TUHAN Yesus menjawab
kebutuhkan kita yang terdalam. TUHAN
Yesus tidak hanya mengetahui kebutuhan orang banyak, tetapi Ia juga mengenali
apa yang menjadi kebutuhan kita secara pribadi.
Bahkan lebih dari sekedar tahu, TUHAN Yesus memenuhi apa yang menjadi
kebutuhan kita tersebut.
Kebutuhan
terdalam dari setiap orang percaya adalah kehadiran Allah dalam hidup
kita. Dengan kekuatan sendiri adalah
mustahil bagi kita untuk hidup berkenan kepada Allah. Dengan kekuatan sendiri adalah mustahil untuk
hidup sebagai orang percaya, oleh karena godaan dunia akan menjadi sangat besar
untuk membuat kita jatuh kembali. Itulah
sebabnya TUHAN mengutus Roh Kudus -yaitu Allah sendiri- supaya kita memiliki
kuasa dan hidup sebagai saksi-saksi bagi Kristus selama kita di dunia ini
(Kisah 1:8). Sebagaimana bangsa Israel
keluar dari perbudakan Mesir tidak akan dapat mampu bertahan di padang gurun
dengan kekuatan sendiri maka Allah menyertai mereka dengan lambang kehadiran-Nya
berupa tiang awan dan tiang api, maka Allah kini menyertai orang percaya dengan
mencurahkan Roh Kudus -"lidah-lidah nyala api"- di dalam hidup kita
(Kisah 2:1-4). Inilah arti penting
kepenuhan Roh Kudus dalam hidup orang percaya.
Roh Kudus dalam kita bukan saja memberikan kita penghiburan dan
kekuatan, tetapi juga kuasa dan kemampuan untuk menyatakan Kristus kepada
banyak orang. Bukankah ini adalah hal
yang luar biasa?
Kita
memiliki dan dimiliki oleh TUHAN yang luar biasa. Ia mengetahui apa yang membuat hidup kita
tertekan dan menunjukan jalan keluarnya, Ia mengetahui apa yang kita butuhkan
dan memenuhinya, Ia memberikan apa yang paling kita rindukan dari-Nya dan
memenuhi kita dengan Roh Kudus. TUHAN
yang kita sembah dalam Yesus Kristus adalah TUHAN yang luar biasa. Amin! (CS)
Thursday, May 24, 2018
BERHATI-HATI DENGAN PERKATAAN
I. Persiapan :
1.
Sebuah sapu tangan yang cukup besar.
2.
Dua buah kursi dan disusun dengan posisi
berhadapan.
II. Cara bermain :
Pemimpin
memilih salah seorang dari antara para peserta untuk menjadi “iblis”, kemudian matanya ditutup dengan
sapu tangan.
Lalu
iblis
itu menunjuk seorang peserta. Siapa yanag ditunjuk harus berdiri dan datang
kepadanya, kemudian duduk berhadap-hadapan dengan dia di kursi yang telah
disediakan.
Setelah
itu si iblis mulai menginterogasi dia.
Jika
si iblis dapat mengenal suara orang itu dan dapat menebbak siapa dia, maka
giliran orang itu yang menjadi iblis.
Tetapi
jika si iblis tidak mengenal suara orang itu sampai tiga kali, maka si iblis
harus dihukum.
Pada waktu
orang itu di interogasi, ia boleh menjawab dengan suara palsu supaya tidak
mudah dikenal.
III. Tujuan :
Supaya kita
berhati-hati dengan perkataan kita, iblis selalu berusaha menjatuhkan kita
melalui perkataan kita yang salah dan sia-sia. Amsal 10:19
YOUTH Minggu 4 MEI 2018 - JANGAN SAMPAI TEKNOLOGI MENGGESER KOMUNITAS ROHANI
JANGAN SAMPAI TEKNOLOGI MENGGESER KOMUNITAS ROHANI
Ibrani 10:25, “Janganlah kamu
menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna”
Penjelasan Materi
Youthers, dari Minggu ke-1 sampai
Minggu ke-3 kita telah membahas tentang bagaimana kita sebagai anak muda
Kristen harus melek teknologi, tentang
bagaimana kita harus bisa memanfaatkan teknologi untuk memberitakan kabar baik,
juga tentang bahaya teknologi.
Pembahasan Minggu ke-4 ini juga tidak kalah penting. Mengapa? Karena
masih banyak anak muda di luar sana yang menjauhi pertemuan-pertemuan ibadah, yang
keluar dari persekutuan rohani dan komunitas selnya akibat terlau kecanduan
pada gadget atau teknologi lainnya.
Tidak sedikit anak-anak muda yang mengggunakan waktunya selama berjam-jam untuk
bermain games online, menggunakan
media sosialnya, browsing internet
atau hanya nonton online-an sepanjang
hari. Tentu saja ini membuat ruang lingkup mereka bersosialisasi semakin kecil,
mereka menjadi cuek terhadap
sesamanya, karena terlalu asyik dengan dunia maya dibanding berinteraksi dan
bersosialisasi dengan sesamanya di dunia nyata.
Lebih mirisnya lagi Youthers, di
luar sana masih banyak anak muda Kristen yang enggan untuk beribadah ke Gereja,
ke persekutuan Remaja/Pemuda karena lebih memilih di rumah untuk berkutat pada handphone, laptop televisi atau alat
elektronik lainnya. Teknologi membuat anak-anak muda seperti itu merasa bahwa
cukup dengan genggaman smartphone
ditangannya, maka sendirian pun tidak menjadi masalah baginya.. Fatalnya, jika
mereka menjadi anti sosial. Mereka merasa tidak membutuhkan siapa-siapa lagi,
tidak membutuhkan komunitas rohani, tidak perlu ke Gereja, tidak perlu ke
Persekutuan Remaja/Pemuda karena segala sesuatunya bisa terjawab melalui
internet, bisa dicari melalui internet termasuk hal-hal rohani sekalipun.
Tentunya pandangan keliru di atas perlu kita jawab dengan
melihat pada kebenaran Firman Tuhan. Perhatikan Ibrani 10:25, "Janganlah
kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan
oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat
melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat” Youthers, dari ayat ini,
sangat jelas bahwa sebagai orang percaya, kita
tidak boleh menjauhkan diri dari pertemuan ibadah, apalagi hanya oleh
karena alasan kita bisa menemukan semua hal dalam ibadah melalui internet.
Tentu saja kita akan mengalami atmosfer yang berbeda pada alam roh kita ketika
kita pergi beribadah langsung ke Gereja/Persekutuan anak muda, dibandingkan
dengan kita hanya menonton dan mendengar Khotbah Pendeta/lagu rohani dari
Youtube saja.
Youthers, dalam hal ini, bukan berarti kita dilarang melihat
konten rohani di internet, karena tentu saja hal itu diperbolehkan dan bagus
untuk asupan rohani kita. Tetapi jangan jadikan itu menjadi alasan utama yang
membuat kita merasa tidak perlu ke Gereja/persekutuan. Kita harus tetap
melangkahkan kaki untuk bergereja dan ikut dalam komunitas persekutuan rohani
yang membangun iman kita.
Jika kita hanya berhubungan dengan dirinya sendiri, maka
bisa saja kita dapat dengan mudah membenarkan kelakuan atau sikap kita yang
bertentangan dengan Firman Tuhan, berbeda jika kita mengikuti komunitas rohani
dan pergi ke Gereja untuk beribadah, kerohanian kita akan terisi, kita bisa
memuji, menyembah Tuhan secara bersama-sama dan mendengarkan Firman Tuhan untuk
mengarahkan kita menjalani kehidupan ini .
Youthers, hubungan yang teratur dengan sesama orang Kristen
lainnya dalam Gereja, persekutan anak
muda sangatlah diperlukan untuk dapat menjaga hidup kita tetap lurus, karena
kita diberi tanggung jawab sebagai pribadi untuk saling menjaga (Ibrani 3:13).
Selain itu Youthers, dengan datang ibadah Gereja/persekutuan anak muda,
komunikasi dan hubungan yang baik dengan
sesama anak Tuhan dapat terbangun karena adanya interaksi langsung secara face
to face dengan sesama. Tentunya kita akan semakin bertumbuh jika rutin
mengikuti kegiatan rohani di Gereja/persekutuan kita.
Bahan Diskusi :
Apakah kita selalu rutin dalam mengikuti Ibadah
Gereja/Persekutuan anak muda di Gereja kita? Jelaskan alasan yang mendasarinya
YOUTH Minggu 3 MEI 2018 - BAHAYA TEKNOLOGI
BAHAYA TEKNOLOGI
Bahan Bacaan
Bahan Bacaan
Roma 12:2, “Janganlah kamu
menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna”
Penjelasan Materi
Youthers, melanjutkan pembahasan kita pada Minggu ke-2
tentang perkembangan teknologi dan sikap kita sebagai anak muda Kristen dalam
menyikapinya, maka pada Minggu ke-3, kita akan membahas bahaya dari teknologi
yang ada, supaya membuat kita juga waspada dan lebih berhati-hati dalam
menggunakannya.
Tidak perlu
jauh-jauh mencontohkannya, kita lihat saja pada sisi bahaya dari smartphone:
Ø
Salah satu acara di channel National Geographic
pernah menampilkan tayangan hasil penelitian terhadap sejumlah keluarga terkait
dengan dampak buruk dari kemajuan teknologi telekomunikasi, terutama gadget,
bagi anggota keluarga. Kemudian dalam tayangan tersebut diceritakan bagaimana
seluruh anggota keluarga berkomunikasi melalui gadget, padahal mereka semua
saat itu masih berada di dalam rumah. Inilah salah satu bahaya dari teknologi
yang membuat kita menjadi enggan berkomunikasi langsung dan lebih mengandalkan
chatt saja.
Ø
Hampir semua orang dari mulai menengah ke bawah
sampai menengah ke atas memiliki handphone/smartphone, apalagi saat ini dengan
uang ratusan ribu saja kita dapat memiliki smartphone canggih. Ada contoh kasus
yang dilansir dalam sebuah berita online, dikabarkan bahwa ada pelajar SMP dan SMA yang harus
mendapatkan penanganan khusus, karena didiagnosis sementara oleh dokter
spesialis jiwa di rumah sakit setempat, karena mengalami guncangan jiwa akibat
kecanduan smartphone. Belum lagi ada berbagai kasus asusila yang melibatkan
anak muda gara-gara konten pornografi yang disalahgunakan, kasus kecanduan
games online dll. Semua itu dikarenakan internet yang sangat mudah di akses
pada smartphone mereka itu telah disalahgunakan.
Ø
Teknologi juga dapat membuat manusia semakin
malas, karena menjadi terlalu bergantung pada kemudahan -kemudahan yang
ditawarkan, sehingga banyak hal dapat dikerjakan dengan cepat dan instan, tanpa
mereka harus mengeluarkan effort lebih. Teknologi juga membuat manusia lebih
konsumtif dan hidup berlebihan. Terkadang agar diakui dan dipandang berada oleh
orang sekitarnya, ada saja yang rela terus mengikuti perkembangan zaman dengan
membeli keluaran terbaru dari produk-produk elektronik yang ada , padahal itu
bukan kebutuhan utama, melainkan hanya sekedar untuk gaya-gayaan saja.
Untuk itu Youthers, tidaklah berlebihan jika kita belajar
menerima sebuah perubahan, apapun bentuknya, dengan berpegang pada nasihat
Paulus dalam Roma 12:2,“…tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu…” Artinya kalaupun kita harus berubah mengikuti
perkembangan zaman, maka perubahan itu harus berdampak positif dan sesuai
dengan kehendak Tuhan.
Sebagai anak-anak muda Kristen, kita memang harus mau
mengikuti perkembangan zaman tetapi bukan berarti kita harus menjadi serupa
dengan dunia dan jaman. Prinsip-prinsip Firman Tuhanlah yang menjadi rambu bagi
kita sebagai penikmat teknologi. Jika kemajuan teknologi membuat kita menjadi
anti sosial, menjadi tidak mau berkomunikasi dan bergaul, membuat kita
melanggar standard kekudusan Tuhan dan memiliki hubungan makin jauh dari Tuhan,
artinya kita telah salah dalam menyikapi kemajuan zaman.
Bahan Diskusi
1. Apakah kita pernah merasakan sendiri
bahaya/dampak buruk dari teknologi yang kita gunakan? Ceritakan pengalaman
kita?
2. Solusi apa yang kita akan lakukan dalam
menyikapi dampak negatif yang ada?
Tuesday, May 22, 2018
COOL WBI MEI 2018 (1) - KUASA KEBANGKITANNYA
KUASA KEBANGKITANNYA
“Yang
kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam
penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
-Filipi
3 :10-11-
Introduksi
Wanita Allah,
setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Ia menampakkan diri
berulang-ulang kali untuk membuktikan Yesus hidup (Kisah Rasul 1:3). Yesus
menyatakan bahwa kematian tidak perlu ditakutkan sebab kematian adalah sesuatu yang
harus terjadi sebelum datangnya kebangkitan. Kita semua harus mengenal kuasa
kebangkitanNya dan cara mendapatkannya.
Isi
Setiap orang
percaya harus mengalami kuasa kebangkitan Kristus dan mengerti cara
mendapatkannya. Ada 3 hal perlu kita lakukan agar kita mengalami kuasa
kebangkitan Kristus, yaitu :
1.
Mati terhadap
dosa (Roma 6 : 10)
Dosa
adalah suatu kebiasaan buruk yang membawa kita kepada kesengsaraan. Apakah
diantara kita masih mempunyai kebiasaan buruk (dendam, amarah, malas, pemalu,
iri hati, tidak percaya, sulit mengampuni, pelit, berselingkuh dan lain-lain).
Dosa yang sering kita lakukan, akan menjadi kebiasaan bagi diri kita sehingga
kita tidak mempermasalahkannya lagi, dan hal ini sangat berbahaya.
Wanita, ingatlah
bahwa dosa adalah penghambat berkat Tuhan, jadi hari ini kita harus
menyelesaikan dosa-dosa kita (Yesaya 59 : 1 – 2). Matilah terhadap dosa
sehingga kita bisa hidup bagi Kristus Yesus (Roma 6 : 11-14).
2.
Mati terhadap
dunia (Roma 12 : 2)
Wanita,
dunia akan banyak menawarkan kita banyak hal. Kesenangan, kebahagiaan,
fasilitas, dan banyak hal lainnya, namun ingatlah seua yang diberikan dunia
adala semu (Baca Galatia 5:19-21). Tidak bisa membuat kita hidup dalam
kebangkitan Kristus, justru akan buat kita terpuruk mati dalam dosa dan tidak
mendapatkan bagian keselamatan yang kekal. Oleh sebab itu, kita harus mati
terhadap dunia artinya tidak boleh sama serta mengikuti keinginan dunia ini.
Roma 12:2
berkata : Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,
yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Wanita,
siapa yang rindu mengalami kuasa kebangkitan Kristus? pastinya setiap kita
bukan. Oleh sebab itu, mari jangan biarkan diri kita serupa dengan dunia ini,
alami pembaharuan budi kita dengan pertolongan Roh Kudus sehingga kita dapat
membedakan mana kehendak Allah yang berkenan dan yang sempurna sehingga bisa
mati terhadap dunia dan bangkit bersama-sama dengan Kristus.
3.
Mati terhadap
diri sendiri (Filipi 2:5-8)
Mati
terhadap diri sendiri aritnya bahwa kita harus mengosongkan diri kita dan
berkata bukan kehendakku melainkan hanya kehendak Tuhan. Sebab bukan lagi kita
yang hidup tetapi Tuhan Yesus yang hidup di dalam kita (Galatia 2:20). Tidak
mudah mati terhadap diri sendiri, oleh sebab itu kita harus dekat dan intim
dengan Roh Kudus serta firmanNya, sehingga Ia akan memampukan kita, dan kita
dapat mati terhadap diri kita sendiri.
Penerapan :
Sebab Tuhan Yesus bangkit dan membuktikan Dia hidup. Ia menghapus
segala keraguan dan ketidak mengertian kita akan arti kematian dan
kebangkitanNya. Alami kuasa kebangkitanNya dengan mati terhadap dosa, mati
terhadap dunia dan mati terhadap diri kita sendiri.
Tuhan Yesus
Memberkati.
COOL UMAS MEI 2018 - TUJUAN HIDUP UMAS
“Aku hendak mengajar dan
menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat,
mata-Ku tertuju kepadamu. “
(Mazmur
32 : 8)
PENDAHULUAN
Shalom
Umas, baru saja kita merayakan Paskah yaitu hari kebangkitan Tuhan Yesus. Kita
percaya bahwa sukacita yang besar itu melimpah di dalam hati setiap kita. Saat
Tuhan mengorbankan diriNya hal itu merupakan tujuan terbesar Tuhan agar manusia
yang Ia kasihi dapat diselamatkan dan kembali kepada rancangan yang semula.
Tuhan saja punya tujuan apalagi setiap kita. Namun terkadang, permasalahan,
persoalan serta tantangan dalam hidup membuat kita lupa dan tidak fokus pada
tujuan hidup. apapun tujuan hidup kita, pastinya hal tersebut akan membawa kita
untuk menggenapi seluruh kehendak Tuhan.
ISI
Bagaimana agar Umas dapat tetap bertahan untuk mencpai tujuan hidupnya?
Ada beberapa cara agar dapat tetap bertahan serta fokus untuk mencapai tujuan
hidup, yaitu :
1.
Intim Dengan Tuhan
Yohanes 15:7 berkata : “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” Intim dengan Tuhan berarti kita tinggal di
dalam firmanNya dan firmanNya tinggal di dalam kita. Tidak seminggu sekali
namun setiap saat, setiap waktu kita merenungkan firman Tuhan. Kebenaran
firman Tuhan akan membuat kita fokus pada tujuan hidup kita.
2. Mau Dinasihati Tuhan
Mazmur
32:8 “Aku
hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak
memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.”
Umas, mata Tuhan itu tertuju kepada kita,
oleh sebab itu berilah diri untuk belajar
mendengar yaitu untuk dinasihati ataupun ditegor. Kenapa? karena Tuhanlah yang paling tahu jalan kita
ini lurus atau belok-belok atau saat ini kita
sedang diam saja dan tidak bergerak. Makanya perlu sekali memberi diri dan membiarkan Tuhan berbicara menasihati kita
supaya kita kembali kepada tujuan
hidup kita yang semula yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
3. Percaya Kepada Rancangan
Tuhan
Yeremia
29:11 “Sebab
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Umas, Tuhan
paling tahu rancangan yang terbaik bagi setiap kita, oleh sebab itu baiklah
setiap kita percaya penuh kepada setiap rancangan dan rencana Tuhan. Berikan
diri untuk tunduk dan taat pada setiap rancangan Tuhan, maka hidup kita pun
akan mencapai tujuannya.
PENUTUP
Umas, mari
penuhilah tujuan dan panggilan Tuhan dalam hidupmu. Bangunlah keintiman
denganNya, berilah diri untuk mau dinasihati, dan percayalah pada setiap
rancangan yang Ia buat. Saat kita melakukan ketiga hal ini, maka hidup kita pun
akan terus bergerak maju sampai setiap kita memenuhi kehendak Tuhan yang mulia.
YOUTH Minggu 2 Mei 2018 - MENGGUNAKAN TEKHNOLOGI UNTUK MENYAMPAIKAN KABAR BAIK
MENGGUNAKAN
TEKHNOLOGI UNTUK MENYAMPAIKAN KABAR BAIK
Roma 10:14, “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya,
jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada
Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar
tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?”
Penjelasan Materi
Youthers, mari kita renungkan Firman Tuhan dalam
Roma 10:14 dari bahan bacaan di atas. Masihkah dalam hati kita memiliki
kerinduan agar teman-teman, sahabat, keluarga, ataupun siapapun menerima
keselamatan? Atau malah kita sudah tidak peduli akan hal itu lagi karena
menganggap itu bukanlah tugas dan tanggung jawab kita? Atau mungkin, kita masih
memiliki kerindun itu tetapi kita tidak pernah bergerak untuk memberitakan
keselamatan itu? Jika begitu, maka sia-sialah kerinduan itu.
Sebagian dari Youthers mungkin telah terus-menerus mendoakan
orang-orang yang belum menerima kabar keselamatan, akan tetapi jika kita tidak
melakukan tindakan nyata, lalu bagaimana orang yang kita doakan dapat menerima
keselamatan? Bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak
percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka
tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak
ada yang memberitakan-Nya? Maka dari itu, haruslah ada orang-orang yang mau
memberitakannya, siapa orangnya? Jawabannya tak lain adalah diri kita sendiri,
anak-anak mudanya Tuhan.
Mungkin kita bertanya, “Tapi bagaimana aku dapat
memberitakan Firman Tuhan? Aku kan bukan Pendeta?” Ketahuilah, memberitakan
Firman Tuhan bukanlah hanya tugas seorang Pendeta saja, tapi ini adalah
tanggung jawab kita semua. Kita tidak perlu mengkotbahi satu persatu orang yang
kita temui, tapi pakailah cara praktis untuk dapat memberi kesaksian tentang
Tuhan, salah satunya melalui media apapun yang sering digunakan anak muda.
Misalnya saja di jejaring sosial yang kita miliki, kita dapat meng-update
segala hal yang dapat memberkati banyak orang, bersaksi melalui status-status
dan gambar-gambar yang berdampak baik terhadap pengenalan akan Tuhan. Kita juga
bisa menulis artikel-artikel yang membangun di blog pribadi atau blog komunitas
yang kita miliki, sehingga ketika orang membacanya, maka ia menjadi sangat
diberkati dan melihat kemuliaan Tuhan dari tulisan kita itu. Kita juga bisa
menulis status di instant messenger atau media sosial lainya dengan kata-kata
positif, sehingga darinya nama Tuhan dipermuliakan.
Youthers, mulailah memberikan konten-konten yang memberkati
orang-orang yang membacanya. Sehingga mereka dapat mengenal Tuhan yang penuh
kasih dari media yang kita gunakan.
Bahan Diskusi
1. Konten apa yang biasa di
update dalam media sosial kita?
2. Sudahkah kita menggunakan
media apapun di sekitar kita, mungkin itu
Facebook, Twitter, BBM, email, Path, blog, Intasgram dll untuk memberitakan
sesuatu hal yang baik dengan prinsip
kebenaran Firman Tuhan?
3. Mana yang lebih banyak kita
update dalam media sosial ? Hal yang berbau positif atau negative?
YOUTH Minggu 1 MEI 2018 - JANGAN JADI ORANG KRISTEN YANG “GAPTEK”
JANGAN JADI ORANG KRISTEN YANG “GAPTEK”
Amsal 1:5, “Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu
dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan”
Penjelasan Materi
Youthers, dunia ini selalu berubah dengan perkembangan zaman
yang semakin canggih. Mungkin kita bertanya, bagaimana posisi kita sebagai anak
muda Kristen dalam meresponi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) yang semakin hari semakin maju ?
Harus kita pahami Youthers, bahwa Perkembangan teknologi
memang tak mungkin kita tolak. Jika kita tolak, yang ada kita malah bisa
tertinggal, akan kesulitan sendiri bahkan akan mengalami kemunduran, sedangkan
banyak orang yang bisa maju dan sukses karena memanfaatkan perkembangan
teknologi tersebut. Misalnya saja:
Ø Penggunaan
uang elektronik dalam pembayaran tol,
kereta dll. Kita harus mau mengikuti perubahan peraturan dari pemerintah ini,
jika tidak mau maka kita sendiri yang akan kesulitan dan menjadi repot
Ø Menjamurnya
toko online yang menawarkan harga jauh lebih murah dibandingkan toko retail,
yang membuat konsumen dengan budget terbatas akan beralih ke toko online.
Ø Pembayaran/transaksi
apapun yang dilakukan dengan e-banking/ m-banking sehingga kita tidak perlu
menghabiskan waktu untuk ke Bank
Ø Berkembangnya
akun media sosial. Hal ini membuat banyak orang, entah rekan pelayanan kita,
adik rohani kita, keluarga kita dan teman kita yang lebih mengumbar
kesehariannya, menceritakan kegiatannya mengutarakan masalahnya dan meng-update
segala hal yang terjadi dalam hidupnya di akun mereka masing-masing daripada
komunikasi secara langsung kepada kita.
Contoh-contoh di atas membuat kita tidak bisa hanya diam di
tempat ketika jaman bergegas berlari menuju sebuah perubahan yang lebih baik,
melainkan membuat kita mau tidak mau harus menyesuaikan, mengikuti perkembangan
zaman, dan tidak bersikap terlalu kaku dan tabu terhadapnya.
Perhatikan bahan bacaan kita hari ini dalam Amsal 1:5, “Baiklah orang bijak mendengar dan
menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan
pertimbangan” Dari ayat ini kita bisa
lihat bahwa Tuhan sebenarnya menghendaki kita manusia untuk terus mengembangkan
diri, menambah ilmu dan pengertian. Kita sebagai orang Kristen tetap menerima
segala kemajuan IPTEK yang ada dengan dasar Iman Kristen, yaitu takut akan
Tuhan. Hal ini berarti bahwa kita tidak perlu menjauhi IPTEK tapi justru terus
mengembangkannya menjadi lebih baik lagi. Jadi kita jangan jadi anak muda yang gaptek tetapi
jadilah anak muda yang melek teknologi.
Akan tetapi Youthers, satu hal yang harus kita sadari betul,
memang banyak hal positif dari kemajuan teknologi yang memudahkan kita, namun
tidak sedikit pula dampak negatif darinya. Kita harus tetap bijak dalam
menyikapinya dengan berpegang pada Firman Tuhan sebagai rambunya. Mengenai
bahaya teknologi, kita akan membahas bahaya teknolgi pada Minggu ke-3.
Bahan Diskusi
1. Teknologi dan
kemajuan zaman apa saja yang sudah kita ikuti sampai detik ini?
2. Ceritakan dampak
negatif dan positif dari pertanyaan no. 1? Mana yang lebih banyak?
Subscribe to:
Posts (Atom)