DOA JEMAAT DI ERA PENTAKOSTA KETIGA
(Kisah Para Rasul 4:23-31)
Kita sedang berada di era pentakosta ketiga, ada begitu banyak
perkara yang dahsyat yang sudah, sedang dan akan Tuhan kerjakan. Tentunya
jemaat harus secara aktif mengambil bagian dalam gerakan Tuhan ini, dan yang
paling sederhana adalah mengambil bagian di dalam doa. Kalau kita membaca cara
hidup jemaat mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2 dan 4, kita akan mendapati
bukan hanya cara hidup jemaat sehari-hari, melainkan juga bagaimana mereka
berdoa.
Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman
mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam
kepala dan tua-tua kepada mereka. Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu,
berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah
yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. (Kisah 4:23-24)
Dalam era pentakosta ketiga, jemaat bukan sekedar sebagai
objek pelayanan (pihak yang dilayani),
melainkan juga subjek pelayanan (terlibat dalam pelayanan). Jemaat juga
adalah perisai doa bagi para hamba-hamba Tuhan yang melayani, sebagaimana yang
terjadi pada pentakosta yang pertama.
Bagaimana Jemaat di Era Pentakosta berdoa?
1. Jemaat
Berdoa dengan pemahaman akan Firman, Rencana dan Kehendak Tuhan.
Dan oleh Roh Kudus dengan
perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh
bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para
pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. Sebab sesungguhnya
telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta
bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus,
yang Engkau urapi, untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan
dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. (ayat 25-28)
Jemaat tidak takut dan gentar dengan situasi dan kondisi yang
dialami, bagaimana para imam dan orang
farisi melarang dan mengancam para Rasul dan orang percaya untuk tidak
memberitakan injil. Sebab mereka mengerti bahwa penderitaan yang sedang dan
akan mereka alami adalah sesuai dengan rencana dan kehendak Tuhan yang tertulis
dalam Firman Tuhan.
Secara kondisi, apa yang kita alami di Indonesia sangat mirip.
kita menghadapi tekanan dan aniaya, misalnya larangan beribadah, penutupan
tempat ibadah, penyerangan, intimidasi yang terjadi dibeberapa wilayah di
Indonesia.
Namun, kita harus sadari bahwa semuanya itu sudah tertulis dalam
Firman Tuhan:
"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah
lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah
dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia,
melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi
dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan
menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan
menuruti perkataanmu. Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu
karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.
(Yohanes 15:18-21)
Jangan takut dan kaget dengan aniaya, tetap tekun dalan doa!
giat dalam menara doa, rumah doa, kubu doa, doa keliling!
2. Jemaat Berdoa bagi hamba-hamba Tuhan dan semua
orang percaya KEBERANIAN UNTUK MEMBERITAKAN INJIL!
Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah
bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian
untuk memberitakan firman-Mu. (Ayat 29)
Ancaman dan aniaya tidak
menyurutkan jemaat untuk berdoa. Ancaman dan aniaya yang dialami justru
mereka bawa dalam doa. Dan yang luar
biasa, doa jemaat ditengah ancaman dan aniaya bukan meminta perlindungan atau
minta dijauhkan dari aniaya, menolak aniaya, menengking aniaya, tapi justru mereka
berdoa MINTA KEBERANIAN UNTUK MEMBERITAKAN INJIL.
3. Jemaat Berdoa agar manifestasi kuasa TUHAN
YESUS dinyatakan
Ulurkanlah tangan-Mu untuk
menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama
Yesus, Hamba-Mu yang kudus. (ayat 30)
Jemaat di era pentakosta pertama
telah melihat begitu banyak mujizat yang membuat orang menjadi percaya kepada
Tuhan Yesus. Dan jemaat berdoa agar manifestasi kuasa Roh Kudus makin nyata.
Pernahkah kita berdoa secara demikian? atau malah kita ragu dan kurang percaya
kalau Tuhan Yesus dapat menyatakan kuasa-Nya melalui doa jemaat? Kalau kita
berdoa seperti jemaat mula-mula pada pentakosta pertama berdoa, setelah ini
kita akan melihat mujizat-mujizat yang baru terjadi dalam dan melalui hidup
kita.
4. Jemaat
berdoa sampai kuasa Tuhan dinyatakan dan mereka mengalami apa yang mereka
doakan
Dan ketika mereka sedang berdoa,
goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus,
lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani. (ayat 31)
Tuhan menyatakan kuasa-Nya ditengah jemaat yang
sungguh-sungguh berdoa. Mereka semua penuh dengan Roh Kudus dan memberitakan
Firman Allah dengan berani. Sepintas kita dapat membedakan antara jemaat/hamba
Tuhan yang suka berdoa dengan jemaat/hamba Tuhan yang kurang suka berdoa? salah
satunya terlihat dari KEBERANIAN MEREKA DALAM MEMBERITAKAN FIRMAN ALLAH! (DL)