BERSUNGGUH-SUNGGUH ATAS APA YANG KITA KERJAKAN
Bahan Bacaan
Kolose 3:23-24, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah
dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu,
bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai
upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.”
Penjelasan Materi
Youthers, pernahkah kita mendengar pengalaman atau melihat
sendiri rekan kerja kita yang melakukan tugas pekerjaannya dengan ala kadarnya,
malas-malasan, tidak maksimal, tidak profesional, tidak ada inisiatif, tidak
mau melakukan lebih dari jobdesc yang sudah ditentukan, hitung-hitungan dalam
pekerjaan yang dilakukan, bekerja terlalu santai dan hanya sungguh-sungguh
ketika ada bos saja? Atau justru kita sendiri yang juga pernah memiliki sikap
demikian?
Perlu kita ketahui Youthers, bahwa sikap-sikap tersebut
terjadi karena ada banyak orang yang menganggap tingkat keseriusan bekerja itu
berbanding lurus dengan upah yang mereka dapatkan. Mereka berpikir bahwa karena
upah yang diperoleh sedikit, maka bekerja juga tidak perlu terlalu keras dan
giat, melainkan cukup bekerja ala kadarnya. Berbeda jika upah yang didapat
cukup besar, maka mereka bisa termotivasi bekerja lebih keras lagi, apalagi
jika ada bonus-bonus serta insentif.
Mungkin tersersit pertanyaan dalam benak kita Youthers, bagaimana
sikap kita seharusnya sebagai orang percaya dalam melakukan pekerjaan?
Bagaimana sikap kita sebagai pengikut Kristus, jika gaji yang kita terima
terlalu sedikit tetapi pekerjaan yang diberikan kepada kita terlalu banyak
bahkan diluar jobdesc kita seharusnya? Pada Minggu ke-3 ini, kita akan
sama-sama diingatkan bagaimana kita harus bekerja menurut firman Tuhan.
Youthers, pada umumnya
kita bekerja memang untuk mendapatkan uang agar dapat memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, tetapi bekerja bukanlah semata-mata karena mengejar uang. Kita harus memiliki paradigma bahwa Tuhan
berkenan atas hidup kita, pun juga terhadap apa yang kita kerjakan. Jadi kita harus berpikir untuk memuliakan Tuhan atas segala
hal yang kita kerjakan. Pemikiran ini akan
menjadi motivasi kita untuk bekerja sebaik mungkin dan
bersungguh-sungguh tanpa melihat upah/gaji/atasan/apapun. Dasar pemikiran inilah yang melatarbelakangi nasihat Paulus
kepada jemaat di Kolose dalam bahan bacan kita
hari ini. Secara khusus, Paulus memberikan penjelasan mengenai pekerjaan
para hamba. Ia menasihati mereka untuk memaknai pekerjaan mereka sebagai
pelayanan kepada Tuhan yang pasti akan dibalas-Nya dengan upah surgawi. Paulus
percaya bahwa dengan pemaknaan ini, mereka akan mampu mengerjakan pekerjaan
mereka dengan berintegritas dan tulus hati. Maka dari itu Youthers, hendaknya
kita dalam mengerjakan tugas apa pun, dapat memaknainya sebagai pelayanan yang
berharga di mata Tuhan, maka percaya kita akan terdorong untuk terus berusaha
mengerjakannya dengan sebaik mungkin
Bahan Diskusi :
Sudahkah kita bersungguh-sungguh atas pekerjaan kita saat ini? Apa yang menjadi
tantangan kita untuk melakukan perkerjaan dengan sungguh-sunguh?