MENJADI MANUSIA YANG KONSISTEN & TEGUH PENDIRIAN
(DEPENDABILITY VS INCONSISTENCY PART 3)
Bahan Bacaan
Ulangan 28 : 13-14, “Tuhan akan mengangkat engkau menjadi
kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila
engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kau
lakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri
dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti
allah lain dan beribadah kepadanya”
Penjelasan Materi
Youthers, dalam bacaan kita di atas, Tuhan berjanji akan
menjadikan kita “kepala” dan bukan “ekor” dan akan membuat kita semakin “naik”
dan bukan “turun”, dengan satu syarat apabila kita mendengarkan perintah Tuhan
dan berlaku setia serta tidak menyimpang dari kebenaranNya. Hal ini berbicara
tentang konsistensi, kesetiaan dan kesungguhan hati kita di hadapan Tuhan.
Tuhan rindu agar kita memiliki karakter, pendirian dan sikap
yang on the track, tidak menyimpang dari ajaran Firman Tuhan. Ia ingin agar
kita menjadi pribadi yang setia dan konsisten dalam dalam kehidupan, serta
memiliki iman yang kokoh meski mendapat tekanan. Jika Youthers, ingin menguji
konsisten tidaknya seseorang, maka kita dapat melihat dari perkara sederhana
dalam kehdiupan sehari-hari, misalnya bagaimana seseorang menghormati orang
tuanya, gembalanya, atasannya, pasangannya. Ciri orang dengan pribadi yang
konsisten, pastinya tidak akan berkompromi atau mengambil jalan pintas dalam
segala sesuatu untuk membawa keuntungan bagi dirinya sendiri apalagi sampai
“menabrak” kebenaran Firman Tuhan. Orang yang konsisten tidak berpindah-pindah
arah, sekalipun banyak orang yang menggodanya untuk merubah arah.
Mari kita belajar dari kisah hidup Paulus, perhatikan dalam
Galatia 6:14,“Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib
Tuhan kita Yesus Kristus, ……” Dari kehidupan Paulus, kita dapat menangkap
adanya konsistensi yang kuat dan kokoh kepada Tuhan. Hal itu membuat, sekalipun
hal tidak mengenakkan terjadi diluar dirinya
tetapi hal itu tidak menekannya, karena dia berakar kuat dalam
kepercayaan pada Tuhan. Paulus mengajarkan kita untuk hidup bertumpu di
landasan yang bersumber pada Tuhan saja, sudahkah kita melakukannya?
Bahan Diskusi :
Diskusikan pengalaman pribadi dan orang lain yang berubah dari
pribadi konsisten menjadi tidak konsisten atau sebaliknya? Apa factor yang
membuat orang tersebut berubah