Monday, May 21, 2018

Supplement COOL MEI #3 - JANGAN RAGU (UMUM)


JANGAN RAGU
Yohanes 20:24-29

            Kebangkitan TUHAN Yesus dari kematian adalah mujizat yang luar biasa.  Di dalam Alkitab terdapat beberapa kisah bagaimana orang-orang yang telah mati dibangkitkan oleh Allah, tetapi hanya Yesus yang bangkit dari kematian oleh karena Dia-lah Allah dan dengan kebangkitan-Nya Ia telah mengalahkan maut/kematian. Haleluya!  Banyak dari murid-murid-Nya yang secara pribadi menyaksikan (melihat) bahwa Yesus sungguh-sungguh bangkit.  Dalam suatu kesempatan, tercatat dalam Yohanes 20:19-20, Yesus menunjukkan diri-Nya dihadapan semua murid-murid-Nya.  Namun ada satu murid, yaitu Tomas, yang tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit.  Belakangan Tomas akhirnya percaya juga. 

            Apakah yang membuat Tomas tidak percaya bahwa Yesus bangkit?  Apa yang membuat ia meragukan bahwa mujizat yang luar biasa telah terjadi?  Mari kita pelajari teks ini, sehingga kita tidak melakukan kesalahan yang sama.

1.      Jangan sampai tidak bersekutu dan atau tidak beribadah bersama-sama (Yohanes 20:24).

Ketika TUHAN Yesus menampakan diri-Nya dan membuktikan bahwa mujizat kebangkitan telah terjadi, Tomas sedang tidak bersama-sama dengan para murid.  Fakta ini adalah sesuatu yang penting yang dicatat oleh rasul Yohanes dan menjelaskan salah satu alasan ketidakpercayaan Tomas.

Banyak orang memandang bahwa berkumpul bersama-sama anak-anak TUHAN adalah suatu kewajiban semata.  Bahkan banyak yang beranggapan bahwa satu sekali seminggu beribadah pada hari Minggu sudah cukup.  Ini adalah pandangan yang salah.  Beribadah bersama-sama memiliki lebih dari sekedar menjalankan kewajiban beragama, tetapi beribadah bersama-sama adalah persekutuan antar sesama orang percaya dan persekutuan antara sesama orang percaya dengan TUHAN.  Di dalam ibadah persekutuan-lah Allah mengajar, kasih karunia Kristus diberitakan dan disaksikan, hadirat Roh Kudus dicurahkan dan dirasakan.  Di dalam ibadah persekutuan kita saling menguatkan dan iman kita bertumbuh.  Jadi ibadah hari Minggu dan pertemuan COOL adalah sama pentingnya.

Ibrani 10:25 mengingatkan pentingnya bersekutu beribadah bersama-sama: "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari TUHAN yang mendekat."

Tomas tidak beribadah dan tidak bersekutu.  Imannya diam ditempat, ia menjadi tidak percaya. Ia nyaris kehilangan kesempatan menyaksikan mujizat dan pernyataan TUHAN Yesus yang luar biasa.  Puji syukur pada TUHAN, Tomas kembali beribadah dan bersekutu bersama dengan murid-murid yang lain, sehingga ia pun menjadi saksi kebangkitan Kristus (Yoh 20:26).


2.      Ingatlah semua perbuatan ajaib yang TUHAN lakukan padamu dan percaya bahwa Ia bisa melakukan yang lebih lagi padamu (Yohanes 20:27).

Suatu hal yang indah bahwa Yesus selalu memperhatikan murid-murid-Nya secara pribadi.  Ia berurusan secara pribadi dengan Petrus yang "guilty feeling", Ia meninggalkan kain kafan sebagai tanda kebangkitan kepada Yohanes yang stress, dan Ia meyakinkan Tomas bahwa Ia telah bangkit.  Yesus berkata: "Lihatlah tangan-Ku" kepada Tomas.  Ini memang bisa dipahami secara harafiah bahwa Yesus meminta Tomas untuk melihat tangan-Nya secara fisik, tetapi dari sisi lain mari kita renungkan untuk diri kita sendiri: benarkah kita melihat tangan-Nya?  Ingatkah kita kepada apa yang telah Dia perbuat bagi kita?

Seolah-olah Yesus sedang mengingatkan Tomas semua mujizat yang ajaib dan perbuatan tangan-Nya yang heran selama ini.  Setelah melihat itu semua, masakan Tomas masih meragukan bahwa Yesus bisa melakukan mujizat yang luar biasa?  Setelah semua yang TUHAN lakukan dan berikan dalam hidup kita, masihkah kita akan meragukan-Nya?  Yesus meyakinkan Tomas -juga meyakinkan kita- bahwa Dia adalah TUHAN yang sanggup dan masih melakukan mujizat sampai hari ini.  Setiap kali kita berhadapan dengan masalah dan hal-hal yang mungkin terasa tidak masuk akal, ingatlah akan semua perbuatan tangan TUHAN yang sudah membawa kita sejauh ini dan bahwa bagi Dia tidak ada yang mustahil. Amin!


3.  Hidup dengan iman, bukan dengan pembuktian (Yohanes 20:29).

Pernahkah saudara bertemu dengan seseorang yang sangat sulit diyakinkan?  Sekalipun sudah dipaparkan dan dijelaskan panjang lebar, bahkan mendengar keterangan tambahan dari beberapa orang, tetap orang tersebut tidak percaya dengan apa yang saudara katakan.  Padahal selama ini pun saudara tidak berbohong dan tidak melakukan sesuatu yang salah kepada orang tersebut.  Sangat menyebalkan bukan?  Tetapi itulah yang Tomas lakukan, ia tidak percaya kepada perkataan sahabat-sahabatnya dan menuntut pembuktian.

Jika dalam segala sesuatu kita selalu menuntut pembuktian, termasuk dari Allah, itu namanya bukan percaya, justru artinya tidak percaya.  Jika TUHAN jawab doa kita lalu kita katakan "TUHAN baik" dan saat Ia menahan jawaban-Nya lalu kita katakan "Katanya TUHAN baik?",  maka itu artinya sebenarnya kita tidak percaya.  Kehidupan yang selalu menuntut pembuktian adalah kehidupan yang melelahkan dan mudah tergoncangkan.  Namun hidup yang dengan iman yang benar kepada Kristus, hidup demikianlah yang kuat dan tidak mudah tergoncangkan.

Ibrani 11:1 berkata, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."  Orang yang beriman akan Kristus, sekalipun ia tidak melihat pembuktian, tetapi karena percaya kepada-Nya, merekalah yang kuat dan bahagia.  Tidak heran Yesus berkata, "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." karena mereka itulah karakter dari mereka yang beriman kepada-Nya.

Peneguhan
Jangan ragu, jangan menjadi tidak percaya, dalam segala sesuatu percaya bahwa TUHAN Yesus selalu memberikan yang terbaik kepadamu.  Jangan menjauhkan diri dari ibadah hari Minggu maupun pertemuan COOL, karena di dalam persekutuan anak-anak TUHAN-lah Ia menunjukkan diri-Nya dan memberikan mujizat-Nya. Amin. (CS)

PENTAKOSTA KE 3

PENTAKOSTA KE 3

SENIMENULISISIHATITUHAN

JADWAL IBADAH

JADWAL IBADAH