JANGAN
RAGU
Yohanes
20:24-29
Kebangkitan TUHAN Yesus dari kematian adalah mujizat yang luar
biasa. Di dalam Alkitab terdapat
beberapa kisah bagaimana orang-orang yang telah mati dibangkitkan oleh Allah,
tetapi hanya Yesus yang bangkit dari kematian oleh karena Dia-lah Allah dan
dengan kebangkitan-Nya Ia telah mengalahkan maut/kematian. Haleluya! Banyak dari murid-murid-Nya yang secara
pribadi menyaksikan (melihat) bahwa Yesus sungguh-sungguh bangkit. Dalam suatu kesempatan, tercatat dalam
Yohanes 20:19-20, Yesus menunjukkan diri-Nya dihadapan semua
murid-murid-Nya. Namun ada satu murid,
yaitu Tomas, yang tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit. Belakangan Tomas akhirnya percaya juga.
Apakah yang membuat Tomas tidak
percaya bahwa Yesus bangkit? Apa yang
membuat ia meragukan bahwa mujizat yang luar biasa telah terjadi? Mari kita pelajari teks ini, sehingga kita
tidak melakukan kesalahan yang sama.
1.
Jangan
sampai tidak bersekutu dan atau tidak beribadah bersama-sama (Yohanes 20:24).
Ketika TUHAN Yesus
menampakan diri-Nya dan membuktikan bahwa mujizat kebangkitan telah terjadi,
Tomas sedang tidak bersama-sama dengan para murid. Fakta ini adalah sesuatu yang penting yang
dicatat oleh rasul Yohanes dan menjelaskan salah satu alasan ketidakpercayaan
Tomas.
Banyak orang
memandang bahwa berkumpul bersama-sama anak-anak TUHAN adalah suatu kewajiban
semata. Bahkan banyak yang beranggapan
bahwa satu sekali seminggu beribadah pada hari Minggu sudah cukup. Ini adalah pandangan yang salah. Beribadah bersama-sama memiliki lebih dari
sekedar menjalankan kewajiban beragama, tetapi beribadah bersama-sama adalah
persekutuan antar sesama orang percaya dan persekutuan antara sesama orang
percaya dengan TUHAN. Di dalam ibadah
persekutuan-lah Allah mengajar, kasih karunia Kristus diberitakan dan
disaksikan, hadirat Roh Kudus dicurahkan dan dirasakan. Di dalam ibadah persekutuan kita saling
menguatkan dan iman kita bertumbuh. Jadi
ibadah hari Minggu dan pertemuan COOL adalah sama pentingnya.
Ibrani 10:25
mengingatkan pentingnya bersekutu beribadah bersama-sama: "Janganlah kita
menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti yang dibiasakan
oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat
melakukannya menjelang hari TUHAN yang mendekat."
Tomas tidak
beribadah dan tidak bersekutu. Imannya
diam ditempat, ia menjadi tidak percaya. Ia nyaris kehilangan kesempatan
menyaksikan mujizat dan pernyataan TUHAN Yesus yang luar biasa. Puji syukur pada TUHAN, Tomas kembali
beribadah dan bersekutu bersama dengan murid-murid yang lain, sehingga ia pun
menjadi saksi kebangkitan Kristus (Yoh 20:26).
2.
Ingatlah
semua perbuatan ajaib yang TUHAN lakukan padamu dan percaya bahwa Ia bisa
melakukan yang lebih lagi padamu (Yohanes 20:27).
Suatu hal yang
indah bahwa Yesus selalu memperhatikan murid-murid-Nya secara pribadi. Ia berurusan secara pribadi dengan Petrus
yang "guilty feeling", Ia meninggalkan kain kafan sebagai tanda
kebangkitan kepada Yohanes yang stress, dan Ia meyakinkan Tomas bahwa Ia telah
bangkit. Yesus berkata: "Lihatlah
tangan-Ku" kepada Tomas. Ini memang
bisa dipahami secara harafiah bahwa Yesus meminta Tomas untuk melihat
tangan-Nya secara fisik, tetapi dari sisi lain mari kita renungkan untuk diri
kita sendiri: benarkah kita melihat tangan-Nya?
Ingatkah kita kepada apa yang telah Dia perbuat bagi kita?
Seolah-olah Yesus
sedang mengingatkan Tomas semua mujizat yang ajaib dan perbuatan tangan-Nya
yang heran selama ini. Setelah melihat
itu semua, masakan Tomas masih meragukan bahwa Yesus bisa melakukan mujizat
yang luar biasa? Setelah semua yang
TUHAN lakukan dan berikan dalam hidup kita, masihkah kita akan meragukan-Nya? Yesus meyakinkan Tomas -juga meyakinkan kita-
bahwa Dia adalah TUHAN yang sanggup dan masih melakukan mujizat sampai hari
ini. Setiap kali kita berhadapan dengan
masalah dan hal-hal yang mungkin terasa tidak masuk akal, ingatlah akan semua
perbuatan tangan TUHAN yang sudah membawa kita sejauh ini dan bahwa bagi Dia
tidak ada yang mustahil. Amin!
Pernahkah saudara
bertemu dengan seseorang yang sangat sulit diyakinkan? Sekalipun sudah dipaparkan dan dijelaskan
panjang lebar, bahkan mendengar keterangan tambahan dari beberapa orang, tetap
orang tersebut tidak percaya dengan apa yang saudara katakan. Padahal selama ini pun saudara tidak
berbohong dan tidak melakukan sesuatu yang salah kepada orang tersebut. Sangat menyebalkan bukan? Tetapi itulah yang Tomas lakukan, ia tidak
percaya kepada perkataan sahabat-sahabatnya dan menuntut pembuktian.
Jika dalam segala
sesuatu kita selalu menuntut pembuktian, termasuk dari Allah, itu namanya bukan
percaya, justru artinya tidak percaya.
Jika TUHAN jawab doa kita lalu kita katakan "TUHAN baik" dan
saat Ia menahan jawaban-Nya lalu kita katakan "Katanya TUHAN
baik?", maka itu artinya sebenarnya
kita tidak percaya. Kehidupan yang
selalu menuntut pembuktian adalah kehidupan yang melelahkan dan mudah
tergoncangkan. Namun hidup yang dengan
iman yang benar kepada Kristus, hidup demikianlah yang kuat dan tidak mudah
tergoncangkan.
Ibrani 11:1
berkata, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan
bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." Orang yang beriman akan Kristus, sekalipun ia
tidak melihat pembuktian, tetapi karena percaya kepada-Nya, merekalah yang kuat
dan bahagia. Tidak heran Yesus berkata,
"Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." karena
mereka itulah karakter dari mereka yang beriman kepada-Nya.
Peneguhan
Jangan ragu,
jangan menjadi tidak percaya, dalam segala sesuatu percaya bahwa TUHAN Yesus
selalu memberikan yang terbaik kepadamu.
Jangan menjauhkan diri dari ibadah hari Minggu maupun pertemuan COOL,
karena di dalam persekutuan anak-anak TUHAN-lah Ia menunjukkan diri-Nya dan
memberikan mujizat-Nya. Amin. (CS)