MANUSIA YANG TIDAK KONSISTEN
(DEPENDABILITY VS INCONSISTENCY PART 2)
Bahan Bacaan
Kolose 3:23, “Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap
teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang
telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit,
dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.”
Penjelasan Materi
Youthers, pada Minggu pertama kita sudah mengetahui bagaimana
Yesus begitu konsisten terhadap segala hal yang melekat dalam diriNya. Berbeda
dengan kita manusia, seringkali kita bersikap tidak konsisten dari apa yang kita
pikirkan, kita katakan dan kita lakukan.
Bagaimana tidak? Youthers, mari sejenak bercermin, seberapa
sering kita berjanji mungkin pada diri sendiri, orang lain, orangtua, teman,
saudara atau bahkan kepada Tuhan sendiri, tapi kita tidak konsisten menepatinya?
Atau mungkin pada awalnya kita adalah orang jujur, yang selalu menepati apa
yang kita janjikan, namun seiring berjalannya waktu, kita terdesak oleh keadaan
sehingga akhirnya kita mudah berbohong dan melakukan hal-hal negatif asal
keinginan kita dapat tercapai. Untuk itu jangan heran ketika kita mendengar ada
banyak karyawan dan pimpinan yang terlibat korupsi, juga orang-orang yang
dengan mudah berganti keyakinan, orang yang ingkar janji dan tidak punya
integritas. Di sinilah terlihat bahwa manusia terkesan “plantat-plintut”
artinya apa yang dikatakan tidak sesuai dengan kenyataan manusia suka
berubah-ubah dan tidak bertanggung jawab atas apa yang menjadi komitmennya
terdahulu.
Youthers, ketahuilah bawa ketika kita tidak bersikap konsisten
sekalipun, Tuhan masih memberi kesempatan beberapa kali, Tuhan begitu sabar
terhadap kita seperti yang dikatakan dalam Mazmur 103:8, “Tuhan adalah
penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia”. Akan tetapi,
bukan berarti kita bebas terus menerus mempermainkan Tuhan dengan
ketidakkonsistenan kita.
Ada beberapa faktor yang membuat manusia sering berubah-ubah
baik dalam pikiran, perkataan dan perbuatan di antaranya yaitu karena waktu,
cinta akan dunia dan kekecewaan. Seiring berjalanannya waktu manusia bisa
berubah menjadi tidak baik, mungkin karena tuntutan ekonomi, pergaulan dan hal
lainnya. Dan oleh karena lemahnya iman kepada Tuhan, membuat manusia menjadi
cinta akan uang dan mengejar segala kenikmatan yang ditawarkan dunia. Juga
karena beratnya beban hidup, doa yang belum terkabul, maka hal itu dapat
menimbulkan rasa kecewa kepada Tuhan. Bagaimana dengan kita Youthers?
Bahan Diskusi : Sebutkan hal-hal apa saja yang membuat kita
menjadi pribadi yang tidak konsisten?