Kata “dibenarkan/pembenaran”
(Yunani : dikaioo) berarti “benar di hadapkan Allah”. Roma 2:13. “dijadikan
benar” (Roma 5:18-19), dijadikan sebagai benar atau Membenarkan. Kata ini
menunjukan hubungan yang benar dengan Allah dan bukan sekadar menerima
pernyataan tidak bersalah secara hukum.
Paulus
menyatakan beberapa hal mengenai pembenaran ini dan bagaimana hal ini
dikerjakan.
1. Dibenarkan di hadapan Allah merupakan suatu karunia
(Roma 3:24; Efesus 2:8).
Tidak seorang pun yang
dapat membenarkan dirinya dengan taat secara sempurna kepada hokum Taurat atau
dengan melakukan perbuatan baik. Roma 4:2-6.
“karena semua oang telah
berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. Roma 3:23.
2. Dibenarkan dihadapan Allah terjadi “karena penebusan
dalam Kristus Yesus”. Roma 3:24. Tidak ada seorang pun yang dibenarkan
terkecuali ia telah ditebus oleh Kristua dari dosa dan kuasanya.
3. Dibenarkan dihadapan Allah terjadi melalui “kasih
karunia” dan diterima “karena iman pada Yesus Kristus” sebagai Tuhan dan
Juruselamat. Roma 3:22-24.
4. Dibenarkan dihadapan Allah berkaitan dengan
pengampunan dosa kita. Roma 4:7.
Orang berdosa dinyatakan
bersalah. Roma 3:9-18, 23. Tetapi diampuni karena kematian Kristus yang
mendamaikan serta kebangkitan-Nya.
5. Pada saat hubungan kita dengan Allah dipulihkan
melalui Iman pada Yesus Krsitus. Kita disalibkan bersama dengan Kristus dan
Kristus dating untuk hidup di dalam kita. Galatia 2:16-21.
Melalui pengalaman ini. Kita
sungguh-sungguh menjadi benar dan mulai hidup bagi Allah. Roma 2:19-21.
Karya Kristus yang mengubah kita melalui Roh Kudus. 2
Tesalonika 2:13; 1 Petrus 1:2 tidak dapat dipisahkan dari karya penebusan-Nya
bagi kita.